Anda di halaman 1dari 8

EKOENZIM

Latar Belakang

 Ekoenzim memanfaatkan sampah organik sebagai


bahan baku
 Fermentasinya menghasilkan gas O3 (ozon)
Manfaat Ekoenzim
 Hasil akhir larutan ekoenzim bila dilarutkan dngan
air akan bereaksi serta dapat digunakan sebagai ;
- Cairan pembersih mulai dari piring, lantai,
pakaian, kakus, sampai dengan pencuci rambut
dan sabun mandi
- Bila butuhkan, juga bisa melancarkan saluran air
yang tersumbat
- Bila digunakan untuk menyiram tanaman akan
memberi hasil buah, bunga, atau panen yang
lebih.
Cara membuat ekoenzim

Bahan
• Air bersih
• Gula jawa/gula aren
• Sampah organik (kulit buah/sayur)
• Botol/jeriken plastik (jangan gunakan
bahan kaca)
Perbandingan air : gula : sampah organik
adalah
10 : 1 : 3
Langkah Kerjanya adalah
• Masukkan air ke dalam botol yang mempunyai
tutup yang rapat. Air tidak boleh mengisi penuh
botol, harus tersisa ruang dalam botol untuk gas
hasil fermentasi.
• Potong kecil gula/gula pasir yang sudah dilarutkan,
masukkan ke dalam botol, lalu kocok sebentar.
• Masukkan potongan sampah organik ke dalam
botol, lalu tutup rapat-rapat.
• Diamkan selama 3 bulan agar proses fermentasi
sempurna dan menghasilkan ekoenzim.
Selama 1 bulan pertama, buka tutup botol
setiap hari paling lama 5 detik, untuk
membebaskan gas hasil fermentasi)

Campurkan larutan ekoenzim yang sudah


sempurna dengan takaran sesuai
penggunaan. Ampasnya dapat dijadikan
pupuk organik.
Takaran pemakaian

1.Mencuci piring (dapat dicampur sedikit sabun cuci piring agar


berbusa)
Perbandingannya dengan air, 1 : 10
2.Penyegar udara
Perbandingannya dengan air, 1 : 200
3.Menyiram tanaman
Perbandingannya dengan air, 1 : 500
4.Disinfektan
Perbandingannya dengan air, 1 : 500
5.Mengepel lantai
Perbandingannya dengan air, 1 : 400

contoh: misalnya untuk penyegar udara, maka 1 ml ekoenzim


dicampur dengan 200 ml air.

Anda mungkin juga menyukai