Anda di halaman 1dari 5

Nama : Audinda Clerinsya

Nim : 213030205032
MK : Sistem Akuntansi

Resume kelompok 3

 BAB 1
Sistem pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting bagi perusahaan, karena
dadanya sistem pengendalian intern perusahaan tersebut akan mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan seperti terciptanya lingkungan pengendalian yang baik. Tanpa adanya
sistem pengendalian internal, tujuan-tujuan tersebut tidak akan pernah tercapai secara
efektif dan efisien. Semakin besar perusahaan maka sistem pengendalian internnya juga
semakin penting bagi perusahaan.
Pengendalian intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan
sebagai pedoman dan prosedur operasional perusahaan ataupun organisasi tertentu di
sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan menggunakan sistem pengendalian intern
umumnya untuk mencegah penyalahgunaan sistem dan untuk mengarahkan operasi
perusahaan.
Tujuan sistem pengendalian intern digolongkan menjadi dua, yaitu pengendalian intern
akuntansi dan pengendalian intern administrasi. Penyaluran kredit yang konsumtif sangat
diperlukan untuk sebuah sistem akuntansi. Menurut Romney dan Steinbart (2009) Sistem
Akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang
keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses data, sampai dengan
menyajikan informasi kepada para pengambil keputusan di internal organisasi dan eksternal
organisasi. Dengan adanya sistem akuntansi dapat mencegah adanya sebuah 2
penyimpangan dalam pengerjaan atau kesalahan dalam penyaluran kredit. Selain itu Sistem
Akuntansi juga digunakan untuk meningkatkan ketelitian dalam menyajikan suatu data
akuntansi dengan benar dan sangat akurat.

 BAB ll

A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern


Pengendalian (control) adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah
obyek, organisasi, atau sistem. Salah satu tujuan sebuah Sistem Akuntansi adalah
membantu manajemen dalam mengendalikan sebuah organisasi bisnis.
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya
perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai
kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan. Pengendalian internal (internal control)
Adalah proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan
pengendalian berikut telah tercapai.
B. Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan Sistem Pengendalian Internal adalah sebagai berikut;
1. Menjaga kekayaan organisasi. Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri,
disalahgunakan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut
dilindungi dengan pengendalian yang memadai. Begitu juga dengan kekayaan
perusahaan yang tidak memiliki wujud fisik seperti piutang dagang akan rawan oleh
kekurangan jika dokumen penting dan catatan tidak dijaga.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Manajemen memerlukan
informasi keuangan yang diteliti dan andal untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Banyak informasi akuntansi yang digunakan oleh manajemen untuk dasar
pengambilan keputusan penting. Pengendalian internal dirancang untuk
memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan
informasi keuangan yang teliti dan andal karena data akuntansi mencerminkan
perubahan kekayaan perusahaan. pengolahan data akuntansi akan menghasilkan
informasi keuangan yang teliti dan andal karena data akuntansi mencerminkan
perubahan kekayaan perusahaan.
3. Mendorong efesiensi. Pengendalian internal ditujukan untuk mencegah duplikasi
usaha yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan
dan untuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efesien.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Untuk mencapai tujuan perusahaan,
manajemen metapkan kebijakan dan prosedur. Pengendalian internal ini ditujukan
untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh
karyawan.

C. Komponen Pengendalian Menurut COSO


COSO merupakan sebuah organisasi swasta yang beranggotakan the American Accounting
Association (AAA), AICPA, the Institute of Internal Auditor (IIA), the Insitute Of Management
Accountants (IMA), dan the Financial Executives Institute (FEI).
Menurut COSO Pengendalian Intern terdiri atas lima komponen yang saling terkait berikut
Ini:
 Lingkunganian (control environment)
a. Integritas dan nilai etika
b. Komitmen terhadap kompetensi
c. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit
d. Struktur organisasi
e. Pemberian wewenang dan tanggung jawab
f. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
 Penaksiran Risiko (risk assessment)
1. Perubahan dalam lingkungan operasi
2. Personel baru
3. Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
4. Teknologi baru
5. Lini produk, produk, atau aktivitas baru
6. Restrukturisasi korporasi
7. Operasi luar negeri
8. Standar akuntansi baru
 Aktivitas Pengendalian (control activities)
a. Review terhadap kinerja
b. Pengolahan informasi
c. Pengendalian phisik
d. Pemisahan tugas
 Informasi dan Komunikasi (information and communication)
a. Bagaimana transaksi diawali.
b. Bagaimana data dicatat ke dalam formulir yang siap diinput ke sistem di
komputer atau Langsung dikonversi ke sistem komputer.
c. Bagaimana file data dibaca, diorganisasi dan diperbaharui isinya.
d. Bagaimana data diproses agar menjadi informasi dan diproses lagi untuk
menjadi Informasi yang lebih berguna bagi pengambil keputusan.
e. Bagaimana informasi yang baik dilakukan
f. Bagaimana transaksi berhasil
 Pemantauan (monitoring)
a. Supervisi yang efektif (effective supervision) adalah manajemen yang
lebih atas mengawasi manajemen dan karyawan di bawahnya.
b. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah
perusahaan menerapkan suatu sistem akuntansi yang dapat digunakan
untuk menilai kinerja masing-masing manajer, departemen dan proses
yang dijalankan oleh perusahaan.
c. Audit internal (internal auditing) adalah pengauditan yang dilakukan oleh
auditor di dalam perusahaan.
D. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP (SCOPE)
Jika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan teriadinya
kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar.
Bagi akuntan publik, hal tersebut menumbulkan risiko yang besar, dalam arti risiko
untuk memberikan opini tidak sesuai dengan kenyataan, jika auditor kurang hatihati
dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti
yang mendukung pendapat yang diberikannya.

Untuk mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil pemahaman dan evaluasi atas
pengendalian intern perusahaan, auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern
tidak berjalan efektif, maka auditor harus memperluas scope pemeriksaannya pada
waktu melakukan substantivetest. Misalnya:
a. Pada waktu mengirim konfirmasi piutang, jumlah konfirmasi yang dikirimkan
harus lebih banyak.
b. Pada waktu melakukan observasi atas stock opname, tes atas perhitungan fisik
persediaan harus lebih banyak. Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa
pengendalian intern berjalan efektif, maka scope pemeriksaan pada waktu
melakukan substantivetest bisa dipersempit.
Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern merupakan bagian yang sangat
penting dalam proses pemeriksaan oleh akuntan publik.
Karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap:
a. Keamanan aset perusahaan
b. Dapat dipercayai tidaknya laporan keuangan perusahaan
c. Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
d. Tinggi rendahnya audit fee
e. Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik.
Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan publik, yaitu:
1. Internal Control Questionnaires
2. Flow Chart
3. Narrative

 BAB III
Hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup (scope) pemeriksaan untuk mencegah
kemungkinan tersebut, jika dari hasil pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern
perusahaan, auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak berjalan efektif, maka
auditor harus memperluas scope pemeriksaannya pada waktu melakukan substantivetest.
Misalnya:
a. Pada waktu mengirim konfirmasi piutang, jumlah konfirmasi yang dikirimkan Harus
lebih banyak.
b. Pada waktu melakukan observasi atas stock opname, tes atas perhitungan fisik
Persediaan harus lebih banyak. Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa
pengendalian intern berjalan efektif, maka scope pemeriksaan pada waktu
melakukan substantivetest bisa dipersempit.
Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern merupakan bagian yang sangat penting
dalam proses pemeriksaan oleh akuntan publik.
Karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap:
a. Keamanan aset perusahaan
b. Dapat dipercayai tidaknya laporan keuangan perusahaan
c. Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
d. Tinggi rendahnya audit fee
e. Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik.
Jadi pengendalian internal sangatlah penting dalam kehidupan suatu perusahaan agar kita
bisa memeriksa dan menganalisis ketelitian data akutansi, semua metode dan kebijakan
yang digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya operasioanal perusahaan agar
dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai