NIM : 5552200044
Kelas : 4C
Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi I
Rangkuman BAB 5
Definisi Internal Control menurut COSO yang dikutip oleh hayes (2014: 234) adalah Suatu
proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lain suatu entitas, yang
dirancang untuk memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan dalam kategori
berikut: efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan yang berlaku, dan pengamanan aset terhadap akuisisi,
penggunaan, atau pelepasan yang tidak sah.
• Control Enviroment;
• Risk Management;
• Contol Activities/Control Prosedures;
• Information and Communication; and
• Monitoring
Lingkungan Pengendalian
Penaksiran Resiko
Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keaadaan intern
maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk
mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi
manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut
ini:
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa
arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang
diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah dilaksanakan.
Aktivitas pengendalian mempunyai berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi
dan fungsi. Dapat digolongkan sebagai berikut :
Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang meliputi sistem
akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas,
dan melaporkan transaksi entitas (baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara
akuntabilitas bagi aset, utang, dan ekuitas yang bersangkutan.
Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan tanggung jawab
individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap pelaporan keuangan.
Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan
pelaporan keuangan untuk memahami :
a. Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b. Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c. Catatan akuntasi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang
tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d. Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan
dimasukan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik (seperti komputer dan
electronic data interchange) yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara,
dan mengakses informasi
Pemantauan
Jika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya
kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat bear: Bagi akuntan
publik, hal tersebut menumbulkan risiko yang besar, dalam arti risiko untuk memberikan opini
tidak sesuai dengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan
tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikannya.
Untuk mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil pemahaman dan evaluasi atas
pengendalian intern perusahaan, auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak berjalan
efektif, maka auditor harus memperluas scope pemeriksaannya pada waktu melakukan
substantive test.
Misalnya:
• Pada waktu mengirim konfirmasi piùtang, jumlah konfirmasi yang dikirimkan harus lesih
banyak.
• Pada waktu melakukan observasi atas stock opname, tes atas perhitungan fisik persediaan
harus lebih banyak.
Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern berjalan efektif, maka
scope pemeriksaan pada waktu melakukan substantive test bisa dipersempit.
Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting
dalam proses pemeriksaan oleh akuntan public.
Karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar terhadap :
Cara ini banyak digunakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Biasanya KAP sudah
memilik satu set ICQ yang standar. Pertanyaan-pertanyaan dalam ICQ diminta untuk dijawab Ya
(Y), berarti akan menunjukkan ciri internal control yang baik, Tidak (T), berarti akan
menunjukkan ciri internal control yang lemah, atau Tidak Relevan (TR), berarti pertanyaan
tersebut tidak relevan untuk perusahaan tersebut.
• Umum
Pertanyaan menyangkut struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggungjawab, akta
pendirian dan pertanyaan umum lainnya mengenai keadaan perusahaan.
• Akuntansi
Pertanyaan menyangkut keadaan pembukuan perusahaan
• Siklus Penjualan-Piutang-Penerimaan Kas
Pertanyaan menyangku system dan prosedur yang terdapat di perusahaan dalam siklus
penjualan (kredit atau tunai), utang, dan pengeluaran kas.
• Siklus Pembelian-Piutang-Pengeluaran Kas
Pertanyaan menyangkut system dan prosedur yang terdapat di perusahaan dalam siklus
pembelian (kredit atau tunai), utang, dan pengeluaran kas.
• Persediaan
Pertanyaan menyangkut system dan prosedur penyimpanan dan pengawasan fisik
persediaan, system pencatatan, dan metode penilaian persediaan dan stock opname.
• Surat Berharga (Securities)
Pertanyaan menyangkut surat berharga, otorisasi untuk pembelian dan penjualan surat
berharga dan penilaiannya.
• Aset Tetap
Pertanyaan menyangkut system dan prosedur penambahan dan pengurangan aset tetap,
pencatatan dan penilaian aset tetap dan lain-lain.
• Gaji dan Upah
Pertanyaan menyangkut kebijakan personalia serta system dan prosedur pembayaran gaji
dan upah.
a. Auditor harus menanyakan langsung pertanyaan-pertanyaan IQC kepada staf klien dan
kemudian mengisi sendiri jawabannya
b. Untuk repeat engangement IQC tersebut harus dimutakhirkan berdasarkan hasil Tanya
jawab dengan klien
c. Ada kecenderungan bahwa klien akan memberikan jawaban seakan-akan penegndlian
intern sangat baik.
Karena itu auditor harus melakukan compliance test untuk membuktikan efektivitas dari
pengendalian intern klien.
Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam system dan prosedur disuatu unit usaha.
Flow chart lebih disukai oleh auditor karena auditor bisa lebih cepat melihat apa saja kelemahan-
kelemahan dan kebaikan-kebaikan dari suatu system dan prosedur.
Untuk penugasan tahun-tahun berikutnya, auditor harus selalu memutakhirkan flow chart
tersebut untuk mengetahui terdapat perubahan atau tidak dalam system dan prosedur perusahaan.
Setelah flow chart dibuat, auditor haus melakukan walk through, yaitu mengambil dua
atau tiga dokumen untuk mengetes apakah prosedur yang dijalankan sesuai dengan apa yang
digambarkan dalam flow chart.
Narrative
Auditor menceritakan dalam bentuk memo, system dan prosedur akuntansi yang berlaku
di perusahaan, misalnya prosedur pengeluaran kas. Cara ini bisa digunakan untuk klien kecil
yang pembukuannya sederhana.
5.4 Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas
Pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan
dewan komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian intern entitas. Kemungkinan
pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang melekat dalam pengendalian
intern. Hal ini mencakup kenyataan bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan
dapat salah dan dapat rusak karena kegagalan. Disamping itu, pengendalian tidak efektif karena
adanya kolusi diantara dua orang atau lebih atau manajemen mengesampingkan pengendalian
intern. Faktor lain yang membatasi pengendalian intern adalah biaya pengendalian intern entitas
tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian tersebut.