Anda di halaman 1dari 23

SIKLUS PENGELUARAN :

PEMBELIAN DARI PENGELUARAN KAS


1. Sistem Informasi Akuntansi
La Midjan dan Azhar Susanto (2011) menyatakan bahwa informasi akuntansi
merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari
manusia, alat dan metodi yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi
yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen yang berstruktur pula.

Menurut Bodnar dan hopwood (2006) Sistem informasi akuntansi merupakan


kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada
para pembuat keputusan.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi merupakan
koordinasi dan komponen-komponen yang membentuknya (subsistem) yang terdiri dari
manusia, alat, prosedur, data/informasi dalam bentuk dokumen, catatan dan laporan

A. Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian Tunai


Sistem Akuntansi Pembelian adalah sistem yang digunakan untuk pengadaan barang
yang diperlukan oleh perusahaan dimana pembayarannya dilakukan secara tunai.
Sistem ini dijalankan perusahaan saat perusahaan membutuhkan pengadaan barang
yang diperlukan perusahaan baik untuk memenuhi persediaan persediaan atau memenuhi
kebutuhan lainnya dari perusahaan.
 Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian
1. Prosedur permintaan pembelian
2. Posedur pemilihan pemasok
3. Prosedur order pembelian
4. Prosedur penerimaan barang
5. Prosedur pengeluaran kas
6. Prosedur pencatatan pengeluaran kas
B. Fungsi yang terkait dalam sistem pembelian
 Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai
dengan posisi persediaan yang ada digudang dan untuk menyimpan barang yang telah
diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang – barang yang langsung pakai (tidak
ada persediaan barangnya di gudang), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai
barang.
 Fungsi Pembelian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga
barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan
mengeluarkan order pembeliaan kepada pemasok yang dipilih.

 Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima barang serta melakukan pemeriksaan
terhadap jeni, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna
menentukan apakah barang tersebut dapat diterima atau tidak oleh perusahaan.
 Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab atas keluarnya kas perusahaan
 Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam arsip
dokumen sumber. Fungsi ini juga bertanggung jawab melakukan penjurnalan akuntansi.
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatatan bertanggung jawab untuk
mencatat harga pokok persediaan barang yang dicatat ke dalam kartu persediaan.
C. Dokumen terkait yang digunakan dalam system akuntansi pembelian tunai
 Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini diisi oleh fungsi gudang atau pemakai barang untuk meminta fungsi
pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang
tersebut dalam surat permintaan. surat permintaan pembelian ini biasanya dibuat dua
lembar.
 Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.
 Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang
diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan kuantiitas seperti
yang tercantum dalam surat order pembelian
 Bukti Kas Keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian.
 Faktur
Bukti transaksi pembelian barang yang diterima dari pihak penjual atas dikirimnya
barang.
 Faktur Lunas
Faktur yang diterima dari pihak penjual sebagai bukti bahwa barang yang sudah
dikirim pihak penjual sudah dibayar secara lunas oleh perusahaan.
 Laporan Pembelian Tunai
Laporan Pembelian Tunai dibuat oleh fungsi akuntansi yang akan diserahkan kepada
pimpinan.
 Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang tidak
bersifat berulang yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
D. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
a. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang tunai atau kas dari berbagai
jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan.
b. Kartu Persediaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga
pokok persediaan yang dibeli.

2. Sistem Pengendalian Internal


a. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Sebelumnya istilah yang dipakai untuk pengendalian intern adalah sistem
pengendalian intern, sistem pengawasan intern dan struktur pengendalian intern. Mulai
tahun 2001 istilah resmi yang digunakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah
pengendalian intern.
Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen (Mulyadi, 2010).
b. Tujuan Sistem Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2010: 166), dilihat dari tujuannya sistem pengendalian intern
dibagi menjadi dua macam yaitu:
- Pengendalian intern akuntansi (Internal accounting control)
Merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk
menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan
40 kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan
akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
- Pengendalian intern administratif (Internal administratif control)
Meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur-eksposur. Organisasi tergantung
pada beragam eksposur yang dapat menimbulkan efek yang buruk bagi operasi
perusahaan, dan hal ini dapat timbul terus menerus.
c. Unsur Sistem Pengendalian Internal
Agar dapat berjalan dengan baik, suatu sistem pengendalian harus memiliki unsur-unsur
pokok (Widjajanto, 2001) sebagai berikut:
- Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
- Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.
- Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
- Karyawan yang berkualitas sesuai dengan tanggung jawab yang dipikulnya.
.
3. Perancangan Sistem Informasi
a. Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto (2005), perancangan dapat diartikan sebagai berikut:
- Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
- Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
- Persiapan untuk rancang bangun implementasi
- Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
- Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi.
- Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Percancangan sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:


- Perancangan sistem secara umum/perancangan konseptual, perancangan
lokal/perancangan secara makro.
- Perancangan sistem terinci/perancangan sistem secara fisik

b. Tujuan Perancangan Sistem


Tahap perancangan sistem mempunyai dua maksud atas tujuan utama, yaitu sebagai
berikut ini:
- Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai system
- Untuk memberikan gambaran yang jeals dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

c. Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto (2005), analisi sistem merupakan penguraian dari suatu sistem
yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesmpatan-kesemptan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya.
Di dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh
analisis sistem sebagai berikut:
(i) Mengindentifikasi masalah (identify)
Mengidentifikasi masalah merpakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap
analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang
diinginkan utnuk dipecahkan.
Adapun tugas-tugas yang harus dilakukan dalam langkah ini adalah:
- Mengifentifikasi masalah
- Mengidentifikasi penyebab masalah
- Mengidentifikasi titik keputusan
- Mengidentifikasi personil-personil kunci
(ii) Memahami kerja dari sistem yang ada (understand)
Langkah kedua dari tahap analisis sistem adalah memhami kerja dari sistem
yang ada.langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana
sistem yang ada beroperasi.
Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat
diperoleh dengan cara melakukan penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci.
Adapun tugas-tugas yang harus dilakukan dalam langkah ini adalah:
- Menentukan jenis penelitian
- Merencanakan jadwal penelitian
- Mengatur jadwal wawancara
- Mengatur jadwal observasi
- Mengatur jadwal pengambilan sampel
- Membuat penugasan penelitian
- Membuat agenda wawancara
- Mengumpulkan hasil penelitian
(iii) Menganalisis sistem ( Analyze)
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil peneitian sering sulit dilakukan
oleh analisis sistem yang masih baru. Pengalaman menunjukan bahwa banyak
analisis yang masih baru mencoba untuk memecahkan masalah tanpa
menganalisinya.
(iv) Membuat laporan hasil analisis (Report)
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah:
- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analisis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen.
- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen.
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya.

4. Bagan Alir Dokumen (Flowchart)


Menganalisis suatu sistem berarti menentukan hal yang menjadi masalah dalam sistem tersebut,
maka dari itu flowchar bertujuan untuk menggambarkan secara jelas keseluruhan sistem yang akan
dianalisis. Dan akan lebih mudah menganalisis sebuah sistem menggunakan flowchart.

Simbol-Simbol Flowchart beserta maknanya


Simbol Nama Simbol Makna Simbol

Digunakan untuk memulai, mengakhiri, atau


Tidak titik henti dalam sebuah proses atau
Terminal
program, juga digunakan untuk pihak
Faktur 1
eksternal.

Sebuah dokumen atau laporan, dokumen


Dokumen dapat dibuat dengan tangan atau dicetak
oleh komputer

Digambarkan dengan menumpuk simbol


2
Dokumen rangkap dokumen dan pencetakan nomor dokumen
di bagian depan dokumen pada bian kiri atas

Digunakan untuk menggambarkan berbagai


media input dan output dalam sebuah bagan

Input/output alir program.

Menggambarkan jurnal dan buku besar


dalam bagan alir dokumen

Informasi ditampilkan oleh alat output on-


Tampilan line seperti terminal CRT atau monitor
komputer PC

Pemasukan Data Entri data oleh alat on-line seperti terminal

On-line CRT atau komputer pribadi


(Krismiaji, 2015)

CONTOH KASUS

PT Utama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha bengkel mobil yang dikenal dengan
nama “Techno” Kegiatanya meliputi penjualan barang dan jasa dimana barang berupa spare part mobil
dan jasa berupa service mobil. Dalam kegiatanya perusahaan melayani khusus kendaraan dengan merk
Isuzu dan Daihatsu. Untuk dapat meningkatkan pelayanan pada pelanggan maka PT Utama harus
senantiasa memenuhi permintaan pelqnggan akan spare part dan servis dengan baik.

BAGIAN GUDANG

Sistem pembelian tunai PT Fajar Surya Utama dimulai dari bagian Gudang membuka
Database Persediaan untuk melihat persediaan. Kemudian menampilkan Database Persediaan.
Lalu melanjutkan dengan kegiatan membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP) berdasarkan
Database Persediaan. Kemudian mencetak SPP sebanyak 2 lembar. Selanjutnya, SPP lembar 1
diarsip berdasarkan tanggal dan bagian gudang menyerahkan SPP2 ke bagian pembelian.

Bagian gudang menerima SOP lembar 2 dari bagian pembelian. Setelah itu, menerima
Faktur bersama barang dari pemasok. Kemudian, mencocokkan SOP lembar 2, Faktur
bersama barang. Jika tidak cocok, SOP lembar 2 dikembalikan ke bagian pembelian, Faktur
bersama barang dikembalikan ke pemasok. Apabila cocok, maka akan dilanjutkan ke
kegiatan selanjutnya yaitu melakukan kegiatan entry data kedalam Database Persediaan
berdasarkan SOP lembar 2 dan Faktur. Kemudian menampilkan Database Persediaan. Setelah
itu membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB). Kemudian mencetak Laporan Penerimaan
Barang (LPB) sebanyak 2 lembar. Selanjutnya LPB lembar 1, Faktur, dan SOP lembar 2
diserahkan ke bagian keuangan, sedangkan LPB lembar 2 diarsip berdasarkan tanggal

BAGIAN PEMBELIAN

Bagian pembelian menerima SPP2 dari bagian gudang. Lalu kegiatan selanjutnya adalah
menelephone pemasok untuk mengkonfirmasi apakah spare part yang dipelukan tersedia.
Kemudian membuat Surat Order Pembelian (SOP). Kemudian mencetak SOP sebanyak 3
lembar. Setelah itu, bagian pembelian menyerahkan SOP lembar 1 kepada pemasok melalui
fax, SOP lembar 2 ke bagian gudang, sedangkan SOP lembar 3 dan SPP lembar 2 diarsip
berdasarkan tanggal.

BAGIAN KEUANGAN

Bagian keuangan menerima LPB lembar 1, Faktur, dan SOP lembar 2 dari bagian
gudang. Lalu memeriksa LPB lembar 1, Faktur, dan SOP lembar 2. Setelah itu melakukan
pembayaran via ATM. Selanjutnya, menerima Bukti Transfer (BT). Selanjutnya melakukan
kegiatan entry data kedalam Database Pembayaran berdasarkan Bukti Transfer (BT).
Kemudian menampilkan Database Pembayaran. Lalu membuat BKK berdasarkan database
pembayaran. Kemudian mencetak BKK sebanyak 2 lembar. Kemudian memfotocopy Bukti
Transfer (BT) sebanyak 1 lembar. Setelah itu, BKK lembar 1 dan Fotokopi Bukti Transfer
diberikan kepada pemasok, sedangkan BKK lembar 2, LPB lembar 1, Faktur, SOP lembar 2,
dan Bukti Transfer (BT) diarsip berdasarkan tanggal.

Bagian keuangan menerima Faktur Lunas (FL) dari pemasok. Lalu mencocokkan
dokumen BKK lembar 2, LPB lembar 1, Faktur, SOP lembar 2 dengan FL. Jika tidak cocok,
FL dikembalikan ke pemasok. Apabila cocok, maka BKK lembar 2, LPB lembar 1, Faktur,
SOP lembar 2 dan Faktur Lunas (FL) diserahkan ke bagian akuntansi.

BAGIAN AKUNTANSI

Bagian akuntansi menerima BKK lembar 2, LPB lembar 1, Faktur, SOP lembar 2 dan
Faktur Lunas (FL) dari bagian keuangan. Setelah itu, memeriksa BKK lembar 2, LPB lembar
1, Faktur, SOP lembar 2, dan Faktur Lunas (FL). Selanjutnya membuat Jurnal Penerimaan
Kas (JPK). Lalu membuat Laporan Pembelian Tunai (LPT). Kemudian mencetak LPT 1
lembar. Kemudian LPT diserahkan ke pimpinan, BKK lembar 2, LPB lembar 1, Faktur, SOP
lembar 2 dan Faktur Lunas diarsip berdasarkan tanggal, lalu Jurnal Penerimaan Kas dicatat
ke Buku Besar (BB) dan dicatat di Kartu Persediaan.

BAGIAN GUDANG
BAGIAN PEMBELIAN
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN AKUNTANSI
Usulan SPI :

1. Penambahan fungsi penerimaan yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan mutu
dan kuantitas barang.

2. Melakukan otorisasi dengan cara membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) yang dilakukan
oleh fungsi penerimaan.

3. Melakukan otorisasi dengan cara membuat dokumen Surat Permintaan Penawaran Harga yang
ditujukan kepada pemasok yang dilakukan oleh fungsi pembelian.

4. Melakukan otorisasi pada Bukti Kas Keluar dengan membubuhkan cap “Lunas”.

PROSEDUR SISTEM PEMBELIAN TUNAI SETELAH USULAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PT Fajar Surya Utama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha


bengkel mobil yang dikenal dengan nama “Techno Auto Care”. Kegiatanya meliputi
penjualan barang dan jasa dimana barang berupa spare part mobil dan jsa berupa
service mobil. Dalam kegiatanya perusahaan melayani khusus kendaraan dengan
merk Isuzu dan Daihatsu. Untuk dapat meningkatkan pelayanan pada pelanggan
maka PT Fajar Surya Utama harus senantiasa memenuhi permintaan pelqnggan akan
spare part dan servis dengan baik.:

BAGIAN GUDANG

Sistem pembelian tunai PT. Fajar Surya Utama dimulai dari bagian gudang
membuka Database Persediaan, kemudian menampilkan Database Persediaan untuk
mengecek ketersediaan barang. Lalu melanjutkan dengan kegiatan membuat Surat
Permintaan Pembelian (SPP) berdasarkan Database Persediaan. Kemudian mencetak
SPP sebanyak 2 lembar.
Selanjutnya, bagian gudang menyerahkan SPP lembar 2 ke bagian pembelian dan SPP
lembar 1 diarsip berdasarkan tanggal.
Bagian gudang menerima SOP lembar 3 dari bagian pembelian, lalu menerima
Surat Jalan Barang (SJB) beserta barang dan LPB lembar 1 dari bagian penerimaan
barang. Setelah itu, memeriksa SOP lembar 3, SJB dan LPB lembar 1. Kemudian
melakukan penyimpanan barang. Lalu, dilanjutkan ke kegiatan selanjutnya yaitu
melakukan kegiatan entry data kedalam Database Persediaan. Lalu, LPB lembar 2
diserahkan ke bagian keuangan , SOP 3 dan SJB diarsip berdasarkan tanggal.

BAGIAN PEMBELIAN

Bagian pembelian menerima SPP lembar 2 dari bagian gudang. Lalu kegiatan
selanjutnya adalah menelphone pemasok untuk mengkonfirmasi apakah spare part
yang diperlukan tersedia. Kemudian kegiatan selanjutnya yaitu membuat Surat
Permintaan Penawaran Harga (SPPH). Lalu mencetak SPPH. Selanjutnya, SPP
lembar 2 diarsip tetap berdasarkan tanggal dan SPPH diserahkan ke pemasok.

Bagian pembelian menerima SPPH dari pemasok. Selanjutnya melakukan


pemilihan pemasok. Lalu, membuat Surat Order Pembelian (SOP). Kemudian
mencetak SOP sebanyak 4 lembar. setelah itu bagian pembelian mengarsip SPPH
dan SOP 1 berdasarkan tanggal SOP 2 dikirim kebagian penerimaan barang
SOP 3 kebagian gudang dan SOP 4 kepemasok.

BAGIAN PENERIMAAN BARANG

Bagian penerimaan barang menerima SOP lembar 2 dari bagian pembelian.


Setelah itu menerima faktur, Surat Jalan Barang (SJB) bersama barang dari pemasok.
Kemudian, mencocokkan SOP lembar 2, Faktur, dan Surat Jalan Barang (SJB) serta
mutu dan kuantitas barang. Jika tidak cocok, SOP lembar 2 dikembalikan ke bagian
pembelian, Faktur dan Surat Jalan Barang (SJB) bersama barang dikembalikan ke
pemasok. Apabila cocok, maka akan dilanjutkan ke kegiatan selanjutnya yaitu
melakukan kegiatan entry data kedalam Database

Persediaan berdasarkan SOP lembar 2, Faktur dan Surat Jalan Barang. Setelah itu
membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB). Kemudian mencetak Laporan
Penerimaan Barang (LPB) sebanyak 2 lembar. Selanjutnya, LPB 1 , SOP 2 , SJB
diarsip berdasarkan tanggal , Lalu LPB 2 diserahkan ke bagian gudang beserta
barang , dan Faktur diserahkan ke bagian keuangan.
BAGIAN KEUANGAN

Bagian keuangan menerima Faktur dari bagian penerimaan barang. Juga


menerima LPB lembar 2 dari bagian gudang. Lalu memeriksa LPB lembar 2 dan
Faktur. Setelah itu melakukan pembayaran via transfer. Selanjutnya, menerima Bukti
Transfer (BT). Selanjutnya melakukan kegiatan entry data kedalam Database
Pembayaran berdasarkan Bukti Transfer (BT). Lalu membuat BKK berdasarkan
Bukti Transfer (BT). Kemudian mencetak BKK sebanyak 3 lembar. Setelah itu BKK
1 , LPB 2 , Faktur , BT diarsip berdasarkan tanggal , BKK 2 diserahkan
kebagian akuntansi, dan BKK 3 diserahkan ke pemasok.

BAGIAN AKUNTANSI

Bagian akuntansi menerima BKK lembar 2 dari bagian keuangan dan faktur lunas dari
pemasok , lalu mencocokan BKK2 dan FL . Jika tidak cocok BKK 2 dikembalikan dibagian
keuangan dan FL ke pemasok. Apabila cocok dilakukan kegiatan selanjutnya yaitu otorisasi
BKK 2 dengan Cap Lunas. Lalu membuat jurnal setelah itu membuat LPT , lalu mencetak LPT 1
lembar . Selanjutnya LPT diserahkan ke pimpinan, BKK2 otorisasi dan FL diarsip berdasrkan
tanggal , dan Jurnal umum dicatat ke buku besar dan kartu persedian
Bagian Gudang
Bagian penerimaan Barang
Bagian Pembelian
Bagian Keuangan
Bagian Akuntansi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Analisis Perancangan Sistem Informasi Akuntansi. Adapun judul yang
diambil kami dalam makalah ini adalah “Siklus Pengeluaran : Pembelian dan
Pengeluaran Kas”

Dalam penyusunan makalah ini tentu saja banyak terdapat kekurangan


yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang
dimiliki kami. Oleh karena itu, apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini,
dengan senang hati kami menerima kritik dan saran dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai