Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIAKUR


JL. Tiakur – Maluku Barat Daya
Email : rsudtiakur@gmail.com, kode Pos : 97454

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIAKUR
NOMOR: 445 / 083 /RSUD / XII /2018
TENTANG
KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
DI RSUD TIAKUR

DIREKTUR RSUD TIAKUR

Menimbang : a. Bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan


upaya memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan
derajat kesehatan para pekerja dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya
di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan
rehabilitasi;
b. Bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bertujuan
bagi terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat,
aman, nyaman, dan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan karyawan;
c. Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan
sebuah kebijakan tentang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di Rumah Sakit Umum Daerah Tiakur;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan;
5. Permenaker Nomor 5/Men/1996 tentang SMK3;
6. Permenkes Nomor 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang
Pedoman Manajemen K3 Rumah Sakit;
7. Permenkes Nomor 432/Menkes/SK/VIII?2010 tentang
Standar K3 Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU Memberlakukan KEBIJAKAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH TIAKUR sebagai berikut :

1) Kebijakan K3 dan Keamanan RS


RSUD Tiakur berkomitmen untuk menjaga kesehatan
dan keselamatan setiap pasien, karyawan dan
pengunjung serta lingkungan RS, memenuhi peratuaran
perundangan dan persyaratan lain yang relevan dengan
Rs, menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
dari pencemaran lingkungan, serta mencegah dan
mengantisipasi terjadinya potensi kecelakaan kerja,
kebakaran dan kegawatdaruratan dengan tujuan
peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja secara
berkesinambungan.

Komitmen tersebut difasilitasi dengan dibentuknya Tim


K3RS yang bertanggungjawab untuk merencanakan,
mengkoordinir, memonitor, dan mengevaluasi program-
program terkait K3 di RSUD Tiakur serta
mengimplementasikannya melalui pelatihan K3 kepada
karyawan.

Tim K3RS berwenang untuk melakukan identifikasi


bahaya dan analisa resiko K3 yang ada di lingkungan
RSUD Tiakur serta memberikan rekomendasi pebaikan
dan/atau improvement agar kondisi kerja dan lingkungan
kerja yang aman dan sehat tercapai.

Setiap karyawan bertanggungjawab atas kesehatan dan


keselamatan dirinya sendiri, orang-orang di sekitarnya
serta keselamatan lingkungan kerjanya.
2) Kebijakan Pengelolaan Material B3 dan
Limbah/Sampah
RSUD Tiakur berupaya seoptimal mungkin untuk
melaksanakan pengelolaan terhadap material B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) serta Limbah/Sampah yang
berada di lingkungan RS melalui :
a. Melakukan identifikasi dan pendataan terhadap
seluruh bahan kimia terutama yang tergolong B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dipergunakan
di RSUD Tiakur serta lokasi penggunaannya;
b. Melakukan review terhadap hasil identifikasi dan
pendataan bahan kimia secara berkala;
c. memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang
tergolong B3 dilengkapi dengan symbol dan label
sesuai ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku;
d. memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang
tergolong B3 dilengkapi dengan MSDS (Material
Safety Data Sheet), termasuk jika terdapat
pengadaan/pembelian bahan kimia yang baru;
e. memastikan pelaksanaan pemantauan/inpeksi
terhadap kondisi kemasan pada saat penerimaan dan
penyimpanan untuk setiap bahan kimia terutama yang
tergolong B3;
f. memastikan bahwa penyimpanan bahan kimia
terutama yang tergolong B3 sesuai dengan sifat
bahayanya;
g. memastikan bahwa MSDS (Material Safety Data
Sheet) untuk setiap bahan kimia terutama yang
tergolong B3 tersedia di setiap area yang
menggunakan dan/atau menyimpan bahan tersebut;
h. memastikan bahwa masing-masing pengguna
termasuk penanggung jawab di area penyimpanan
bahan kimia, memahami isi, maksud, tujuan, dan
kegunaan dari MSDS untuk setiap bahan;
i. memastikan bahwa jika terdapat tumapahan bahan
kimia terutama yang tergolong B3 ditangani sesuai
standar yang berlaku;
j. melakukan pemilahan terhadap limbah/sampah yang
ada di area RSUD Tiakur menjadi limbah B3, sampah
umum non infeksius (organik & non organik), sampah
klinis/infeksius, sampah benda tajam, limbah/sampah
sitotoksik, Limbah Cair,
k. melakukan pengolahan untuk limbah medis dengan
proses insenerasi dan penyimpanan sementara un tuk
limbah B3 di TPS Limbah B3;
l. melakukan pengelolaan untuk limbah cair dengan
menggunakan IPAL (Instalasi Pengelohan Air
Limbah);
m. melakukan pemantuan dan pengukuran terhadap
proses pengelohan limbah yang dilakukan di RSUD
Tiakur serta melaksanakan evaluasinya;
3. Kebijakan Manajemen
Kegawatdaruratan/Kewaspadaan Bencana dan
Kebakaran

RSUD Tiakur berupaya seoptimal mungkin untuk


mengelola kondisi gawat darurat/bencana/kejadian luar
biasa serta kebakaran melalui:
a. Melaksanakan identifikasi potensi kedaruratan dan
kebakaran;
b. Menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk
penanganan kedaruratan dan kebakaran;
c. Menetapkan tim tanggap darurat termasuk tugas
dan tanggung jawabnya serta kompetensi yang
dibutuhkan;
d. Menetapkan rencana/prosedur penanggulangan
kedaruratan dan kebakaran yang meliputi
pencegahan, deteksi dini/early warning dan
penghentian (supresi), pemadaman, evakuasi,
mitigasi, sampai dengan penanganan pasca
bencana/kedaruratan dan kebakaran;
e. Melakukan uji coba/simulasi secara berkala untuk
setiap potensi kedaruratan/bencana dan kebakaran
termasuk menguji setiap infrastruktur yang terkait
dengan deteksi dini/early warning dan penghentian
(supresi) serta mendokumentasikan pelaksanaan
uji coba/simulasi tersebut;
f. Melaksanakan pelatihan ataupun edukasi secara
berkala kepada seluruh staf RSUD Tiakur dan
penghuninnya mengenai kesiapan menghadapi
kedaruratan/bencana dan kebakaran.

4) Kebijakan Manajemen Fasilitas Fisik RS & Peralatan


Medis

RSUD Tiakur berupaya seoptimal mungkin untuk


melakukan pengelolaan terhadap faslitas fisik rumah
sakit dan peralatan medis melalui:
a. Pelaksanaan identifikasi dan pendataan terhadap
seluruh fasilitas fisik dan peralatan medis yang
dimiliki oleh RSUD Tiakur;
b. Pelaksanaan upaya pemeliharaan,
pemantauan/inpeksi dan pengukuran terhadap
kondisi setiap fasilitas fisik dan peralatan medis yang
dimiliki oleh RSUD Tiakur termasuk memastikan
status kalibrasi dari setiap peralatan medis;
c. Pelaksanaan tindakan perbaikan untuk setiap
fasilitas fisik dan peralatan medis yang mengalami
kerusakan;
d. Jika terdapat upaya perbaikan maupun proses
konstruksi untuk fasilitas fisik RS yang melibatkan
pihak ke-3 (seperti kontraktor) yang bekerja di area
RSUD Tiakur mengetahui dan mengikuti peraturan
RS terkait standart infection Control dan juga K3,
menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan
yang dilakukan, menginformasikan kepada
penanggung jawab K3 RS jika terdapat material B3
yang digunakan saat bekerja, serta memastikan
penyediaan shield (pelindung) selama proses
pekerjaan kontruksi.

5) Kebijakan Manajemen Sistem Utiliti & Sistem Kunci


RS
RSUD Tiakur berkomitmen untuk melakukan
pengelolaan terhadap sistem utiliti dan system kunci
rumah sakit melalui:
a. Memastikan ketersediaan air minum dan listrik
selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu baik melalui
sumber reguler maupun sumber alternatif;
b. Melakukan identifikasi area dan pelayanan yang
beresiko paling tinggi jika terjadi kegagalan listrik
ataupun kontaminasi air minum;
c. Melakukan uji coba sumber air minum dan listrik
alternatif sekurang-kurangnya setahun sekali atau
lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan
perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber
air dan sumber listrik itu sendiri;
d. Melakukan upaya pemeliharaan, pemantauan,
pemeriksaan/pengukuran, dan improvement untuk
seluruh sistem kunci di RS, seperti: sistem listrik,
system pengelohan limbah, ventilasi, air minum, gas
medis, dan sistem pendukung utiliti lainnya;
e. Melakukan upaya perbaikan dengan segera terhadap
sistem kunci jika terjadi kerusakan.

6) Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok


Sesuai Peraturan Bupati Nomor 016 thn 2016 tentang
Kawasan Tanpa Rokok, RSUD Tiakur menetapkan
kebijakan bahwa seluruh area RSUD Tiakur adalah
kawasan tanpa rokok. Pemberlakuan ketentuan ini
berlaku untuk di dalam area RSUD Tiakur, meliputi
halaman parkir, ruang terbuka hijau, fasilitas umum,
gedung/instalasi.
Penerapan kebijakan ini dilakukan dengan cara:
a. Penetapan tugas pengawas kawasan tanpa rokok
b. Pembuatan dan pemasangan
tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok
c. Monitoring/inpeksi untuk melihat kesesuaian dari
kebijakan ini di lapangan.
7) Kebijakan Recall/Penarikan Alat

RSUD Tiakur menetapkan bahwa proses


Recall/Penarikan Alat dilakukan jika:
: a. Terdapat regulasi yang mengatur terhadap ketentuan
KEDUA recall alat;
b. Kompetensi pengguna/user dari alat tersebut tidak
:
sesuai;
KETIGA c. Terdapat alat rusak tidak dapat dipergunakan
kembali
d. Terdapat penarikan alat dari vendor/suku cadang
tidak diproduksi oleh produsen
Proses recall/penarikan alat dilakukan dengan cara
bagian umum mengajukan surat permohonan recall
kepada Direktur yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh
Bagan Umum untuk memberikan instruksi kepada Unit
Sarana Prasarana untuk segera melakukan penarikan
alat.

Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun sejak tanggal


diterbitkan dan dilakukan evaluasi setiap tahunnya.

Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan


dan perbaikan, maka akan dilakukan perubahan dan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Tiakur
Pada Tanggal: 6 Desember 2018

DIREKTUR
RSUD TIAKUR

dr. JIMMY SINDAHANIS


NIP. 19770719 200304 1 001

Tembusan Yth :
1. Semua Instalasi di RSUD Tiakur
2. Tim K3 RSUD Tiakur
3. Arsip
Lampiran Kebijakan Direktur
Nomor :
Tentang : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

KEBIJAKAN K3 RSUD TIAKUR


1. Kebijakan K3 dan Keamanan RS
RSUD Tiakur berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan keselamatan setiap pasien,
karyawan, dan pengunjung serta lingkungan RS, memenuhi peraturan perundangan dam
persyaratan lain yang relevan dengan RS, menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
dari pencemaran lingkungan, serta mencegah dan mengantisipasi terjadinya potensi
kecelakaan kerja, kebakaran, dan kegawatdaruratan dengan tujuan peningkatan efisiensi dan
produktivitas kerja secara berkesinambungan.

Komitmen tesebut difasilitasi dengan dibentuknya tim K3 RS yang bertanggung-jawab


untuk merencanakan, mengkoordinir, memonitor, dan mengevaluasi program-program
terkait K3 di RSUD Tiakur serta mengimplementasikannya melalui pelatihan K3 kepada
karyawan.

Komite K3RS berwenang untuk melakukan identifikasi bahaya dan analisa resiko K3 yang
ada di lingkungan RSUD Tiakur serta memberikan rekomendasi perbaikan dan/atau
improvement agar kondisi kerja dan lingkungan kerja yang aman dan sehat tercapai.

Setiap karyawan bertanggung-jawab atas kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri, oranng-
orang di sekitarnya serta keselamatan lingkungan kerjanya.

2. Kebijakan Pengelolaan Material B3 dan Limbah/Sampah

RSUD Tiakur berupaya seoptimal mungkin untuk melaksanakan pengelolaan terhadap


material B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) serta Limbah/Sampah yang berada di
lingkungan RS melalui :
a. Melakukan identifikasi dan pendataan terhadap seluruh bahan kimia terutama yang
tergolong B3 yang dipergunakan di RSUD Tiakur serta lokasi penggunaannya
b. Melakukan review terhadap hasil identifikasi dan pendataan bahan kimia secara berkala;
c. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3 dilengkapi dengan
symbol dan label sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
d. Memastikan bahwa setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3 dilengkapi MSDS
(Material Safety Data Sheet), termasuk jika terdapat pengadaan/pembelian bahan kimia
yang baru;
e. Memastikan pelaksanaan pemantauan/inpeksi terhadap kondisi kemasan pada saat
penerimaan dan penyimpanan untuk setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3;
f. Memastikan bahwa penyimpanan bahan kimia terutama yang tergolong B3 sesuai
dengan sifat bahannya;
g. Memastikan bahwa MSDS untuk setiap bahan kimia terutama yang tergolong B3
tersedia di setiap area yang menggunakan dan/atau menyimpan bahan tersebut;
h. Memastikan masing-masing pengguna termasuk penanggung jawab di area
penyimpanan bahan kimia, memahami isi, maksud, tujuan dan kegunaan dari MSDS
untuk setiap bahan;
i. Memastikan bahwa jika terdapat tumpahan bahan kimia terutama yang tergolong B3
ditangani sesuai standar yang berlaku;
j. Melakukan pemilahan terhadap limbah/sampah yang ada di area RSUD Tiakur menjadi
limbah B3, sampah umum non infeksius (organik & non organik), sampah
klinis/infeksius, sampah benda tajam, limbah/sampah sitotoksik, limbah cair.
k. Melakukan pengelohan untuk limbah medis dengan proses insenerasi dan penyimpanan
sementara untuk limbah B3 di TPS Limbah B3,
l. Melakukan pengelohan untuk limbah cair dengan menggunakan IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah);
m. Melakukan pemantuan dan pengukuran terhadap proses pengolahan limbah yang
dilakukan di RSUD Tiakur serta melaksanakan evaluasinya.

3. Kebijakan Manajemen Kegawatdaruratan/Kewaspadaan Bencana & Kebakaran

RSUD Tiakur berupaya seoptimal mungkin untuk mengelola kondisi gawat


darurat/bencana/kejadian luar biasa serta kebakaran melalui:

a. Melaksanakan identifikasi potensi kedaruratan dan kebakaran;


b. Menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk penanganan kedaruratan dan
kebakaran;
c. Menetapkan tim tanggap darurat termasuk tugas dan tanggung jawabnya serta
kompetensi yang dibutuhkan;
d. Menetapkan rencana/prosedur penanggulangan kedaruratan dan kebakaran yang
meliputi pencegahan, deteksi dini/early warning, penghentian (supresi), pemadaman,
evakuasi, mitigasi, sampai dengan penanganan pasca bencana/kedaruratan dan
kebakaran;
e. Melakukan uji coba/simulasi secara berkala untuk setiap potensi kedarutan/bencana dan
kebakaran termasuk menguji setiap infrastruktur yang terkait dengan deteksi dini/early
warning dan penghentian (supresi) serta mendokumentasikan pelaksanaan uji
coba/simulasi tersebut;
f. Melaksanakan pelatihan ataupun edukasi secara berkala kepada seluruh staf RSUD
Tiakur dan penghuninnya mengenai kesiapan menghadapi kedaruratan/bencana dan
kebakaran.

4. Kebijakan Manajemen Fasilitas Fisik RS & Peralatan Medis

RSUD Tiakur berupaya seoptimal mungkin untuk melakukan pengelolaan terhadap faslitas
fisik rumah sakit dan peralatan medis melalui:
a. Pelaksanaan identifikasi dan pendataan terhadap seluruh fasilitas fisik dan peralatan
medis yang dimiliki oleh RSUD Tiakur;
b. Pelaksanaan upaya pemeliharaan, pemantauan/inpeksi dan pengukuran terhadap
kondisi setiap fasilitas fisik dan peralatan medis yang dimiliki oleh RSUD Tiakur
termasuk memastikan status kalibrasi dari setiap peralatan medis;
c. Pelaksanaan tindakan perbaikan untuk setiap fasilitas fisik dan peralatan medis yang
mengalami kerusakan;
d. Jika terdapat upaya perbaikan maupun proses konstruksi untuk fasilitas fisik RS yang
melibatkan pihak ke-3 (seperti kontraktor) yang bekerja di area RSUD Tiakur
mengetahui dan mengikuti peraturan RS terkait standart infection Control dan juga
K3, menggunakan APD yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan,
menginformasikan kepada penanggung jawab K3 RS jika terdapat material B3 yang
digunakan saat bekerja, serta memastikan penyediaan shield (pelindung) selama proses
pekerjaan kontruksi.

5. Kebijakan Manajemen Sistem Utiliti & Sistem Kunci RS

RSUD Tiakur berkomitmen untuk melakukan pengelolaan terhadap sistem utiliti dan
system kunci rumah sakit melalui:
a. Memastikan ketersediaan air minum dan listrik selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu
baik melalui sumber reguler maupun sumber alternatif;
b. Melakukan identifikasi area dan pelayanan yang beresiko paling tinggi jika terjadi
kegagalan listrik ataupun kontaminasi air minum;
c. Melakukan uji coba sumber air minum dan listrik alternatif sekurang-kurangnya
setahun sekali atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang
berlaku atau oleh kondisi sumber air dan sumber listrik itu sendiri;
d. Melakukan upaya pemeliharaan, pemantauan, pemeriksaan/pengukuran, dan
improvement untuk seluruh sistem kunci di RS, seperti: sistem listrik, system
pengelohan limbah, ventilasi, air minum, gas medis, system RO, dan sistem
pendukung utiliti lainnya;
e. Melakukan upaya perbaikan dengan segera terhadap sistem kunci jika terjadi
kerusakan.
6. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok

Sesuai Peraturan Bupati 16 thn 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok, RSUD Tiakur
menetapkan kebijakan bahwa seluruh area RSUD Tiakur adalah kawasan tanpa rokok.
Pemberlakuan ketentuan ini berlaku untuk di dalam area RSUD Tiakur, meliputi halaman
parkir, ruang terbuka hijau, fasilitas umum, gedung/instalasi.
Penerapan kebijakan ini dilakukan dengan cara:
a. Penetapan tugas pengawas kawasan tanpa rokok
b. Pembuatan dan pemasangan tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok
c. Monitoring/inpeksi untuk melihat kesesuaian dari kebijakan ini di lapangan.
7. Kebijakan Recall/Penarikan Alat

RSUD Tiakur menetapkan bahwa proses Recall/Penarikan Alat dilakukan jika:


a. Terdapat regulasi yang mengatur terhadap ketentuan recall alat;
b. Kompetensi pengguna/user dari alat tersebut tidak sesuai;
c. Terdapat alat rusak tidak dapat dipergunakan kembali
d. Terdapat penarikan alat dari vendor/suku cadang tidak diproduksi oleh produsen
Proses recall/penarikan alat dilakukan dengan cara bagian umum mengajukan surat
permohonan recall kepada Direktur yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh Bagan Umum
untuk memberikan instruksi kepada Unit Sarana Prasarana untuk segera melakukan
penarikan alat.

Apabila alat tersebut kritikal untuk unit yang bersangkutan, maka sebelum dilakukan
penarikan harus diberikan alat penggantinya terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai