NIM : 5552200044
Kelas : 4C
Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi I
Rangkuman BAB 3
Akuntan Publik harus sesuai dengan standar professional akuntan public, mentaati kode etik
akuntan public, memiliki standar pengendalian mutu. Jika tidak sesuai, maka akuntan public bisa
salah dalam memberikan opini, karena memberi opini wajar tanpa pengecualian padahal laporan
keuangan mengandung salah saji (audit failure)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011Tanggal 3 Mei : salah satu pasalnya menjelaskan sanksi
dan denda yang bertujuan mencegah terjadinya kelalaian akuntan publik dalam menjalan-kan
tugas.
• Business Failure
Business Failure terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya
atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi atau bisnis yang
memberatkan
• Audit Failure
Audit Failure adalah keadaan saat akuntan publik tidak memberikan opini yang
sebenarnya dan tidak mematuhi standar auditing yang telah ditentukan.
• Audit Risk
Adalah risiko bahwa akuntan publik memberikan opini yang tidak sesuai, yakni
menyatakan sebuah laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian, namun kenyatannya
sebaliknya.
• Klien
• Calon Investor
• OJK
• PPPK Kementrian Keuangan
• Bank Indonesia
• Pengguna Laporan Keuangan
Nama Akuntan : EL
Jenis Pelanggaran : Pelanggaran terhadap SPAP dalam mengaudit laporan keuangan PT SR
Tahun 2005 dan PT HBP Tahun 2004
Sanksi : Pembekuan izin praktik selama 12 bulan terhitung sejak tanggal 6 Maret 2008
Nama Akuntan : TH
Jenis Pelanggaran : Pelanggaran Kode Etik Akuntan Publik
Sanksi : Pembekan izin usaha selama 24 bulan terhitung tanggal 11 Juni 2008
• Contoh Bisnis Skandal di dunia