Anda di halaman 1dari 5

Nama : Meyda Ines Cintya Sucipto

NIM : 175020301111021
BAB 14
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Akun dan Kelas Transaksi dalam Siklus Penjualan serta Penagihan
Tujuan dari keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah
mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai standar akuntansi. Ada lima kelas transaksi dalam
siklus penjualan dan penagiahan (classes of transactions in the sales and
collection cycle): Penjualan (penjualan tunai dan kredit), Penerimaan kas, retur
dan pengurangan penjualan, penghapusan piutang tak tertagih, estimasi beban
piutang tak tertagih.
Gambar akun dalam siklus penjualan dan penagihan

Fungsi Bisnis dalam Siklus dan Dokumen serta Catatan Terkait


Siklus penjualan dan penagihan (sales and collection cycle) melibatkan
keputusan serta proses yang diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan barang
dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual.
Permintaan pelanggan atas barang akan mengawali siklus keseluruhan.
Secara legal, siklus tersebut merupakan penawaran untuk membeli barang dengan
syarat tertentu. Penerimaan pesanan pelanggan sering kali diikuti dengan
pembuatan pesanan tertentu.
 Pesanan Pelanggan (Customer Order)
Pesanan pelanggan adalah permintaan akan barang dagang yang diajukan oleh
pelanggan. Pesanan tersebut dapat diterima melalui telepon, surat, formulir
tercetak yang telah dikirimkan kepada calon pelanggan atau pelanggan yang
sudah ada, melalui tenaga penjualan, pesanan pelanggan yang diajukan secara
elektronik melalui internet, atau hubungan jaringan lainnya antara pemasok dan
pelanggannya.
 Pesanan Penjualan (Sales Order)
Pesanan Penjualan adalah dokumen untuk mengomunikasikan deskripsi,kuantitas,
dan informasi terkait mengenai barang yang dipesan oleh pelanggan. Sebelum
barang dikirim, orang yang berwenang harus menyetujui kredit bagi pelanggan
yang akan melakukan penjualan secara kredit, kemudian sebagaian besar
perusahaan mengakui penjualan ketika barang telah dikirim.
 Dokumen Pengiriman
Dokumen pengiriman dibuat untuk mengawali pengiriman barang, yang
menunjukkan deskripsi barang dagang, kuantitas yang dikirimkan, dan data yang
relevan lainnya. Salah satu jenis dokumen bill of loading, yang merupakan
kontrak terrulis mengenai penerimaan dan pengiriman barang antara pembawa
dan penjual. Dalam sebagaian besar system, penagihan pelanggan mencakup
menyiapkan beberapa salinan faktur penjualan dan memperbarui secara simultan
file transaksi penjualan, file induk piutang usaha dan file induk buku besar umum
untuk penjualan serta piutang usaha. Informasi ini akan digunakan untuk
membuat jurnal penjualan dan, bersama dengan penerimaan kas serta kredit rupa-
rupa, memungkinkan dibuatnya neraca saldo piutang usaha.
 Faktur Penjualan
Faktur Penjualan adalah dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas
barang yang dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan data yang relevan
lainnya. Faktur penjualan merupakan metode untuk menunjukkan kepada
pelanggan jumlah penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran.
 File Transaksi Penjualan
Ini merupakan file yang dihasilkan komputeryang mencantumkan semua transaksi
penjualan yang diproses oleh system akuntansi selama suatu periode, seperti
sehari, seminggu, atau sebulan.
 Jurnal Penjualan atau Listing
Ini merupakan listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi penjualan yang
biasanya mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun
atau klasifikasi bagi setiap transaksi, seperti divisi atau lini produk.
 File Induk atau Piutang Usaha
Ini merupakan file computer yang digunakan untuk mencatat penjualan
individual, penerimaan kas, serta retur dan pengurangan penjualan bagi setiap
pelanggan dan untuk mempertahankan saldo akun pelanggan.
 Neraca Saldo Piutang Usaha
Daftar atau laporan ini menunjukkan jumlah piutang dari setiap pelanggan pada
suatu titik waktu.
 Laporan Bulanan
Ini merupakan dokumen yang dikirimkan melalui surat atau secara elektronik
kepada setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang usahanya, jumlah
dan tanggal setiap penjualan, pembayaran kas yang diterima, memo kredit yang
diterbitkan, dan saldo akhir yang jatuh tempo.
 Remittance Advice
Remittance Advice adalah dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan yang
biasanya dikembalikan kepada penjual beserta pembayaran kas.
 Prelisting Penerimaan Kas
Ini merupakan daftar yang disusun ketika kas diterima oeh seorang yang tidak
memiliki tanggung jawab untuk mencatat penjualan, piutang atau kas dan tidak
memiliki akses catatan akuntansi.
 File Transaksi Penerimaan Kas
Ini adalah file yang dihasilkan komputer yang mencamtumkan semua transaksi
penerimaan kas yang diproses oleh system akuntansi selama suatu periode.
 Jurnal Penerimaan Kas atau Listing
Listing atau laporan ini berasal dari file transaksi penerimaan kas dan
mencantumkan semua transaksi selama suatu periode waktu.
 Memo Kredit
Memo kredit adalah dokumen yang mengidentifikasikan pengurangan jumlah dari
pelanggan akibat retur barang atau pengurangan harga.
 Jurnal Retur dan Pengurangan Penjualan
Ini adalah jurnal yang digunakan untk mencatat retur dan pengurangan penjualan.

Metodologi Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif


Atas Transaksi Penjualan
Memahami Pengendalian Internal – Penjualan
1. Menggunakan salah satu pendekatan umum untuk penjualan
2. Mempelajari bagan arus klien
3. Menyiapkan kuisioner tentang pengendalian internal
4. Melakukan pengujian penjualan walkthrough
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memenuhi pengendalian
internal untuk menilai risiko pengendalian. Terdapat enam langkah yang penting
dalam penilaian ini:
1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian, enam
tujuan audit yang berkait dengan transaksi akan menyediakan kerangka kerja
ini.
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya
bagi penjualan.
3. Setelah mengidentifikasikan pengendalian dan kelemahannya.
4. Auditor menilai risikopengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi
pengendalian dan kelemahannya bagi setiap tujuan
Pemisahan tugas yang memadai dapat membantu mencegah berbagai salah saji
(misstatement) baik akibat kesalahan maupun penipuan atau kecurangan. Untuk
mencegah kecurangan, manajemen harus menolak akses ke kas bagi siapapun
yang bertanggung jawab memasukkan informasi transaksi penjualan dan
penerimaan kas dalam komputer. Fungsi pemberian kredit harus dipisahkan dari
fungsi penjualan, karena pengecekan kredit ditujuka untuk mengatasi
kecenderungan alami dari para personil penjualan untuk mengoptmalkan volume
meskipun dengan beban penghapusan piutang tak tertagih yang tinggi. Personil
yang bertanggung jawab melakukan perbandingan internal harus independen
dengan personil yang memasukkan data awal.
Pemeriksaan otorisasi dilakukan oleh auditor pada tiga titik kunci:
1. Kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan dilakukan
2. Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat diberikan
3. Harga, termasuk syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon, harus
diotorisasi.
Dua pengendalian pertama ditujukkan untuk mencegah hilangnya aktiva
perusahaan akibat dikirim ke pelanggan fiktif atau pelanggan tidak bisa membayar
barang yang dibelinya. Otorisasi harga ditujukkan untuk memastikan bahwa
penjualan ditagih pada harga yang ditetapkan oleh kebijakan perusahaan.
Otorisasi dapat diberikan untuk setiap transaksi individual atau otorisasi umum
dapat diberikan untuk kelas transaksi khusus. Otorisasi umum sering kali
dilakukan secara otomatis oleh komputer.
Menentukan Luas Pengujian Pengendalian
Luas pengujian pengendalian dalam audit bergantung pada keefektifan
pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian itu dapat
diandalkan untuk mengurangi risiko pengendalian. Dalam menentukan tingkat
keandalan pengendalian, auditor mempertimbangkan kenaikan biaya pengujian
pengendalian dibanding dengan penurunan pengujian substantif yang potensial.
Merancang Pengujian Pengendalian untuk Penjualan
Untuk setiap pengendalian kunci, satu atau lebih pengujian pengendalian harus
dirancang untuk memverifikasi keefektifannya. Dalam sebagian besar audit,
relatif mudah menentukan sifat pengujian pengendalian dari sifat pengendalian
tersebut.
Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan
Dalam memutuskan pengujian substantif, seringkali menggunakan beberapa
prosedur bagi setiap audit tanpa memandang situasinya, sementara lainnya
tergantung pada kelayakan pengendalian dan hasil pengujian pengendalian.
Namun, menentukan prosedur pengujian substantif atas transaksi penjualan yang
tepat relatif sulit karena sangat bervariasi bergantung pada situasinya.
Prosedur Audit Format Perancangan dan Kinerja
Setelah prosedur audit yang sesuai telah dirancang, maka harus dilaksanakan
walaupun tidak efisien. Dalam mengkonversi program audit format perancangan
menjadi format kinerja, prosedur itu akan digabungkan dan mencapai hal:

1. Mengeliminasi prosedur duplikat


2. Memastikan dokumen tertentu diperiksa, semua prosedur yang akan dilakukan
telah dilakukan
3. Memungkinkan untuk melakukan prosedur dengan efektif

RETUR DAN PENGURANGAN PENJUALAN


Dalam tujuan materialitas, retur dan pengurangan penjualan sangat tidak material
sehingga auditor dapat mengabaikannya dan untuk tujuan keterjadian, umumnya
auditor menekankan pada pengujian transaksi yang tercatat untuk mengungkapkan
setiap pencurian kas dari penagihan piutang yang ditutupi oleh retur dan
pengurangan penjualan fiktif. Tujuan kelengkapan dilakukan dalam menguji
melalui saldo akun untuk menentukan apakah retur dan penjualan ditetapkan
terlalu rendah pada akhir tahun.

Anda mungkin juga menyukai