Anda di halaman 1dari 34

PROSES PEMBUATAN

PUPUK ORGANIK
Oleh : JUMALI
Mayungan Potorono Banguntapan Bantul
KSM Salakan Bersemi
APA ITU
KOMPOS ?

HUMUS ?

PUPUK ORGANIK ?
•KOMPOS adalah semua sampah organik yang
dapat dikomposkan atau sisa kegiatan sehari-hari
manusia atau proses alami yang berbentuk padat.
•HUMUS adalah tanah yang sangat subur
terbentuk dari lupukan daun dan batang pohon.
Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan
hewan yang mengalami perombakan oleh
organisme dalam tanah, berada dalam keadaan
stabil, berwarna coklat kehitaman.
•PUPUK ORGANIK adalah pupuk yang tersusun
darimateri mahluk hidup seperti pelapukan sisa
tanaman, hewan dan manusia.
JENIS SAMPAH ORGANIK
1. Sampah Kebun
Seperti Daun kering,Daun hijau,potongan
rumput,dsb
2. Sampah Pertanian
Seperti Jerami, Kulit kacang, dsb
3. Sampah Peternakan
Seperti sisa pakan, kotoran ternak. dsb
4. Sampah Dapur
Seperti sisa makanan, potongan sayuran, kulit buah,
dsb
5. Sampah Pertukangan
SAVGHGH
Seperti serbuk
;L gergaji
;L
6. Sampah Pasar
L
Seperti buah busuk, sisa sayuran, dsb.
BAHAN BAKU KOMPOS
Contohnya :
• Bahan ini sumber Daun kering,
1. Bahan yang makanan untuk mikroba rumput kering,
mengandung • Bahan ini adalah sekam padi,
Karbon(C) kering,kasar/berserat,
jerami, kulit
berwarna coklat(sampah
Tinggi coklat) jagung, serbuk
gergaji

Contohnya :
• Diperlukan untuk Sayuran, Buah-
2. Bahan yang tumbuh & berkembang
mengandung biak buahan, Daun
• Umumnya berwarna segar, Sampah
Nitrogen (N) SAVGHGH
hijau,mengandung air Dapur, Kotoran
Tinggi ;L ;L (sampah hijau) sapi, kulit telur,
L
Ampas teh.
PERBANDINGAN C DAN N
Perbandingannnya bervariasi tergantung
bahan yang tersedia
Perbandingan sampah coklat (C) 1 bagian
dan sampah hijau (N) 2 bagian/lebih
Jika terlalu banyak bahan hijau, maka
kadar air tinggi, becek dan berbau. Terlalu
banyak bahan coklat pengomposan akan
memakanSAVGHGH
;L
waktu yang lama atau terhenti
;L
L
KELEMBABAN
 tempat pengomposan sebaiknya tidak langsung
terkena air hujan

Tidak Terlalu kering akan menimbulkan dehidrasi


bagi mikroba, sehingga pengomposan berjalan
sangat lambat

Jika tumpukan kompos terlihat kering air


menguap, perlu diperciki air lagi.
SAVGHGH
;L
;L
L
OKSIGEN
Mikroba pembuat kompos perlu udara segar
oksigen untuk tumbuh dan berkembang biak
(mikroba aerob)
Jika udara habis, mikroba anaerob akan
mengambil alih. Mereka menguraikan secara
lambat, menghasilkan gas metan yang beracun
dan gas H2S yang berbau seperti telur busuk.
Keluar airSAVGHGH
lindi yang berwarna hitam dan
;L
berbau busuk.
;L
L
LANJUTAN

Pada lapisan sampah yang baru, masih


terkandung cukup oksigen.tetapi kalau
mikroba sudah mulai tumbuh, dan kompos
sudah mulai terbentuk, mikroba ini
memerlukan banyak oksigen sehingga perlu
sering diaduk atau dibalik untuk memasukkan
udara segar.
SAVGHGH
;L
;L
L
Cara Penggunaan Komposter Skala Rumah
Tangga
Langkah Persiapan :
1. Pasang alas angsang ( Jerami/Kardus ) diatas
sarangan
2. Masukkan activator/Kompos padat setebal 
15cm diatas jerami/kardus sebagai biang kompos
3. Siapkan bumbu pengomposan (campuran
kompos dengan serbuk gergaji dengan
perbandingan 1:1) tempatkan dalam wadah
sendiri
Cara Penggunaan
1. Sebelum dimasukkan dalam komposter, sampah
terlebih dahulu dikecilkan ukuranya
(dirajang/dipotong kecil)
2. Masukkan sampah yang telah dirajang kedalam
komposter diatas activator secara merata.
3. Taburkan bumbu kompos setebal 1cm diatas
sampah yang dimasukkan tadi
4. Masukkan lagi sampah berikutnya dan taburkan
lagi bumbu kompos diatasnya, begitu seterusnya
5. Kondisi sampah organik dalam komposter harus
dijaga. Apabila terlalu kering harus
disiram/semprotkan air, jika terlalu basah maka
taburkan bumbu kompos secukupnya
6. Apabila jerami/kardus alas sudah lapuk dan
sampah sudah jadi kompos. Maka kompos akan
turun kebawah melewati saringan
7. Pemanenan kompos dilakukan lewat lubang pintu
bawah. Sebelum digunakan kompos terlebih dulu
dikering-anginkan.
PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH HALAMAN,
KEBUN/PERTANIAN
1 Pemilahan Sampah
Halaman,Kebun/Pertanian
2 Penggilingan/Pencacahan

3 Pencampuran

4 Pembalikan

5 Pematangan

6 Pengayakan
SAVGHGH
7 ;L Pengemasan
;L
8 L Pemanfaatan
GAMBAR-GAMBAR
PROSES PEMBUATAN PUPUK KOMPOS

SAVGHGH
;L
;L
L PEMILAHAN
SAVGHGH
;L
;L
L
SAVGHGH
;L
;L PEMBALIKAN
L
SAVGHGH
;L PEMATANGA
;L
L N
SAVGHGH
;L PENGAYAKAN
;L
L
SAVGHGH
;L
;L
L
PENGEMASA
CIRI-CIRI KOMPOS
YANG MEMPUNYAI KUALITAS BAIK
1. Tidak berbau busuk, tetapi berbau tanah.
2. Warna kehitaman atau coklat kehitaman
3. Suhu sama dengan suhu tanah (30-32°C)
4. Kadar air 30-40 %
5.Keasaman (PH) 6,8 - 7,5
6.Jika di masukkan kedalam air seluruhnya tenggelam,
warna air jernih, jika sebagian besar mengambang berarti
ada bahan yang tidak menjadi kompos (dari
pembusukan/pembakaran sampah), jika airnya keruh
berarti mengandung
SAVGHGH air lindi dari pembusukan sampah.
7.Jika digunakan
;L untuk pupuk, tidak tumbuh tanaman yang
;L
tidak dikehendaki
L
(gulma), tanaman lebih subur.
MANFAAT KOMPOS
Menggemburkan tanah, menyimpan
oksigen, mengikat air
Kaya berbagai unsur nutrisi tanaman seperti
N, C, phospor, kalium, magnesium yang
dilepaskan perlahan-lahan
Dapat diberikan kapan saja, berapa saja.
Dapat dicampurkan dalam pakan ternak
karena kandungan Lactobacillus
SAVGHGH
;L
;L
L
PEMBUATAN INOKULEN CAIR
DARI “POHON PISANG”
Bahan : - Pohon Pisang
- Terasi 1 Kg
- Ragi tempe 1 Kg
- Tetes 5 Botol
- Air Leri 50 liter
Cara Pembuatan :
Pohon pisang dirajang kemudian dimasukkan kedalam tong ukuran
200 liter dan dikasih air 50 liter. Setiap 3 hari diaduk selama 4 kali
adukan. Kemudian pohon pisang diperas dan diambil ampasnya.
Selanjutnya masukkan Leri kedalam tong sebanyak 50 liter.
Kemudian merebus terasi hingga mendidih dan hancur, kemudian
SAVGHGH
didiamkan sampai ;L
dingin. Setelah dingin dimasukkan kedalam
tong. kemudian ragi;L tempe dan tetes dimasukkan dalam tong dan
setiap 3 hari sekali
L diaduk sampai 6 kali adukan.
PEMBUATAN INOKULEN CAIR
DARI “NANAS”
Bahan dan Alat :
 Buah nanas
 Larutan gula 5 % (± 1 sendok makan / liter air)
 Pisau / blender, botol kaca, corong
Cara Pembuatan :
1. Nanas ± 50 gram dirajang kecil-kecil atau diblender
2. Campur dengan 1 liter larutan gula 5% (± 1 sendok makan/liter
air)
3. Aduk hingga larut merata
4. Masukkan ke dalam botol kaca hingga ¾ bagian tutup botol
(sisakan untuk ruang udara), kemudian tutup dan simpah di
tempat terlindung dari sinar matahari.
5. Kocok larutan SAVGHGH
2x sehari (pagi dan sore)
;L
6. Setiap kali selesai
;L mengocok, buka tutup botol dan tutup kembali
7. Setelah 5-7 hari
L siap digunakan untuk memacu dalam pembuatan
kompos dengan cara menyemprotkannya
MANFAAT PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK
1.Aspek Lingkungan dan Kesehatan
Lingkungan bersih
Mengurangi resiko banjir
Mengurangi resiko penyakit
2.Aspek Sosial
 Membuka lapangan kerja
 Meningkatkan penghasilan
 Penghematan uang belanja
 Meningkatkan kepedulian
3.Aspek Ekonomi
Menunjang peningkatan produktivitas hasil pertanian
SAVGHGH
Melepaskan
;L ketergantungan pada pupuk kimia
Meningkatkan
;L ekonomi masyarakat di desa – desa dan
L
daerah tertinggal
MASALAH DAN SOLUSINYA

SAVGHGH
;L
;L
L
SAVGHGH
;L
;L
L
PERTANYAAN SEPUTAR KOMPOS
1. Bagaimana mengatasi jika tumbuh belatung ?

2.Bagaimana mengatasi kompos yang bantat,


mengempal dan berbau ?

3. Tumpukan kompos tidak panas, apakah tidak terjadi


proses pengomposan ?

4. Bagaimana mengatasinya jika timbul bau busuk ?

5. Apakah perlu penambahan kapur


SAVGHGH
;L
;L
6. BagaimanaLmengetahui sampah sudah mateng
Rata-rata kandungan NPK pada beberapa tanaman

Jenis tanaman N(%) P(%) K(%)

Azolla 4.2 0.6 2.2

Gliricide 21.3 2.3 8.9

Lamtoro 18.7 2.2 10.5

Alang-alang 6.3 0.7 5.8

Daun tebu 9.5 1.5 6.8

Jerami 6.4 0.6 2.2


Rata-rata kandungan kompos
fermentasi

Ph = 7.50 %
N = 4.06 %
P = 6.06 %
K = 2.30 %
S = 1.82 %
Fe = 3.15 %
Ca = 8.66 %
PENYULUHAN BIMBINGAN TEKNIS
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
KUNJUNGAN KE KSM
KUNJUNGAN KE KSM

Anda mungkin juga menyukai