2. Fungsi-Fungsi
Pengajuan Pembelian
a. Mencantumkan nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui.
(Mulyadi, 2002) Transaksi pembelian terdiri dari empat tahap utama berikut : 1)
permintaan pembelian, 2) pemilihan pemasok, 3) oreder pembelian, 4) penerimaan barang,
5) pencatatan hak dan kewajiban yangtimbul dari transaski pembelian. Setiap perolehan
barang harus dilakukan proses otorisasi yang bersifat umum seperti anggaran dan bersfiat
khusus seperti persetujuan setiap kali pelaksanaan anggaran yang akan direalisasikan.
Menyetujui pemasok dalam pengiriman barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan
merupakan pengendalian yang penting tertuama dalam system akuntansi pada
pengendalian komputer. Manajemen yang melakukan penetapan pengendalian dalam
departemen pembelian dengan melakukan otorisasi daftar pemasok yang telah disetujui,
akan menyulitkan karyawan dalam melakukan pengajuan pembelian kepada pemasok yang
fiktif
b. Permintaan barang dan jasa
Permintaan pembalian merupakan dokumentasi awal dari transaksi yang mendukung
arsersi manejemen eksistensi dan keterjadian transaksi pembelian. Permintaan pembelian
biasanya diajukan oleh bagian penyimpanan untuk item persediaan dan item lainnya yang
bukan persediaan. Peruahaan biasanya mengijinkan otorisasi umum untuk operasi rutin
seperti pembelian bahan baku, apabila titik pemesanan kembali yang tercantum dalam
anggaran operasi departemen. Data yang ditolak dalam sistem online akan menghasilkan
laporan yang salah dan seera diperbaiki oleh departemen pemakai dan diajukan kembali
jika permintaan sudah sah. Laporan kesalahan atau permintaan yang tidak urut harus dibuat
secara rutin, dan harus pengecualian dan diinvestigasi
c. Pencatatan kewajiban.
Penerimaan barang dan jasa biasanya menetapkan suatu kewajiban bagi
perusahaan untuk menyelesaikan transaksi. Akuntansi akrual mensyaratkan penetapan
kewajiban. Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum, yang meliputi:
- Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban.
- Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat
d. Pembuatan voucher dan pencatatan kewajiban
Setelah menerima faktur dari penjual, biasnya personil depatemen utang usaha akan
memasukkan data transaksi melalui terminal. Program edit akan mengecek hal-hal seperti
validitas nomor pemasok, kecocokan antar kuantitas dalam voucher dengan yang
diterima, menguji keakuratan matematis pada faktur penjual dan voucher,
membandingkan klasifikasi akun pada voucher dengan klasifikasi akun pada pesanan
pembelian.
Fungsi-Fungsi
Fungi pencatatan pengeluaran kas
Personel akunting menjurnal pengeluaran kas atas cek yang dikeluarkan. Personel ini tidak
Boleh terlibat atau berpartisipasi dalam transaksi pembelian, dan penyiapan serta
pengeluaran cek.
Proses Audit
Prosedur Pemeriksaan terhadap Utang Kertas Kerja Tanggal Pelaksanaan
dagang Pelaksanaan
Prosedur audit awal
1. Lakukan prosedur audit awal atas
saldoakun utang usaha yang akan diuji
lebih lanjut
a. Usut saldo utang usaha yang
tercantum di dalam neraca ke saldo
akun utang usaha yang bersangkutan
didalam buku besar
b. Hitung kembali saldo akun utang
usaha di dalam buku besar
c. Lakukan review terhadap mutasi luar
biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun utang usaha
d. Usut saldo awal akun hutang usaha
ke kertas kerja tahun yang lalu
e. Usut posting pendebitan akun hutang
usaha ke dalam jurnal yang
bersangkutan
f. Lakukan rekonsiliasi akun control
utang usaha dalam buku besar ke
buku pembantu utang usaha
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
a. Hitung ratio berikut ini :
1) Tingkat perputaran utang usaha
2) Ratio utang usaha dengan utang
lancar
b. Lakukan analisis hasil prosedur
analitik dengan harapan yang
didasarkan pada data masa lalu, data
industri, jumlah yang dianggarkan,
atau data lain
Pengujian Terhadap Transaksi Rinci
3. Periksa sampel transaksi utang
usahayang tercatat ke dokumen yang
mendukung timbulnya utang usaha.
a. Periksa pengendalian akun utang
usaha ke dokumen pendukung: bukti
kas keluar, laporan penerimaan
barang, surat order pembelian, atau
dokumen pendukung lain
b. Periksa pendebitan akun usaha
kedokumen pendukung: bukti kas
masuk, memo debit untuk retur
penjualan
4. Lakukan verifikasi pisah batas (out off)
transaksi pembeli
a. Periksa dokumen yang mendukung
transaksi pembelian dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan
minggu pertama setelah tanggal
neraca
5. Lakukan verifikasi pisah batas (out off)
transaksi pengeluaran kas
a. Periksa dokumen yang mendukung
transaksi pembayaran utang usaha
dalam minggu terakhir tahun yang
diaudit dan minggu pertama setelah
tanggal neraca
6. Lakukan pencarian utang yang belum
dicatat
a. Periksa bukti yang mendukung
transaksi pengeluaran kas yang
dicatat setelah tanggal neraca
Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci
7. Lakukan konfirmasi saldo akun rinci
a. Lakukan identifikasi penjualan besar
dengan mereview register bukti kas
keluar atau buku pembantu utang,
arsip induk utang dan kirimkan
konfirmasi kepada kreditur yang
akun utang klien kepadanya
memiliki karakteristik berikut ini :(1)
bersaldo besar, (2) terdapat kegiatan
pembelian yang luar biasa,(3)
bersaldo kecil atau nol, dan (4)
bersaldo debit
b. Lakukan penyelidikan dan sesuaikan
jika terjadi perbedaan
c. Periksa dokumen yang mendukung
pembayaran utang usaha setelah
tanggal neraca
8. Lakukan rekonsiliasi utang usaha yang
tidak di konfirmasi ke pernyataan piutang
bulanan yang diterima oleh klien dari
kreditur
Vertivikasi Penyajian dan Pengungkapan
9. Bandingkan penyajian utang usaha
dengan prinsip akuntansi berterima
umum
a. Periksa klasifikasi utang usaha
dineraca
b. Periksa pengungkapan yang
bersangkutan dengan utang usaha
c. Periksa pengungkapan yang
bersangkutan dengan utang usaha
non usaha
d. Mintalah informasi dari klien untuk
menemukan komitmen yang belum
diungkapkan dan utang bersyarat dan
periksa penjelasan yang
bersangkutan dengan utang tersebut
e. Bandingkan akun biaya dengan akun
biaya yang sama tahun lalu atau
biaya yang dianggarkan untuk
mendapatkan indikasi kemungkina
nadanya under statement utang
lancar