Anda di halaman 1dari 5

Kategori Program: Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan

Pemanfaatan Eco Enzym Berbasis Community Development sebagai Solusi Pengurangan Residu
Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo
ABSTRAK
Abdul Hakim1, Fatih Zain Ramadhani1, Kurnia Anshoriah1, Ridwan Himawan Prasetyo1, Yuyun
Pratiwi1,
Universitas Sebelas Maret1
Sampah atau sisa kegiatan sehari-hari manusia membawa polemik yang harus diselesaikan dan dicari
jalan keluar. Dalam jumlah yang besar sampah dapat menimbulkan berbagai masalah. Sampah berupa zat
organik atau anorganik menimbulkan pencemaran dan berdampak besar untuk masyarakat di lingkungan
TPA. Permasalahan yang dialami masyarakat sekitar TPA mulai dari bau yang menyengat sampai
tercemarnya air sungai dan air sumur. Fokus kegiatan adalah pengenalan dan pelatihan Eco enzym untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkan sampah ke masyarakat daerah TPA Putri Cempo di D esa Jatirejo,
Kecamatan Mojosongo, Kota Surakarta.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara yaitu dengan memperbaiki lingkungan.
Cairan Eco enzym dapat dijadikan sebagai penyegar udara karena mampu membersihkan racun, polusi,
serta bau tak sedap. Eco Enzyme adalah produk multifungsi yang dibuat dari fermentasi sampah
dapur yang segar (sisa kulit buah dan sayur), Molasses, dan air. Cara pembuatan Eco Enzyme
sangatlah mudah, rumusnya adalah 1 : 3 : 10 dimana 1 bagian molasses, 3 bagian kulit buah /
sayur dan 10 bagian air. Proses fermentasi akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan
dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga
menghasilkan enzyme. Pada bulan ketiga, Eco enzym sudah bisa dipanen. Sisa atau ampas Eco
enzym dapat digunakan untuk beberapa manfaat seperti; sebagai starter (ease) atau untuk
membantu mempercepat proses pembuatan Eco enzym selanjutnya, untuk membantu proses
penguaraian di dalam septitank. Untuk itu, ampas ini kita hancurkan dan masukkan ke dalam
saluran toilet dan dapat digunakan sebagai kompos.
Melihat begitu banyaknya manfaat dari Eco Enzyme ini serta cara pembuatan yang mudah dan
hemat diharapkan dapat dimanfaatkan serta dipraktikan oleh lebih banyak orang khususnya di
lingkungan yang tingkat pencemarannya sang at tinggi seperti pemukiman dekat daerah TPA
serta dapat mengurangi dampak dari sampah kepada masyarakat.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan yaitu sosialisasi mengenai bahaya yang ditimbulkan
sampah dalam jangka panjang dan pelatihan pembuatan Eco enzym kepada masyarakat. Adanya
pemberdayaan ini dimaksudkan agar masyarakat lebih sadar terhadap lingkungan dan
tercapainya kualitas hidup yang lebih sehat walaupun tinggal di lingkungan TPA.
Pemanfaatan Eco Enzym Berbasis Community Development sebagai Solusi Pengurangan Residu
Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo

Diusulkan Oleh :

1. Abdul Hakim (K7718001/2018)


2. Fatih Zain Ramadhani (K2319031/2019)
3. Ridwan Himawan Prasetyo (K1218061/2018)
4. Kurnia Anshoriah (H0418041/2018)
5. Yuyun Pratiwi (K8418076/2018)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
SEPTEMBER 2021
PENDAHULUAN

Sampah atau sisa kegiatan sehari-hari manusia membawa polemik yang harus
diselesaikan dan dicari jalan keluar. Dalam jumlah yang besar sampah dapat menimbulkan
pencemaran dan berbagai masalah. Sampah berupa zat organik atau anorganik menimbulkan
pencemaran dan berdampak besar untuk masyarakat di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir
(TPA). Pencemaran dapat terjadi di udara sebagai akibat dekomposisi sampah, dan dapat pula
mencemari air dan tanah yang disebabkan oleh adanya cairan limbah sehingga menimbulkan
berbagai penyakit. Permasalahan yang dialami masyarakat sekitar TPA mulai dari bau yang
menyengat sampai tercemarnya air sungai dan air sumur. Dikutip dari detikNews (2019), bau
busuk yang menyengat menjadi santapan sehari-hari masyarakat di desa Jatirejo, Mojosongo,
Jebres, Surakarta yang berbatasan langsung dengan TPA Putri Cempo. Sampah organik yang
berada di TPA Putri Cempo, Mojosongo telah menimbulkan dampak negatif berupa polusi udara
yang menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan yang dapat tercium hingga radius lima
kilometer.

Kondisi lingkungan yang nyaman, bersih, serta sehat terhindar dari pencemaran udara
dan bau menjadi idaman setiap orang. Karenanya, diperlukan upaya pengelolaan sampah untuk
membantu menyelesaikan dampak negatif dari tempat pembuangan akhir. Cara efektif tersebut
dapat direalisasikan melalui pembuatan Eco Enzyme yang dapat diterapkan mulai dari lingkup
rumah tangga. Eco-enzyme adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran
dan buah-buahan dengan substrat gula merah yang memiliki banyak manfaat seperti, sebagai
pembersih alami (cairan pel lantai, pembersih alat rumah tangga, deterjen, dll), sebagai
perawatan tubuh (pengganti odol, campuran sampo dan sabun mandi), sebagai pupuk organik,
sebagai penjernih air danau, sungai, got, sumur, dan lain-lain, serta dapat memperbaiki kualitas
udara dengan menyemprotkan Eco Enzyme. Keuntungan lain dari Eco Enzyme ini tidak
memerlukan lahan yang luas dalam proses fermentasi. Botol bekas air mineral ataupun bekas
produk lain yang sudah tidak digunakan dapat dimanfaatkan sebagai wadah fermentasi eco-
enzyme. Hal tersebut juga dapat mendukung konsep daur ulang dan menyelamatkan lingkungan.
Dikarenakan hanya membutuhkan media seukuran botol, eco enzym dapat menghemat tempat
pengolahan serta dapat diterapkan di rumah. Eco Enzyme ini juga dapat berpotensi sebagai
peluang usaha untuk masyarakat di sekitar TPA Putri Cempo sehingga dapat memperbaiki dan
meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat setempat. Oleh karenanya kami mengusulkan
“Pemanfaatan Eco Enzym Berbasis Community Development sebagai Solusi Pengurangan Residu
Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo sebagai usaha dalam menangani
permasalahan yang terjadi di TPA Putri Cempo.

ISI

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara yaitu dengan memperbaiki
lingkungan. Cairan eco enzym dapat dijadikan sebagai penyegar udara karena mampu
membersihkan racun, polusi, serta bau tak sedap. Eco Enzyme adalah produk cairan alami serba
guna yang terbuat dari hasil fermentasi sampah dapur yang segar seperti, sisa kulit buah dan
sayur, molasses, dan air. Cara pembuatan Eco Enzyme sangatlah mudah, rumusnya adalah 1 : 3 :
10 dimana 1 bagian molasses, 3 bagian kulit buah / sayur dan 10 bagian air. Proses fermentasi
akan berlangsung 3 bulan. Pada bulan pertama, akan dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan
kedua akan menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme. Pada bulan ketiga,
Eco Enzym sudah bisa dipanen. Sisa atau ampas Eco enzym dapat digunakan untuk beberapa
manfaat seperti; sebagai starter (ease) atau untuk membantu mempercepat proses pembuatan
Eco enzym selanjutnya, untuk membantu proses penguraian di dalam septic tank. Rochyani et al
(2020) menambahkan adapun manfaat dari Eco Enzyme sendiri adalah berdasarkan
kegunaannya, dimana Eco Enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih serba guna, sebagai
pupuk tanaman, sebagai pengusir berbagai hama tanaman dan sebagai pelestari lingkungan
sekitar di mana Eco Enzyme dapat menetralisir berbagai polutan yang mencemari lingkungan
sekitar.

Manfaat Eco Enzyme untuk warga disekitar TPA Putri Cempo, mojosongo yang mengola
eco enzym yaitu dengan cairan eco enzym yang dihasilkan melalui pengolahan limbah ini bisa
juga digunakan untuk kebutuhan rumah tangga diantaranya untuk mengepel, mencuci sayuran,
sebagai pupuk, bahkan bisa juga menghilangkan bau yang tak sedap. Adapun manfaat
kebersamaan untuk lingkungan TPA Putri Cempo, mojosongo yaitu memperbaiki kualitas air,
udara dan sungai disekitar TPA Putri Cempo, mojosongo.

KESIMPULAN
Pencemaran sampah disekitar TPA dapat dikurangi dengan memperbaiki kualitas
lingkungan, salah satu caranya yaitu dengan melakukan penyemprotan larutan Eco Enzyme
secara berkala dan bertahap. Eco-enzyme adalah cairan hasil fermentasi sampah organik antara
limbah dapur, seperti kulit buah atau sayur-sayuran dengan air dan gula. Kandungan dalam Eco
Enzyme diayakini mampu mengurai limbah yang berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan
serta hasil fermentasi ini juga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Penerima manfaat dari
adanya kegiatan ini diantaranya adalah masyarakat lingkungan TPA Putri Cempo, Mojosongo,
Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta karena mengurangi beban pengolahan sampah, dan
masyarakat secara umum. Pengurangan bau yang ditimbulkan dari pembuangan akhir dengan
eco enzym bukan mustahil jika seluruh komponen terlibat, mulai dari pemerintah maupun
masyarakat. Dengan memanfaatkan Eco Enzyme dapat membantu menjaga kelestarian
lingkungan menyelamatkan bumi, dan menyadarkan masyarakat untuk lebih bijak serta
memperbaiki kualitas hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai