NIM : 044381084
1. Jelaskan perbedaan pokok sistem biaya pesanan dan sistem biaya proses!
Jawab :
Aapun 4 (empat) perbedaan antara sistem biaya pesanan dan sistem biaya proses yaitu
sebagai berikut :
Sumber Referensi :
Sugiarto (2022) BMP EKMA 4115 Pengantar Akuntansi. Modul 11. KB 1:
Akuntansi Manajemen ll (Sistem Akuntansi Biaya Proses dan Akuntansi
Manajemen Modern). Halaman 11.5 - 11.6. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
2. Jelaskan elemen-elemen pengendalian internal!
Jawab :
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
Dalam hal ini manajemen harus mampu menilai atau memperkirakan risiko dan
menentukan pentingnya tindakan untuk melakukan pengendalian dan mengatasi
risiko-risiko tersebut.
Dengan adanya kemampuan manajemen untuk menilai risiko akan dapat mencapai
tujuan pengendalian internal dengan lebih baik.
Suatu risiko yang telah diidentifikasi dapat dianalisis dan diperkirakan tindakan yang
dapat meminimalkannya.
Contohnya :
Manajer konstruksi memperkirakan terjadinya risiko terhadap bawahannya yang
mengalami kecelakaan kerja dan dapat menimbulkan tuntutan hukum kepada
perusahaan. Jika manajer tersebut menetapkan bahwa risiko ini adalah signifikan,
maka perusahaan dapat mengambil tindakan untuk membeli peralatan kerja yang
dapat melindungi atau mencegah kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada karyawan,
dan perusahaan dapat mengasuransikan karyawan terhadap kecelakaan kerja.
3. Aktivitas Pengendalian
Pentingnya aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang menjamin
bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
Dalam aktivitas pengendalian dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan hal -hal berikut :
Review terhadap kinerja.
Pengolahan informasi.
Pengendalian fisik.
Pemisahan tugas.
Agar karyawan dapat bekerja dengan efisien, maka tanggung jawab harus dijelaskan.
Prosedur pengendalian harus menjamin tiadanya tumpang tindih atau ketidakjelasan
tanggung jawab dan para karyawan harus melaksanakan tanggung jawab yang
dilimpahkan kepada mereka.
Contohnya :
Bila satu mesin kas (cash register) harus dipakai oleh dua orang atau lebih, klerek
(petugas pembukuan) harus disediakan laci kas dan kunci laci tersendiri.
Dengan cara ini klerek diminta bertanggung jawab atas setiap laci kasnya sendiri, dan
setiap hari dilakukan pencocokan antara jumlah kasnya masing-masing dengan pita
mesin kas.
Cek dan ricek yang terjadi pada pembagian tugas di antara karyawan atau berbagai
departemen akan menghilangkan duplikasi tugas. Dokumen bisnis yang disiapkan
oleh suatu departemen dirancang untuk mengoordinasi dan mendukung dokumen
yang dibuat oleh departemen lain.
Contohnya :
Karyawan yang dipercaya menerima kas dari para pelanggan tidak boleh mencatat
penerimaan kas dalam catatan akuntansi, bila tidak karyawan tersebut dapat
meminjam atau menggelapkan uang dan menyembunyikan dengan mengubah catatan
akuntansi. Sejalan dengan itu, bila karyawan melakukan aktivitas usaha yang dapat
melakukan pencatatan hasil usahanya, maka mereka dapat memanipulasi (mengubah)
laporan akuntansi agar hasilnya kelihatan baik.
Ukuran pembuktian dan keamanan harus digunakan badan usaha untuk melindungi
aktiva perusahaan dan menjamin keandalan data akuntansi. Prosedur kontrol dapat
diterapkan dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda, seperti otorisasi,
persetujuan dan prosedur rekonsiliasi
Contohnya : Karyawan yang melakukan perjalanan dinas harus meminta persetujuan
dari kepala bagiannya dengan menggunakan surat perintah perjalanan dinas.
Informasi dan komunikasi merupakan elemen yang penting dari pengendalian internal
suatu perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
prosedur pengendalian, dan monitoring diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman
operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan
yang berlaku pada perusahaan.
Kualitas informasi yang dihasilkan dari suatu sistem informasi berdampak terhadap
kemampuan manajemen untuk membuat keputusan yang baik dalam mengendalikan
aktivitas perusahaan dan menyiapkan laporan keuangan. Sistem informasi akuntansi
yang baik harus dapat mengolah transaksi yang sah (valid), dengan seluruh transaksi
yang terjadi maka transaksi menjadi hak dan kewajiban perusahaan.
Dengan demikian mengukur transaksi harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku secara umum dan cukup rinci. Selain itu sistem juga harus menghasilkan jejak
audit yang dapat berupa dokumen dan catatan-catatan akuntansi.
5. Monitoring
Dengan demikian, pada perusahaan kecil dan menengah mungkin menggunakan cara
yang kurang formal untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian internal tercapai.
Contohnya :
Perusahaan yang lebih kecil mengalami keterlibatan manajemen yang aktif dalam
proses penyusunan laporan keuangan yang tidak mempunyai gambaran tentang
prosedur akuntansi yang luas, sistem akuntansi yang canggih, atau kebijakan
pengendalian tertulis.
Dalam hal ini perusahaan kecil juga tidak memiliki aturan perilaku secara tertulis,
namun mengembangkan budaya yang menekankan pada pentingnya integritas dan
perilaku etis melalui komunikasi lisan dan contoh dari manajemen. Selain itu,
perusahaan yang lebih kecil tidak memiliki anggota dewan komisaris independen.
Bila perusahaan yang lebih kecil tersebut terlibat dalam transaksi yang kompleks atau
harus memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang ada, maka cara untuk
mencapai tujuan pengendalian internal dapat dilakukan secara informal.
Tujuan pengendalian internal tidak akan tercapai jika terjadi hal-hal sebagai berikut:
3) Persekongkolan (kolusi).
Sebaik apapun pengendalian internal, jika ada kolusi antara karyawan yang satu
dengan karyawan yang lain atau antara karyawan dengan eksternal, maka akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan, yang pada akhirnya tujuan perusahaan tidak
tercapai.
Sumber Referensi :
Sugiarto (2022) BMP EKMA 4115 Pengantar Akuntansi. Modul 12. KB 1: Sistem
Informasi Akuntansi. Halaman 12.9 - 12.16. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
3.
Sumber Referensi :
Sugiarto (2022) BMP EKMA 4115 Pengantar Akuntansi. Modul 9. KB 3: Investasi
Saham dan Obligasi (Debt and Equity Investments). Halaman 9. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.