Dalam membuat sebuah model bisnis dibutuhkan tools yang bisa membantu
mendeksripsikan model bisnis tersebut secara detail. Seperti yang dijelaskan dalam buku
Business Model Generation (Osterwalder & Pigneur, 2010), terdapat sebuah tool untuk
membuat model bisnis yang dinamakan kanvas model bisnis (business model canvas).
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), model bisnis mendeskripsikan alasan
bagaimana sebuah organisasi menciptakan, membawakan, dan menangkap nilai.
Hal ini, bisa diartikan sebagai, pembuatan konsep model bisnis dimana bisa dimengerti
oleh semua orang. Tantangan yang ada adalah konsep yang dibuat harus sederhana,
relevan, dan bisa dimengerti dari sebuah kompleksitas fungsi dalam perusahaan.
Sebuah model bisnis bisa dideskripsikan dalam sembilan dasar blok-blok yang
menunjukkan logika bagaimana perusahaan ingin menghasilkan profit. Sembilan blok ini
mencakup empat area utama dalam bisnis: konsumen, penawaran, infrastruktur, dan
faktor keuangan. Model bisnis menjadi berupa blueprint untuk sebuah strategi yang akan
diimplementasikan dalam struktur organisasi, proses bisnis, dan sistem berjalan.
Bisnis model kanvas adalah sebuah strategi dalam manajemen yang berupa
visual chart yang terdiri dari 9 elemen. Model bisnis ini pertama kali
diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul
Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba
menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan
elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Jika
dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup
sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis
menuju elemen penting berikutnya. Berikut adalah sembilan elemen yang
terdapat dalam bisnis model kanvas.
Channels (Saluran)
Channel atau saluran adalah bagaimana Anda bisa menyampaikan produk
Anda sampai hingga kepada konsumen.
Pada elemen terakhir ini, tentu dibutuhkan laporan keuangan yang tepat.
Elemen cost structure disesain paling akhir. Alasannya sederhana, semua
bisnis yang beroperasi di bawah suatu model bisnis pasti membutuhkan
biaya. Menciptakan dan memberikan nilai ( value prepositions dan
channels) kepada pelanggan, menjaga hubungan baik dengan pelanggan
(customers relationship), upaya memperoleh pendapatan (revenue
Streams), menjalankan aktivitas bisnis (key aktivities), mendapatkan dan
mengelola sumber daya (key resources) serta bekerjasama dengan mitra
( key partners) semua membutuhkan biaya. Struktur biaya akan lebih
mudah dirancang apabila semua elemen tersebut sudah didesain.
Sumber :
2.Osterwalder, Alexander dan Yves Pigneur, 2014. Business Model Generation, PT . Elex Media
Komputindo Jakarta