Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah lama sampah menjadi permasalahan serius di berbagai kota besar di Indonesia.
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia berbanding lurus dengan sampah yang dihasilkan
tiap harinya. Sampah berdasarkan kandungan zat kimia dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik pada umumnya mengalami
pembusukan , seperti daun, sisa makanan, dll. Sedangkan sampah anorganik pada umumnya
tidak mengalami pembusukan, seperti plastik, logam dan dll.

Terkadang kita tidak menyadari bahwa sampah organik sangat banyak jumlahnya dan
memiliki nilaiyang lebih bermanfaat seperti dijadikan kompos dan pupuk dari pada dibakar
yang hanya menghasilkan polutan bagi udara. Dengan mengolah menjadi kompos akan
membuat tanah menjadi subur karena kandungan unsur hara bertambah . Pengolahan sampah
organik untuk keperluan pembutan kompos dapat dilakukan secara sederhana. Sampah berupa
dedaunan di cacah agar ukuran sampah menjadi kecil sehingga memudahkan dalam proses
decomposing dengan bantuan mikrobakteri pengurai untuk hasil yang maksimal.

Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan
mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami
berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak
dikembangkan.

B. Tujuan
-Membantu pemerintah dalam mengelola dan mengurangi sampah
-Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA)
-Serta mengurangi lahan TPA
-Untuk menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan umtuk memenuhi
kebutuhan sendiri dan sekitarnya

C. Manfaat
Dengan menggunakan sampah-sampah rumah tangga sebagai bahan dasar, maka dengan
membuat pupuk kompos , anda juga berperan dalam pengolahan limbah.
II. PRAKTIKUM PEMBUATAN KOMPOS

A. Waktu dan Tempat


Kegiatan pembuatan kompos dilaksanakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 6 November 2021
Tempat : SMP Negeri 2 Temanggung, Jalan Gerilya Kowangan Temanggung

B. Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan pupuk kompos dengan activator EM-4
2. Memanfaatkan pupuk kompos

C. Landasan Teori
Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan
organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang
digunakan sebagai pupuk disebut pupuk organik karena bahan penyusunnya terdiri
dari bahan-bahan organik.
Sifat kompos adalah: 1) memperbaiki struktur tanah, 2) memperbesar daya
ikat tanah berpasir, 3) meningkatkan daya ikat air pada tanah, 4) memperbaiki
drainase dan tata udara dalam tanah, 5) mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat
hara, 6) membantu pelapukan bahan mineral, 7) memberi ketersediaan bahan
makanan bagi mikroba, 8) menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan.
Kompos bisa dibuat dengan dua cara, yaitu cara konvensional dan cara
menggunakan aktifator. Kelebihan kompos yang dibuat dengan memanfaatkan
aktifator atau mikroba adalah mengandung mikroba yang berfungsi untuk
melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Aktifator yang digunakan
pada pembuatan kompos pada umumnya adalah Effective Microorganism 4, lebih
sering disebut EM-4.
Effective Microorganism 4 (EM-4) ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr.
Teruo Higa dari Universitas Ryukyus Jepang dengan kandungan mikroorganisme
sekitar 80 genus. Mikroorganisme tersebut dipilih karena dapat bekerja secara efektif
dalam memfermentasikan bahan organik. EM-4 sendiri mengandung Azotobacter
sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Manfaat
larutan EM-4 yaitu:
1. Memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
2. Meningkatkan ketersediaan unsur hara, serta menekan aktivitas hama dan
mikroorganisme pathogen.
3. Meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi tanaman. 4. Mempercepat proses
fermentasi pada pembuatan bokashi
Keunggulan penggunaan EM-4 adalah pupuk organik (kompos) dapat
dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan cara konvensional.

D. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kompos sebagaimana
tertulis pada Table 1. berikut ini:
Tabel 1
Alat Jumlah
1. Pisau/gunting rumput /parang 1
2. Kaos tangan 10
3. Ember/tempat pembuatan kompos dan 1
penutupnya serta tarangan/sarangan
4. Masker 5
5. Sekop kecil 1
6. Alas untuk mencacah 1
7. Timbangan (tentatif) 1
8. Sprayer 1
Bahan Jumlah
1. Bahan organik (sampah organik)
2. EM 4
3. Gula pasir
4. Air

E. Prosedur Pembuatan
Prosedur pembuatan kompos mencakup langkah-langkah berikut ini:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Cincang Sampah Organik
3. Ukur sampah organik cincang, EM 4, dan gula pasir dengan perbandingan (1
kg :1 sdt : 0,5 sdt) sdt= sendok makan
4. Campur EM 4 dengan gula pasir,buat larutan, masukkan ke dalam sprayer
5. Masukkan sampah organik ke dalam wadah
6. Semprotkan campuran EM 4 dan molase ke sampah organik dan aduk aduk agar
merata
7. Amati kondisi campuran tersebut,catat keadaanya sebagai data awal
8. Tutup campuran tersebut selama satu minggu (7 hari)
9. Buka tutup pada hari ke 7,amati dan catat keadaanya
10. Dokumentasikan kegiatanmu untuk pembuatan laporan

Menyiapkan alat dan bahan Mencacah sampah organik Semprotkan cairan

Menimbang sampah organik Tutup campuran selama 7 Hari


F. Data Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama 7 hari didapatkan data
pembuatan kompos sebagaimana tertulis pada Tabel 2.
Tabel 2
Data Pengamatan Pembuatan Kompos
No Tangggal Keadaan Kompos Keterangan
1 Senin,8 Basah, belum menghasilkan cairan Belum jadi
Novembe
r 2021
2 Selasa, 9 Daun-daun sudah mulai membusuk dan Belum jadi
Novembe belum menghasilkan cairan
r 2021
3 Rabu, 10 Terjadinya pembusukan Belum jadi
Novembe
r 2021
4 Kamis, 11 Cairan mulai menetes Mulai jadi
Novembe
r 2021
5 Jumat, 13 Daun membusuk dan cairan menetes Sudah jadi
Novembe lebih banyak
r
2021
6 Sabtu, 14 Membuka hasil kompos dan Presentasi
Novembe presentasikan hasil
r
2021

G. Analisis dan Pembahasan


Berdasarkan data pengamatan selama 7 hari dapat dilakukan analisis sebagai
berikut….
Pada kegiatan pembuatan kompos ini komposisi bahan organik sebanyak 3,4
kg dicampur dengan EM4 sebanyak …ml dan gula sebanyak 1,5 sdt , menghasilkan
kompos cair.
Berdasarkan analisis data pegamatan didapatkan bahwa pembuatan kompos
dipengaruhi oleh ukuran bahan baku, kadar air, jenis, suhu dan mikroorganisme.

III PENUTUP

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan, bahwa
kompos adalah bahan bahan organik yang telah mengalami pelupukan karena adanya
interaksi antara mikroorganisme yang bekerja didalamnya. Komposisi dan jumlah
sampah berpengaruh pada keberhasilan pembuatan kompos.
I. Saran
Komposisi dan jumlah bahan campuran koma harus
sebanding. Pemotongan sampah sampah sebaiknya dengan ukuran yang kecil kecil
agar mempercepat proses pembusukan oleh bakteri dan mikroorganisme. Semoga
dengan adanya projek Gaya Hidup Berkelanjutan, masyarakat bisa memilah dan
mengelola sampah dengan baik dan benar.

Dari praktik yang telah dilakukan, hasil yang begitu dirasakan


semakin bertambahnya pengetahuan. Semoga dengan projek Gaya Hidup
Berkelanjutan masyarakat bisa memilah dan mengelola sampah dengan baik dan
benar.

Demikian laporan ini sebagai serangkaian dari projek Gaya Hidup Berkelanjutan
dengan tema Pembuatan Kompos.

Anda mungkin juga menyukai