Anda di halaman 1dari 21

AUDITING SIKLUS PENJUALAN

PENAGIHAN
⁻ Hilda Yuniar 10090119016
⁻Muhammad Dzikri Ramadhan 10090119092
⁻Dimas Nurjaya 10090119167
AKUN DAN KELAS TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENJUALAN SERTA
PENAGIHAN

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah mengevaluasi apakah
saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
standar akuntansi.

GAMBAR 14-1
Dalam gambar ini menunjukan bahwa ada lima kelas transaksi dalam siklus
penjualan dan penagihan:
1. Penjualan ( penjualan tunai dan kredit)
2. Penerimaan kas
3. Retur dan pengurangan penjualan
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Estimasi beban piutang tak tertagih
FUNGSI BISNIS DALAM SILUS DAN DOKUMEN
SERTA CATATAN TERKAIT
Delapan fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan
penagihan ( business function for the sales and
collection cycle) . Fungsi-fungsi ini selalu
terjadi pada setiap perusahaan ketika
mencatat kelas transaksi dalam siklus
penjualan dan penagihan.
• Pemrosesan Pesanan Pelanggan
- Pesanan Pelanggan ( Costumer Order)
Merupakan permintaan barang dagang yang
diajukan oleh pelanggan.
- Pesanan Penjualan (Sales Orde)
Merupakan dokumen yang mengkomunikasikan
deskripsi, kuantitas dan informasi mengenai
barang yang dipesan oleh pelanggan.
• Pemberian Kredit
- Sebelum melaukan pengiriman barang, orang
berwenang harus menyetujui kredit bagi
pelanngan yang akan melakukan penjualalan
secara kredit. Alasanya dalam melakukan praktik
ini sering menghasilkan piutang ragu ragu yang
berlebihan dan piutang usaha yang tidak dapat
ditagih.
• Pengiriman Barang
- Berfungsi untuk titik awal siklus yang dimana
sebuah perusahaan menyerahkan asset.
Dokumen pengiriman biasanya berupa bill of
landing.
• Penanggihan Pelanngan dan Pencatatan
Penjualan
- Penagihan pelanggan harus dilakukan dengan
benar dan atas dasar tepat waktu. Dalam
sebagian system, penganggihan pelanggan
mencakup beberapa salinan faktur penjualan
dan memperbarui secara simultan file transaksi
penjualan, file induk piutang usaha, dan induk
buku besar umum untuk penjualan secara
piutang usaha.
• Pemerosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
- Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas
meliputi penerimaan, penyetoran, dan
pencatatan kas yang mencakup uang tunai, cek,
dan transfer dana elektronik.
• Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan
Pengurangan Penjualan
-Ketika seorang pelanggan tidak puas atas
barang yang dibelinya, maka penjual akan
menerima pengembalian (retur) barang atau
memberikan sebuah potongan harga. Karena itu,
penjual akan menerbitkan memo kredit yang
mengindikasikan pengurangan jumlah atau harga
barangnya.
• Penghapusan Piutang Usaha Tak Tertagih
- Jika pelanggan sudah mengajukan
kebangkrutan atau penagihan piutangnya
diserahkan kepada agen penagihan, maka dapat
disimpulkan bahwa suatu jumlah tidak dapat
ditagih. Oleh karena itu, perusahaan harus
menghapusnya dengan menggunakan formulir
otorisasi piutang tak tertagih.
• Penyediaan Piutang Tak Tertagih
- Perusahaan harus mecatat beban piutang tak
tertagih sebesar jumlah yang diperkirakan tidak
dapat tertagih
METODELOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN
DAN PENGUJIAN SUBTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN

GAMBAR 14-2
• Memahami pengendalian Internal – Penjualan
Pada dasarnya hal ini menggunakan salah satu
pendekatan umum untuk penjualan, auditor
mempelajari bagan arus klien, menyiapkan
kuesioner tentang pengendalian internal, dan
melaksanakan pengujian penjualan
walkthrough.
• Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan Penjualan
Terdapat empat langkah dalam memahami pengendalian
internal untuk menilai resiko pengendalian :
- Memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian
- Mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan
kelemahannya bagi penjual
- Setelah mengidentifikasi pengendalian internal dan
kelemahannya, auditor mengaitkannya dengan tujuan
- Menilai resiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan
mengevaluasi pengendalian dan kelemahannya bagi setiap
tujuan.
• Menentukan Luas Pengujian Pengendalian
Untuk perusahaan publik, auditor harus
melaksanakan pengujian yang ekstensif atas
pengendalian kunci dan mengevaluasi dampak
kelemahan terhadap laporan auditor.
Sementara luas pengujian pengendalian dalam
audit perusahaan nonpublik tergantung pada
keefektifan pengendalian dan sejuah mana
auditor yakin bahwa pengujian itu dapat
diandalkan.
• Merancang Pengujian pengendalian dan
pengujian subtantif atas transaksi penjualan
agar memenuhi tujuan audit yang berakaitan
dengan transaksi.
- Prosedur audit
- Ukuran sampel
- Item-item yang dipilih
- Penetapan waktu
RETUR DAN PENGURANGAN PENJUALAN

Tujuan dan metodologi audit pada retur dan pengurangan


penjualan samadengan tujuan dan metologi audit atas
transaksi. Untuk mengendalikansalah saji pada
penjualan, digambarkan dengan 2 berbedaan yaitu :
- Materialitas dan
- Penekanan pada tujuan keterjadian.
Kecurangan Retur penjualan pada umumnya melibatkan
konsumen yang mencuri barang dari suatu toko dan
kemudian mengembalikan barang itu, sering kali
dengan menggunakan kwitansi palsu.
Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif atas transaksi Penerimaan Kas

Auditor menggunakan metodologi yang sama dengan


transaksi penjualan untuk merancang pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
penerimaan kas. Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi, auditor mengikuti proses menentukan
pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit.
merancang pengujian pengendalian bagi setiap
pengendalian yang digunakan untuk mendukung
pengurangan risiko pengendalian, dan merancang pengujian
substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter
bagi setiap tujuan audit.
Menilai Resiko Pengendalian yang
Direncanakan
• Kerangka kerja untuk menilai resioko
pengendalian
• Identigfikasi pengendalian internal utama dan
kekurangannya
• Mengaitkan kontrol dan defisiensi dengan
tujuan
• Menilai resiko pengendalian untuk setiap
tujuannya
Pengujian Audit untuk Menghapus Piutang
Tak Tertagih
Menerapkan metodologi pengendalian terhadap
siklus penjualan dan penagihan untuk
menghapus piutang usaha tak tertagih.
Tujuannya melakukan pengendalian penting
dalam mencegah kecurangan adalah otorisasi
yang tepat.
Pengendalian Internal Tambahan atas Saldo
Akun dan Penyajian Serta Pengungkapan
Pengendalian internal berkaitan langsung
dengan saldo akun dan penyajian serta
pengkupan yang mungkin terjadi. Meskipun
belum di identifikasi/diuji sebagai bagian dati
pengujian pengendalian atau pengujian
subtantif atas transaksi.
Pengaruh Hasil Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif atas Transaksi
Hasil dari pengujian ini memiliki pengaruh yang
signifikat terhadap siklus audit, terutama
terhadap rincian saldo. Bagian audit yang paling
dipengaruhi oleh pengujian adalah saldo piutang
usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan
penyisihan untuk piutang tak tertagih.

Gambar 14-7

Anda mungkin juga menyukai