KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
1. Mellin Atikawati (2020031034)
1. Kesesuaian (Conformance)
Pada kelompok tujuan ini, audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh
kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu kerahasiaan (confidentiality), integritas
(integrity), ketersediaan (availability), dan kepatuhan (compliance). Tujuan ini bertujuan
untuk memastikan bahwa sistem informasi suatu organisasi memenuhi standar dan
peraturan yang berlaku serta menjaga keamanan dan kerahasiaan data yang dimiliki.
2. Kinerja (Performance)
Pada kelompok tujuan ini, audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh
kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu efektivitas (effectiveness), efisiensi (efficiency), dan
kehandalan (reliability). Tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem informasi
suatu organisasi dapat digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan bisnis yang
telah ditetapkan dengan cara yang efektif, efisien, dan dapat diandalkan.
Untuk bisa menjalankan audit internal, para auditor menjalankan prinsip yang menjunjung
tinggi integritas, objektivitas serta kerahasiaan. Terdapat kompetensi tertentu dan juga kode
etik terkait yang harus diterapkan. Dalam skema PDCA (Plan Do Check Action), audit internal
mengambil tugas penuh di bagian check dan melakukan pemeriksaan menyeluruh bahwa
semua yang dilakukan dan direncanakan perusahaan berjalan sesuai dengan rencana. Tanggung
jawab auditor internal pada audit sistem informasi meliputi berbagai aspek yang penting dalam
menjalankan tugasnya. Berdasarkan informasi yang ditemukan, tanggung jawab auditor
internal dalam audit sistem informasi mencakup:
1. Auditor internal harus mengumpulkan informasi awal tentang bagian atau unit dalam
perusahaan yang akan diaudit atau diperiksa.
2. Auditor internal perlu meninjau dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan dengan
bagian yang diaudit.
3. Auditor internal harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap sistem informasi
yang ada dalam auditee, termasuk pengamatan langsung terhadap proses kerja dan
interaksi antar unit atau departemen.
4. Auditor internal bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti audit
yang cukup dan relevan.
5. Auditor internal harus melaporkan temuan audit atau masalah-masalah yang ditemukan
selama audit internal.
6. Auditor internal juga bertanggung jawab untuk memantau tindak lanjut hasil audit
internal sampai dinyatakan selesai.
Selain itu, auditor internal juga memiliki tanggung jawab untuk menjalankan tugasnya dengan
independen, tidak memihak auditee, serta memiliki pemahaman yang cukup tentang audit dan
auditee. Mereka juga harus memastikan bahwa audit sistem informasi dilakukan secara efektif
dan efisien, serta memberikan umpan balik, jaminan, dan perlindungan terhadap aset,
integritas data, dan tujuan organisasi secara efektif.
Dengan demikian, tanggung jawab auditor internal pada audit sistem informasi mencakup
serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan informasi, pemeriksaan sistem, pelaporan
temuan, dan pemantauan tindak lanjut hasil audit untuk memastikan keberhasilan audit sistem
informasi.
Komponen Input
James (2001:24) menjelaskan bahwa input merupakan data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan
informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai
komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat
menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem
informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat
disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data. Input dari sistem informasi
berupa dta yang akan diolah oleh sistem ini. Data dari sistem informasi dapat berasal dari luar
organisasi, misalnya data saham dari pasara modal, atau dari dalam organisasi, misalnya data
penjualan. Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan di catat di dokumen dasar.
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap dari data sistem
informasi. Dokumen dasar ini dapat membantu di dalam penanganan arus data sistem
informasi, yaitu:
1. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
2. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
3. Data mendorong lengkapnya data akuntansi, disebabkan data yang dibutuhkan
disebutkan satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
4. Bertindak sebagai pendistribusi data, karena sejumlah tembusan dari formulir-formulir
tersebut dapat diberikan kepada individu atau departemen-departemen yang
membutuhkannya.
5. Dokumen dasar dapat membentu di dlam pembuktian terjadinya suatu transaksi yang
sah, sehingga sangat berguna untuk pelacakkan pemeriksaan.
6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung dari file-file data di
komputer. Proses selanjutnya setelah data tercatat di dokumen dasar adalah
memasukkan data tersebut ke dalam sistem informasi.
Komponen Output
Produk dari sistem informasi adalah berupa informasi yang berguna bagi para
pemakainya. Output merupkan komponen yang harus ada di sistem informasi. Sistem informasi
yang tidak pernah menghasilkan output, tetapi selalu menerima input dikatakan bahwa input
yang diterima masuk ke dalam lubang yang dalam. Output dari sistem informasi dibuat dengan
menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan model yang tertentu,
Kenneth (2008).
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubunga satu dengan yang lainnya,
tersimpan di perangkat keras Komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya (Jhon, 1985:14). Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan
basis data, yaitu sebagai berikut :
1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database)
2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini
merupakan baggian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di system
informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.
3. Parangkat lunak untuk memanipulasi basi datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat
sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam
bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk
memanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan data base
management system dan merupakan komponen sistem informasi.
DBMS yang populer untuk mengolah basis data sekarang ini adalah Relation Data Base
Management System. RDBMS menggambarkan suatu file basis data sepertisuatu tabel, yaitu
bagian kolom menggambarkan field dari data dan bagian baris menunjukkan record dari data.
Komponen Model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data
yang diolah lewat suatu modelmodel tertentu. Model pertama menjadi komponen sistem
informasi yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukkan
suatu proses perbandingan logika atas model matematika yang menunjukkan proses
perhitungan matematika (Faiz, 2005). Model kedua yang digunakan adalah model matematik
untuk menghitung unit yang harus dipesan. Misalnya adalah barang dengan kode 102 yang
harus dipesan kembalisebanyak 7 unit. Pertanyaanya adalah mengapa harus dipesan 7 unit?
Mengapa tidak lebih atau kurang dari 7 unit? Pemesanan kembali sebanyak 7 unit merupakan
jumlah yang paling ekonomis yang sudah dihitung melalui model matematik. Economics Order
Quantity (EOQ) Persediaan barang yang paling ekonomis dipengaruhi oleh 2 macam biaya,
yaitu:
1. Purchasing cost atau procurement cost, yaitu biaya pemesanan sesuai dengan frekuensi
pemesanannya, sebesar frekuensi pemesanan dikalikan dengan biaya setiap kali pesan.
Frekuensi pemesanan dapat dihitung dari jumlah unit yang dibutuhkan selama 1 periode
dibagi dengan banyaknya unit tiap kali pesan. Sehingga dapat menjadi komponen sistem
informasi yang bagus.
2. Carrying cost, yaitu biaya penyimpanan yang dihitung berdasarkan rata-rata persediaan
yang ada di gudang, sebesar biaya penyimpanan per unit barang dikalikan dengan rata-rata
unit persediaan di gudang.
• Biaya penyimpanan per unit barang dapat dihitung dari persentase harga pembelian
perunitnya.
• Total biaya yang terjadi adalah merupakan penjumlahan dari 2 komponen biaya
tersebut.
• Total biaya yang paling minimum dapat dihitung dari turunan pertama dari total
biaya sama dengan nol.
Komponen Teknologi
Komponen Model Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa
adanya teknologi yang mendukung, maka system informasi tidak akan dapat menghasilkan
informasi yang tepat waktunya. Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam
pengolahan datanya. Komponen teknologi dapat dikelompokkan ke dalam dua macam kategori,
yaitu teknologi sistem computer (perangkat keras dan perangkat lunak) dan teknologi sistem
telekomunikasi. Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
menyeluruh.
Komponen Kontrol
1. Pengendalian organisasi.
2. Pengendalian dokumentasi.
3. Pengendalian perangkat keras.
4. Pengendalian keamanan fisik.
5. Pengendalian keamanan data.
6. Pengendalian komunikasi.
Jika data Anda tidak terorganisir, dibutuhkan banyak waktu dan sumber daya untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan, namun misalkan Anda telah mengatur data
dalam urutan persentase, maka akan sangat cepat dan mudah untuk memilah informasi
yang diperlukan. Pengorganisasian data juga membantu mengurangi kehilangan data dan
mengurangi kesalahan. Misalkan Anda mengalami kebingungan dalam kumpulan data yang
berbeda, maka satu-satunya solusi untuk masalah tersebut adalah dengan mengatur data
dengan benar.
Pengorganisasian data juga membantu Anda memahami mengapa data dikumpulkan dan
apa kegunaannya yang tepat, Setelah data disusun, ini memberi Anda validitas pekerjaan
yang dilakukan. Tampilan data yang berurutan selalu diterima dibandingkan dengan
tampilan yang tiba-tiba dan tidak terorganisir. Organisasi data dapat bermacam-macam
jenisnya, bergantung pada kebutuhan pengguna. Terkadang, nilai berulang dalam data
dikumpulkan bersama untuk mengetahui modus data atau terkadang data disusun dalam
urutan menaik atau menurun, untuk mencari median dari kumpulan data tertentu.
• Klasifikasi Data
Klasifikasi data menertibkan data mentah. Kami dapat mengklasifikasikan sebagian besar
data berdasarkan kebutuhan atau tujuannya. Berbagai jenis data, berdasarkan
pengorganisasiannya diberikan di bawah ini:
1. Data kronologis
2. Data spasial
3. Data kualitatif
4. Data kuantitatif
Data kronologis dikelompokkan atau diklasifikasikan menurut waktunya, seperti hari,
minggu, bulan, dan tahun. Misalnya pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun ke tahun.
Data spasial diklasifikasikan berdasarkan lokasi geografis atau wilayah seperti kota, negara
bagian, negara, dll.
Data kualitatif dikategorikan berdasarkan atribut yang berbeda seperti kebangsaan, jenis
kelamin, agama, status perkawinan, dll. Data tersebut tidak dapat diukur tetapi dapat
diklasifikasikan berdasarkan ada atau tidaknya karakteristik kualitatif. Misalnya saja
mengkategorikan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di suatu kota.
Data kuantitatif adalah jenis data ketika atribut-atribut di atas (dalam kasus klasifikasi
kualitatif) dikategorikan lebih lanjut ke dalam data berbasis angka seperti tinggi badan,
usia, nilai siswa, gaji, dll.
3. Pemrosesan
Langkah ini melibatkan pelaksanaan serangkaian operasi pada data untuk
mengekstraksi wawasan berharga. Ini mungkin melibatkan pekerjaan manual
atau penggunaan kerangka kerja otomatis. Selama langkah ini, Anda
menerapkan berbagai teknik pemrosesan data, termasuk agregasi, pemfilteran,
pengurutan, dan analisis. Teknik-teknik ini membantu mengubah data mentah
menjadi informasi yang bermakna dan dapat ditindaklanjuti.
4. Penyimpanan
Setelah diproses, Anda menyimpan data untuk digunakan di masa mendatang.
Hal ini memungkinkan Anda atau orang lain untuk mengakses informasi dan
mendapatkan manfaat maksimal dari data yang diproses. Anda dapat
menyimpan data menggunakan database atau gudang data untuk digunakan di
masa mendatang, karena hal ini memastikan bahwa data yang diproses mudah
diakses.
5. Pengambilan
Setelah menyimpan data, Anda dapat mengambilnya kembali bila diperlukan.
Pengambilan data melibatkan penggunaan berbagai teknik pengambilan seperti
kueri atau pencarian untuk mengakses data yang disimpan. Anda dapat
mengambil data untuk menyelesaikan pemrosesan dan analisis lebih lanjut.
6. Presentasi
Langkah terakhir dalam pengolahan data adalah menyajikan data yang telah
diproses secara bermakna. Teknik visualisasi data seperti bagan, grafik, dasbor,
atau laporan digunakan untuk membantu pengguna memahami dan menafsirkan
informasi. Penyajian data yang efektif sangat penting untuk memastikan Anda
dapat mengkomunikasikan wawasan dengan jelas dan akurat.
a. Pemrosesan batch
Dalam pendekatan pemrosesan batch , Anda memproses sekelompok besar data
secara bersamaan. Ini mungkin melibatkan penyimpanan data yang Anda terima
selama periode tertentu dan kemudian memproses semua data pada akhir
periode tersebut. Meskipun hal ini mengorbankan hasil langsung dari
pemrosesan informasi secara real-time saat Anda menerimanya, hal ini dapat
menawarkan metode yang lebih efisien dalam memproses informasi dalam
jumlah besar ketika ketepatan waktu tidak menjadi perhatian utama.
b. Pemrosesan terdistribusi
Pemrosesan terdistribusi adalah metode di mana pemrosesan data berada di
beberapa mesin atau server. Ini adalah pendekatan yang bermanfaat ketika
beroperasi dengan kumpulan data besar yang tidak muat di satu mesin atau
ketika menggunakan informasi yang dikumpulkan dan disimpan di beberapa
perangkat. Pendekatan ini juga memiliki toleransi kesalahan yang tinggi karena
beberapa server memungkinkan pemrosesan dilanjutkan pada sistem fungsional
ketika satu atau lebih gagal.
d. Proses paralel
Pemrosesan paralel adalah jenis pemrosesan data yang melibatkan pemecahan
tugas besar menjadi subtugas yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola serta
dapat diproses secara bersamaan. Pendekatan ini dapat mengurangi waktu
pemrosesan secara signifikan dibandingkan dengan pemrosesan sekuensial
tradisional. Dalam pemrosesan paralel, beberapa prosesor atau komputer
bekerja sama untuk memproses subtugas ini, sehingga memungkinkan waktu
pemrosesan lebih cepat dan meningkatkan efisiensi.
• Metode Pengolahan Data
Ada tiga metode pemrosesan yang dapat Anda gunakan saat memilih salah satu jenis
pemrosesan di atas. Tidak semua metode kompatibel dengan semua jenis pemrosesan:
1. Pedoman
Pemrosesan data manual terjadi ketika satu orang atau lebih memproses data
tanpa bantuan alat mekanis atau elektronik. Meskipun pendekatan ini kurang
umum dalam pemrosesan data modern, Anda masih dapat memilih untuk
menggunakannya dalam beberapa situasi. Misalnya, lembaga pemerintah dapat
memulai penghitungan suara pada saat penghitungan ulang.
2. Mekanis
Pemrosesan data mekanis terjadi ketika Anda menggunakan perangkat
sederhana dalam pemrosesan data Anda. Anda dapat menggunakan item seperti
kalkulator atau mesin ketik untuk membantu memproses dan mengubah
informasi ke dalam format fungsional. Pemrosesan data mekanis dapat
meningkatkan kecepatan proyek dan mengurangi potensi kesalahan.
3. Elektronik
Pemrosesan data elektronik adalah bentuk pemrosesan data modern yang paling
umum dan terjadi saat Anda menggunakan perangkat komputer modern. Ini
adalah metode yang disukai sebagian besar pakar bisnis karena dapat
meningkatkan kemampuan dan kecepatan. Menggunakan komputer untuk
mengotomatiskan pemrosesan data Anda juga dapat membantu mengurangi
potensi kesalahan.