Anda di halaman 1dari 4

Nama : Afif Akbar Syahputra

NPM : 20013010029

PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2

Akun, Jenis Transaksi, Fungsi Bisnis, Dokumen, dan Catatan dalam Siklus Penjualan
dan Penagihan

Ada 5 kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan antara lain:

1. Penjualan, baik tunai maupun kredit


2. Penerimaan kas
3. Retur dan pengurangan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Estimasi beban piutang tak tertagih

Siklus penjualan maupun penagihan (sales and collection cycle) melibatkan keputusan
serta proses yang diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan barang maupun jasa kepada
pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual. Sebelum dapat menilai risiko pengendalian
serta merancang pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi, auditor harus
memahami fungsi bisnis dan dokumen serta catatan suatu perusahaan.

Pemrosesan Pesanan Pelanggan Pesanan pelanggan adalah permintaan akan barang


dagang yang diajukan oleh pelanggan. Sedangkan pesanan penjualan adalah dokumen untuk
mengomunikasikan deskripsi, kuantitas, dan informasi terkait mengenai barang yang dipesan
oleh pelanggan.

Pemberian Kredit merupakan praktik persetujuan kredit yang lemah ini sering kali
menghasilkan piutang ragu-ragu yang berlebihan dan piutang usaha yang mungkin saja tidak
dapat ditagih. Komputer akan memungkinkan penjualan dilanjutkan hanya jika pesanan
penjualan yang diusulkan ditambah saldo pelanggam yang ada lebih kecil dari batas kredit yang
ada pada file induk.

Pengiriman barang merupakan titik awal siklus perusahaan menyerahkan asset.


Dokumen pengiriman sering kali berupa Salinan bill of lading digunakan untuk menagih
jumlah yang sesuai dengan yang dikirim kepada pelanggan.

Penagihan Pelanggan dan Pencatatan Penjualan memiliki aspek penting dalam


penagihan antara lain:

1. Semua pengiriman telah ditagih (kelengkapan - completeness)


2. Tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali (keterjadian-occurance)
3. Setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat (keakuratan-accuracy)

Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas adalah memproses dan mencatat


penerimaan yang meliputi menerima, menyimpan, dan mencatat penerimaan tunai yang
meliputi uang tunai dan cek.

Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan Pengurangan Penjualan terdiri dari jurnal retur
penjualan dan potongan yang digunakan untuk mencatat retur penjualan dan potongan. Jurnal
ini mempunyai fungsi yang sama dengan jurnal penjualan.

Penghapusan Piutang Usaha Tak Tertagih berisi formulir otorisasi rekening yang tak
tertagih. Dokumen yang digunakan secara internal yang berisi kewenangan untuk
menghapusbukukan piutang yang tak tertagih.
Penyediaan Piutang Tak Tertagih, adanya cadangan untuk menentukan piutang yang
tak dapat ditagih untuk periode penjualan yang sekarang merupakan upaya perusahaan jika
tidak dapat lagi menagihnya di masa yang akan datang.

Merancang dan Melakukan Pengujian Pengendalian dan Substantif

Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian


internal untuk menilai risiko pengendalian. Terdapat empat langkah penting yang digunakan
dalam penilaian ini antara lain:

1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian.


2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal utama dan definisi penjualan.
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan defisiensi, auditor mengaitkannya dengan
tujuan.
4. Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi
pengendalian dan defisiensi untuk setiap tujuan. Langkah ini penting karena
mempengaruhi keputusan auditor terkait pengujian pengendalian dan pengujian
substantif. Ini merupakan keputusan yang sangat subjektif.

Setelah auditor mengidentifikasi pengendalian internal utama dan defisiensi


pengendalian, selanjutnya yang dinilai adalah risiko pengendalian. Untuk audit perusahaan
publik yang dipercepat, auditor harus melakukan pengujian ekstensif terhadap pengendalian
utama serta mengevaluasi dampak defisiensi terhadap laporan auditor mengenai pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.

Dalam pengujian substantif transaksi untuk penjualan, untuk memutuskan pengujian


substantif transaksi auditor biasanya menggunakan beberapa prosedur dalam setiap audit
apapun kondisinya. Sedangkan, prosedur lainnya bergantung pada kecukupan pengendalian
dan hasil pengujian pengendalian. Pengujian substantif atas transaksi berkaitan dengan tujuan
audit terkait transaksi dan dirancang untuk menentukan apakah terdapat salah saji moneter
untuk tujuan tersebut. Materialitas kinerja, hasil tahun sebelumnya, dan risiko salah saji
material juga mempengaruhi prosedur yang digunakan. Menentukan prosedur pengujian
substantif atas transaksi penjualan yang tepat relatif sulit karena prosedur tersebut sangat
bervariasi tergantung pada keadaan. Pengujian substantif yang tepat atas transaksi untuk
menguji tujuan terjadinya bergantung pada seberapa besar kemungkinan salah saji yang
diyakini auditor

Anda mungkin juga menyukai