Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


DI RUMAH SAKIT ISLAM ARAFAH REMBANG

NOMOR : 31/KBJ/KKK/RSI-SA/VI/2013

Tindakan Nama Jabatan Tandatangan Tanggal

Disiapkan Dr. H. ImamSumardjo, M. Kes Ketua Komite K3 24 Mei 2013

Diperiksa H. Azhar Zainuri, SE, MM Direktur Keuanga 30 Mei 2013


n
& Umum
Disetujui Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes Direktur Utama 1 Juni 2013
YAYASAN BADAN WAKAF ARAFAH REMBANG

RSI ARAFAH REMBANG

Jl.Raya Rembang- lasem KM.V Tritunggal Rembang


Telp/Fax: (0295)531666 e-mail :
rsi.arafah@rocketmail.com

KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ARAFAH REMBANG


NOMOR : 31/KBJ/KKK/RSI-SA/VI/2013
TENTANG
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
RSI ARAFAH REMBANG

MENIMBANG : 1. Bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan Upaya


untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan
derajat kesehatan para pekerja dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehaabilitasi.
2. Bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bertujuan bagi
terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman,
nyaman, dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
karyawan.
3. Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan sebuah
kebijakan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
Rumah Sakit Islam Arafah Rembang.
MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor : 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja
2. Undang-undang Nomor : 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Undang-undang Nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
berisi akreditasi RS dan syarat fisik RS
4. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
5. Permenaker Nomor 5/Men/1996 tentang SMK3
6. Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/IV/2007 tentang pedoman
Manajemen K3 Rumah Sakit
7. Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/VIII/2010 tentang Standar
K3 Rumah Sakit
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.07.06/III/ 2371/09
tentang Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Islam Arafah Rembang.
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : HK.07.06./III/2371/09
tentang Ijin Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
10. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Nomor :
68/SK/YBWSA/V/2013 tentang Pengesahan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
11. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Arafah Rembang Nomor :
090/SK/YBWSA/XII/2009, tentang Pengangkatan Jabatan Direksi
Rumah Sakit Islam Arafah Rembang masa bhakti 2009 2013
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
KESATU : Mencabut Surat Keputusan Direktur Nomor : 03B/KPTS/RSI-
SA/I/2007 tentang Kebijakan Kesehatan Kerja, Kecelakaan dan
Penyakit Akibat Kerja Rumah Sakit Islam Arafah Rembang.

KEDUA : Memberlakukan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Rumah Sakit Islam Arafah
Rembang
sebagai berikut :

1) Kebijakan K3 dan Keamanan RS

RSI Sultan Agung berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan


kesehatan setiap pasien, karyawan dan pengunjung serta
lingkungan RS, memenuhi peraturan perundangan dan
persyaratan lain yang relevan dengan RS, menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, serta
mencegah dan mengantisipasi terjadinya potensi kecelakaan
kerja, kebakaran dan kegawatdaruratan dengan tujuan
peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja secara
berkesinambungan.

Komitmen tersebut difasilitasi dengan dibentuknya Komite K3RS


yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir,
memonitor, dan mengevaluasi program-program terkait K3 di
Rumah Sakit Islam Arafah Rembang serta mengimplementasikannya
Melalui pelatihan K3 kepada karyawan.

Komite K3RS berwenang untuk melakukan identifikasi bahaya


dan analisa resiko K3 yang ada di lingkungan RSI Sultan Agung
serta memberikan rekomendasi perbaikan dan/atau improvement
agar kondisi kerja dan lingkungan kerja yang aman dan sehat
tercapai.

Setiap karyawan bertanggung jawab atas kesehatan dan


keselamatan dirinya sendiri, orang-orang di sekitarnya serta
keselamatan lingkungan kerjanya.

2) Kebijakan Pengelolaan Material B3 dan Limbah/Sampah

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang berupaya seoptimal mungkin untuk


melaksanakan pengelolaan terhadap material B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) serta Limbah/Sampah yang berada di
lingkungan RS melalui:
a. Melakukan identifikasi dan pendataan terhadap seluruh bahan
kimia terutama yang tergolong B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) yang dipergunakan di Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
serta lokasi penggunaannya;

b. Melakukan review terhadap hasil identifikasi dan pendataan


bahan kimia secara berkala;

c. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang


tergolong B3 dilengkapi dengan simbol dan label sesuai
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;

d. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang


tergolong B3 dilengkapi dengan MSDS (Material Safety Data
Sheet), termasuk jika terdapat pengadaan/pembelian bahan
kimia yang baru;

e. Memastikan pelaksanaan pemantauan/inspeksi terhadap


kondisi kemasan pada saat penerimaan dan penyimpanan
untuk setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3;

f. Memastikan bahwa penyimpanan bahan kimia terutama yang


tergolong B3 sesuai dengan sifat bahayanya;

g. Memastikan bahwa MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk


setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3 tersedia di
setiap area yang menggunakan dan/atau menyimpan bahan
tersebut;

h. Memastikan bahwa masing-masing pengguna termasuk


penanggung jawab di area penyimpanan bahan kimia,
memahami isi, maksud, tujuan dan kegunaan dari MSDS
untuk setiap bahan;

i. Memastikan bahwa jika terdapat tumpahan bahan kimia


terutama yang tergolong B3 ditangani sesuai standar yang
berlaku;

j. Melakukan pemilahan terhadap limbah/sampah yang ada di


area Rumah Sakit Islam Arafah Rembang menjadi: limbah B3,
sampah umum non infeksius (organik & non organik), sampah
klinis/infeksius, sampah benda tajam, limbah/sampah
sitotoksik, Limbah Cair;

k. Melakukan pengolahan untuk limbah medis dengan proses


insenerasi dan penyimpanan sementara untuk limbah B3 di
TPS Limbah B3;
l. Melakukan pengolahan untuk limbah cair dengan
menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah);

m. Melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap proses


pengolahan limbah yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Arafah
Rembang serta melaksanakan evaluasinya.

3) Kebijakan Manajemen Kegawatdaruratan/Kewaspadaan


Bencana & Kebakaran

RSI Sultan Agung berupaya seoptimal mungkin untuk mengelola


kondisi gawat darurat/bencana/kejadian luar biasa serta
kebakaran melalui:

a. Melaksanakan identifikasi potensi kedaruratan dan kebakaran;

b. Menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk penanganan


kedaruratan dan kebakaran;

c. Menetapkan tim tanggap darurat termasuk tugas dan tanggung


jawabnya serta kompetensi yang dibutuhkan;

d. Menetapkan rencana/prosedur penanggulangan kedaruratan


dan kebakaran yang meliputi pencegahan, deteksi dini/early
warning, penghentian (supresi), pemadaman, evakuasi,
mitigasi, sampai dengan penanganan pasca
bencana/kedaruratan dan kebakaran;

e. Melakukan uji coba/simulasi secara berkala untuk setiap


potensi kedaruratan/bencana dan kebakaran termasuk menguji
setiap infrastruktur yang terkait dengan deteksi dini/early
warning dan penghentian (supresi) serta mendokumentasikan
pelaksanaan uji coba/simulasi tersebut;

f. Melaksanakan pelatihan ataupun edukasi secara berkala


kepada seluruh staf Rumah Sakit Islam Arafah Rembang dan
penghuninya mengenai kesiapan menghadapi kedaruratan/bencana
dan kebakaran.

4) Kebijakan Manajemen Fasilitas Fisik RS & Peralatan Medis

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang berupaya seoptimal mungkin


untuk melakukan engelolaan terhadap fasilitas fisik rumah sakit
dan peralatan medis melalui:
a. Pelaksanaan identifikasi dan pendataan terhadap seluruh
fasilitas fisik dan peralatan medis yang dimiliki oleh
Rumah Sakit Islam Arafah Rembang

b. Pelaksanaan upaya pemeliharaan, pemantauan/inspeksi dan


pengukuran terhadap kondisi setiap fasilitas fisik dan peralatan
medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
termasuk memastikan status kalibrasi dari setiap peralatan medis;

c. Pelaksanaan tindakan perbaikan untuk setiap fasilitas fisik dan


peralatan medis yang mengalami kerusakan.

d. Jika terdapat upaya perbaikan maupun proses konstruksi untuk


fasilitas fisik RS yang melibatkan pihak ke-3 (seperti
kontraktor), maka harus dipastikan bahwa setiap pihak ke-3
(kontraktor) yang bekerja di area Rumah Sakit Islam
Arafah Rembang mengetahui dan mengikuti peraturan RS
terkait Standart
Infektion Control dan juga K3, menggunakan APD yang
sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, menginformasikan
kepada penanggung jawab K3 RS jika terdapat material B3
yang digunakan saat bekerja, serta memastikan penyediaan
shield (pelindung) selama proses pekerjaan konstruksi.

5) Kebijakan Manajemen Sistem Utiliti & Sistem Kunci RS

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang berkomitmen untuk melakukan


Pengelolaan terhadap sistem utiliti dan sistem kunci rumah sakit melalui:

a. Memastikan ketersediaan air minum dan listrik selama 24 jam


sehari, 7 hari seminggu baik melalui sumber reguler maupun
sumber alternatif;

b. Melakukan identifikasi area dan pelayanan yang berisiko


paling tinggi jika terjadi kegagalan listrik ataupun kontaminasi
air minum;

c. Melakukan uji coba sumber air minum dan listrik alternatif


sekurang-kurangnya setahun sekali atau lebih sering jika
dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau
oleh kondisi sumber air dan sumber listrik itu sendiri;

d. Melakukan upaya pemeliharan, pemantauan,


pemeriksaan/pengukuran, dan improvement untuk seluruh
sistem kunci di RS, seperti: sistem listrik, sistem pengolahan
limbah, ventilasi, air minum, gas medis, sistem RO, dan sistem
pendukung utiliti lainnya;
e. Melakukan upaya perbaikan dengan segera terhadap sistem
kunci jika terjadi kerusakan.

6) Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok

Sesuai Peraturan Walikota Semarang 12/2009 tentang Kawasan


Tanpa Rokok, Rumah Sakit Islam Arafah Rembang menetapkan
kebijakan bahwa seluruh area Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
adalah kawasan tanpa rokok.
Pemberlakuan ketentuan ini berlaku untuk di dalam area
Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
, meliputi halaman parkir, ruang terbuka hijau,
fasilitas umum, gedung/instalasi.

Penerapan kebijakan ini dilakukan dengan cara:

a. Penetapan gugus tugas pengawas kawasan tanpa rokok.

b. Pembuatan & pemasangan tanda/petunjuk/peringatan larangan


merokok.

c. Monitoring/inspeksi untuk melihat kesesuaian dari kebijakan


ini di lapangan.

7) Kebijakan Recall/Penarikan Alat

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang menetapkan bahwa proses Recall/Penarikan


Alat dilakukan jika:

a. terdapat regulasi yang mengatur terhadap ketentuan recall alat;

b. kompetensi pengguna/user dari alat tersebut tidak sesuai;

c. terdapat alat rusak tidak dapat dipergunakan kembali;

d. terdapat penarikan alat dari vendor/suku cadang tidak lagi


diproduksi oleh produsen.

Proses recall/penarikan alat dilakukan dengan cara bagian umum


mengajukan surat permohonan recall kepada Direktur yang
selanjutnya ditindaklunjuti oleh Bagian Umum untuk
memberikan instruksi kepada Unit Sarana Prasarana untuk segera
melakukan penarikan alat.

Apabila alat tersebut critical untuk unit yang bersangkutan, maka


sebelum dilakukan penarikan harus diberikan alat penggantinya
terlebih dahulu.

KETIGA : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal diterbitkan dan
dilakukan evaluasi setiap tahunnya
KEEMPAT : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan
perbaikan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebaimana
mestinya

Ditetapkan Di : Semarang
Pada Tanggal : 22 Rajab 1434H
01 Juni 2013M

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang

Dr. H.Nowohadi Tjitrosuwito,SP.PD


Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :
1. Semua unit kerja Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
2. Tim K3 Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
3. Arsip
Lampiran Kebijakan Direktur
Nomor : 31/KBJ/KKK/RSI-SA/VI/2013
Tentang : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

KEBIJAKAN K3 Rumah Sakit Islam Arafah Rembang

8) Kebijakan K3 dan Keamanan RS

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan kesehatan setiap
pasien, karyawan dan pengunjung serta lingkungan RS, memenuhi peraturan
perundangan dan persyaratan lain yang relevan dengan RS, menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, serta mencegah dan
mengantisipasi terjadinya potensi kecelakaan kerja, kebakaran dan
kegawatdaruratan dengan tujuan peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja
secara berkesinambungan.

Komitmen tersebut difasilitasi dengan dibentuknya Komite K3RS yang


bertanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir, memonitor, dan
mengevaluasi program-program terkait K3 di Rumah Sakit Islam Arafah Rembang serta
mengimplementasikannya melalui pelatihan K3 kepada karyawan.

Komite K3RS berwenang untuk melakukan identifikasi bahaya dan analisa resiko
K3 yang ada di lingkungan Rumah Sakit Islam Arafah Rembang serta memberikan rekomendasi
perbaikan dan/atau improvement agar kondisi kerja dan lingkungan kerja yang
aman dan sehat tercapai.

Setiap karyawan bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan dirinya


sendiri, orang-orang di sekitarnya serta keselamatan lingkungan kerjanya.

9) Kebijakan Pengelolaan Material B3 dan Limbah/Sampah

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang berupaya seoptimal mungkin untuk melaksanakan pengelolaan
terhadap material B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) serta Limbah/Sampah yang
berada di lingkungan RS melalui:

n. Melakukan identifikasi dan pendataan terhadap seluruh bahan kimia terutama


yang tergolong B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dipergunakan di RSI
Sultan Agung serta lokasi penggunaannya;

o. Melakukan review terhadap hasil identifikasi dan pendataan bahan kimia


secara berkala;
p. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3 dilengkapi
dengan simbol dan label sesuai ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku;

q. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3 dilengkapi


dengan MSDS (Material Safety Data Sheet), termasuk jika terdapat
pengadaan/pembelian bahan kimia yang baru;

r. Memastikan pelaksanaan pemantauan/inspeksi terhadap kondisi kemasan pada


saat penerimaan dan penyimpanan untuk setiap bahan kimia terutama yang
tergolong B3;

s. Memastikan bahwa penyimpanan bahan kimia terutama yang tergolong B3


sesuai dengan sifat bahayanya;

t. Memastikan bahwa MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk setiap bahan
kimia terutama yang tergolong B3 tersedia di setiap area yang menggunakan
dan/atau menyimpan bahan tersebut;

u. Memastikan bahwa masing-masing pengguna termasuk penanggung jawab di


area penyimpanan bahan kimia, memahami isi, maksud, tujuan dan kegunaan
dari MSDS untuk setiap bahan;

v. Memastikan bahwa jika terdapat tumpahan bahan kimia terutama yang


tergolong B3 ditangani sesuai standar yang berlaku;

w. Melakukan pemilahan terhadap limbah/sampah yang ada di area Rumah Sakit


Islam Arafah Rembang menjadi: limbah B3, sampah umum non infeksius (organik & non
organik), sampah klinis/infeksius, sampah benda tajam, limbah/sampah
sitotoksik, Limbah Cair;

x. Melakukan pengolahan untuk limbah medis dengan proses insenerasi dan


penyimpanan sementara untuk limbah B3 di TPS Limbah B3;

y. Melakukan pengolahan untuk limbah cair dengan menggunakan IPAL


(Instalasi Pengolahan Air Limbah);

z. Melakukan pemantauan dan pengukuran terhadap proses pengolahan limbah


yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Arafah Rembang serta melaksanakan evaluasinya.

10) Kebijakan Manajemen Kegawatdaruratan/Kewaspadaan Bencana &


Kebakaran

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang berupaya seoptimal mungkin untuk mengelola kondisi gawat
darurat/bencana/kejadian luar biasa serta kebakaran melalui:

g. Melaksanakan identifikasi potensi kedaruratan dan kebakaran;


h. Menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk penanganan kedaruratan
dan kebakaran;

i. Menetapkan tim tanggap darurat termasuk tugas dan tanggung jawabnya serta
kompetensi yang dibutuhkan;

j. Menetapkan rencana/prosedur penanggulangan kedaruratan dan kebakaran


yang meliputi pencegahan, deteksi dini/early warning, penghentian (supresi),
pemadaman, evakuasi, mitigasi, sampai dengan penanganan pasca
bencana/kedaruratan dan kebakaran;

k. Melakukan uji coba/simulasi secara berkala untuk setiap potensi


kedaruratan/bencana dan kebakaran termasuk menguji setiap infrastruktur
yang terkait dengan deteksi dini/early warning dan penghentian (supresi) serta
mendokumentasikan pelaksanaan uji coba/simulasi tersebut;

l. Melaksanakan pelatihan ataupun edukasi secara berkala kepada seluruh staf


Rumah Sakit Islam Arafah Rembang dan penghuninya mengenai
kesiapan menghadapi kedaruratan/bencana dan kebakaran.

11) Kebijakan Manajemen Fasilitas Fisik RS & Peralatan Medis

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang berupaya seoptimal mungkin untuk melakukan pengelolaan
terhadap fasilitas fisik rumah sakit dan peralatan medis melalui:

e. Pelaksanaan identifikasi dan pendataan terhadap seluruh fasilitas fisik dan


peralatan medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit Islam Arafah Rembang

f. Pelaksanaan upaya pemeliharaan, pemantauan/inspeksi dan pengukuran


terhadap kondisi setiap fasilitas fisik dan peralatan medis yang dimiliki oleh
Rumah Sakit Islam Arafah Rembang termasuk memastikan status kalibrasi dari setiap peralatan
medis;

g. Pelaksanaan tindakan perbaikan untuk setiap fasilitas fisik dan peralatan medis
yang mengalami kerusakan.

h. Jika terdapat upaya perbaikan maupun proses konstruksi untuk fasilitas fisik
RS yang melibatkan pihak ke-3 (seperti kontraktor), maka harus dipastikan
bahwa setiap pihak ke-3 (kontraktor) yang bekerja di area Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
mengetahui dan mengikuti peraturan RS terkait Standart Infektion Control dan
juga K3, menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan,
menginformasikan kepada penanggung jawab K3 RS jika terdapat material B3
yang digunakan saat bekerja, serta memastikan penyediaan shield selama
proses pekerjaan konstruksi.
12) Kebijakan Manajemen Sistem Utiliti & Sistem Kunci RS

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang berkomitmen untuk melakukan pengelolaan terhadap sistem
utiliti dan sistem kunci rumah sakit melalui:

f. Memastikan ketersediaan air minum dan listrik selama 24 jam sehari, 7 hari
seminggu baik melalui sumber reguler maupun sumber alternatif;

g. Melakukan identifikasi area dan pelayanan yang berisiko paling tinggi jika
terjadi kegagalan listrik ataupun kontaminasi air minum;

h. Melakukan uji coba sumber air minum dan listrik alternatif sekurang-
kurangnya setahun sekali atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan
perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber air dan sumber listrik itu
sendiri;

i. Melakukan upaya pemeliharan, pemantauan, pemeriksaan/pengukuran, dan


improvement untuk seluruh sistem kunci di RS, seperti: sistem listrik, sistem
pengolahan limbah, ventilasi, air minum, gas medis, sistem RO, dan sistem
pendukung utiliti lainnya;

j. Melakukan upaya perbaikan dengan segera terhadap sistem kunci jika terjadi
kerusakan.

13) Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok

Sesuai Peraturan Walikota Semarang 12/2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok,


Rumah Sakit Islam Arafah Rembang menetapkan kebijakan bahwa seluruh area Rumah
Sakit Islam Arafah Rembang dalah kawasan tanpa rokok. Pemberlakuan ketentuan ini
berlaku untuk di dalam area Rumah Sakit Islam Arafah
Rembang, meliputi halaman parkir, ruang terbuka hijau, fasilitas
umum, gedung/instalasi.

Penerapan kebijakan ini dilakukan dengan cara:

d. Penetapan gugus tugas pengawas kawasan tanpa rokok.

e. Pembuatan & pemasangan tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok.

f. Monitoring/inspeksi untuk melihat kesesuaian dari kebijakan ini di lapangan.

14) Kebijakan Recall/Penarikan Alat

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang menetapkan bahwa proses Recall/Penarikan Alat dilakukan
jika:

e. terdapat regulasi yang mengatur terhadap ketentuan recall alat;

f. kompetensi pengguna/user dari alat tersebut tidak sesuai;


g. terdapat alat rusak tidak dapat dipergunakan kembali;

h. terdapat penarikan alat dari vendor/suku cadang tidak lagi diproduksi oleh
produsen.

Proses recall/penarikan alat dilakukan dengan cara bagian umum mengajukan


surat permohonan recall kepada Direktur yang selanjutnya ditindaklunjuti oleh
Bagian Umum untuk memberikan instruksi kepada Unit Sarana Prasarana untuk
segera melakukan penarikan alat.

Apabila alat tersebut critical untuk unit yang bersangkutan, maka sebelum
dilakukan penarikan harus diberikan alat penggantinya terlebih dahulu.

Ditetapkan Di : Semarang
Pada Tanggal : 22 Rajab 1434H
01 Juni 2013M

Rumah Sakit Islam Arafah Rembang

Dr. H.Nowohadi Tjitrosuwito,SP.PD


Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :
1. Semua unit kerja Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
2. Tim K3 Rumah Sakit Islam Arafah Rembang
3. Arsip

Anda mungkin juga menyukai