Anda di halaman 1dari 8

“SIKLUS PENGELUARAN”

(Pengujian Pengendalian)
Disusun oleh:
Desmi Rosita
Rahmi Rahayu
Dian Purnama Sari
siklus pengeluaran
Siklus pengeluaran meliputi berbagai
keputusan dan proses yang dalam kegiatan
operasional bisnis perusahaan. Dua kelas
transaksi utama dalam siklus ini adalah
transaksi pembelian dan pengeluaran kas.
Tujuan audit siklus pengeluaran
ditentukan berdasar lima kategori laporan
keuangan yang dinyatakan oleh manajemen.
Pemahaman struktur pengendalian
intern
Auditor melakukan pemahaman terhadap
struktur pengendalian intern yang ditetapkan
dalam siklus pengeluaran yang meliputi lima
komponen. Kelima komponen yang terdiri dari
lingkungan pengendalian, penaksiran risiko,
informasi dan komunikasi ( sistem akuntansi )
pemantauan dan aktivitas pengendalian.
Pertimbangan aktivitas pengendalian
terhadap transaksi pembelian
1. Kebijakan dan prosedur aktivitas pengendalian-transaksi pembelian
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas
transaksi pengeluaran kas dapat digolongkan menjadi beberapa
kebijakan dan prosedur yang di yang berkaitan dengan : Review
kinerja, Pengolahan informasi, Pengendalian fisik, Pemisahan
tugas.
2. Dokumen dan catatan
Dalam transaksi pembelian, dokumen dan catatan yang dipakai
adalah: Permintaan pembelian, Order pembelian, Laporan
penerimaan barang, faktur dari pemasok, Voucher, Ringkasan
voucher, Register voucher, Laporan pelanggan bulan dari pemasok,
Buku pembantu utang dagang, Arsip voucher belum dibayar, Arsip
voucher yang sudah dibayar .
Apabila perusahaan menggunakan sistem pengolahan data
elektronik maka terdapat juga beberapa elemen berikut ini: File order
pembelian, File transaksi pembelian, File master utang dagang.

3. Fungsi
Fungsi yang terlibat adalah : Fungsi permintaan barang atau jasa,
Fungsi order pembelian, penerimaan barang, penyumpanan barang,
penyimpanan voucher pembayaran, pencatatan hutang.

4. Penetapatan resiko pengendalian


Melalui pemahaman struktur pengendalian intern klien auditor
dapat mengetahui apakah pengendalian yang diperlukan, telah dirancang
dan dijalankan oleh klien. Pengujian pengendalian yang dilakukan pada
penghasilan bukti mengenai efektifitas rancangan dan operasi
pengendalian dalam transaksi pembelian. Bukti tersebut kemudian
digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian untuk setiap asersi
yang signifikan yang berkaitan dengan transaksi pembelian.
Pengujian pengendalian terhadap pembelian
Seperti dalam audit siklus pendapatan, auditor sangat
sering mengadakan struktur pengendalian intern klien
dalam audit siklus pengeluaran. Hal tersebut disebabkan
volume transaksi. Oleh karena itu auditor perlu
memperluas pengujian oleh tingginya pengendalian untuk
memperoleh keyakinan bahwa rancangan prosedur
Pengendalian adalah efektif dan dapat beroperasi
sebagaimana mestinya. Prosedur pengujian pengendalian
yang dapat diterapkan untuk siklus pengeluaran
dibedakan atas prosedur:
1. pengujian pengendalian pembelian.
2. pengujian pengendalian penerimaan.
Pertimbangan Aktivitas pengendalian-
Transaksi pengeluaran kas
1. Prosedur Aktivitas pengendalian-
Transaksi pengeluaran kas
2. Dokumen dan catatan
3. Penetapan resiko pengendalian
Pengujian pengendalian pengeluaran kas
• Untuk setiap sampel voucher memintakan cancelled check.
• Memeriksa cancelled check untuk melihat apakah telah ada tanda tangan yang
sah.
• Membandingkan voucher dengan cancelled check, serta memeriksa nomor,
koma tanggal,penerimaan cek dan jumlah.
• Mengusut voucher dan cancelled check ke pemostingan ke buku pembantu
utang dagang dan penjurnalan dalam register voucher, kemudian:
 Menelaah penjurnalan dalam register voucher untuk menentukan klasifikasi
rekening yang tepat.
 Memeriksa ketepatan perhitungan dalam register voucher untuk suatu periode
tertentu, serta mengusut jumlahnya ke penjurnalannya.
 Mengamati sepintas register voucher untuk menentukan air yang tidak wajar.
• Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui
keempat langkah diatas.

Anda mungkin juga menyukai