No. Pertanyaan
No. QUESTIONS
1. Apakah dilakukan pengecekan ulang di database computer untuk memastikan calon pasien
baru belum pernah melakukan registrasi?
2. Apakah isian data di formulir biodata pasien dijamin kelengkapannya ?
3. Apakah di formulir biodata pasien lengkap tanda tangannya baik pasien maupun petugas ?
4. Apakah input data di computer dijamin kelengkapannya ?
Apakah setiap petugas di admission telah memahami cara penginputan nama pasien secara
benar di computer yaitu nama pertama pasien diisi pada kolom first name , nama kedua
pada kolom middle name dan nama keluarga / marga / ayah pada kolom last name ?
5. Apakah kolom history file diisi lengkap dan disimpan (save) ?
6. Apakah selalu dicetak formulir biodata pasien
7. Apakah didalam pembuatan Kartu Pasien selalu dicek ulang terhadap hasilnya (Nama, no
MR ) agar tidak ada kesalahan ?
No. Pertanyaan
No. QUESTIONS
1. Apakah semua informasi terkait dengan fasilitas kamar, tarif dan ketersediaan kamar
disampaikan dengan jelas ke pasien/keluarga?
2. Apakah penjelasan cara pembayaran disampaikan dengan jelas ke pasien/keluarga?
3. Apakah biodata pasien dan data lain terkait dengan pelayanan rawat inap di lakukan up
date/pengecekan ulang untuk menjamin ketepatan & kelengkapannya?
4. Apakah pasien dengan tanggungan asuransi dipastikan kelengkapan form klaim dan tanda
tangan kuasa pasien ?
6. Apakah dilakukan check list kelengkapan dokumen pasien rawat inap ?
7. Apakah termonitor waktu tunggu pasien masuk rawat inap ?
No. Pertanyaan
No. QUESTIONS
1. Apakah perkiraan tarif disampaikan dengan jelas ke pasien/keluarga ?
2. Apakah penjelasan cara bayar disampaikan ke pasien/keluarga dengan jelas ?
3. Apakah data-data pasien dijamin kelengkapan dan ketepatannya ?
4. Apakah pasien dengan tanggungan asuransi dipastikan kelengkapan form klaim dan tanda
tangan kuasa pasien ?
5. Apakah pasien dengan tanggungan perusahaan dijamin kelengkapan data termasuk GL ?
6. Apakah dilakukan pengecekan kelengkapan dan ketepatan data-data pasien sebelum
tindakan/operasi ?
No. Pertanyaan
No. QUESTIONS
1. Apakah laporan bayi baru lahir yang diterima Admission dijamin kelengkapannya ?
2. Apakah petugas admission mencatat semua laporan terkait dengan bayi lahir ?
3. Apakah dilakukan reserve bed untuk pasien bayi sesuai dengan reserve bed untuk pasien
rawat inap lainnya ?
4. Apakah dicetak form label pasien dengan lengkap?
5. Apakah ada tanda terima penyerahan file bayi ke perawatan ?
No. QUESTIONS
1. Apakah petugas admission memilih menu maintain biodata pada program aplikasi?
2. Apakah petugas admission menghapus data/nama kemudian ketik nama baru dan
dipastikan data telah diinput secara benar?
3. Apakah pasien tersebut telah ditujukan ke dokter , poliklinik yang dituju dan lakukan
register pada system?
4. Apakah telah dibuatkan kartu pasien, diberikan ke orang tua pasien dan admission
mempersilahkan orang tua ke dokter yang di tuju?
5. Apakah telah dibuatkan formulir ringkasan klinik pada printer, dibuatkan MR cover dan
masukkan ke dalam buku ekspedisi serta antar buku eskpedisi tersebut ke medical record?
No. Pertanyaan
No. QUESTIONS
1. Apakah telah dilakukan perubahan atas permintaan perubahan nama pasien lama dengan
nama pasien yang baru dan lakukan konfirmasi ke pasien atau keluarga?
2. Apakah dilakukan pembuatan kartu, mengarahkan pasien untuk membayar biaya kartu ke
kasir dan berikan kartu jika pasien telah membayar ?
1. TUJUAN
Prosedur ini menjelaskan sistem manajemen mutu ISO 9001-2008 ditetapkan, diimplementasikan dan
dipelihara secara efektif, termasuk memenuhi peryaratan pelanggan dan atau persyaratan perundang
undangan.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur mencakup semua proses Audit Mutu Internal mulai dari penetapan jadwal audit, pelaksanaan,
tindakan perbaikan dan pencegahan, vertifikasi sampai dengan pelaporan.
3. REFERENSI
ISO 9001:2008 Standard, Elemen 8.2.2, Audit Mutu Internal.
4. DEFINISI.
4.2 Auditor Internal tidak boleh melakukan Audit pada pekerjaan mereka atau bagian / departemen
mereka sendiri.
4.3 Auditor Internal pernah mengikuti pelatihan Audit Mutu ISO 9001-2008.
5. PROSES
5.1 Rencana Audit Mutu Internal.
5.1.1 Pelaksanan Audit Mutu Internal dikoordinir oleh Koodinator AMI.
5.1.2 Frekuensi kegiatan Audit Mutu Internal dilakukan minimal 1 kali per unit dalam satu tahun.
5.1.3 Jadwal audit mutu internal dibuat berdasarkan pentingnya proses dan bidang yang diaudit.
5.2 Jadwal Audit Mutu Internal.
5.2.1 Koordinator AMI membuat Jadwal Audit Mutu Internal berdasarkan pentingnya proses dan bidang
yang diaudit, yang dituangkan di Formulir Jadwal Audit Mutu Internal (..).
5.2.3 Koodinator AMI mendistribusikan Jadwal audit Mutu Internal ke seluruh Bagian yang akan
diaudit berdasarkan per periode pelaksanaan..
5.3 Persiapan Audit Mutu Internal.
5.3.2 Sebelum pelaksanaan Audit Mutu Internal, Koodinator AMI dan anngota Tim AMI melakukan
pertemuan untuk membahas hal-hal yang terkait dengan jadwal dan pelaksanaan audit mutu internal.
5.4 Pelaksanaan Audit Mutu Internal:
5.4.1 Kegiatan audit mutu internal dilaksanakan oleh Auditor Internal dengan metode wawancara
kepada pemilik proses (diperbolehkan menggunakan Check Sheet sebagai alat bantu) dan melakukan
verifikasi penerapan sistem mutu meliputi antara lain, yaitu: pengendalian proses, pengendalian
dokumen, kompetensi personel, material yang digunakan, alat/mesin yang digunakan untuk suatu proses
produksi/jasa dan alat ukur termasuk kesesuaian persyaratan pelanggan, Standar ISO 9001:2008 dan
atau persyaratan lainnya.
5.4.2 Bila terdapat ketidaksesuaian dicatat di Kertas Kerja Pemeriksaan ( KKP) Audit Mutu
Internal.
5.4.3 Kertas Kerja Pemeriksaan ( KKP) audit mutu internal ditanda tangani oleh Auditor Internal
dan Audite.
Laporan hasil audit mutu internal.
Koodinator AMI akan mendistribusikan laporan hasil pelaksanaan Audit Mutu Internal kepada CEO, COO,
Divisionel Head, Manager Departemen dan Kepala Unit.
Pelaksanaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan Audit Mutu Internal:
5.4.4 Urutan tindakan Perbaikan dan Pencegahan dituangkan kedalam Formulir Penilaian Resiko.
5.4.5 Analisa penyebab ketidaksesuaian dilaksanakan oleh Auditee dan atau bersama dengan Kepala
Unit Departemen terkait.
5.4.6 Rencana tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan dilaksanakan oleh Auditee dan atau
oleh personil terkait. Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan tidak dibenarkan melewati batas
waktu pelaksanaan yang telah ditentukan.
5.5 Vertifikasi hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
5.5.1 Verifikasi hasil tindakan perbaikan dilaksanakan oleh Auditor. Hasil verifikasi dicatat di Formulir
Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan .
5.5.2 Koodinator AMI, akan mendistribusikan laporan hasil verifikasi tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan kepada Top Management.
5.6 Laporan Verifikasi atas hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
5.6.1 Koodinator AMI, akan mendistribusikan laporan hasil verifikasi tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan dan status tindakan perbaikan dan pencegahan kepada CEO, COO dan Divisionel Head.
Standar audit tentang kecurangan mensyaratkan bahwa auditor seharusnya telah menduga
sebelumnya bahwa terdapat risiko salah saji material yang disebabkan kecurangan atas
pengakuan pendapatan. Auditor harus waspada atas persoalan-persoalan berikut sehubungan
dengan pengakuan pendapatan :
Perjanjian sampingan adalah perjanjian yang digunkana untuk mengubah persyaratan dan
kondisi penjualan yang telah dicatat agar dapat membujuk pelanggan untuk menerima
pengiriman barang dan jasa.
Penumpukkan saluran distribusi adalah praktek pemasaran yang kadang-kadang digunakan
pemasok untuk mendorong penjualan dengan cara membujuk distributor untuk membeli lebih
banyak persediaan daripada yang dapat mereka jual dengan cepat.
Gambaran umum Proses Pendapatan
Topik-topik berikut yang terkait dengan proses pendapatan :
Jenis-jenis transaksi dan akun laporan keuangan yang terpengaruh
Jenis-jenis dokumen dan catatan
Fungsi-fungsi utama
Pemisahan tugas fungsi
Pada beberapa entitas, jenis transaksi lain yang dapat terjadi sebagai bagian dari proses
pendapatan adalah penjualan barang sisa, penjualan internal perusahaan, dan penjualan
kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Proses pendapatan mempengaruhi banyak akun dalam laporan keuangan. Akun yang paling
berpengaruh secara signifikan oleh tiap jenis transaksi adalah sebagai berikut :
Salah-satu pengendalian yang terpenting dalam system akuntansi adalah pemisahan tugas
yang memadai. Oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam fungsi fungsi pencatatan
pesanan, kredit, pengiriman, atau penagihan tidak boleh memiliki akses ke catatan piutang
usaha, buku besar, atau kegiatan penerimaan kas.
Pemisahan Tugas Kunci Pada Proses Pendapatan dan kemungkinan Kekeliruan atau
kecurangan
Pemisahan Tugas Kemungkinan kekeliruan atau kecurangan
yang timbul dari konflik Penugasan
Fungsi kredit harus terpisah dari fungsi Jika seseorang bertanggung Jawab atas
penagihan pemberian kredit dan juga penagihan pada
pelanggan, maka memungkinkan adanya
penjualan kepada pelanggan yang tidak layak
diberikan kredit. Hal ini menimbulkan piutang
tak tertagih
Fungsi Pengiriman harus terpisah dari Jika seseorang bertanggung jawab melakukan
fungsi penagihan pengiriman barang juga melakukan fungsi
penagihan, maka memungkinkan adanya
pengiriman yang tidak diotorisasi dengan tidak
melakukan penagihan. Hal ini akan
menimbulkan tidak tercatatnya transaksi
penjualan dan pencurian barang
Fungsi Piutang Usaha harus terpisah dari Jika seseorang bertanggungjawab atas
fungsi buku besar catatan piutang usaha dan juga buku besar,
maka memungkinkan orang tersebut
menyembunyikan pengiriman yang tidak
diotorisasi. Hal ini akan menimbulkan tidak
tercatatnya transaksi penjualan dan pencurian
barang
Fungsi Penerimaan kas harus terpisah dari Jika seseorang memiliki akses baik ke
piutang usaha penerimaan kas maupun catatan piutang
usaha, maka akan menimbulkan kemungkinan
penggelapan kas dan menutup kekurangan
kas tersebut pada catatan akuntansi. Hal ini
akan menimbulkan pencurian kas entitas.
Pemisahan Tugas Per Departemen atas fungsi Pendapatan dan Piutang Usaha
Fungsi Pendapatan Departemen
dan piutang usaha Pencatatan Kredit Pengiriman Piutang Penerimaan TI
Pesanan Usaha Kas
Penerimaan dan X
Pembuatan Pesanan
Pelanggan
Persetujuan kredit X
Pengiriman barang X
kepada pelanggan
dan penyiapan
dokumen pengiriman
Pembuatan faktur X X
penjualan
Pembaharuan catatan X X
piutang usaha atas
penjualan
Penerimaan X
Pembayaran dari
pelanggan
Pembaruan piutang X X
usaha atas
pembayaran
Pembuatan neraca X X
saldo umur piutang
usaha
inShare
Empat jenis transaksi yang khususnya terdapat dalam transaksi aktiva tetap adalah :
Perolehan aktiva modal secara tunai dengan alat nonmoneter lainnya
Penghapusan aktiva modal melalui penjualan, pertukaran, pemberhentian, pemakaian, atau
pembuangan
Penyusutan aktiva modal selama umur ekonomisnya
Penyewaan aktiva modal
Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun depresiasi akumulasi
yang bersangkutan adalah sebagai berikut :
1. Transaksi pemerolahan aktiva tetap. Tranksaksi ini dicatat sebagai berikut :
Aktiva tetap xx
Kas xx
2. Transaksi Pengeluaran modal (capital expenditure). Transaksi ini dicatat sebagai berikut :
Aktiva Tetap xx
Kas xx
3. Transaksi depresiasi aktiva tetap. Transaksi ini dicatat sebagai berikut :
Biaya Depresiasi xx
Depresiasi Akumulasi aktiva tetap xx
4. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap. Transaksi ini dicatat sebagai berikut :
Depresiasi akumulasian aktiva tetap xx
Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap xx
Aktiva tetap xx
5. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, yang di jurnal sebagai berikut :
Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap xx
Kas xx
Sediaan suku cadang xx
Gaji dan upah xx
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan xx
Kelengkapan
Kebanyakan entitas menggunakan beberapa jenis software untuk mengelola rincian catatab
property. Buku besar pembantu terinci aktiva tetap biasanya memasukkan informasi berikut
untuk tiap aktiva modal :
Deskripsi, lokasi dan nomor identitas
Tanggal perolehan dan biaya instalasi
Metode penyusutan untuk tujuan buku dan pajak, nilai sisa dan estimasi masa manfaat
Prosedur pengendalian yang digunakan dalam proses pembelian untuk memastikan
kelengkapan memberikan beberapa keyakinan bahwa semua transaksi aktiva modal tercatat di
buku besar pembantu aktiva tetap dan buku besar umum. Satu prosedur yang membantu
menyakinkan bahwa asersi ini dipernuhi adalah rekonsiliasi berkala buku besar pembantu
aktiva tetap kea kun buku besar pengendali.
Prosedur lain untuk memastikan bahwa semua aktiva modal telah di catat adalah perbandingan
berkala dari catatan terinci dalam buku besar pembantu dengan aktiva modal yang ada. Hal ini
dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Klien dapat melakukan pemeriksaan fisik lengkap atas
aktiva tetap secara berkala atau menurut rotasi dan membandingkan aktiva fisik ke buku besar
pembantu aktiva tetap. Alternatifnya, pemeriksaan fisik dapat di batasi pada aktiva modal utama
atau aktiva yang mungkin mengalami kerugian. Pada kedua contoh auditor internal entitas
dapat menguji keandalan buku besar pembantu.
Pemisahan Tugas
Adanya pemisahan tugas yang memadai untuk proses manajemen property tergantung pada
volume dan signifikansi transaksi yang diproses. Sebagai contoh, jika entitas membeli mesin
dan peralatan dalam jumlah besar, atau jika entitas memiliki proyek model besar sedang dalam
pembangunan, maka kemungkinan akan memiliki system pengendalian formal.
Referensi :
Arens, Alvin & Loebbecke, JK, Auditing on integrated Approach,Prentice Hall
Messier, Glover & Prawitt, Auditing & Assurance Services A Systematic Approach.
Mulyadi, Auditing buku 2, Salemba Empat.
Standar Profesional Akuntan Publik, 2001, Ikatan Akuntan Indones