Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elsa Rosalinda

Nim : 2102015030
Kelas : 5i akuntansi
Matkul : pengauditan 1

Tanya jawab bab 5 pengendalian intern

1. Apa definisi pengendalian intern menurut standar profesional akuntan publik pada sa319?
Jawab:
Menurut standar profesional akuntan publik pada sa319. Per 06:
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris dan
manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
a. Keandalan pelaporan keuangan
b. Efektivitas dan efisien operasi, dan
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

2. Mengapa kelemahan dalam pengendalian intern suatu satuan usaha dapat menimbulkan
risiko besar bagi auditor, dan bagaimana auditor dapat mengatasi risiko tersebut terkait
dengan ruang lingkup audit?
Jawab:
Kelemahan dalam pengendalian intern meningkatkan risiko kesalahan, ketidakakuratan,
atau kecurangan dalam perusahaan. Untuk mengurangi risiko tersebut, auditor dapat
memperluas scope auditnya pada waktu melakukan substantive tes. Yaitu dengan cara:
a. Pada waktu mengirim konfirmasi piutang, jumlah konfirmasi yang dikirimkan harus
lebih banyak
b. Pada waktu melakukan observasi atas stock opname, tes atas perhitungan fisik
persediaan harus lebih banyak.
Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern berjalan efektif
maka scope audit pada waktu melakukan substantive test bisa di persempit.

3. Mengapa pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern dianggap penting dalam
proses pemeriksaan oleh akuntan publik, dan bagaimana kualitas pengendalian intern?
Jawab:
Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern dianggap penting karena kualitas
pengendalian intern dapat memengaruhi keamanan aset perusahaan, kepercayaan laporan
keuangan, durasi proses audit, biaya audit, dan jenis opini yang akan diberikan oleh
akuntan publik. Semakin kompleks pengendalian intern dan semakin luas prosedur yang
dilaksanakan, semakin luas pula dokumentasi yang diperlukan oleh auditor. Ada tiga cara
yang dapat digunakan oleh akuntan publik untuk melakukan evaluasi pengendalian intern
klien, yaitu internal control questionnaires, flow chart, dan narrative.

4. Jelaskan apa itu internal control questionnaires?


Jawab :
Kuesioner pengendalian internal (icq) umumnya digunakan oleh kantor akuntan publik
karena dianggap lebih sederhana dan praktis. Biasanya, perusahaan-perusahaan ini
memiliki seperangkat icq standar yang dapat diterapkan untuk memahami dan
mengevaluasi pengendalian internal di berbagai jenis perusahaan. Icq terdiri dari
pertanyaan yang dijawab dengan "ya", "tidak", atau "tidak relevan". Pertanyaan yang
terstruktur dengan baik menghasilkan “ya” untuk pengendalian internal yang efektif,
“tidak” untuk pengendalian internal yang lemah, dan “tidak relevan” untuk pertanyaan
yang tidak berlaku bagi perusahaan. Kategorisasi icq meliputi:
a. Pertanyaan umum mengenai struktur organisasi, pembagian tugas, anggaran dasar,
dan kondisi umum perusahaan.
b. Pertanyaan akuntansi tentang praktik akuntansi perusahaan, seperti proses pembukuan
manual atau terkomputerisasi, kualifikasi staf di departemen akuntansi, dll.
c. Penjualan - piutang - siklus penerimaan kas pertanyaan yang berkaitan dengan sistem
dan prosedur perusahaan dalam siklus penjualan (kredit dan kas), kewajiban, dan
pengeluaran kas.
d. Pembelian - hutang - siklus pengeluaran kas
e. Pertanyaan terkait sistem dan prosedur perusahaan dalam siklus pembelian (kredit dan
tunai), kewajiban, dan pengeluaran kas.
f. Pertanyaan inventaris tentang penyimpanan inventaris, pengendalian inventaris fisik,
sistem pencatatan, dan metode penilaian.
g. Pertanyaan tentang efek mengenai efek, otorisasi pembelian dan penjualan efek, dan
penilaiannya.
h. Aset tetap pertanyaan tentang sistem dan tata cara penambahan dan pengurangan
aktiva tetap, pencatatan dan evaluasi aktiva tetap, dll.
Pertanyaan tentang gaji dan gaji mengenai kebijakan personalia, pengembangan sumber
daya manusia, serta sistem dan prosedur penggajian. Pertimbangan utama:
a. Auditor harus langsung mengajukan pertanyaan icq kepada staf klien dan kemudian
mengisi jawabannya sendiri, menghindari delegasi belaka kepada klien untuk
penyelesaiannya.
b. Untuk keterlibatan berulang, icq harus diperbarui berdasarkan interaksi klien.
c. Klien mungkin cenderung menggambarkan pengendalian internal sebagai
pengendalian yang sangat efektif, sehingga mengharuskan auditor melakukan uji
kepatuhan untuk memvalidasi efektivitasnya.

5. Jelaskan apa yg di maksud dengan flow chart?


Jawab:
Flowchart menggambarkan arus dokumen dalam sistem dan prosedur disuatu unit usaha,
misalnya dalam flowchart untuk sistem dan prosedur pembelian, utang dan pengeluaran
kas,
Digambarkan arus dukumen mulai dari permintaan pembelian (purchases requisition),
order pembelian (purchases order) sampai dengan pelunasan hutang yang berasal dari
pembelian
Tersebut. Untuk auditor yang terlatih baik, pengunaan flowchart lebih disukai, karena
auditor bisa lebih cepat melihat apa saja kelemahan-kelamahan dan kebaikan-kebaikan
dari suatu sistem
Dan prosedur. Untuk penugasan tahun-tahun berikutnya, auditor harus
Selalu memutakhirkan (mengupdate) flowchart tersebut untuk mengetahui apakah
terdapat perubahan-perubahan dalam sistem dan prosedur perusahaan. Setelah flowchart
dibuat, auditor harus melakukan walk through, yaitu mengambil dua atau tiga dokumen
untuk mengetes apakah prosedur yang dijalankan sesuai dengan apa yang digambarkan
dalam flowchart. Misalnya ambil satu set dokumen untuk pelunasan utang yang berasal
dari pembelian persediaan secara kredit. Periksa apakah semua dokumen (purchases
requisition, purchases order, receiving report,supplier invoice, dan cash payment voucher)
sudah diproses sesuai dengan prosedur yang digambarkan dalam flowchart pembelian,
utang dan pengeluaran kas.

6. Apa yang dimaksud dengan keterbatasan bawaan dalam pengendalian intern dan
bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi pencapaian tujuan pengendalian intern
entitas?
Jawab:
Keterbatasan bawaan dalam pengendalian intern merujuk pada fakta bahwa manusia
dapat membuat kekeliruan atau kesalahan dalam pengambilan keputusan, yang dapat
merusak efektivitas pengendalian intern. Misalnya, kekeliruan atau kesalahan sederhana
yang bersifat manusiawi dapat mengancam pencapaian tujuan pengendalian intern entitas.

7. Mengapa biaya pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan, dan
bagaimana manajemen melakukan penilaian hubungan biaya-manfaat dalam desain
pengendalian intern?
Jawab:
Biaya pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan agar efisiensi
dan efektivitas dapat dipertahankan. Dalam pendesainan pengendalian intern, manajemen
menggunakan kriteria utama hubungan manfaat biaya. Meskipun pengukuran tepat biaya
dan manfaat umumnya sulit, manajemen melakukan estimasi kualitatif dan kuantitatif
serta pertimbangan untuk menilai hubungan biaya-manfaat secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai