Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM

PEMBUATAN BOKASI / KOMPOS

A. Pendahuluan
Akibat semakin meningkatnya kegiatan manusia maka semakin banyak limbah yang dihasilkan.
Masyarakat menganggap semua limbah sebagi sampah yang harus dibuang, sehingga sampah di TPA
semakin menggunung, bahkan masyarakat juga sering membuang sampah di lahan orang lain maupun di
sungai.
Pemerintah belum optimal dalam mengelola sampah dan mengatur peraturan bagi mereka yang
menghasilkan sampah. Sampah perlu dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan, salah satu
contohnya sampah organik dapat dibuat pupuk bokasi yang sangat bermanfaat.

B. Tujuan
1. Siswa dapat membuat pupuk bokasi dari sampah sekolah
2. Siswa dapat membuat pupuk kompos dari sampah kantin

I. Pembuatan bokasi dari sampah sekolah

a. Alat dan Bahan


1. Pupuk kandang dan sampah organik 6. Air
2. Serbuk gergaji 7. Sekop
3. Kapur / kalsit 8. Termometer
4. Abu 9. pH meter
5. Stardec

b. Langkah Kerja
1. Siapkan bahan-bahan yang digunakan dengan perbandingan sebagai berikut
a. pupuk kandang + sampah organik = 100 kg
b. serbuk gergaji = 10 kg
c. kapur = 2 kg
d. abu = 10 kg
e. stardec = 0.25 kg
2. Sampah organik, Pupuk kandang, serbuk gergaji, kapur, abu diaduk.
3. Campuran tersebut diberi air sambil diaduk sampai basah semua
4. Campuran diberi Stardec sambil diaduk
5. Setelah tercampur sempurna kemudian ditutup agar tidak terkena matahari atau hujan secara
langsung
6. Ukurlah suhu dan pH pada awal pembuatan dan setiap seminggu sekali. Pengukuran suhu
dan pH dilakukan sebelum sampah diaduk.
7. Setiap seminggu sekali sampah diaduk, jika kelihatan kering ditambah air.
8. Pupuk siap minimal 3 - 4 minggu.
9. Tanda-tanda bokasi yang sudah jadi adalah:
a. rata-rata berumur satu bulan
b. volume menyusut menjadi sepertiga bagian dari volume awal
c. tidak berbau busuk
d. bagian-bagian sampah tidak tampak lagi
e. berbentuk butiran kecil seperti tanah berwarna kecoklatan

c. Hasil Pengamatan

Pengamatan Hal-hal yang diamati


ke Suhu (0C) pH Kondisi campuran
1 (minggu ke-1)

2 (minggu ke-2)

3 (minggu ke-3)

4 (minggu ke-4)

5 (minggu ke-5)

6 (minggu ke-6)
II. Pembuatan pupuk kompos dari sampah kantin

a. Alat dan Bahan


1. Sampah organik dari kantin 7. Air
2. Sekam bakar / sekam / arang kayu 8. Sekop kecil / pengaduk
3. Kompos jadi 9. Termometer
4. Inokulan padat 10. pH meter
5. Gentong yang dilubangi bagian bawahnya 11. batu bata / batu
6. Tutup gentong

b. Langkah Kerja
1. Siapkan gentong yang dasarnya dibuat lubang sebesar jari telunjuk sebagai lubang ventilasi
dari bawah.
2. Gentong ditempatkan di tempat terlindung dari air hujan dan dibawahnya diganjal dengan
batu / batu bata agar berongga dan udara dapat mengalir melalui lubang di bawahnya.
3. Isilah gentong dengan sekam / arang kayu / sekam bakar setebal 5 cm sebagai lapisan paling
dasar.
4. Buatlah aktivator dengan cara mencampur kompos jadi dengan inokulan padat, dengan
perbandingan = 1 inokulan : 2 kompos.
5. Isikan aktivator di atas lapisan arang kayu / sekam bakar sampai setengah gentong. Gentong
siap digunakan.
6. Sampah organik dapat dimasukkan ke dalam gentong setiap hari. Sampah organik yang
dimasukkan tidak boleh berukuran besar. Ukuran sampah diusahakan tidak lebih dari 5 cm.
7. Setiap memasukkan sampah harus diaduk merata dengan aktivator dan ditutup. Jika gentong
sudah penuh dapat beralih ke gentong kedua. Ukurlah suhu dan pH pada awal pembuatan
dan setiap seminggu sekali. Pengukuran suhu dan pH dilakukan sebelum sampah diaduk.
8. Gentong pertama yang sudah penuh diperiksa dan diaduk setiap 2 hari sekali. Jika terlalu
kering disirami air. Untuk mempercepat dapat ditaburi dengan inokulan padat atau inokulan
cair secukupnya.
9. Jika sudah berumur 2-3 bulan sudah menjadi kompos. Sampah yang sudah jadi kompos
dengan ciri: tidak panas, tidak berbau, dan warnanya seperti tanah, kemudian dikeluarkan.
10. Kompos dikeringanginkan dan diayak kemudian dikemas. Jika masih ada sisa sampah kasar
maka bisa diproses kembali.

c. Hasil Pengamatan

Pengamatan Hal-hal yang diamati


ke Suhu (0C) pH Kondisi campuran
1 (minggu ke-1)

2 (minggu ke-2)

3 (minggu ke-3)

4 (minggu ke-4)

5 (minggu ke-5)

6 (minggu ke-6)

C. Pertanyaan
1. Apakah selama proses pengomposan terjadi perubahan suhu dan pH? Mengapa?
2. Jelaskan keuntungan menggunakan pupuk organik dibanding pupuk kimia
3. Mengapa pupuk kandang dan sampah organik harus diolah menjadi bokasi terlebih dahulu?
4. Apa yang terkandung dalam Stardec / inokulan sehingga dapat digunakan untuk membuat
kompos / bokasi?
5. Dalam pengelolaan sampah dikenal istilah 3 R, jelaskan apa yang dimaksud 3 R.

Anda mungkin juga menyukai