1. IDA IASA
2. FIE FIE
Sistem adalah seperangkat elemen yang saling bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem harus memiliki organisasi, keterkaitan, integrasi, dan tujuan utama. Setiap bagian dari
sistem disebut sebagai subsistem. Subsistem apapun dalam suatu sistem dapat dibagi lagi
menjadi beberapa bagian atau subsistem baru.
Pengertian sistem informasi Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat
teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi
yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan
pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
Sistem Informasi Akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang
menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi
keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).
A. Integritas Manajemen
Jika manajemen tidak memiliki integritas, maka sebagian besar auditor tidak akan
menerima penugasan audit. Oleh karena itu, untuk melakukan penilaian pengendalian risiko
seorang auditor harus memastikan apakah manjemen entitas itu sudah memiliki integritas yang
jelas.
2. Mengidentifikasi Salah Saji Potensial Yang Dapat Muncul Dalam Asersi Entitas
Beberapa kantor akuntan publik menggunakan perangkat lunak computer yang
menghubungkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam kuesioner yang
terkomputerisasi dengan salah saji potensial untuk asersi-asersi tertentu. Tapi, auditor perlu
memahami bahwa sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi digunakan untuk
mengevaluasi dan menilai salah saji potensial intern yang dapat muncul dalam asersi laporan
keuangan tertentu. Salah saji potensial dapat diidentifikasikan untuk asersi kelas transaksi
utama dan yang berhubungan dengan saldo akun yang signifikan, seperti kas dan hutang usaha.
3. Mengidentifikasi Pengendalian-Pengendalian Yang Diperlukan
Seorang auditor dapat mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang mungkin dapat
mencegah atau mendeteksi dan memperbaiki salah saji potensial tertentu dengan
menggunakan perangkat lunak computer yang memproses jawaban kuesioner pengendalian
intern.
2. Sumber Bukti
Sumber bukti untuk pengujian pengendalian berhubungan dengan bagaimana auditor
memperoleh bukti baik yang secara langsung seperti melalui pengamatan, memberikan
keyakinan yang lebih besar dari pada bukti yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui
penarikan kesimpulan.
3. Ketepatan Waktu Bukti
Ketepatan waktu bukti untuk pengujian pengendalian berhubungan dengan kapan bukti
diperoleh dan bagian dari periode audit dimana bukti diterapkan, seperti pengamatan yang
berkenaan dengan titik waktu dimana bukti diaplikasikan. Oleh karena itu, pengamatan tidak
cukup hanya untuk mengevaluasi efektifitas periode yang bukan subjek dari pengujian.
Bukti yang diperoleh selama proses audit mengenai rancangan dan pengoperasian yang
efektif dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam menilai resiko pengendalian.
Pengevaluasian penggunaan bukti yang diperoleh dalam audit seharusnya
mempertimbangkan :
Signifikansi dari asersi yang terlibat
Pengendalian tertentu yang dievaluasi selama audit
Tingkat evaluasi rancangan atau pengoperasian yang efektif dari pengendalian
tersebut
Hasil pengujian pengendalian yang digunakan untuk pengevaluasian tersebut
Bukti mengenai rancanagan atau pengoperasian yang data dihasilakan dari
pengujian substantive yang dilaksanakan dalam audit.
Sistem informasi akuntansi begitu penting bagi seorang auditor dalam melakukan
tes pengendalian adalah pertama, auditor menggunakan pemahaman pengendalian
internal untuk mengidentifikasi tipe potensi kesalahan pelaporan yang mungkin
terjadi.