TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
DI RUMAH SAKIT ST TERESA MARAMPA’ RANTEPAO
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi Rumah Sakit St.
Teresa Marampa’ Rantepao serta dalam rangka mengahadapi tuntutan
akan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta mengutamakan
keselamatan pasien, antisipasi situasi kondisi yang sangat dinamis baik
internal maupun eksternal maka perlu adanya kebijakan manajemen
fasilitas dan keselamatan sebabagai pedoman dalam pelaksanaan
pelayanan di Rumah Sakit St. Teresa Marampa’ Rantepao
MEMUTUSKAN
KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan
pada anggaran Rumah Sakit
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kesalahan akan di perbaharui
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Rantepao
Tanggal : 10 Juni 2022
Direktur Rumah Sakit St Teresa Marampa’
Rantepao
X. PELATIHAN
Seluruh staf di rumah sakit dan yang lainnya telah dilatih dan memiliki
pengetahuan tentang pengelolaan fasilitas di rumah sakit, program keselamatan dan peran
mereka dalam memastikan keamanan dan keselamatan fasilitas secara efektif .
Staf adalah sumber kontak utama rumah sakit dengan pasien, keluarga dan
pengunjung. Oleh karena itu mereka perlu dididik dan dilatih untuk menjalankan perannya
dalam mengidentifikasi dan mengurangi resiko, melindungi orang lain dan diri mereka
sendiri , serta menciptakan fasilitas yang aman, selamat dan terjamin.
Setiap rumah sakit harus memutuskan jenis dan tingkat pelatihanuntuk staf dan
kemudaian melaksanakan dan mendokumentasikan program pelatihan. Program pelatihan
dapat mencakup instruksi kelompok, modul pendidikan online, materi pendidikan tertulis,
komponen oreintasi staf baru dan atau beberapa mekanisme lain yang memenuhi
kebutuhan rumah sakit. Pelatihan diberikan kepada semua staf di semua shif setiap
tahundan membahas semua program pengelolaan fasilitas dan keselamatan. Pelatihan
mencakup instruksi tentang pelaporan potensi resiko dan pelaporan insiden dan cidera.
Program pelathan melibatkan pengujian pengetahuan staf. Staf dilatih dan diuji tentang
prosedur darurat, termasuk prosedur keselamatan kebakaran. Sebagaimanan berlaku untuk
peran dan tanggung jawab anggota staf, pelatihan dan pengujian membahas bahan
berbahaya dan respon terhadap bahaya, seperti tumpahan bahan kimia berbahaya, dan
penggunaan peralatan medisyang dapat menimbulkan resiko bagi pasien dan staf.
Pengetahuan dapat diuji melalui berbagai cara, seperti demonstrasi individu atau
kelompok, demonstrasi, peristiwa simulasi seperti epidemi di masyarakat, penggunaan
tertertulis dan komputer atau cara lain yang sesuai dengan pengetahuan yang diuji.