Anda di halaman 1dari 7

SATUAN PENGAWAS INTERNAL

A. LANDASAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL


Undang-undang (Undang-undang nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah) mengamanatkan bahwa dalam
penyelenggaraannya, rumah sakit harus dilakukan audit. Audit yang dimaksud bisa berupa
audit kinerja dan audit medik. Audit medik dilakukan oleh Komite Medik dan audit kinerja
dilakukan oleh tenaga pengawas baik internal maupun eksternal. Audit kinerja internal
dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) rumah sakit.
AUDIT
MEDIK
RUMAH
SAKIT
AUDIT
KINERJ
A

AUDIT
EKSTER
NAL
AUDIT
INTERNAL/
KOMITE
AUDIT
EKSTERN
AUDIT
INTERNAL/
(SPI)

Satuan Pengawas Internal ( SPI ) merupakan unit kerja yang berkedudukan dibawah direktur
rumah sakit yang bertugas melaksanakan pengawasan internal rumah sakit untuk menjamin
bahwa segala kegiatan berjalan sesuai peraturan, standar, program, sistem dan prosedur yang
telah ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, SPI mempunyai fungsi:
1.
Pemeriksaan, meliputi:
Pelaksanaan kegiatan operasional, termasuk kegiatan pelayanan, namun hanya aspek
manajerial/administratif saja.
Penyelenggaraan Administrasi Umum seperti Logistik, Perlengkapan, Kesekretariatan
dan Perencanaan.
Pengelolaan Kepegawaian
2.
Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan.
3.
Penilaian, Pengujian dan Pengusutan terhadap laporan, baik yang berasal dari
satuan kerja/perorangan maupun dari masyarakat. Laporan dari satuan kerja dapat
bersifat reguler/rutin maupun yang insidentil.
B. MEKANISME KERJA
1.
Program Pemeriksaan Rutin, yaitu pemeriksaan yang direncanakan untuk kurun
waktu satu tahun, yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pemeriksaan Tahunan, yang
disahkan Direktur.
2.
Program Pemeriksaan Khusus, yaitu pemeriksaan diluar rencana, yang sifatnya
mendadak dan genting atas perintah Direktur.
C. WEWENANG SPI
SPI mempunyai kewenangan dalam hal :
a. Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk antara lain
menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit.

b. Akses terhadap semua dokumen, informasi, personal dan fisik atas obyek audit yang
dilaksanakannya, untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya.
c. Melakukan verifikasi dan pengujian terhadap informasi yang diperolehnya, dalam kaitan
dengan penilaian efektivitas sistem yang diauditnya.
d. SPI tidak mempunyai kewenangan pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang
direview / diaudit, tetapi tanggung jawab SPI adalah pada penilaian dan analisa atas
aktivitas tersebut.
D. PROFESIONALISME ANGGOTA SPI
a. Bersikap independen, yaitu dapat melaksanakan tugas auditnya dengan bebas, baik
secara organisatoris maupun secara pribadi terhadap organisasi dan objek auditnya
sehingga dapat memberikan pendapat yang tidak memihak dan tidak berprasangka dalam
pelaksanaan dan pelaporan hasil auditnya.
b. Bersikap obyektif, yaitu jujur terhadap diri sendiri serta yakin bahwa hasil kerjanya dapat
dihandalkan, dapat dipercaya dan bebas dari pengaruh pihak-pihak lain.
c. Menjaga integritas, yaitu tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan atau keuntungan pribadi atau hal-hal lain yang patut diduga dapat
disalahgunakan baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya yang tidak berhak.
E. PROSEDUR KERJA
a. Prosedur pengawasan rutin
Satuan Pengawas Internal
.1 Menyiapkan perencanaan program pemeriksaan rutin/ pengawasan tahunan
.2 Meminta pengesahan direktur untuk program pemeriksaan rutin/pengawasan
tahunan yang telah disusun
.3 Melakukan persiapan pemeriksaan rutin/pengawasan
.4 Melakukan proses pemeriksaan rutin di unit/instalasi/bagian
.5 Menyusun laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi
.6 Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi kepada direktur
Direktur
.1 Menerima laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi kepada direktur
.2 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan rekomendasi
.3 Selesai

b. Prosedur pemeriksaan
Satuan Pengawas Internal
.1 Menerima laporan kasus
.2 Melakukan verifikasi kebenaran adanya kasus
.3 Jika ada kasus, lanjutkan proses pemeriksaan
.4 Jika tidak ada kasus, selesai
.5 Menyusun rencana proses pemeriksaan dan meminta kepada direktur surat tugas
pemeriksaan
Direktur
.1 Menerima rencana proses pemeriksaan dan membuat surat tugas
.2 Menyerahkan surat tugas kepada Tim Satuan Pengawas Intern

Satuan Pengawas Internal


.1 Melakukan proses pemeriksaan rutin di unit/ instalasi/ bagian yang berhubungan
dengan kasus yang terjadi.
.2 Menyusun laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi.
.3 Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi kepada direktur.
Direktur
.1 Menerima laporan hasil pemeriksaan dan rekomendasi kepada direktur.
.2 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan rekomendasi serta melakukan evaluasi.
.3 Selesai.

F. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Karena sifat pengawasan juga bermakna pembinaan, maka dalam membuat Laporan Hasil
Pemeriksaan, baik yang bersifat Rutin maupun Khusus, harus mencakup:
1. Temuan, yaitu masalah yang ditemuai di lapangan yang menjelaskan dan
menguraikan penyimpangan yang terjadi.
2. Penyebab timbulnya masalah, agar diketahui pokok permasalahan serta melibat kan
siapa saja dalam penyimpangan yang terjadi.
3. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya masalah tersebut, serta masalah apa saja
yang akan terjadi jika hal itu tidak dipecahkan.
4. Saran pemecahan masalah, yaitu berupa saran tindak yang harus dilaksanakan oleh
pihak-pihak yang berkompeten dalam menangani masalah tersebut.

Tupoksi Tim Supervisi RSU tangsel

1. Melakukan kajian di setiap unit pelayanan rumah sakit apakah sudah


sesuai dengan tupoksi, SPO pelayanan, alur pelayanan, Standar
Pelayanan Minimal, asuhan keperawatan, serta peraturan yang berlaku.
2. Melakukan pemantauan di setiap unit pelayanan rumah sakit apakah
telah berjalan sesuai dengan peraturan yang ada.
3. Membuat laporan berkala sesuai dengan rencana kerja tim supervisi
beserta saran pemecahan masalah kepada direktur rumah sakit.
4. Menindak lanjuti laporan yang diterima tim supervisi dan
melaporkannya ke direktur

NO
1.
2.
3.
4.
6.
9.
10

11.

12.

13.
14.

PROGRAM KERJA SATUAN PENGAWAS INTERNAL


RSU TANGERANG SELATAN TAHUN 2015
TARGET
JUDUL KEGIATAN
KETERANGAN
WAKTU
Konsolidasi tim dan penyusunan aplikasi Januari 2015
SOP, Rencana audit
pemeriksaan.
internal
Inventarisasi Daftar Resiko Kegiatan
Maret M2
Daftar resiko
Audit Internal kegiatan tahun 2014
Maret M2
Daftar Ketidak sesuaian
Up dating LHP dan Rekomendasi Satlak Maret M2-M3
Up dating LHP
SPI
Pengawalan secara intensif terhadap
Jan Des
Rekomendasi
program utama/strategis
Evaluasi pelaksanaan tugas Satlak SPI Juli
Rekomendasi
dan tindaklanjut rekomendasi
Melakukan dan mendampingi pimpinan April dan Nov
dalam melakukan pengendalian intern,
pemeriksaan kas, dan penutupan kas
Rapat koordinasi bulanan, observasi,
Setiap minggu ke
analisis dan menyusun
IV
laporan/rekomendasi atas berbagai
kegiatan yang dianggap perlu dalam
rangka tinjauan manajemen
Pembinaan/pendampingan kepada
Mei sd Juli
kegiatan yang terpilih (klasifikasi Perak
dan perunggu)
Penghargaan kepada kegiatan yang
Nov
SK Ka Balai
terpilih SPI handal (emas)
Mengikuti dan berpartisipasi dalam
Sesuai Undangan Personil yang terbaik
forum SPI Nasional
(Nov)
untuk mengikuti forum

SPI
15. Evaluasi rekomendasi ketidaksesuaian
sesuai standar mutu ISO 9001:2008
FRM-15
16. Evaluasi kegiatan tengah tahun dan akhir
tahun bersama Tim Monev
17. Penyiapan Documents Center dan
sekretariat Satlak SPI
18. Penyusunan dan pendistribusian laporan
bulanan, triwulan, tahunan

Juni, Okt

Juni, Nov
Jan-Des

Ruang Kasubag TU

Jan Des

Konsinyasi tengah tahun


dan akhir tahun

Anda mungkin juga menyukai