Anda di halaman 1dari 16

MODUL 4

AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

Inisiasi Tuton Ke 4
AUDITING 2
AKUNTANSI
EKONOMI

Penulis : Hijroini Fajaryati, SE, M. Ak


E-mail : aein_niee@gmail.com
Penelaah : Ratna Marta Dhewi, MAcc, Ak
E-mail : rmdhewi@ecampus.ut.ac.id
KOMPETENSI KHUSUS

1. Sifat siklus pendapatan dan pengembangan tujuan audit siklus pendapatan.


2. Entitas dan lingkungannya yang memengaruhi keputusan audit siklus pendapatan.
3. Pentingnya risiko bawaan bagi siklus pendapatan.
4. Menentukan prosedur audit yang efektif untuk mengidentifikasi salah saji potensial dalam siklus pendapatan.
5. Aspek-aspek komponen pengendalian internal yang relevan dengan siklus pendapatan.
6. Pertimbangan evaluasi aktivitas pengendalian untuk transaksi penjualan kredit.
7. Pertimbangan evaluasi aktivitas pengendalian untuk penerimaan kas.
8. Pertimbangan evaluasi aktivitas pengendalian untuk transaksi penyesuaian penjualan.
9. Aspek-aspek uji pengendalian yang relevan dengan rencana auditor menaksir risiko pengendalian di bawah
maksimum untuk siklus pendapatan.
10. Faktor-faktor yang memengaruhi penentuan level risiko uji detail yang dapat diterima untuk asersi piutang
usaha.
11. Penentuan elemen program audit pada uji substantif agar mencapai tujuan audit spesifik untuk piutang usaha.
12. Prosedur konfirmasi yang digunakan untuk mengaudit piutang usaha.
13. Penggunaan pengetahuan auditor yang diperoleh selama mengaudit siklus pendapatan untuk mendukung jasa
penugasan yang lain.
Prosedur Penaksiran Risiko dalam
Siklus Pendapatan
 Siklus pendapatan perusahaan terdiri atas aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan
pelanggan serta penagihan pendapatan dalam bentuk kas.

 Untuk perusahaan dagang, kelas transaksi yang termasuk siklus


pendapatan adalah :

1. penjualan kredit (penjualan yang dilakukan dengan piutang),

2. penerimaan kas (penagihan piutang dan penjualan tunai), dan

3. penyesuaian penjualan (potongan, retur penjualan dan cadangan retur


penjualan, cadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang)
Mengembangkan Tujuan Audit

Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan


dengan perolehan bukti yang cukup kuat tentang
setiap asersi laporan keuangan yang signifikan
menyangkut pendapatan dan saldo transaksi siklus
Memahami Entitas dan
Lingkungannya
Langkah pertama dalam menilai risiko itu adalah memperoleh
pemahaman tentang entitas dan lingkungannya karena
membantu auditor dalam:

1. mengembangkan ekspektasi total pendapatan dengan


memahami kapasitas, pasar, dan pelanggan klien;

2. mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan


memahami pasar dan keunggulan kompetitif klien;

3. mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih


berdasarkan rata-rata periode penagihan untuk klien dan
industri.
Risiko Bawaan (Termasuk Risiko
Kecurangan)
Faktor-faktor yang dapat mendorong manajemen untuk melakukan salah
saji asersi siklus pendapatan dan pelaporan keuangan yang mengandung
kecurangan, diantaranya adalah:

1. Tekanan untuk membuat lebih saji pendapatan sehingga melaporkan


pencapaian target pendapatan atau profitabilitas padahal sebenarnya tidak
terpenuhi karena faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional,
atau regional; dampak perkembangan teknologi terhadap daya saing
perusahaan; atau buruknya manajemen

2. Tekanan untuk membuat lebih saji kas dan piutang kotor atau kurang saji
cadangan kerugian piutang dalam rangka melaporkan modal kerja yang
lebih tinggi untuk memenuhi syarat perjanjian utang
Prosedur Analitis

Prosedur analitis merupakan cara yang efektif secara kos dan


mengandalkan pengetahuan auditor tentang bisnis dan
industri klien

Langkah pertama dalam melakukan prosedur analitis adalah


memperoleh pemahaman total pendapatan terhadap :

(1) kapasitas klien, yaitu volume penjualan maksimum yang


dapat dihasilkan jika fasilitas dan tenaga kerja dimanfaatkan

secara penuh dalam memproduksi serta mengirimkan barang


atau jasa

(2) pangsa klien


Prosedur analitis lainnya yang dapat digunakan auditor dalam
menaksir siklus pendapatan mencakup:

1. Perputaran penjualan, rasio penjualan terhadap rata-rata total aset;

2. Kecenderungan dalam margin kotor dibandingkan dengan


kecenderungan dalam pangsa pasar;

3. Estimasi piutang usaha terhadap pengetahuan tentang volume


penjualan perusahaan, harga, dan periode penagihan historis;

4. Perbandingan piutang usaha dengan piutang yang diestimasi dalam


anggaran kas perusahaan;

5. Biaya penghapusan piutang terhadap penjualan kredit bersih;


Pertimbangan Komponen Pengendalian
Internal
Pemahaman atas siklus penjualan diperlukan untuk
merencanakan audit sehingga auditor mampu untuk:

(1) mengidentifikasi jenis potensi salah saji,

(2) mempertimbangkan faktor-faktor yang


mempengaruhi risiko salah saji yang material,

(3) merancang uji substantif


Komponen pengendalian internal dalam siklus pendapatan
meliputi:

1. Lingkungan Pengendalian
2. Penaksiran Risiko
3. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
4. Pemantauan
5. Penaksiran Risiko Pengendalian Awal dan Strategi Audit
Pendahuluan
AKTIVITAS PENGENDALIAN
Terdapat dua jenis pengendalian dengan menggunakan prosedur
pengendalian yang terprogram (pengendalian komputer):

1. pengendalian umum yang berhubungan dengan lingkungan


pengendalian dan mempunyai pengaruh yang luas terhadap
aplikasi komputer;

2. pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan masing-


masing aplikasi akuntansi terkomputerisasi, seperti siklus
pengeluaran.
DOKUMEN DAN CATATAN YANG
LAZIM
Dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar
dalam pemrosesan transaksi penjualan kredit sering kali
mencakup :
1. Order pelanggan
2. Order penjualan
3. Dokumen pengiriman
4. Faktur penjualan
5. Daftar harga yang diotorisasi
6. File transaksi penjualan
7. Jurnal penjualan
8. File induk pelanggan
9. File induk piutang usaha
10. Laporan bulanan pelanggan
Aktivitas Pengendalian — Transaksi
Penerimaan Kas
Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam
pemrosesan penerimaan kas adalah sebagai berikut:

1. Perintah pembayaran

2. Pradaftar

3. Ikhtisar kas harian

4. Slip setoran yang divalidasi

5. File transaksi penerimaan kas

6. Jurnal penerimaan kas.


FUNGSI-FUNGSI DAN AKTIVITAS
PENGENDALIAN

Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan


dari penjualan tunai dan kredit, termasuk subfungsi berikut:
1. Menerima penerimaan kas.
2. Menyetorkan kas ke bank.
3. Mencatat penerimaan kas
Transaksi penyesuaian penjualan meliputi:
1. pemberian potongan tunai;
2. retur penjualan dan cadangan;
3. penentuan nilai piutang tak tertagih
UJI SUBSTANTIF PIUTANG USAHA

 Piutang usaha mewakili saldo utama dalam siklus


pendapatan. Piutang meliputi jumlah yang harus
dibayar pelanggan, karyawan, dan perusahaan afiliasi
atas rekening terbuka, wesel, serta pinjaman, dan
bunga akrual atas saldo tersebut
SELAMAT BELAJAR!

===============================================
=====

Anda mungkin juga menyukai