Anda di halaman 1dari 7

RESUME

ARBITRAGE PRICING THEORY


Mata Kuliah Manajemen Portofolio dan Investasi
Dosen Pengampu : Rita Rosiana, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
Muhammad Haickal Syahputra
5552200044

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
ARBITRAGE PRICING THEORY

APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua


kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual
dengan harga yang berbeda. Konsep yang dipergunakan adalah hokum satu harga ( the law of
one price ). Apabila aktiva yang berkarakteristik sama tersebut terjual dengan harga yang
berbeda, maka akan terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrage dengan membeli aktiva
yang berharga murah dan pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi
sehingga memperoleh laba tanpa risiko.
APT ini berangkat dari konsep Capitel Asset Pricing Model (CAPM). Asumsi CAPM
adalah pasar efisien, terdistribusi normal, dan tidak ada biaya transaksi, hanya satu faktor
sedangkan APT tidak terdistribusi normal, memiliki banyak faktor dari ekonomi makro).
Model APT di uji lagi dengan model Canonical oleh McGowan, C. B & Dobson, W. (1993),
hasilnya hubungan antara return saham sebagai pengukuran oleh industri dan lima variabel
makroekonomi sangat penting untuk menjelaskan return saham yang ada, hal ini ditunjukkan
dari hasil statistik yang signifikan dan hubungan ekonomi itu sendiri. Model CAPM
diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe, dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan
teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru
yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Pada tahun 1990, William Sharpe
memperoleh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keungan yang kemudian
disebut Capital aset pricing model (CAPM).
Disamping itu ada penelitian Kuznitz, A., et al. (2008) memberikan tambahan
penekanan terhadap model utilitas dan hasil dapat disimpulkan bahwa pemilihan model
portofolio dengan utilitas lebih baik karena mengantisipasi konsumsi masa yang akan datang
dan rata-rata retun yang akan diperolehnya kembali.
Jika pada CAPM analisis dimulai dari bagaimana pemodal membentuk prtofolio yang
efisien, pada APT mendasarkan diri atas pemikiran yang sama sekali berlainan. APT pada
dasarnya menggunakan pemikiran yang mrnyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang
mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa di jual dengan harga yang berbeda.
Konsep yang di pergunakan adalah hukum satu harga (the low of one price). Apabila aktiva
yang berkarakteristik sama tersebut terjual dengan harga yang berbeda, maka akan terdapat
kesempatan untuk melakukan arbitrage dengan membeli aktiva yang berharga murah dan
pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga memperoleh laba
tanpa resiko. APT mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor dalam perekonomian dan industri. Korelasi antara tingkat keuntungan dua
sekuritas terjadi karena sekuritas-sekuritas tersebut dipengaruhi oleh faktor (atau faktor-
faktor) yang sama. Sebaliknya, meskipun CAPM mengakui adanya korelasi antara tingkat
keuntungan, model tersebut tidak menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi korelasi
tersebut. Baik CAPM maupun APT berpendapat bahwa ada hubungan positif antara tingkat
kuntungan yang diharapkan dengan resiko.
Pengumuman, surprise, dan tingkat keuntunagn yang diharapkan dalam model factor
Tingkat keuntungan dari setiap sekuritas yang diperdagangkan di pasar keuangan
terdiri dari dua kompenen,
1. Tingkat keuntungan yang normal atau yang diharapkan. Tingkat keuntungan ini
merupakan bagian dari tingkat keuntungan actual yang diperkirakan (atau diharapkan)
oleh para pemegang saham. Tingkat keuntungan tersebut di pengaruhi oleh informasi
yang dimiliki oleh para pemodal.
2. Tingkat keuntungan yang tidak pasti atau berisiko. Bagian tingkat keuntungan ini berasal
dari informasi yang bersifat tidak terduga.

Tingkat keuntungan suatu sekuritas dapat ditulis menjadi R = E(R) + U


R = Tingkat keuntungan actual
E(R) = tingkat keuntungan yang diharapkan
U = keuntungan yang tidak terduga
Jenis Informasi yang mungkin mempengaruhi harga sekuritas.
1. Berita tentang keberhasilan riset yang dilakukan perusahaan
2. Pengumuman pemerintah tentang pertumbuhan GNP
3. Berita bahwa produk pesaing mengalami ganguan
4. Penurunan tingkat bunga yang tidak diperkirakan
5. Penjualan yang meningkat lebih dari yang diharapkan
6. Dan lain-lain
Resiko sistematis dan tidak sistematis
Sumber resiko dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Systematic risk, yang merupakan resiko yang mempengaruhi semua (banyak) perusahaan
2. Unsystematic risk, yang merupakan resiko yang mempengaruhi satu (sekelompok kecil)
perusahaan
Karena systematic dengan unsystematic risk tersebut akan mempengaruhi bagian
keuntungan uanecpected. Maka tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pemodal dapat
dituliskan sebagai berikut
R = E(R) + U
= E(R) + m + є
m = resiko sistematis juga disebut resiko pasar atau market risk, yang mempengaruhi semua
perusahaan
є = resiko tidak sistematis, atau spesifikasi untuk perusahaan tertentu.

Arbitrage Pricing Untuk Satu Faktor

Risiko sistematis dan beta


Misalkan tingkat, bunga meningkat lebih besar dari yang diharapkan. Semua
perusahaan akan terkena dampaknya, hanya saja intensitasnya mungkin berbeda antara
perusahaan yang satu dengan yang lain. Tingkat kepekaan ini diukur oleh beta. Semakin peka
perubahannya semakin tinggi betafakto faktor tersebut. Karena itu perusahaan-perusahaan
mungkin mempunyai negative interest rate beta. Sebaliknyafaktor pertumbuhan ekonomi
(atau GNP) mungkin sekali mempunyai beta yang positif (positive GNP beta).
Misalkan dua fakor yang kita pandang akan mempengaruhi tingkt keuntungan saham
adalah tingkat bunga (kita beri notasi r) dan GNP. Dengan demikian kita dapat menuiskan
persamaan tingkat keuntungan sekuritas sebagai,
R = E(R) + U
= E(R) + m + є
= E(R) + βᵣFᵣ + βGNP FGNP + є
Dalam hal ini βᵣ menunjukan beta untuk tingkat bunga dan βGNP menunjukan beta
untuk GNP. F dalam persamaan tersebut menunjukan surprise, baik dalam hal tingkat bunga
maupun pertumbuhan GNP.

Arbitrage Pricing Untuk Satu Faktor

Persamaan arbitrage pricing untuk satu faktor (artinya harga satu aktiva hanya
ditentukan oleh satu faktor) bisa dunyatakan sebagai berikut
E(Ri) = λ0 + λ1b1
E(Ri) adalah tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sekuritas i, λ0 adalah tingkat
keuntungan untuk portofolio dengan beta nol, b1 adalah kepekaan aktiva i terhadap faktor
yang dipertimbangkan, dan λ1 adalah premi resiko atas faktor tersebut.
Pengumuman, Surprises, dan Tingkat Keuntungan yang Diharapkan Dalam Model
Faktor.
Tingkat keuntungan dari setiap sekuritas yang diperdagangkan di pasar keuangan
terdiri dari dua komponen. Yang pertama, tingkat keuntungan yang normal atau yang
diharapkan. Tingkat keuntungan ini merupakan bagian dari tingkat keuntungan actual yang
diperkirakan oleh para pemegang saham. Kedua, adalah tingkat keuntungan yang tidak pasti
atau beresiko. Bagian tingkat keuntungan ini berasal dari informasi yang bersifat tidak
terduga. Secara formal, tingkat keuntungan suatu sekuritas dapat dituliskan menjadi :
R = E (R) + U
Dalam hal ini R adalah tingkat keuntungan actual, E (R) adalah tingkat keuntungan
yang diharapkan, dan U merupakan bagian keuntungan yang tidak terduga.
Informasi yang Memengaruhi Harga Sekuritas :
1. Berita tentang keberhasilan riset yang dilakukan perusahaan.
2. Pengumuman pemerintah tentang pertumbuhan GNP
3. Berita bahwa produk pesaing mengalami gangguan
4. Penurunan tingkat bunga yang tidak diperkirakan
5. Penjualan yang meningkat lebih dari yang diharapkan.
6. Dan lain-lain.
Risiko Sistematis dan Tidak Sistematis
Sumber risiko dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Systematic risk, yang merupakan risiko yang memengaruhi semua (banyak) perusahaan.
2. Unsystematic risk, yang merupakan risiko yang mempengaruhi satu (sekelompok kecil)
perusahaan.
Karena systematic dan unsystematic risk tersebut akan mempengaruhi bagian
keuntungan yang unexpected, maka tingkat keuntungan yang diperoleh oleh pemodal dapat
dituliskan sebagai berikut:
R = E (R) + U
= E (R) + m + e
M = risiko sistematis atau risiko pasar (market risk)
E = risiko tidak sistematis, atau spesifik untuk perusahaan tertentu.
Risiko tidak sistematis dari perusahaan A tidak berkorelasi dengan risiko tidak
sistematis dari perusahaan B. dengan demikian maka,
Korelasi (Ea, Eb) = 0
Arbitrage Pricing untuk Dua Faktor

APT dapat merumuskan tingkat keuntungan suatu saham yang dipengaruhi oleh lebih
dari satu faktor. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan dalam model APT untuk dua
faktor.

ri = E(ri) + βi1 F1 + βi2 F2 + e


Perbandingan CAPM dan APT

Seperti CAPM, APT menekankan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan


tergantung pada pengaruh faktor-faktor makro ekonomi dan tidak oleh risiko unik. Daya tarik
APT adalah bahwa kita tidak perlu mengidentifikasi market portofolio. Karena itu kita tidak
perlu khawatir dengan perhitungan market portofolio, secara teoritis kita bisa menguji APT
meskipun kita hanya memiliki sejumlah saham yang berisiko. Disamping itu, APT
memungkinkan penggunaan lebih dari satu faktor untuk menjelaskan tingkat keuntungan
yang diharapkan.
APT tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pricing. CAPM,
sebaliknya, menyatukan semua faktor makro kedalam satu faktor, yaitu return market
portfolio. APT akan sangat bermanfaat kalau kita bisa :
1. Mengidentifikasi tidak terlalu banyak faktor-faktor makro ekonomi
2. Mengukur expected return dari masing-masing faktor tersebut
3. Mengukur kepekaan masing-masing saham terhadap faktor tersebut
Roll dan Ross (1984) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
keuntungan, yaitu:
1. Perubahan inflasi yang tidak diantisipasi
2. Perubahan produksi industry yang tidak diantisipasi
3. Perubahan dalam premi risiko (perbedaan antara obligasi dengan grade yang tinggi
dengan yang rendah) yang tidak diantisipasi.
4. Perubahan slope dari kurva hasil (yield curve) yang tidak diantisipasi
Daftar Pustaka

Burton, Jonathan. 1998. Revisiting The Capital Asset Pricing Model. Dow Jones Asset

Manager, May/June 1998, pp. 20-28

[Also Available at http: //www.stanford.edu/~wfsharpe/art/djam/djam.htm]


(Investopedia, http://www.investopedia.com/terms/c/capm.asp)

Naftali, Yohan. Capital Asset Pricing Model (CAPM). Yohan Naftali. 2 November 2007,
Revisi 6 Agustus 2009. Yohan Naftali. http://yohanli.com/2007/11/capital-asset-
pricing-modelcapm [Accessed date].

Husnan, Suad. 2006. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: YKPN
http://www.unika.ac.id/staff/blog/Lucky diakses pada tanggal 10 April 2022 pukul 21.20

Anda mungkin juga menyukai