Anda di halaman 1dari 26

UNIT INTERNAL AUDIT (UIA) / SATUAN

PENGAWASAN INTERN (SPI)


RUMAH SAKIT AR BUNDA
LUBUKLINGGAU

LOGO
RS

Jln. Garuda No 245 Kel Bandung Kiri Kec Lubuklinggau Barat 1 Kota
Lubuklinggau Prov Sumatera Selatan

Obyek
Pemeriksaan

Instalasi Rawat Inap

Lokasi

Divisi Pelayanan

Kegiatan yg
diperiksa

Kegiatan operasional
Instalasi Rawat Inap

1
.

2
.
Periode

PKAT TAHUN 2016

Disusun
Oleh
Nama
Tanggal
Paraf

Auditor Senior

:
:
:

Angga Saputra, SE
20 Mei 2016
ttd

Direview
Oleh
Nama
Tanggal
Paraf

Kepala SPI

:
:
:

Hanifa Kurniawan
20 Mei 2016
ttd

Audit Program
Laporan Evaluasi Kegiatan Instalasi Rawat Inap
Divisi Pelayanan
I.

Program Kerja Audit


Buat Lay Out
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Dasar Audit
Ruang Lingkup Audit
Tujuan Audit
Hasil Audit
Kesimpulan Audit
Rekomendasi Hasil Audit
Penutup

II. Pelaksanaan Kerja Audit


A
.

Dasar Audit
1
.
2
.

Program Kerja Audit Tahunan ( PKAT ) SPI Tahun 2016


Nota Dinas Direktur Utama Rumah Sakit
ST No.:
001/RS-AR/PMRK/2016 tanggal 21 MEI 2016 Perihal
:

Evaluasi Kegiatan Instalasi Rawat Inap

B
.

Ruang Lingkup Audit


1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
6
.

C
.

Prosedur
kerja
tetap
Administrasi dan Manajemen
Rawat Inap Tahun 2016
Data data yang berkaitan dengan kegiatan Instalasi
Rawat Inap
Peraturan / ketentuan berkaitan
dengan
kegiatan
Instalasi Rawat Inap
Laporan laporan triwulan, semester dan tahunan
Rawat Inap
Fisik Aktiva dan Inventaris dilingkungan Instalasi Rawat
Inap
Hal hal lain berkaitan dengan kegiatan Rawat Inap

Tujuan
1
.
2
.

Audit

Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Instalasi


Rawat Inap
Untuk mengidentifikasi kelemahan yang mungkin ada
dalam upaya melakukan perbaikan.

III. Langkah - langkah

Kerja

Audit

a. Buat Audit Program Kegiatan Instalasi Rawat Inap


b. Buat Nota Dinas Direktur Utama Rumah Sakit ST untuk
penugasan SPI ,
Perihal : Evaluasi Kegiatan Instalasi Rawat Inap
c. Minta nomor Nota Dinas Direktur Utama Rumah Sakit ST
d. Buat disposisi SPI dari Kepala SPI ke Direktur Utama
Rumah Sakit ST untuk ditanda tangani
e. Pemeriksaan Aspek aspek Manajemen yang berhubungan
dengan kegiatan Instalasi Rawat Inap, antara lain :
1. Pelajarai Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap

2. Pelajari Prosedur Kerja Tetap Instalagi Rawat Inap


3. Pelajari ketentuan lain berkaitan dengan kegiatan Instalasi
Rawat Inap
4. Pelajari laporan laporan Triwulan, Semester dan
Tahunan
5. Buat kesimpulan dan saran untuk perbaikan berikut
bentuk
f.

Identifikasi kelemahan yang ada dalam upaya melakukan


perbaikan :
1. Periksa kegiatan dilingkungan Instalasi Rawat Inap
2. Periksa laporan laporan Instalasi Rawat Inap
3. Kesimpulan dan buat usulan usulan perbaikan

g. Buat Interm Raport ( Laporan Sementara ) Hasil Evaluasi


dan disampaikan kepada Pimpinan.

IV.

Penyelesaian Pelaksaaan Audit


a. Buat Kesimpulan Audit
b. Buat Saran saran perbaikan
c. Susun Laporan - laporan Hasil Evaluasi Instalasi Rawat Inap
d. Konfirmasi LHA melalui Pengadministrasi SPI
e. Bila tidak ada koreksi tanda tangani bersama
f.

Beri nomor LHA melalui Pengadministrasi SPI

g. Buat Nota Dinas SPI kepada Direktur


penyampaian LHA, untuk ditanda tangani

Utama

perihal

h. Beri nomor Nota Dinas SPI melalui Pengadministrasi SPI


i.

Sampaikan Nota Dinas SPI dengan Lampiran LHA SPI atas


Laporan Hasil Evaluasi Kegiatan Instalasi Rawat Inap

j.

Berikan nomor LHA dan jilid melalui Pengadministrasian SPI

k. Distribusikan Nota Dinas berikut Laporan Hasil Evaluasi


Kegiatan Instalasi Rawat Inap kepada :
1) Direktur Utama Rumah Sakit ST

2) Kepala Divisi Pelayanan


3) Kepala Instalasi Rawat Inap Arsip
l.

Arsipkan sesuai tata kearsipan SPI

m Melakukan pemantauan Tindak


. melalui PKAT SPI berikutnya.

Lanjut dan buat Evaluasi

LOGO
RS

UNIT INTERNAL AUDIT (UIA) / SATUAN


PENGAWASAN INTERN (SPI)
RUMAH SAKIT AR
BUNDA LUBUKLINGGAU
Jln. Garuda No 245 Kel Bandung Kiri Kec Lubuklinggau Barat 1
Kota Lubuklinggau Prov Sumatera Selatan

Laporan Hasil Evaluasi


Kegiatan Instalasi Rawat Inap
Divisi Pelayanan

PKAT No: 001/ LHA/ IRI/SPI/2016 tanggal 21 Mei 2016


I.

DASAR
a.
b.

AUDIT

Program Kerja Pemeriksaan Tahunan ( PKAT ) SPI Tahun


2016
Nota Dinas Direktur Utama Rumah Sakit ST No.: 001/RSAR/PMRK/2016 tanggal 14 Mei 2016

Perihal : Evaluasi Kegiatan Instalasi Rawat Inap


II
.

RUANG

a.
b.
c.
d.
e.
f.

II
.

Prosedur kerja tetap Administrasi dan Manajemen Tahun


2016
Data data berkaitan dengan kegiatan Instalasi Rawat Inap
Peraturan / ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan
Instalasi Rawat Inap .
Laporan laporan triwulan, semester dan tahunan
Fisik Aktiva dan Inventaris dilingkungan Instalasi Rawat Inap .
Hal hal Lain berhubungan dengan kegiatan Instalasi Rawat
Inap

TUJUAN

a.
b.
c.

LINGKUP AUDIT

AUDIT

Untuk menilai kelayakan ketentuan / peraturan yang


berhubungan dengan kegiatan Instalasi Rawat Inap tentang
kegiatan pelaksanaannya,
Untuk mengidentifikasi kelemahan kelemahan yang
mungkin ada dalam upaya melakukan perbaikan
Untuk menilai apakah perencanaan / pelaksanaan sesuai
dengan program yang sudah disetujui .

IV WAKTU PELAKSANAAN AUDIT


.
Audit kegiatan Instalasi Rawat Inap Divisi Pelayanan dimulai pada
tanggal 14 Mei 2016 sampai 25 Mei 2016

V. HASIL

AUDIT

Pelaksanaan Pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan


norma audit dan standar audit yang berlaku, auditor memperoleh
hal - hal sebagi berikut :
A Identifikasi

kelemahan yang ada dalam upaya melakukan

perbaikan
1 Stuktur Organisasi
. Bagan Struktur jelas dan sudah tersusun di Instalasi Rawat Inap
( sudah terakreditasi )
2 Pedoman Organisasi
.
a.

Ada dan jelas namun didalam


dilaksanakan secara utuh.

operasionalnya

belum

b.

Visi, Misi dan Tujuan setiap ruangan khusus sudah ada.

3 Sumber Daya Manusia


.
a.

Pola Ketenagaan
Dalam pengaturan pola tenaga merupakan proses yang
cukup komplek, karena pasien sangat berfluktuasi.
Dengan BOR pada bulan Januari s/d Juni ( yang
jumlah pasien diatas 200 = 58 %, dan kurang 200 =
48 % ) menggambarkan daya kapasitas 331 tempat
tidur , jadi rata rata terisi 61 % setiap harinya.
Didalam Perencanaaan Tenaga :
1.

Belum adanya analisa kebutuhan / pola ketenagaan


sehingga setiap ada yang keluar ada permohonan
penggantian tenaga.

2.

Perhitungan tenaga Rumah Sakit swasta hendaknya


menggunakan aktivitas
sehari hari
yang
dilaksanakan, sehingga kegiatan nyata dan dihitung
dari rata rata isi tempat tidur.

3.

Penatalaksanaan waktu dalam keperawatan.


Waktu pagi jam 07.30 s/d 14.00 , sore jam 14.00
s/d 20.30 , dan malam jam 20.30 s/d 07.30
( terhitung 25 jam ).
Sebaiknya perlu dievaluasi jika jaga dalam 24 jam
( dihitung 25 jam )
Untuk kepulangan dari dinas setelah diteliti dari
daftar di absensi telah terjadi keterlambatan pulang
rata rata 12 menit dalam tiap harinya bagi
pelaksana maupun supervisi ruang perawatan. Hal
tersebut tidak berlaku untuk kepala ruangan yang
dapat pulang tepat waktu .

4.

Dalam mengatasi kebutuhan tenaga kerja belum


seimbang yang terjadi saat ini dari bulan Januari
. s.d Agustus
Sebagai contoh :
Data sampling diambil dari tanggal . Juli s/d
.. Agustus ..
Daftar Ditribusi Tenaga Kerja & Jumlah Pasien
Pada Tanggal ..Juli s/ d .. Agustus .
Di Ruang Cempaka Anak & Merak
No

Ruangan

Rata rata
jumlah pasien
setiap hari

1.

Cempaka
Anak
Merak

Pagi
8

Sore
3

Malam
2

25

2.

Jumah tenaga kerja saat dinas

Dari tabel diatas : menggambarkan pendistribusian


tenaga kerja pada setiap harinya tidak
seimbang
antara ruang perawatan satu dengan yang lain.
b.

Metode Penugasan

Dilaksanakan metode Tim, namun bagaimana dengan


system tukar dinas yang tidak terkendali.
Contoh : sampling pada bulan Juli .
Datar Pertukaran Dinas dan Frekwuensi Di Rawat Inap Bulan Juli
.. ( dalam kali )
Tera
tai

WK

Mera
k

Murai

Kenan
ga

Cemp
Anak

24
x
=
9,52
%

35 x
=
13,89
%

30 x
=
11,9
%

18 x
=
7,14
%

23 x
=
9,13 %

17 x
=
6,75 %

Cemp
Dewas
a
42 x
=
16,67
%

Mawa
r

Melati

40 x
=
15,87
%

23 x
=
9,13
%

Total

Dari tabel diatas : menggambarkan setiap bulannya


terjadi pertukaran dinas dengan frekuensi > 10 kali.

252 x =
100 %

Data sampling menunjukan bahwa administrasi dan


sistem pengendalian pertukaran dinas belum berjalan dan
belum tertib, karena siapa saja boleh menulis dan tanpa
pengesahan .

Daftar dinas di rawat inap belum diupayakan terirama,


sehingga pekerja mayoritas menyesuaikan dengan daftar
dinas yang sudah dibuat, kecuali dalam keadaan terpaksa
misalnya : adanya kematian, kesakitan, dan hal hal
lain, jika hal tersebut dibiarkan berdampak perawatan
yang berkesinambungan
kurang
berjalan optimal,
penguasaan pasien
tidak optimal, pola kerja yang
direncanakan kembali tidak tepat, serta sebagai upaya
meningkatkan pengabdian terhadap Rumah sakit. ( Jika
perlu study banding dengan biaya yang ringan di
Rumah Sakit Lain
6

c.

Formulir Pertukaran Dinas


Lembar permohonan / formulir pertukaran dinas ada
yang ditanda tangani oleh atasan, namun ada pula yang
dengan kertas coretan tanpa menghiraukan sistem
keadministrasian.
Sebagai contoh ( terlampir ) dari ruangan :
1. Ruang Kenari
2. Ruang Merak
3. Ruang Melati
4. Ruang Cempaka
5. Ruang Kenanga

Pergantian dinas kepala ruangan yang berhalangan


hendaknya diganti oleh pejabat dibawahnya , dan
diberikan
surat
delegasi
tugas, sehingga yang
mengganti betul memahami tanggung jawabnya,
kecuali dalam kondisi mendadak , pejabat diatasnya
menentukan pejabat pengganti, terutama diperawatan
yang berhubungan dengan perawatan pasien.
Rekruitmen dan Seleksi
Dalam rekruitmen dan seleksi sudah tersandar sesuai
aturan yang berlaku ( kerja sama unit kerja SDM ,
Keperawatan, Komite Keperawatan ).

d.

Pola Pengembangan Sumber Daya


Sesuai

SK

No. : , tentang

kesempatan

penyesuaian pendidikan bagi pekerja yang belum


memenuhi persyaratan jabatan , namun belum ada
persyaratan bagi pejabat untuk mengikuti pendidikan
penyetaraan ijazah diwajibkan menyerahkan kalender
pendidikan , sehingga kegiatan dapat terpantau, pada
hari sekolah, libur, bisa digunakan untuk kegiatan non pendidikan.
e.

Penilaian Kinerja
Dengan regenerasi pejabat, sebaiknya sistem evaluasi
kinerja perlu diadakan pelatihan. Belum semua pekerja
dapat
melaksanakan
penilaian dibawah
tangung
jawaban.
Tingkat
Supervisi
belum
mendapat
pelatihan
sebagaimana lingkup supervisi keperawatan.

4 Program Orientasi / Mutasi


.
a.

Program Orientasi berjalan sesuai program bagi


pegawai baru.

b.

Program mutasi berjalan sesuai program mutasi.

5 Etika Profesi : Pelatihan tersebut sudah dilaksanakan,


. namun evaluasi belum berjalan.
6 Rapat
. berlaku.

Dilaksanakan

sesuai

kaidah

yang

7 Perencanaan dan Evaluasi : Dengan jumlah produksi.


.
Tempat tidur disesuaikan dengan jumlah kapasitas yang
ada di Rumah Sakit sebanyak 331 tempat tidur.
Rencana
Halan
an 19

Halaman 21
tabel 15

Realisasi .
Semest
er I

Juli

Agust
us

sept

BOR

72,13

Hari
Rawat
Jumlah
pasien
yang
dirawat

87.14
6
13.50
0

Lampiran 2
dan 2A
74,7
90.253
13.500

BOR
Hari
Rawat
Jumla
h
pasie
n
yang
diraw
at

61,69

57,69

54,23

50,20

37.164

6067

5737

5121

5.800

967

924

835

Dari tabel diatas : menggambarkan bahwa BOR


dengan kapasitas tempat tidur yang dimiliki Rumah
Sakit ST cenderung menurun dari semester satu
hingga triwulan tiga dan belum mencapai sasaran
sesuai rencana tahun .
8 Pemeliharaan Sarana
.
Gedung perawatan dan peralatan.
Gedung bawah dan gedung 4 lantai tampak cukup
terawat.
Sarana alat kesehatan kurang siap pakai terutama alat
suction dan nebuliser.
Sarana alat rumah tangga dan alat tenun cukup
terawat, kecuali sarana alat tenun gedung bawah terlihat
kumal ( gorden dan selimut Dacron ). Fasilitas selimut
tidak semua sama dalam standar kelas I perawatan, hal
tersebut terjadi kelas I
ruang Melati menggunakan
slimut dacron, kelas I ruang Kenari tidak menggunakan.
Seharusnya standar kelas I sama dalam fasilitas.
Sarana
Elektronik umumnya cukup terawat, namun di
ruang Teratai dikeluhkan adanya :
a T V buram dan letak cukup tinggi
.
b Telpon sering mengalami gangguan / mati, karena :
.
1 Instalasi telepon rusak
)
2 Mesin PABX rusak
)
3 Ring bel tidak berbunyi
)
4 Kabel spiral putus
)

5 Kabel rosed putus


)
8

9 Evaluasi
.
Evaluasi tidak terlaksananya Indikator Mutu Pelayanan di
Rumah Sakit ST meliputi :
a.

Indikator Mutu Pelayanan Non Bedah


1
)
2
)
3
)
4
)
5
)

b.

Angka pasien dengan dicubitus


Angka infeksi jarum suntik
Angka penyakit / infeksi transfusi
Angka incompet medical recort
Angka keterlambatan pelayanan IGD

Indikator Pelayanan Bedah


1 Angka infeksi luka operasi
)
2 Angka komplikasi pasca operasi
)
3 Angka masa tunggu pre - operasi
)

c.

Indikator Pelayanan Ibu Bersalin dan Neonatus


1
)
2
)
3
)
4
)
5
)
6
)

Angka kematian ibu eklamsia


Angka kematian karena perdarahan
Angka kematian karena sepsis
Perpanjangan Los ibu melahirkan normal
Perpanjangan Los ibu melahirkan dengan
tindakan
Angka kematian dengan BBLR

d.

Evaluasi SAK yang meliputi :


1 Dokumentasi Keperawatan
)
2 Standar Asuhan Keperawatan
)
3 Angket Pasien Pulang Rawat
)

Selama tahun . dan semester satu tahun .


evaluasi indikator mutu tidak berjalan.
Sedangkan laporan Evaluasi Standar Asuhan Keperawatan
untuk tahun ..
tidak berjalan, untuk tahun ..
semester I yang ada yaitu hasil tabulasi Angket pasien
rawat inap yang pulang rawat.
Hal tersebut menggambarkan jabatan yang ada sebagai
formalitas, tanpa tujuan yang diharapkan sebagai upaya
menjaga mutu asuhan keperawatan.
1.

Pada periode sebelum adanya Komite Perawatan,


Standar Asuhan Keperawatan dan Evaluasi
Angket
dibawah tanggung jawab Instalasi Perawatan.

2.

Pelatihan Etika yang ada saat ini hanya bersifat


mengkoordinir, belum menjadi nara sumber, sebaiknya
pada masa mendatang komite keperawatan dapat
melaksanakan dan menjadi nara sumber pelatihan,
peran fungsi supervisi ruang rawat inap.

3.

Evaluasi
pelaksanaan diklat
direncanakan akan
dilaksanakan pada bulan Oktober . , namun sampai
saat ini Standar Asuhan Keperawatan
( SAK ) tidak dilaksanakan, akibatnya evaluasi tidak
akan berjalan.

Penyebab tidak berjalannya laporan tersebut adalah :


1.
2.
3.

Tenaga Inok hanya satu orang dan tidak keliling


Laporan ruangan tidak dikirim karena tidak ada
yang mengkoordinir
Peran Komite belum sesuai / belum optimal.

1 Pencatatan dan Pelaporan


0.
a.

Sistem pencatatan yang ada di Instalasi Perawatan


sudah berjalan secara tertib dan rapi.
Sebagai contoh :
1.
2.
3.
4.
5.

b.

Catatan pemeriksaan / tindakan ke luar Rumah


Sakit
Catatan pemakaian morfin dan petidin untuk
pasien di ruangan
Catatan persetujuan tindakan / biaya untuk
pelanggan perusahaan, Pensiun, Peg.kantor Pusat,
Peg.Rumah Sakit.
Catatan UMD, SPPU, ATK , ART dan Inventaris.
Catatan cuti karyawan dan pelatihan.

Pembuatan laporan dilaksanakan


secara
jelas,
terstruktur dan dilaporkan berjenjang serta terirama.

B Prosedur
.

Kerja Tetap

Sebagai
pendukung kegiatan di Instalasi Perawatan,
berdasarkan Prosedur Kerja Tetap Administrasi & Manajemen
tahun sudah tersusun Standar Operating Prosedur ( SOP
) atas kegiatan Instalasi Perawatan.
C Penelitian Terhadap Kegiatan
.
1 Jedah waktu dan Sistem penulisan resep
.
Hasil angket ruangan diperoleh gambaran sebagai
berikut :
Umumnya penulisan resep hingga diterima Depo Ranap /
Farmasi rata- rata berkisar antara 10 menit sampai
dengan 60 menit setelah resep ditulis.
Jarak waktu obat datang sampai obat diberikan kepada
pasien, pada umumnya ruang perawatan tidak memberikan
jawaban atas daftar isian obat dan alkes yang diberikan saat
evaluasi.
10

Sistem Penulisan Resep :

Hasil samping terhadap resep yang dibuat oleh petugas


ruang Melati untuk satu orang pasien penulisan resep
terjadi dua sampai tiga kali dengan jenis obat yang
sama dan tanggal penulisan yang sama.
Sebagai contoh :
Pasien dengan nomor RM. 000013 atas nama Tn. Teguh
N
o.
1.
2.
3.
4..
5..
6
7.

Tanggal
penulisan
resep
6 Agustus
..
6 Agustus
..
11 Agustus

11 Agustus
..
11 Agustus

11 Agustus
..
11 Agustus
..

Resep ditulis
dan dientry

Jenis Obat / Alkes

Jumlah

Keterangan

1 resep

1 resep

Lavask 5 mg fc tab

20
capsul
20
capsul
10
capsul
10capsu
l
15
capsul
10
tablet
10
tablet

Resep ke 1

1 resep

Ponstan 500 ml fc
capsul
Ponstan 500 ml fc
capsul
Ponstan 500 ml fc
capsul
Ponstan 500 ml fc
capsul
Ponstan 500 ml fc
capsul
Lovask 5 mg fc tab

1 resep
1 resep
1 resep
1 resep

Resep ke 2
Resep ke 1
Resep ke 2
Resep ke 3
Resep ke 1
Resep ke 2

2 Pemberian Obat ke Pasien


.
Belum adanya konseling Farmakologi dari Instalasi Farmasi
kepada perawat dalam memberikan obat obatan untuk
pasien.
Anjuran minum obat kadang kala tidak bisa dilihat dalam
brosur, dikarenakan tidak ada dalam obat tablet atau
caplet.
Pada umumnya pasien yang diberi obat oral sesuai
dengan jumlah dan jenis obat yang dianjurkan oleh
dokter.
Jika obat oral berjumlah 10 macam, biasanya perawat
langsung memberikan seluruhnya dengan menganjurkan
dimakan semampunya atau satu persatu
sesuai
kemampuan pasien.
Ada pula perawat yang menganjurkan obat dimimum 3 atau
4 jenis kemudian berselang jam sampai jam.
3 Langkah langkah pasien
. sampai betul betul pulang.

yang

direncanakan

pulang

Hasil sampling terhadap pasien yang direncanakan


pulang diperoleh salah satu contoh / gambaran langkah
langkah sebagai berikut :

a Pemberitahuan pasien boleh


hari sebelumnya

pulang

dilakukan satu

b Pada tanggal .. Agustus . pihak keluarga pasien


mengajukan permintaan
agar
biaya
perawatan
dibuatkan perincian + pukul 10 pagi
c Pada tanggal yang sama biaya administrasi pasien
selesai dikerjakan pada pukul 16.00
d Pasien pulang tanggal tersebut + 16.30
e Disamping menunggu penyelesaian administrasi, pasien
menunggu pula obat yang belum lengkap diberikan
dari depo Ranap.
11

4 Perubahan tarif yang menjadi hambatan Instalasi Rawat


. Inap
Salah satu hambatan yang sering terjadi adalah
perubahan tarif.
Secara kwantitas belum dapat disebutkan, karena
administrasi pengajuan berubahan tarif belum
terdokumentasi dengan baik di unit kerja terkait.
Data diambil : 3 sampling.
Setelah diteliti perubahan tarif yg ada pada 3 kasus
tersebut menggambarkan :
a.

Dokter menaikan 100 %

dari tarif

b.

Dokter menaikan 76.92 % dari tarif

c.

Dokter menaikan 122 %

dari tarif

Namun sesuai aturan buku tarif perusahaan dan partikulir


halaman 61 tertulis bahwa biaya kamar bedah disesuaikan
dengan menambah 50 % untuk semua kelas.
Yang terjadi untuk kamar bedah ( RS ) adalah :

a.

38 % untuk kasus pertama

b.

47 % untuk kasus ke dua

c.

37 % untuk kasus ke tiga.

Pendukung Kegiatan Instalasi Rawat Inap

a Obat dan Alkes di Depo Ranap / Farmasi


.
1 Double pembebanan biaya obat
Hasil sampling administrasi biaya pasien terdapat dua
kali pembebanan obat pada tanggal yang sama
untuk pasien yang sama.
Dari transaksi tersebut menggambarkan pengecekan /
kontrol petugas Farmasi terhadap permintaan obatobatan dari ruang perawatan tidak berjalan.
Sebagai contoh :
Resep tanggal . dan Agustus Tn Teguh
no RM. 000013
2 Obat dan alkes tidak tersedia dalam persediaan :
Adanya permintaan obat obatan dan alkes untuk
pasien rawat inap yang tidak dapat dipenuhi serta
keterlambatan pengiriman oleh Depo Ranap /
Instalasi Farmasi dikarenakan obat obatan & alkes
kosong.
Adapun obat & alkes yang dimaksud sesuai hasil
sampling dari tanggal .. Juli s/d . Agustus
. sebagai berikut : ( terlampir )
12

b Administrasi Biaya Pasien


.
1 Penyelesaian Administrasi
Pada umumnya petugas administrasi ruangan dalam
menyelesaikan administrasi biaya pasien pulang
membutuhkan waktu cukup lama.
Hal
tersebut menunjukkan belum adanya tindak
lanjut sejak diadakannya evaluasi terhadap kegiatan
Adpen. ( Sesuai hasil evaluasi SPI tentang Administrasi
Penderita No.: . / LHA / SPI / . / . tertanggal .
Maret . , bahwa setiap pasien rencana pulang
sampai pulang membutuhkan waktu +
4 s/d 5
jam ).
2 Pengecekan / kontrol oleh Supervisi Adpen
Belum berjalan secara optimal dalam pengecekan
terhadap isi rincian biaya perawatan yang harus

dikerjakan
oleh
Supervisi
Adpen
didalam
melaksanakan tugasnya.
Hal tersebut terlihat masih adanya biaya obat
yang terhitung dua sampai tiga kali dalam satu hari
untuk pasien yang sama.
Sebagai contoh :
Pada lampiran kwitansi nomor : B 087977 untuk
rincian biaya obat / alkes menunjukan :
Tgl

Jenis Obat

06/08/
..
11/08
/..
11/08
/..
11/08
/..

Ponstan 500
mg Capl
Ponstan 500
mg Capl
Ponstan 500
mg Capl
Lovask 5 mg
tab

Jumlah
Obat
20 Capl

Beban
(kali )
2 kali

10 Capl

2 kali

15 Cap

1 kali

10 tab

2 kali

Harga
Obat
Rp.
46.980
Rp.
23.740
Rp.
35.360
Rp.
58.140

Jumlah
Biaya Obat
Rp. 93.960
Rp. 47.480
Rp. 35.360
Rp.
108.280

Seharusnya
sebelum perincian biaya perawatan
disampaikan kepada pasien, terlebih dahulu Supervisi
Adpen
dan Ka. Urs Ruangan / Supervisi Ruangan
membubuhkan paraf sebagai tanda telah dilakukan
pengecekan dengan disertai koordinasi dengan petugas
Farmasi / Ka. Urs. Rawat Inap Farmasi.
V
I.

KESIMPULAN
1.

Program kerja Instalasi Perawatan ada,


jelas dan sistem pelaporan terstruktur.

2.

SOP Instalasi
kegiatan jelas.

3.

Belum adanya analisa kebutuhan tenaga kerja.

4.

Pendistribusian tenaga kerja belum merata antara ruang


satu dengan yang lain.

5.

Belum adanya SK. Direktur yang mengatur tentang


pelaksanaan program mutasi dan rotasi tenaga kerja.

Perawatan

ada,

jadwal kegiatan

sehingga

pelaksanaan

13

6.

Pertukaran

daftar dinas tinggi dan tidak terkendali, serta

belum tertib administrsi / formulir pertukaran dinas tidak


ditanda tanggani pejabat diatasnya, adapula dengan kertas
oret - oretan.
7.

Prosedur
perubahan
tarif
belum
membutuhkan waktu yang lama.

ada

sehingga

8.

Keberadaan Komite Perawatan belum berpengaruh terhadap


kegiatan pelayanan Instalasi
Perawatan
karena
hanya
melakukan evaluasi dengan menggunakan angket. Evaluasi
Asuhan Keperawatan belum berjalan dan pelatihan etika
bersifat megkoordinir.

9.

Belum
berjalannya fungsi pengecekan
terhadap
pembebanan biaya resep pasien rawat inap, terlihat adanya
pembebanan obat pada tanggal yang sama dengan resep
obat yang sama pula.

1 Permintaan obat & alkes dari ruangan untuk pasien rawat inap
0 banyak yang tidak dipenuhi oleh Instalasi Farmasi / Depo
. Ranap karena obat & alkes tidak tersedia / kosong.
1
1.

Adanya keterlambatan pengiriman obat


Farmasi / Depo Ranap ke ruang perawatan
inap.

& alkes dari


untuk pasien

1 Anjuran minum obat oral kepada pasien dengan jumlah


2 banyak, diberikan dalam waktu yang bersamaan.
.
1 Belum adanya konseling Farmakologi bagi perawat dalam
3 pemberian obat pasien.
.
1 Hambatan lain yang dihadapi Instalasi Perawatan adalah
4 penyelesaian administrasi pasien pulang masih dirasakan
. lambat.
1 Pada umumnya kebersihan lingkungan, sarana alat rumah
5 tangga dan alkes disekitar ruang perawatan terlihat bersih,
. rapi, tertata, kecuali sarana elektronik masih
kurang
memadahi dan alat tenun gedung bawah terlihat kumal.
V
II
.

REKOMENDASI

1 Diperlukan adanya analisa kebutuhan tenaga kerja sebelum

pengajuan penambahan tenaga kerja.

2 Sebaiknya
diadakan rapat dengan unit terkait yang
. bersangkutan dalam menghadapi permasalahan misalnya
kebutuhan obat, kesiapan ruang rawat
dengan bagian
perhotelan.
3 Diperlukan
pengaturan
yang
merata
dan
beban
. ketergantungan / kelas perawatan dalam
pendistribusian
tenaga kerja antara ruang satu dengan yang lain.
4 Pertukaran daftar dinas hendaknya dikendalikan dan diteribkan
. formulir / administrasinya.
5 Perubahan tarif sebaiknya berdasarkan indikasi khusus tingkat
. kesulitan pada semua kelas, bila berdasarkan indikasi sosial
pada pasien diatas kelas II dengan aturan dan SOP yang
jelas.

14

6 Peran Komite Keperawatan perlu ditingkatkan


sehingga
. keberadaannya dapat dirasakan / bermanfaat bagi Instalasi
Rawat Inap.
7 Untuk meningkatkan mutu pelayanan, terutama dalam
. pemberian obat kepada pasien sebaiknya Instalasi Farmasi
memberikan konseling farmakologi bagi perawat.
8 Kegiatan pelayanan unit terkait yang mendukung kelancaran
. Instalasi Rawat Inap, seperti farmasi / depo , administrasi
pasien dan sarana penunjang lainnya perlu ditingkatkan.
VII
I.

Demikian hasil evaluasi kegiatan Instalasi Rawat Inap, Divisi


Pelayanan, Rumah Sakit ST

Lubuklinggau, 25 Mei 2016


KEPALA S P I

Hanifa Kurniawan

NIP.: ..
Tembusan :
1. Wadiryan
2. Komite Medik
3. Ka Instalasi Rawat Inap

15

Daftar Permintaan Obat & Alkes untuk Pasien Rawat Inap


Yang tidak dipenuhi serta adanya keterlambatan pengiriman oleh
Depo Ranap
Sesuai hasil sampling dari tanggal .. Juli s.d .. Agustus ..
N
o.

Nama Obat /
Alkes

Di Terima /
Tidak Oleh
Pasien

1.

Liquor Carbonis
Detergenis
( icd ) 5 cc

Tidak Di
Terima

2.

Acidum
Salicylicum Pulv
1 gram / 1 mg

Tidak Di
Terima

Lama
Waktu
Penerima
an
Dalam
Hari /
Jam
-

Keterangan

Obat
tidak
ada
persediaan, sampai
pasien beli sendiri.
Obat
tidak
ada
persediaan, sampai
pasien beli sendiri.

Nama
Pasien

Tn.
Ibrahim

3.

Baby Oil Johson


125 ml

Tidak Di
Terima

Obat
tidak
ada
persediaan, sampai
pasien beli sendiri.

4.

Emineton

Di Terima

3 Hari

Obat
diterima
petugas
ruangan,
satu
hari
setelah
pasien pulang.

Tn. Oman

5.

Urbazam 5 mg

Di Terima

2 Hari

Obat
tidak
ada
persediaan,
obat
diganti
dengan
Frisium

Tn.
Parulian

6.

Urocarb

Tidak Di
Terima

Obat
tidak
ada
persediaan, sampai
pasien
pulang
dengan
catheter
masih terpasang.

7.

Brexell Injeksi

Di Terima

14 Hari

Jadwal Chemo tidak


sesuai
waktu,
menunggu
setelah
obat diterima.

8.

Teracin Injeksi

Di Terima

14 Hari

Jadwal Chemo tidak


sesuai
waktu,
menunggu
setelah
obat diterima.
( Sesuai SOP Obat
Chemo
diberikan
Resep
2
hari
setelah pemberian )

9.

Supra Sorb

Tidak Di
Terima

2 Hari

Diganti
Zalf

Supra Sorb

Di Terima

2 Hari

Obat
permintaan.

10
.

Enervon C

Tidak Di
Terima

5 Hari

Sampai pasien
pulang tidak
mendapat obat.

11
.

Nacl 100 ml

Tidak Di
Terima

Di
Depo
Ranap
sering
tidak
ada
barang.
Bagian
Gudang
Obat
memberikan
jawaban,
bahwa
pembeliannya tidak
ada.

12
.

DS.

Tidak Di
Terima

Di
Depo
Ranap
sering
tidak
ada
barang
Bagian
Gudang
Obat
memberikan
jawaban,
bahwa
pembeliannya tidak
ada.

3 cc

Bethadine
sesuai

Pardede

Tn.
Adriansyah

Tn.
Hilmansya
h

16

N
o.

Nama Obat /
Alkes

Di Terima /
Tidak Oleh
Pasien

13

DS. 20 cc

Tidak Di
Terima

14
.

Humologmix

Di Terima

15

Enatin Tablet

16
.

Obat Tetes Mata


( Fungisid EO )

Lama
Waktu
Penerima
an
Dalam
Hari /
Jam
-

Keterangan

Nama
Pasien

Di
Depo
Ranap
sering
tidak
ada
barang
Bagian
Gudang
Obat
memberikan
jawaban,
bahwa
pembeliannya tidak
ada.

Tn.
Hilmansya
h

4 Jam

Persediaan
Obat
tidak ada,
Sehingga
pasien
pagi
hari
tidak
mendapat injeksi.

Tn.
Hilmansya
h

Tidak Di
Terima

5 Hari

Persediaan
Obat
tidak ada, sampai
pasien pulang tidak
mendapat obat.

Tn. Maroni

Tidak Di
Terima

123 Jam

Obat
harus
diberikan, saran Dr.
Leli, karena mata
pasien kena jamur
dan
tidak
bisa
melihat,
Pasien
tersebut
di
konsulkan ke Dokter
Mata
RSCM,
Dr.
Spesialis
Mata
marah - marah.

Tn. Edy
Suparman

17
.

Gudel Airways
2 PL - 100
( Portex )

Di Terima

9 Hari

Pengisian Resep ke
Depo
Ranap pada
tgl.
..
pukul
10.30
dan
Alat
Kesehatan
diterima
tgl.
.
pukul
10.20 oleh petugas
ruangan.

Tn.
Ngadiman
Bin
Surarejo

18
.

Endoxan 80 mg

Di Terima

75 Jam

Tn. Agus

Vincristin 2 mg
Injeksi
Oradexon
Vomceran Injeksi

Di Terima

75 Jam

Di Terima
Di Terima

75 Jam
75 Jam

Ratin

Di Terima

75 Jam

Primperan

Di Terima

75 Jam

Resep
dikirim
ke
Depo Ranap
tanggal
Juli
..
pukul 08.00
Petugas
Ruangan
menerima
obat obat
dari
Depo Ranap
tgl. .

Avi l

Di Terima

75 Jam

pukul 11.00

19
.

Mikasim 0,5 mg

Tidak Di
Terima

Pasien Post Operasi


Hernia
harus
segera
diberikan obat
namun
persediaan
di Depo
Ranap tidak ada.

Tn.
Daulany

20
.

Infus TE 500

Di Terima

7 Hari

Setiap hari petugas


ruangan
Menanyakan
obat
ke Apotik
dengan memperoleh
jawaban
persediaan kosong.
( akan di usahakan
)

Ny. Miun

21
.

Cutimet Jel

Tidak Di
Terima

4 Hari

Informasi
bahwa
obat yang
dimaksud tidak ada
dan
Dokter
menganjurkan
diganti dengan Zalf
yang lain.

Ny.
Suharsih

17

N
o.

Nama Obat /
Alkes

Di Terima /
Tidak Oleh
Pasien

22
.

Nasoban Injeksi

Di Terima

Lama
Waktu
Penerima
an
Dalam
Hari /
Jam
4 Hari

Keterangan

Nama
Pasien

Tidak
ada
pemberitahuan
dari Farmasi bahwa
obat
yang
dimaksud
kosong
dalam
persediaan,
jika
resep hanya berisi
1 resep.
Bila
obat
telah
tersedia,
diminta
membuat
resep
baru.

Ny. Suryani

23
.

Taxol Cisplatin

Di Terima

6 Hari

Pasien
di
rawat
beberapa
hari,
menunggu obat.

Ny. Falia

24
.

Sulfera Zone 1
gram

Di Terima

1 Hari

Persediaan
tidak
disarankan

Tn. Erik

obat
ada,
agar

menghubungi
Dokternya
untuk
mengganti
dengan
obat yang sejenis.
25
.

Neurobion Ampul

Tidak Di
Terima

Seharusnya petugas
Farmasi
menghubungi
Dokter
yang
bersangkutan untuk
mengganti obat jika
tidak
ada
persediaan obat.

Ny. Siti
Marijah

26
.

Cannofix

Tidak Di
Terima

Persediaan
tidak ada

27
.

Arixra Injeksi

Di Terima

7 Jam

Ny.
Neneng
Zulfa
Tn. Settu

28
.

Supra Sorb

Tidak Di
Terima

Permintaan
obat
dari tgl. ..
Juli pukul
10.00
sd
tgl.
..
Agustus

Belum
diberikan
oleh Farmasi.

Tn.
Baharudin

29
.

Valtrex 500

Di Terima

29 Jam

Tn. Endi

Seloxy

Di Terima

29 Jam

Salizyl Talk

Di Terima

29 Jam

Bethadine Zalf
Garamycine
Cream
Bethadine
Schecraf
IV. Catheter
Triway
Blact Set

Di Terima
Di Terima

29 Jam
29 Jam

Obat - obatan tidak


diantar
oleh
petugas
Farmasi,
melainkan
diambil
oleh
petugas ruangan.

Di Terima

29 Jam

Di Terima
Di Terima
Di Terima

72 Jam
72 Jam
72 Jam

Broad Set

Di Terima

5 Jam

Tn. Bismar

Asering / Nacl

Di Terima

31 Jam

DS. 10 / Ansel

Di Terima

31 Jam

Obat - obatan tidak


diantar
oleh
petugas
Farmasi,
melainkan
diambil
oleh
petugas ruangan.

30
.

Jumlah obat
tertera dalam
3 , namun
diberikan 1 (
amp

obat
yang
resep
hanya
satu)

18

N
o.

31
.

Nama Obat /
Alkes

Asering

Di Terima

Lama
Waktu
Penerima
an
Dalam
Hari /
Jam
26 Jam

Dextrose 5 %

Di Terima

26 Jam

DS. 2 cc

Di Terima

26 Jam

DS. 10

cc

Di Terima

26 Jam

Ka Em 3 B

Di Terima

27 Jam

Nacl 100

Di Terima

27 Jam

Di Terima

27 Jam

Nacl 100

Di Terima

24 Jam

Resep
dikirim
Farmasi pada

DS. 2 cc

Di Terima

24 Jam

DS. 10

cc

Di Terima

24 Jam

IV. Catheter
Infus Set

Di Terima
Di Terima

24 Jam
24 Jam

Tgl.
.
pkl.
10.00 , obat
Datang
ke
ruangan
pada
Tgl. .. pkl. 10.00

Triway

Di Terima

23 Jam

cc

Di Terima

23 Jam

IV. Catheter

Di Terima

23 Jam

Medixan

Di Terima

23 Jam

FA

Di Terima

23 Jam

Supratul

Tidak Di
Terima
Tidak Di
Terima
Tidak Di
Terima

7 Hari

Resep
dikirim
. , alat

7 Hari

belum
diterima,
meskipun sudah

7 Hari

disampaikan
Ka. Inst.

kepada

dan
Ka.
Gudang.

Bagian

DS. 1
32
.

DS. 10

33
.

cc

Kendil
Sofie

34
.

Sofie
Kendil

35
.

Sofie
DS. 20

cc

Di Terima /
Tidak Oleh
Pasien

Keterangan

Nama
Pasien

Resep dikirim ke
Depo
Ranap tgl. Juli
..
pkl. 08.30 dan obat
diterima
Pada tgl.
pkl. 10.30

Ny. Yanti

Resep dikirim tgl.


..
pkl. 08.30 dan obat
diterima
Tgl. . pkl.
12.00
ke

Ny. Eka

Resep
dikirim
ke
Farmasi pada
Tgl. .. pkl. 14.00
, obat
Datang
ke
ruangan
pada
Tgl.
..
pkl.
13.00

tgl.

Tidak Di
Terima
Tidak Di
Terima

4 Hari

Resep dikirim ke Depo


Ranap

4 Hari

Tgl.
.. Agustus

Tidak Di
Terima
Tidak Di

3 Hari

Resep dikirim ke Depo


Ranap

3 Hari

Tgl.
.
.

Agustus

Ny. Sri
Rahayu

Ny. Ari

Ny. Salilah

36
.

Terima
Tidak Di
Terima
Tidak Di
Terima
Tidak Di
Terima

Supratul
Kendil
Sofie

37
.

Sofie
DS. 20

cc

38
.

IV. Trage

39
.

Sofie Kendil

7 Hari

Resep dikirim ke Depo


Ranap

7 Hari

Tgl. . Juli

Ny. Bona

7 Hari

Tidak Di
Terima
Tidak Di
Terima
Tidak Di
Terima

3 Hari

Resep dikirim ke Depo


Ranap

Ny. Firiyana

3 Hari

Tgl. . Agustus

3 Hari

Resep dikirim ke Depo


Ranap
Tgl.
.
Agustus

Ny. Detty

Tidak Di
Terima

5 Hari

Resep dikirim ke Depo


Ranap
Tgl. . Juli ..

Ny. Marliati

19

Anda mungkin juga menyukai