Anda di halaman 1dari 74

PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R

PERMASALAHAN
Timbulan/produksi sampah semakin meningkat seiring
dengan pertumbuhan penduduk
Pembakaran sampah memproduksi gas dan partikel debu
yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan
Tanpa proses pengolahan sampah lebih lanjut, ekspansi
TPA terus berlangsung, berakibat berkurangnya lahan
produktif secara signifikan
Tanpa proses lebih lanjut, TPA tidak menawarkan solusi
apapun, hanya menguras uang dan timbulnya masalah
polusi pada transportasi pengangkutan sampah.
PENGELOLAAN SAMPAH
Kegiatan yang sistematis, menyeluruh
dan berkesinambungan yang meliputi
Pengurangan dan Penanganan
sampah
Reduce:
➢Pilih produk dengan pengemas yang dapat
didaur ulang
➢Hindari pemakaian dan pembelian produk
yang menghasilkan sampah dalam jumlah
besar
➢Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)
➢Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
Reuse:
➢Gunakan Kembali wadah/kemasan untuk fungsi
yang sama atau fungsi lainnya
➢Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan
berulang-ulang
➢Gunakan baterai yang dapat di-charge Kembali
➢Jual atau berikan sampah yang telah terpilah
kepada pihak yang memerlukan
Recycle:
➢Lakukan pengolahan sampah organik menjadi
kompos
➢Lakukan pengolahan sampah non organik
menjadi barang yang bermanfaat:
- Membuat kerajinan dari plastik/kertas
- Membuat batako, pot, dari styrofom
- Membuat kertas dari bubur kertas
SALAH SATU PENERAPAN
3 R ADALAH
MEMANFAATKAN BOTOL
BEKAS AIR MINERAL
UNTUK MEDIA TANAM
BAIK DENGAN MEDIA
TANAH MAUPUN AIR
(HIDROPONIK)
HIDRPONIK MERUPAKAN CARA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN MEDIA
AIR, PEMBERIAN AIR DAN PUPUK SECARA BERSAMAAN DISESUAIKAN
DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI TANAMAN, UMUR, DAN KONDISI
LINGKUNGAN
 Merupakan hasil fermentasi atau hasil dekomposisi bahan
organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik
 Hasil dekomposisi bahan organik secara biologis menjadi
humus
 Secara ilmiah dapat diartikan sebagai partikel tanah yang
bermuatan negatif sehingga dapat dikoagulasikan oleh
kation dan partikel tanah untuk membentuk granula tanah.
Mengapa KOMPOS???

• Karena sampah yang dihasilkan di Indonesia


± 70% adalah sampah basah/organik.
• Teknologinya sederhana.
• Biaya produksinya relatif rendah.
Manfaat Pengomposan

Mereduksi sampah Menekan biaya investasi


pada sumbernya pengolahan sampah

Kesempatan Peningkatan
berusaha dalam peluang usaha dan
penyediaan penghasilan
pupuk organik masyarakat
KEUNGGULAN KOMPOS
KOMPOS PUPUK KIMIA
 Mengandung unsur hara  Hanya mengandung satu
makro dan mikro lengkap atau beberapa unsur hara,
walau jumlah sedikit tetapi dalam jumalah banyak
 Dapat memperbaiki  Tidak dapat memperbaiki
struktur tanah
struktur tanah, tp
 Beberapa tanaman yang penggunaan jangka panjang
menggunakan kompos membuat tanah mjd keras
lebih tahan penyakit
 Menurunkan aktivitas  Membuat tanaman manja
mikroorganisme tanah shg rentan thd penyakit
PROSES AEROB
P R O S E S Merupakan proses pengomposan yang memerlukan
oksigen/udara dalam proses penguraian bahan organiknya.
PENGOMPOSAN Mikroorganisme yang tumbuh adalah mikroba aerob.
Cocok untuk skala kawasan/industri.

PROSES ANAEROB
Merupakan proses pengomposan pada kondisi tidak
ada/sedikit udara dalam proses penguraian bahan
organiknya. Mikroorganisme yang tumbuh adalah mikroba
anaerob.
Cocok untuk skala kecil/rumah tangga.
CARA SEDERHANA PEMBUATAN KOMPOS
PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK/DAPUR
SKALA RUMAH TANGGA
DENGAN KOMPOSTER

Tanah Subur Serbuk Kayu


atau Pupuk atau Sekam
Kandang Padi
(1 BAGIAN) (1 BAGIAN)

BUMBU KOMPOS

SAMPAH ORGANIK

BUMBU AKTIVATOR (KOMPOS )


KOMPOS JERAMI/KARDUS
ALAT dan BAHAN

ALAT BAHAN
 Komposter  Hasil pemisahan
 Pisau sampah rumah
 Jerami/Kardus tangga (sampah
 Cetok untuk organik/sampah
mencampur basah)
 Kompos jadi
(Bumbu kompos)
PROSEDUR PENGOMPOSAN SKALA RUMAH TANGGA
TATACARA PENGGUNAAN KOMPOSTER
• Pasang jerami/kardus diatas sarangan
• Masukkan aktivator (kompos yang sudah
jadi/tanah subur/pupuk kandang) ± 10 cm
• Masukkan sampah organik setiap kali
menghasilkan. Kalau ukurannya besar, aktivator

cacah terlebih dulu sebelum memasukkan.


jerami/ilalang/kardus
• Taburkan bumbu dan aduk hingga
bercampur merata dengan sampah organik sarangan

yang dimasukkan hingga bercampur.


• Semprotkan inokulen cair BILA ADA.
• Apabila terlalu kering siram air, bila terlalu
basah taburkan bumbu kompos lebih
Potong kecil-kecil,
banyak. aduk setiap kali
• Jika ada belatung taburkan bumbu kompos memasukkan
lebih banyak
• Kompos yang sudah jadi dapat dipanen dari
lubang bagian samping bawah.
TERIMA KASIH
Pengenalan dan
Cara Pembuatan
Eco Enzyme
Apa itu
Eco Enzyme?
. Eco Enzyme adalah produk hasil dari
fermentasi sampah limbah dapur yang
01 dicampur dengan gula dan air dengan
waktu fermentasi selama 3 bulan

Warnanya coklat (coklat muda sampai


coklat tua) dan memiliki aroma
02 fermentasi asam manis yang kuat
Siapakah
Penemu Eco Enzyme?
Formula pembuatan Eco-Enzyme
ditemukan oleh :

Dr. Rosukon Poompanvong


Pendiri Asosiasi Pertanian Organik
Thailand, yang melakukan
penelitian sejak tahun 1980-an
Diperkenalkan secara
Lebih luas oleh?

Dr. Joean Oon


Seorang peneliti Naturopathy dari
Penang, Malaysia
Manfaat Eco Enzyme

01 DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

02 BAGI KESEHATAN

03 BAGI UDARA, AIR, TANAH, DAN


PERTANIAN
KEBERSIHAN DIRI DETOKS HAND SANITIZER
Eco Enzyme
bermanfaat untuk
Meningkatkan kualitas
udara, air, dan tanah.
Eco Enzyme dapat memperbaiki kualitas udara
sehingga udara menjadi lebih segar, bersih,
menghilangkan asap dan bau
Eco Enzyme dapat memperbaiki kualitas air
yang sudah tercemar seperti danau, sungai,
got, sumur, selokan, kali dll
PENUANGAN ECO
ENZYME UNTUK
DANAU YANG
TERCEMAR

SETELAH 2 HARI
PENUANGAN
Tanah yang gersang dan tandus dapat
ditingkatkan kesuburannya dengan Eco Enzyme
sehingga dapat ditanam kembali
CARA MEMBUAT ECO
ENZYME

1 BAGIAN GULA
(kg/gr) 10 BAGIAN AIR
(liter/ml)

3 BAGIAN
SISA SAYUR DAN KU
LIT BUAH
(kg/gr)
TIPS MEMILIH GULA

Jenis gula yang


bisa digunakan:

✓ Molase
✓ Gula merah tebu
✓ Gula aren
✓ Gula kelapa Bukan Gula
✓ Gula lontar Pasir

Jenis gula apapun yang digunakan harus ditimbang atau


diukur dalam satuan gram/kilogram (gr/kg)
Semua sisa buah / sayuran dapat digunakan untuk
membuat Eco-Enzyme, KECUALI yang:

SUDAH DIMASAK BUSUK/ BERULAT/ BERMINYAK


KERING/
(direbus, digoreng, BERJAMUR (seperti kelapa
KERAS(kayu)
ditumis) dan ampasnya)
Tips Penggunaan Sisa Buah dan
Sayur (Bahan Organik/BO)
❑Cuci Bersih
❑BO minimal 5 macam
❑BO dipotong sesuai ketersediaan waktu masing-masing
AIR YANG BISA DIGUNAKAN
AIR ISI ULANG
AIR SUMUR

AIR GALON
AIR BUANGAN
AC

AIR HUJAN
AIR PDAM yang ditampung langsung dari langit
yang didiamkan selama minimal 24 (TIDAK melalui genteng dan pipa) dan
jam (agar kaporit mengendap dan bisa sebaiknya diendapkan 24 jam
dipisahkan)
Volume maksimal air = 60% dari volume wadah
Wadah logam Wadah kaca Wadah bermulut Memiliki TUTUP Boleh Besar Berbahan
TIDAK BOLEH TIDAK BOLEH sempit TIDAK Kecil PLASTIK
digunakan digunakan BERMULUT
(mudah karatan) (karena rentan disarankan (karena BESAR
rentan meledak)
pecah) • Botol mineral bekas bisa
digunakan untuk menyimpan hasil
panen eco enzyme
2 4
1 3
1. Tutup rapat
1. Bersihkan wadah dari Masukkan gula Masukkan potongan sampai panen.
sisa sabun atau bahan
kimia. sesuai takaran, 2. Beri label
sisa buah dan sayuran
2. Ukur volume yaitu 10% tanggal
yaitu 30% dari volume
wadah. dari berat air. pembuatan dan
3. Masukkan air air, lalu aduk rata
bersih maksimum tanggal panen.
- Tidak ada keharusan buka dan aduk
sebanyak 60% dari
volume wadah.
- Tidak ada keharusan meremas BO
- Pastikan wadah tertutup serapat
mungkin
Teduh

Sirkulasi Baik
Lingkungan Bersih
LOKASI PENYIMPANAN
Untuk menghindari kontaminasi,
tempatkan wadah larutan
fermentasi di tempat yang:

- Tidak terkena sinar matahari langsung


- Memiliki sirkulasi udara yang baik
- Jauh dari Wi-Fi, WC, tong sampah, tempat
pembakaran sampah, dan bahan-bahan
kimia
Siapkan wadah berisi air
dan gula sesuai takaran
Jika kita memiliki
wadah yang besar Masukkan bahan organik
dan gula yang sedikit demi sedikit sesuai
cukup, tetapi tidak ketersediaan
memiliki cukup sisa
buah / sayuran, kita
bisa mencicilnya Catat beratnya setiap kali
sedikit demi sedikit. menambahkan bahan
Setelah bahan telah memenuhi
takaran, catat tanggal tersebut
sebagai tanggal pembuatan Eco
Enzyme
Eco-Enzyme yang
baik memenuhi
persyaratan:
• pH di bawah 4.0
• Aroma asam segar
khas fermentasi
→ Timbul Belatung

PENYEBAB:
Wadah kurang tertutup rapat

MASALAH :
Belatung muncul di
dalam wadah
→ Timbul Jamur Hitam
MASALAH SOLUSI
Larutan berbau got Perbaiki kerapatan wadah.
atau ada jamur hit Tempatkan wadah (tertutup)
am. di bawah sinar matahari pagi
selama 30 menit selama
3 hari, dan periksa kembali
setelah 7 hari.
PENYEBAB
Kontaminasi mikroba ‘tidak
baik.’ Kemungkinan karena
lokasi penempatan wadah
kurang baik.
→ Bau Got
Pentingnya Eco Enzyme

60% Sampah di TPA adalah Sampah Organik


Sampah organic di TPA menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan,
mengurangi tingkat daur ulang plastic, serta meningkatkan resiko ter
jadinya ledakan TPA. Pembusukan sampah organik juga
menghasilkan gas metana

Gas Metana
Gas metana adalah salah satu gas rumah kaca yang
menyebabkan terjadinya pemanasan global
Ledakan Gas
Tragedi ledakan TPA Leuwigajah di Bandung (20
05) menghilangkan 157 nyawa, 137 rumah, 2 desa
, dan 8,4 hektar lahan pertanian.
Pentingnya Eco Enzyme

Produk yang Kita Gunakan di Rumah


Sebagian besar mengandung bahan kimia
sintetis yang berbahaya bagi Kesehatan
manusia dan lingkungan
ECOPRINT DENGAN
PEWARNA ALAMI
PENGERTIAN ECOPRINT

ECOPRINT adalah proses mencetak jejak daun, akar, ranting dan atau
bunga tanaman pada kain.

Section Break
ECOPRINT merupakan bagian dari ecodyeing (pewarnaan alami) pada
Insert the Sub Tittle of Your Presentation
sebuah kain.

Bahan yang digunakan berasal dari tumbuh-tumbuhan (akar, batang dan


daun) sehingga disebut “botanical style”
Komponen Pada Pembuatan Ecoprint
Daun yang mengandung zat tannin tinggi,
mudah untuk mengeluarkan warna.
Terdapat daun yang tanpa perlakuan
sudah dapat mengeluarkan warna seperti:
Daun Jati, Genitri, Lanang, Kesumba, Kulit
Simple Simple
Bawang Bombay.
PowerPoint
Presentation 2 PowerPoint
Presentation

KAIN DAUN
Jenis kain yang digunakan untuk
ECOPRINT adalah kain yang berasal dari 1
bahan alamai, seperti Katun, Sutra, Wol,
Linen, dll. Semakin tinggi protetin yang
terkandung dalam kain, semakin baik
dalam mengikat pewarna alam.
ZAT WARNA ALAM
Zat warna alam yang digunakan untuk ecoprint antara lain:
secang, tingi, tegeran, jambal, mahoni, jolawe, merr,
mengkudu, manggis, madde (akar tanaman Rubia), greentea,
daun manga, miana dll

Zat warna alam biasanya didapatkan dari tumbuhan (akar,


batang, daun) maupun binatang (serangga). Salah satu contoh
pewarna alami dari serangga yaitu Cochineal.
Bahan yang dibutuhkan dalam proses Ecoprint

TRO (Turkish Red Oil) Tunjung (Bahan pengunci warna)

Digunakan untuk proses Scouring Digunakan dalam proses mordant dan fiksasi --
> memberikan efek lebih gelap

Soda Ash/Cream of Tartar Tawas

Sebagai bahan pelengkap untuk Digunakan dalam proses mordant dan fiksasi
mordant --> memberikan efek natural/sama dengan
warna aslinya.
Saturn is the only planet with rings
METODE ECOPRINT

Metode Kukus/Steam
Alat yang dibutuhkan yaitu:
➢ Plastik,
➢ Pipa,
➢ Tali,
➢ Panci Kukusan
1. PERLAKUAN PADA KAIN:
A. SCOURING
B. PREMORDANT
C. MORDANT IN
D. PENATAAN DAUN DAN PENGUKUSAN
D. POST MORDANT/FIKSASI

2. PERLAKUAN PADA DAUN


SEBELUM DAUN DITEMPELKAN PADA KAIN
DICELUPKAN DULU DALAM LARUTAN
TUNJUNG, CUKA ATAU NO TREATMENT

42
01 SCOURING
• SCOURING BERTUJUAN UNTUK
MEMBERSIHKAN KAIN DARI SISA-SISA
PROSES PRODUKSI/KOTORAN

• JENIS KAIN KATUN DIRENDAM DENGAN TRO


SELAMA 30-60 MENIT

• JENIS KAIN SUTRA DIRENDAM DENGAN


CUKA 2% SELAMA 30-60 MENIT
02 PREMORDANT
• PREMORDANT BERTUJUAN UNTUK
MEMBERI UNSUR LOGAM PADA KAIN
AGAR LEBIH KUAT DALAM MENGIKAT
WARNA ALAM

• SUTRA, DIRENDAM TAWAS 14 GR/L +


CREAM OF TARTAR 6 GR/ SELAMA 24
JAM

• KATUN DIMASAK SAMPAI SUHU 80O C


MASUKAN TAWAS 14 G/L DAN SODA
We Create Quality
ABU 6GR/L (MASAK SATU JAM
Professional
DIAMKAN PPT ATAU BUAT
24 JAM),
Presentation
LARUTAN SEPERTI DIATAS, RENDAM
KAIN 2X24 JAM
03 MORDANT IN
• MORDANT IN BERTUJUAN UNTUK MEMBASAHI
SEKALIGUS MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENEMPELNYA WARNA ALAM PADA KAIN.

• BAHAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BERIKUT :


1. TAWAS 14 gr/L SELAMA 10 DETIK (WARNA
CENDERUNG MUDA)
2. CUKA 2% SELAMA 10 DETIK
3. TUNJUNG 3 gr/L SELAMA 10 DETIK (WARNA
CENDERUNG GELAP).
PENATAAN DAUN PADA KAIN
Gelar plastik bening pp ukuran Gulung dan ikat menjadi
0,3 mm seluas kain pada tempat
buntelan
yang rata

Celup kain katun/sutra ke dalam


larutan tunjung atau tawas
Kukus buntelan selama 2
selama 10 detik (mordant in) jam

Gelar kain katun / sutra di atas


Buka buntelan
plastik

Proses tempel pada kain Bersihkan dedaunan

Lipat kain menjadi 4 bagian Kering anginkan, kemudian kain dapat


(disesuaikan dengan panjang difiksasi setelah satu minggu
panci steam) menggunakan tawas/tunjung
04 POST MORDANT/FIKSASI
• FIKSASI DILAKUKAN MINIMAL 1 MINGGU SETELAH KAIN
KERING.
• FIKSASI DAPAT MENGGUNAKAN BAHAN SEBAGAI
BERIKUT :
- TUNJUNG 3 GR/L SELAMA 5 MENIT
- TAWAS 3 SDM/5L SELAMA 5 MENIT

• UNTUK POST MORDAN / FIKSASI PROSESNYA


SAMA DENGAN MORDAN IN AKAN TETAPI
DILAKUKAN SATU MINGGU SETELAH KAIN KERING
DARI PROSES PENGUKUSAN
CONTOH HASIL KARYA BASIC ECOPRINT
HASIL KARYA ECOPRINT
HASIL KARYA ECOPRINT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai