Anda di halaman 1dari 3

HASIL AUDIT IGD RUMAH SAKIT BANYUMANIK

PENGERTIAN TEMUAN NOTE


STRUKTUR Setiap Rumah Sakit harus memiliki
Struktur organisasi (pedoman pengorganisasian Segera buat pedoman
ORGANISASI organisasi yang efektif, efesien, dan pengorganisasian.
IGD) belum dibuat.
akuntable. (UU Republik Indonesia No 44
Tahun 2009 Pasal 33 Ayat 1 Tentang
Kurangnya komunikasi di instalasi ini yang
Rumah Sakit) membuat sering terjadinya ​miss​-komunikasi
antar kepala instalasi dan staf dibawahnya.
INDIKATOR 1. Jam buka Pelayanan Gawat Laporan bulanan sebagai sumber data indikator Membuat laporan bulanan supaya
MUTU Darurat 24 Jam mutu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat 24 segera dilengkapi, sesuai saran dari
Jam tidak berjalan. ​(Kepala Instalasi Gawat DKK (visitasi 19 Mei 2016)
darurat)
Kaitannya dengan hal tersebut, buku operan
perawat dan dokter jaga IGD yang tadinya belum
berjalan, mulai bulan Mei ini sudah mulai
dijalankan.
2. Pemberi pelayanan gawat Tidak semua perawat IGD memiliki sertifikat Dalam proses.
darurat yang bersertifikat yang masih BLS/PPGD/GELS/ALS. ​(Bagian DIKLAT RS
berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS 100% Banyumanik)

3. Waktu tanggap pelayanan Kepala IGD belum memahami pengertiannya. minta sosialisasi dari tim mutu
dokter di Gawat Darurat ≤5 menit Sehingga data yang diserahkan ke tim mutu tidak terkait pemahaman tentang form
terlayani, setelah pasien datang valid. pelaporan mutu, sehingga
masing-masing staf dapat memahami
point-point yang dilaporkan dalam
form pelaporan.
PELAYANAN 1. Triase IGD belum bisa dilakukan. Belum 1. Minta sosialisasi ke Tim
INSTALASI ada sosialisasi ATS (​Australian Triage Scale)​ . Akreditasi (Pokja APK) terkait
GAWAT 2. Ruang dekontaminasi masih kena triase.
DARURAT tempias air hujan. 2. Kepala instalasi supaya
3. Ruang PONEK di IGD belum ada ​trolley melakukan pelaporan kepada
emergency (untuk maternal & neonatal), dan Instalasi RT & IPSRS terkait
belum ada​ infant warmer. kerusakan kulkas, apabila kulkas
4. Kulkas IGD sebagai tempat penyimpanan memang sudah tidak bisa digunakan
obat sudah rusak, hal tersebut ditandai dengan lagi, segera mengajukan permintaan
suhu kulkas tersebut yang tidak stabil sehingga kulkas kepada tim pengadaan
bisa merusak obat. barang.
5. Masih kurangnya pemahaman
masyarakat tentang perbedaan pasien rujuk dan
pasien berangkat sendiri, sehingga sering kali
terjadi protes dari pihak keluarga.
6. Kurang koordinasi antar staf IGD
sehingga pelayanan tidak seragam (khusunya
pelayanan pasien BPJS).
ADMINISTRASI Dokumen-dokumen IGD belum lengkap, seperti: Segera lengkapi dokumen-dokumen
● Pedoman Pengorganisasian tersebut.
● Pedoman Pelayanan
● Program Kerja Tahunan & Rencana
Kerja Anggaran
● Panduan Triase dan Skrining Pasien
● Panduan ATS
● SPO semua tindakan yang dilakukan di
IGD
● Notulen-notulen rapat

Anda mungkin juga menyukai