Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

NAMA : M.FARIZAL,S NIM : 080420103161


1. Audit internal

a. Defenisi :  Aktivitas yang independen dilakukan untuk menilai pengendalian internal suatu entitas yang bertujuan membantu kinerja manajemen. b. Lingkup audit Pengendalian intern dan kualitas kinerja suatu entitas c. Contoh kasus beserta kronologis penyelesaian kasus Unibank pada beberapa tahun terakhir unibank mengalami penurunan peningkatan pertumbuhan,hal ini dikarenakan pengendalian intern yang kurang dan belum optimal,masih banyak keluhan dari nasabah yang menyata kan terjadi kesalahan pencatatan transaksi dan kesalahan-kesalahan lain yg dilakukan oleh pihak ,hal ini membuat citra bank tercoreng dan merusak reputasi bank. Untuk mengatasi hal itu pihak manajemen bank akan melakukan audit internal guna mengevaluasi kinerja dari memeriksa dan menilai efektivitas dan kecukupan dari sistem pengendalian internal . kemudian auditor memberikan masukan-masukan kepada pihak manajemen secara berkesinambungan mengenai temuan -temuan kesalahan (error) dan ketidakberesan (irregularities) dengan cara memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, dan komentar mengenai pengendalian dengan prosedur yang telah ditetapkan. d. Analisis contoh kasus Berdasarkan kasus diatas kinerja audit internal pada dasarnya bertujuan untuk memberikan bantuan kepada manajemen dan dewan direksi dalam melaksanakan tanggung jawab secara efektif mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya wajar. Selain itu kinerja audit internal adalah : 1). Mereview reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasional yaitu untuk membantu para anggota organisasi untuk agar dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif, untuk tujuan tersebut pengawasan internal menyediakan bagi mereka berbagai analisis , penilaian, rekomendasi, nasihat dan informasi sehubungan aktivitas yang diperiksa. 2). Mereview sistem yang ada untuk memastikan kepatuhannya kepada kebijakan rencana, hukum, dan peraturan yang dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap operasi dan pe laporan, serta menentukan apakah organisasi mematuhi hal tersebut atau tidak.

3). Mereview sarana pengamanan aktiva, dan bila dipandang perlu memverifikasi keberadaan aktiva tersebut. 4). Menilai keekonomisan dan efisiensi penggunaan sumber daya, dalam hal ini keekonomisan berarti menggunakan sumber daya secara hati -hati dan bijaksana agar diperoleh hasil terbaik, sedangkan efisiensi berarti kemampuan untuk meminimalisir kerugian dan pemborosan sumber daya dan menghasilkan suatu out put. 5). Mereview operasi atau program untuk menentukan apakah hasilnya konsisten dengan sasaran dan tujuan yang akan ditetapkan, dan menentukan apakah operasi dan program dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya. Terdapat dua macam program pemeriksaan dalam audit internal, yai tu : 1. Program pemeriksaan individual Yaitu program pemeriksaan yang disusun tersendiri untuk masing -masing pemeriksaan dan tidak menggunakan bentuk standar serta disusun setelah melakukan survai pendahuluan 2. Program pemeriksaan proforma Yaitu program pemeriksaan yang dikembangkan untuk berbagai tujuan yang disiapkan guna mengumpulkan informasi yang sama pada beberapa lokasi yang berbeda dan mendapatkan informasi yang sama dari beberapa periode untuk mencari kecenderungan/trend dan perubahan perubahan. Program pemeriksaan ini biasanya digunakan pada pemeriksaan ulangan dari kegiatan -kegiatan yang sama dan sering meliputi periode beberapa tahun. Program pemeriksaan dapat disiapkan sebelum pelaksanaan survai pendahuluan. Bila hasil daripada survai pendahulu an terjadi perubahan kegiatan yang diperiksa, maka program pemeriksaan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi/perubahan tersebut.
http://economy.okezone.com/read/2011/04/25/226/449445/internal-audit http://auditorinternal.com/ http://manskm.blogspot.com/2009/03/pengertian-audit-intern.html

2.

Audit kepatuhan

a. Defenisi:  Merupakan bentuk audit yang dilakukan terhadap auditee apakah telah mengikuti prosedur dan mematuhi peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku b. Lingkup audit Kepatuhan auditee dalam mengikuti prosedur oleh otoritas yang lebi h tinggi c. Contoh kasus beserta kronologis penyelesaian kasus Badan pemeriksaan keuangan(BPK) akan melakukan audit kepatuhan terhadap perusahaan milik Negara yaitu PERTAMINA atas kepatuhan dalam membayar pajak ,hal ini dilakukan karena untuk mengetahui sejauh mana kepatuhaan BUMN dalam urusan membayar pajak sekaligus untuk

mengetahui potensi penerimaan pajak secara nasional. BPK akan menggunakan strategi pemeriksaan data wajib pajak tanpa harus melanggar UU perpajakan yang ada dengan cara mengaudit kepatuhan pembayaran pajak PERTAMINA dan institusi pengelola keuangan negara lainnya yang menjadi auditee dari BPK. d. Analisis contoh kasus Audit ketaatan adalah audit yang dilakukan untuk menilai kesesuaian antara kondisi/pelaksanaan kegiatan dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.Kriteria yang digunakan dalam audit ketaatan adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi auditi. Perundang-undangan di sini diartikan dalam arti luas, termasuk ketentuanyang dibuat oleh yang lebih tinggi dan dari luar auditi asal berlaku bagi auditi dengan berbagai bentuk atau medianya, tertulis maupun tidak tertulis.
http://www.scribd.com/doc/55113241/5/C-Audit-Kepatuhan http://www.scribd.com/doc/7867146/PSA-No-62-Audit-Kepatuhan-Yg-Diterapkan-AtasEntitas-Pemerintah-Dan-Penerima-Lain-Bantuan-Keuangan-Pemerintah-SA-Seksi-801 http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/04/audit-kinerja/

3. Audit system informasi

a. Defenisi:  sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya. b. Lingkup audit pengolahan data elektronik yang meliputi: hardware, software, personel, file data dan pendukung sistem informasi c. Contoh kasus beserta kronologis penyelesaian kasus Polri mengalami gangguan dalam system kerjanya karena pengunaan teknologi informasi dalam tubuh polri sedang bermasalah,terdapat gangguan dalam sistemnya karena telah dibobol oleh para peretas ,system keamanan IT telah ditembus.untuk itu polri akan melakukan audit system informasinya guna memperbaiki dan juga memperketat keamanan system informasinya, Ada dua hal utama yang diperhatikan auditor dalam audit atas pemrosesan data elektronik, yaitu pengumpulan bukti (evidence collection) dan evaluasi bukti (evidence evaluation) d. Analisis contoh kasus Audit Sistem Informasi TI Polri dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. terdiri dari 5 (lima) tahapan sebagai berikut : a. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan.

Dalam tahap ini auditor melakukan audit terhadap susunan , struktur, prosedur, dan cara kerja komputer yang digunakan organisasi . Dalam tahap ini auditor dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri menolak melakukan / meneruskan auditnya. Atau jika audit sudah terlanjur dilaksanakan, maka auditor dapat membalikkan pendapat kualifikasi. b. Tahap Pemeriksaan Rinci. Tahap audit secara rinci dapat dilakukan jika auditor memutuskan melanjutkan auditnya. Dalam tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam siste m komputer. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan me njadi dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya. c. Tahap Pengujian Kesesuaian. Tujuan pengujian kesesuaian adalah untuk mengetahui apakah struktur pengendalian intern yang digariskan diterapkan sebagaimana mestinya atau tidak. Dalam tahap ini auditor dapat menggunakan COMPUTER ASSITED EVIDANCE COLLECTION TECHNIQUES (CAECTs) untuk menilai keberadaan dan kepercayaan auditor terhadap struktur pengendalian intern tersebut. d. Tahap Pengujian Kebenaran Bukti. Tujuan pengujian kebenaran bukti adal ah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten, sehingga auditor dapat memutuskan apakah resiko yang material dapat terjadi atau tidak selama pemr osesan data di komputer.
http://bambangkesit.staff.uii.ac.id/2009/01/16/bagaimana-audit-sistem-informasidilakukan/ http://sisteminformasi.wordpress.com/category/audit-sistem-informasi/ http://www.scribd.com/doc/4683264/Audit-Sistem-Informasi

4. Audit operasional

a. Defenisi:  Audit ini merupakan suatu review terhadap beberapa bagian dari prosedur dan metode operasi dengan maksud untuk menilai kehematan, efisiensi dan keefektipan operasi. b. Lingkup audit prosedur operasi standar pada bagian sebuah entitas. c. Contoh kasus beserta kronologis penyelesaian kasus Pt.Gryia permai merupakan perusahaan manufaktur,dalam beberapa tahun belakang perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba.penurunan penjualan mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan Hal ini menyebabkan perlu dilakukannya audit

operasional terhadap kegiatan penjualan dan penagihan piut ang dagang yang dilakukan perusahaan. Tujuan audit operasional tersebut adalah untuk menguji efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam hal penjualan dan tingkat penagihan piutang dagang Metode yang digunakan dalam melaksanakan audit operasional ini adalah studi kepustakaan dan riset lapangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, terlihat bahwa perusahaan masih memiliki beberapa kelemahan dalam kegiatan penjualan dan penagihan piutang dagangnya. Saran yang diberikan adalah sebaiknya perusahaa n segera mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan. d. Analisis contoh kasus Audit operasional diperlukan untuk mengetahui keefektifan kegiatan operasional perusahaan , Tujuan utama audit operasional adalah memberikan informasi, diagnosis tentang permasalahan dan penyebabnya, dan rekomendasi tentang langkah-langkah korektifnya merupatkan tujuan tambahan. Audit operasinal tumbuh dengan sendirinya sebagai perluasan audit keuangan, melampaui batas apa yang pada umumnya dianggap sebagai fungsi akuntansi : yang urusannya menyangkut kegiatan non finansial yang kapan-kapan dinyatakan dengan angka dalam catatan finansial. Beberapa aspek yang diteliti dari audit operasional antara lain : 1. Menilai apakah kebijakan dan prosedur ditaati. 2. Memeriksa cara-cara/pekerjaan pembelian. 3. Memeriksa/meninjau keadaan pengolahan pada umumnya dan standar keselamatan di perusahaan. 4. Audit operasional melakukan pendekatan tentang cara-cara bagaimana dan mengapa segala sesuatunya dikerjakan. 5. Audit operasional memiliki cakupan yang jauh lebih daripada audit keuangan.
http://jurnalskripsi.com/audit-operasional-fungsi-personalia-untuk-menilai-efektivitasmanajemen-pada-perum-jasa-tirta-i-pdf.htm http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/04/pelaksanaan-audit-operasional/ http://akuntansi.aforumfree.com/t23-audit-operasional

5. Audit investigasi

a. Defenisi:  Merupakan bagian dari internal audit yang dilakukan karena adanya permintaan stackholders untuk pemeriksaan kecurangan dari sebuah entitas. b. Lingkup audit prosedur kerja dalam organisasi di mana kecurangan atau tindak kejahatan terjadi c. Contoh kasus beserta kronologis penyelesaian kasus

Kasus bank century, Hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang bailout Bank Century Rp 6,7 triliun kembali memunculkan kontroversi. Audit yang dilakukan BPK atas permintaan DPR tersebut dianggap sebagai hasil audit biasa dan bukan audit investigatif. Inspektur Jenderal Departemen Keuangan Hekinus Manao mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK tentang Bank Century hanya pendalaman biasa dan sama sekali tidak ada unsur investigasinya. Hekinus yang juga pernah menjadi Waki l Ketua dalam penyusunan draft UU Nomor 15 tahun 2004 mengenai UU Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan dan juga UU Nomor 15 tahun 2006 mengenai BPK mengatakan, dalam audit ini seharusnya ada nilai kerugian negara dan pelanggaran hukum, atau tindakan mel awan hukum di dalamnya.untuk itu akan dilakukan audit investigasi secara menyeluruh teradap bank century. d. Analisis contoh kasus Menurut metodologi internal audit, seorang fraud auditor dapat melakukan pengujian atau pemeriksaan beb erapa hal yang berkaitan dengan subyek auditnya atau prosedur kerja dan organisasi di mana kecurangan diduga terjadi dan orang yang bersangkutan. Karena menyangkut beberapa hal, termasuk teori penunjang, aturan main, wawancara, pengujian materi atau bahan bukti, peraturan normatif, seorang fraud auditor haruslah sangat cakap di bidangnya. Teknik investigasi: Untuk mendapatkan hasil investigasi yang maksimal, seorang fraud auditor harus juga menguasai beberapa teknik investigasi, antara lain: - teknik penyamaran atau teknik penyadapan, - teknik wawancara, apabila akan menghadapi sang auditee, orang -orang yang diduga memiliki info yang dibutuhkan atau bahkan sang bosnya si auditee, - teknik merayu untuk mendapatkan informasi, apakah dengan memakai kesanggupan sendiri atau dengan bantuan orang lain, - mengerti bahasa tubuh, dalam membaca posisi si auditee, bohong atau jujur, dan - dapat dilakukan dengan bantuan software, seperti CAAT (computer assisted audit tools).
http://id.shvoong.com/books/guidance-self-improvement/1905128-akuntansi-forensik-danaudit-investigatif/ http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/audit-investigasi/ http://politik.kompasiana.com/2010/01/29/peran-laporan-audit-investigasi-dalam-halmenentukan-kerugian-negara-dalam-perkara-korupsi/

6. Audit forensik

a. Defenisi: audit yang dilakukan dalam rangka untuk mengetahui peristiwa pidana atas dugaan yang telah ditemukan dalam audit investigasi.dan juga untuk penyelesaian sengketa b. Lingkup audit Permasalahan dalam suatu entitas yang berdampak pada ukum atas sebuah tindak pidana,maupun sengketa antar 2 pihak. c. Contoh kasus beserta kronologis penyelesaian kasus audit forensik Bank Century adalah audit khusus yang benar -benar akan menelusuri permasalahan di Bank Centuy. Audit sendiri dimulai dari kondisi Century ketika masih bernama Bank CIC, dilanjutkan ketika berubah menjadi Bank Century dan terakhir Bank Mutiara. "Jadi forensik audit itu mulai 2001 sampai 2008,"Kasus Century tentu
saja bukan perkara remeh temeh. Kasus itu menyangkut uang negara yang sangat besar dan berhubungan dengan nama -nama pembesar Republik ini. Jangan pula dilupakan, kasus itu telah melewati pertarungan polit ik di DPR, menggunakan voting, dan telah menjadi dokumen politik dengan kesimpulan untuk ditindaklanjuti sebagai perkara hukum. Akan tetapi, kepolisian, kejaksaan, dan KPK selalu inflasi argumentasi untuk berkilah dan defisit cara untuk menemukan indikasi hukum yang bisa membawa skandal Century menjadi kasus pidana korupsi.

Ada gelagat mengubur hidup -hidup kasus Century. Ada upaya secara sistematis membelokkan arah skandal Century sebagai persoalan kebijakan yang tidak bisa dipidana. Padahal, Dewan Perwakilan Rakyat sudah memvonis bersalah sejumlah pembesar, termasuk Wakil Presiden Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Mereka dinyatakan bersalah atas pengucuran dana negara sebesar Rp6,7 triliun ke bank sakit bernama Bank Century.Melalui audit forensik itu diharapkan terkuak ke mana dana Rp6,7 triliun mengalir. Lewat audit itu bisa terjawab, apakah benar ada aliran dana untuk partai politik dan calon presiden tertentu. Syaratnya audit forensik itu tidak boleh dilaku kan auditor negara. Ia harus dilakukan lembaga independen yang berpengalaman di level dunia.

d. Analisis contoh kasus Akuntansi forensik mengungkapakan sebuah fakta yang berhubungan dengan penyelewengan dana sebuah organisasi dan menangkap substasi tertentu. Ini lebih dari akuntansi, ini lebih dari sekadar pekerjaan seorang detektif. Itu adalah kombinasi yang dibutuhkan selama manusia masih ada. Seorang akuntan forensik harus (memiliki): 1. Kreatif, adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang o rang lain menganggap situasi bisnis normal dan mempertimbangkan interpretasi lain,yakni bahwa itu bukan situasi bisnis normal.

2. Rasa ingin tahu, keinginan untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi dalam suatu rangkaian peristiwa atau suatu situasi tertentu. 3. Tidak pantang menyerah, adalah semangat yang ditunjukan untukterus maju meskipun fakta tidak mendukung dan bukti -bukti sulit diperoleh. 4. Akal sehat, adalah kemampuan untuk mempertahankan perspektif dunia nyata. 5. Business sense, adalah kemampuan untuk memahami bagaimana sebenarnya bisnis berjalan, bukan sekedar memahami bagaimana transaksi dicatat. 6. Percaya diri, adalah kemampuan mempercayai diri dan temuan, sehingga dapat bertahan dari pertanyaan -pertanyaan yang diajukan oleh jaksa dalam persidangan.

http://roeshanny.wordpress.com/2009/02/07/audit -forensik-untuk-ungkap-korupsi/ http://www.kpk.go.id/modules/news/article.php?storyid=1881 http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2011/01/26/brk,20110126 309100,id.html

7. Audit kinerja value for money

a. Defenisi :  Proses yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja suatu organisasi meliputi ekonomi,efesien & efektif terhadap kepatuhan dan kesesuaian dengan keriteria -keritaria yang telah ditetapkan b. Lingkup audit Tingkat kinerja suatu entitas c. Contoh kasus beserta kronologis penyelesaian kasus BUMN Beberapa waktu yang lalu banyak media massa yang memberitakan bahwa kinerja kebanyakan BUMN payah. Dari lima BUMN yang diteliti oleh beberapa akuntan publik lokal dan asing ditemukan rugi efisiensi sebesar Rp24,5 triliun dan potensi rugi yang jumlahnya men capai Rp7, 3 triliun dan USD 698 juta. Temuan ini tentu sangat menyesakkan dada karena gambaran perusahaan -perusahaan publik yang beroperasi sekehendak hatinya tanpa memperhatikan kelayakan ekonomis, efisiensi dan efektivitas sangat jelas tergambar. Lima B UMN tersebut adalah PT. PELINDO II, PT. JASA MARGA, PT. PTPN IV, PT. GARUDA INDONESIA dan PT. TELKOM. Masyarakat benar-benar dirugikan. Ada dua jenis kerugian yang dirasakan masyarakat, pertama, yakni masyarakat yang menggunakan jasa perusahaan tersebut ka rena masyarakat harus membayar inefisiensi yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Kedua, masyarakat luas karena bagaimanapun BUMN tersebut dibiayai dari uang negara yang notabene itu adalah uang rakyat yang dipungut dari pajak. Masyarakat juga harus membayar inefisiensi yang dinikmati oleh sekelompok orang dari perusahaan publik tersebut. Kebiasaan untuk

mengungkapkan kepada publik kinerja perusahaan seperti ini merupakan awal yang baik karena masyarakat memperoleh informasi lain selain informasi laporan keuangan. Diharapkan manajemen perusahaan tidak seenaknya mengelola perusahaan. Namun karena informasi yang diungkapkan oleh kementerian BUMN tersebut merupakan proyek Letter of Intent dengan IMF, maka kesinambungan penyampaian informasi kinerja operasional perusahaan ini masih dipertanyakan karena bisa jadi hanya sekedar memenuhi LoI tersebut. Sebenarnya dari sisi teoritis, kegiatan ini dinamakan audit kinerja. d. Analisis contoh kasus Tujuan value for money audit adalah untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor publik dan untuk perbaikan kinerja pemerintah. Auditing terhadap kinerja manajemen bertujuan untuk memberikan komentar mengenai pelaksanaan kewajiban mereka, apakah telah dilakukan secara ekonomis, efisien dan efektif. Dan kemudian auditor mem berikan rekomendasi atas kinerja manajemen. Rekomendasi ini akan ditindaklanjuti oleh manajemen, dan hasilnya akan direview kembali serta dilihat apakah telah sesuai dengan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan. Audit kinerja atau value for money audit meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas: 1. Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost of input). Pengertian ekonomi (hemat/tepat guna) sering disebut kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara ha ti-hati atau cermat (prudency) dan tidak ada pemborosan. Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis jika dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu. 2. Efisiensi (daya guna) mempunyai pengertian yang berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). 3. Efektivitas (hasil guna) merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Pe ngertian efektivitas ini pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).
http://www.bpk.go.id/web/?p=3506 nhttp://yadhieblog.blogspot.com/2011/01/proses-audit-kinerja.html Mardiasmo(2009), akuntansi sektor public yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai