0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
366 tayangan3 halaman
Hasil audit instalasi radiologi RS Banyumanik Semarang menemukan beberapa kekurangan, antara lain: (1) dokter spesialis radiologi tidak standby di RS sehingga pembacaan hasil rontgen terlambat, (2) blanko permintaan dan hasil pemeriksaan rontgen tidak diisi dengan lengkap, (3) RS tidak bisa melayani pemeriksaan beberapa bagian tubuh, dan (4) alat rontgen rusak belum diperbaiki. Diperl
Hasil audit instalasi radiologi RS Banyumanik Semarang menemukan beberapa kekurangan, antara lain: (1) dokter spesialis radiologi tidak standby di RS sehingga pembacaan hasil rontgen terlambat, (2) blanko permintaan dan hasil pemeriksaan rontgen tidak diisi dengan lengkap, (3) RS tidak bisa melayani pemeriksaan beberapa bagian tubuh, dan (4) alat rontgen rusak belum diperbaiki. Diperl
Hasil audit instalasi radiologi RS Banyumanik Semarang menemukan beberapa kekurangan, antara lain: (1) dokter spesialis radiologi tidak standby di RS sehingga pembacaan hasil rontgen terlambat, (2) blanko permintaan dan hasil pemeriksaan rontgen tidak diisi dengan lengkap, (3) RS tidak bisa melayani pemeriksaan beberapa bagian tubuh, dan (4) alat rontgen rusak belum diperbaiki. Diperl
STANDAR Standar ketenagaan RS tipe D Dokter spesialis Radiologi tidak standby di - Berdasarkan hasil temuan akreditasi PELAYANAN - Spesialis Radiologi, memiliki SIP, RS, sehingga pembacaan hasil rontgen KARS, pembacaan hasil rongten oleh MINIMAL 1 orang kadang terlambat karena petugas Radiologi dokter kurang mendetail, deskripsi dari - Radiografer DIII Teknik Radiologi, harus mengantarkan pemeriksaan rontgen tiap bagian organ baik yang ada memiliki SIKR, 2 orang ke rumah dokter spesialis Radiologi (Dr. kelainan maupun tidak. Boyanto, Sp.Rad.) - Blanko permintaan pemeriksaan dengan sinar X (RONTGEN) sebagian besar tidak diisi bagian: - B.P. - Alamat - M.A.S - Penggunaan Film - Kode Radiografer - Paraf Radiografer - Blanko hasil pemeriksaan rontgen sebagian besar tidak diisi oleh Radiografer, sebagai berikut: - Ruang - B.P. - No. R. S. - No. B. P. - Cross check cetak formulir ke Rekam Medis dan IPSRS STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN - RS Banyumanik Semarang tidak bisa Kepala Instalasi Radiologi telah melayani pemeriksaan vertebra mengajukan permintaan alat untuk melihat thoracolumbal / lumbosacral, sehingga hasil rongten Computerized Radiography harus dirujuk ke RS lain, (khususnya (CR) kepada Direktur, SPI belum pada pasien over weight ) mendapat tembusan. Rata-rata permintaan pemeriksaan per bulan 15 kasus. - Alat General Purpose X-ray Allengers rusak, sudah melaporkan kerusakan alat kepada IPSRS tapi belum dilakukan perbaikan. - Jadwal jaga petugas radiologi jika salah satu petugas cuti → beralih jadi 1 shift dari jam 10.00 - 17.00 WIB → Sehingga terjadi kekosongan pelayanan: - Pagi = Jam 07.30 - 10.00 WIB - Sore = Jam 17.00 - 21.30 WIB
INDIKATOR MUTU Berdasarkan hasil temuan akreditasi
KARS, indikator mutu Radiologi sekarang (Tidak adanya Kesalahan Pemberian Label, Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan, Kejadian Kegagalan Pelayanan Rontgen) bukan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu Radiologi. Rekomendasi KARS: - Evaluasi kepuasan dokter pengirim sebagai user terhadap hasil pembacaan ekspertisi radiologi agar dijadikan indikator mutu. - Jumlah komplain dokter pengirim belum ada data (???) FASILITAS WC Radiologi tidak bisa diguyur. perlu diperbaiki.