Anda di halaman 1dari 24

PENGOMPOSAN

(PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK


MENJADI KOMPOS)

FENTI HALIDA, ST
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PENGERTIAN
PENGOMPOSAN :
 pengolahan sampah organik menjadi kompos
/pupuk padat dengan memanfaatkan jasa/aktivitas
mikroorganisme pengurai.
SAMPAH ORGANIK :
 sisa/limbah padat dari suatu proses/kegiatan yang
menggunakan bahan tumbuhan/hewan; dan relatif
mudah membusuk/terurai dalam proses alami.
KOMPOS :
 bahan/biomasa menyerupai tanah yang dihasilkan
dari aktivitas mikroorganisme pengurai yang dapat
meningkatkan kesuburan tanah/tanaman.
PENGOMPOSAN

SAMPAH
ORGANIK PROSES BIOLOGI
(tumbuhan/ (mikro & makro
KOMPOS
hewan) organisme)
PERAN MIKROBA
1. Merombak bahan/sampah organik menjadi
unsur-unsur yang dapat dikembalikan ke
tanah dalam bentuk hara mineral N, P, K, Ca,
Mg, dll
2. Menguraikan bahan kimia yang sebelumnya
sulit diserap menjadi bentuk yang mudah
diserap oleh tanaman
3. Mengeluarkan suatu zat yang dapat
memperlancar penyaluran hara dan air dari
akar ke daun.
KOMPOS  UNSUR HARA TANAMAN

Unsur hara (makanan) bagi tanaman adalah


unsur kimia yang dibutuhkan tanaman
untuk proses pertumbuhannya

Unsur Hara Makro :


Primer : C, H, O, N, P dan K
Sekunder: Ca, Mg dan S
 Unsur Hara Mikro :
Zn, Fe, Mn, Cu, B, Mo (Molibdenum) dan Cl
JALUR PENGOMPOSAN
SAMPAH
ORGANIK

ANAEROB AEROB
(tertutup) (aliran udara/terbuka)
Mikroba anaerobik Mikroba aerobik
 Banyak Lindi/Leachate  Sedikit Lindi
 Gas CH4, H2S, NH4  Gas CO2
 Bau Busuk  Tidak berbau busuk
 Proses lebih lama  Proses lebih cepat

KOMPOS
PRINSIP DASAR DALAM PENGOMPOSAN
≈ KETERPENUHAN KEBUTUHAN MIKROBA;
MIKROBA ≈ MAKHLUK HIDUP
1. Kecukupan gizi (makanan)  energi (C) dan
protein (N)  C/N Ratio : 30-40/1
 sumber C : daun kering (warna coklat)
 sumber N : daun hijau, sampah dapur,
sisa makanan, kotoran ternak, dsb.
2. Kecukupan air
3. Kecukupan oksigen
SYARAT PENTING PENGOMPOSAN
 Ukuran diusahakan < 5 cm
 Komposisi sampah organik bervariasi
 tidak boleh hanya sampah organik kering/basah
 C/N ratio (30-40)/1
 Kelembaban harus terjaga antara 50%-60%.
 tidak boleh terlalu kering atau terlalu basah
 Ada sirkulasi udara
 pengadukan minimal seminggu sekali
 atau ventilasi didalam alat pengomposan
 Suhu tahap awal antara 50 -700C.
 suhu tidak boleh melebihi 700C.
SAMPAH ORGANIK

Mikroorganisme
Kelembaban
(bakteri, jamur,serangga,
(ideal : 50-60%)
dll)

Udara (O2)
Nutrisi (C/N) (mengaduk/membalik
(ideal : 30/1) 1 minggu sekali)

Ukuran Bahan Suhu


(ideal 2 -4 cm) (ideal : 50 -700C)

KOMPOS
TAHAPAN PENGOMPOSAN

- Memilih model/cara pengomposan


- Menyiapkan alat dan kelengkapannya
- Menyediakan bahan kompos (sampah organik)
- Menyiapkan biang kompos ( kompos atau tanah
subur atau pupuk kandang)
- Menyediakan inokulen cair (penambahan
mikroorganisme pengurai)  TIDAK WAJIB
- Melakukan proses pengomposan
- Memantau suhu dan kelembaban secara rutin
- Memanen dan memanfaatkannya
BAHAN BAKU PENGOMPOSAN
sampah organik
ada yang cepat dan ada yang lama terurai
Jenis sampah yang sering dikomposkan:
 Sampah dapur
 Sampah kebun
 Sampah pertanian
 Sampah peternakan
 Sampah pertukangan
 Sampah pasar
PERALATAN DALAM PENGOMPOSAN

1.Tempat/wadah/lokasi pengomposan
2.Perlengkapan untuk merajang/mencacah,
mengaduk, membalik, menyiram, memanen dll.
3.Ayakan kompos untuk memisahkan bagian yang
kasar
PEMBUATAN
BIOAKTIVATOR/INOKULEN
(MIKROORGANISME PENGURAI)

 UNTUK MEMPERCEPAT PROSES


PENGOMPOSAN (PEMACU)
PEMBUATAN INOKULEN CAIR BERBAHAN EM
1. Membeli larutan EM4 atau EM jenis lain di toko
pertanian
2. Membuat larutan gula (rebus 1/2 kg gula merah + 1 ltr
air), dinginkan dan masukkan dalam botol kaca.
3. Mengaktifkan Larutan EM :
10 cc (1 tutup botol) EM + 10 cc larutan gula + 5 ltr air,
aduk hingga rata dan diamkan 2 malam.  EM aktif ini
dapat disimpan 1 bulan.
3. Menggunakan Larutan EM :
Encerkan larutan EM aktif dengan air 1 : 5, masukkan
botol semprot  dapat disimpan 1 minggu.
Semprotkan kedalam sampah organik yang akan
dikompos hingga basah merata
PEMBUATAN INOKULEN BERBAHAN EM4
UNTUK MEMPERCEPAT PENGOMPOSAN

LARUTAN BIANG EM4 LARUTAN GULA 10%

10 CC 10 CC
( 2 sendok makan) ( 2 sendok makan)

5 Liter air Diamkan


2 hari

INOKULEN EM4
AKTIF
PENGOMPOSAN SKALA KELOMPOK/ BAK KOMPOS
KOMUNAL (SAMPAH KEBUN)

DI ATAS TANAH
DAUN KERING

DAUN SEGAR
CAMPUR MERATA
1:1:1 DALAM KARUNG
BASAHI AIR

PUPUK KANDANG
/KOMPOS/TANAH SUBUR
Tanda-tanda Kompos Matang :
Baunya seperti bau tanah
Warna coklat kehitaman
Bentuknya sudah hancur
Tidak menyerupai bahan awalnya
Suhunya sekitar 30 derajat celcius
CIRI KOMPOS YANG BERKUALITAS BAIK
Warna kehitaman seperti tanah
Berbau seperti tanah
Kelembaban 30 – 50%
pH berkisar 6,8 – 7,49
Suhu berkisar 300C - 350C
Mengandung : Nitrogen (≥ 0,40%), Phosphor (≥
0,10%), Kalium (≥ 0,20%)
Bila dimasukkan kedalam air, tidak banyak yang
mengambang
Apabila digenggam sedikit menggumpal dan remah
PEMANFAATAN KOMPOS
UNTUK MEDIA PERSEMAIAN
Campuran  Pasir : Kompos
Perbandingan = 1 : 1
UNTUK TANAMAN DALAM POT
Campuran  Tanah : Pasir : Kompos
Perbandingan = 1 : 1 : 1

UNTUK TANAMAN DI TANAH


Campuran Pasir : Kompos (tergantung jenis tanah)
Perbandingan = 1 : 1
 disekitar tanaman sedalam 10-35 cm
PERMASALAHAN DALAM PENGOMPOSAN DAN
SOLUSINYA
MASALAH PENYEBAB SOLUSI
BAU BUSUK Terlalu dominan sampah dapur, Taburkan bumbu kompos
terlalu basah dan tidak ada (sampah daun kering) dan
sirkulasi udara (kurang oksigen) lakukan pengadukan

BANYAK Banyak sampah sisa makanan dan Taburkan bumbu kompos di


BELATUNG terlalu basah atasnya agar belatung tidak
kelihatan, dan tetap
lanjutkan pengomposan

TIDAK CEPAT Terlalu dominan sampah organik Tambahkan sampah organik


JADI kering (daun kering), ukurannya segar (daun hijau/sampah
KOMPOS masih besat-besar dan dapur) yang telah dicacah,
(LAMA) kelembaban kurang sehingga semprotkan air atau inokulen
mikroorganisme tidak dapat kemudian aduk hingga
hidup dengan baik bercampur merata
Kompos Cair
Bahan baku :
1. Sampah buah-buahan + 1 Kg
2. Gula pasir/ gula merah/ tetes tebu + 2 ons
3. Air sumur (bukan PAM) + 3 Liter
Cara Pembuatan :
Sampah buah dicacah, lalu dimasukkan ke dalam
karung tembus air
Campur gula dengan air di ember, lalu aduk merata
Masukkan karung sampah buah ke dalam air, bila
perlu diberi pemberat agar tenggelam
Ember ditutup rapat dan biarkan sampai dengan 1
bulan
Aduk setiap 3 hari sekali
Bila timbul bau busuk, tambahkan gula 1 sendok
makan
Cara Penggunaan/ Aplikasi
Campur dengan air sumur dengan perbandingan 50
liter air : 1 liter kompos cair
1 tutup botol Aqua + 1 liter air
 Siramkan ke tanaman 1-2 kali seminggu
Bisa digunakan sebagai bioaktivator dalam
pembuatan kompos padat

Anda mungkin juga menyukai