Anda di halaman 1dari 2

TATA CARA PEMBUATAN ECOENZYM

GUNA PENYUBURAN TANAMAN

A. Alat dan Bahan


Alat :
1. Toples/wadah plastik kedap udara dengan tutupnya
2. Pisau
3. Lakban
4. Timbangan digital
Bahan :
1. Sampah organik, sisa ampas/kulit buah, dan sisa sayuran
2. Gula aren
3. Air

B. Prosedur kerja
1. Siapkan wadah plastik kedap udara. Jangan gunakan wadah kaca atau logam yang
tidak memungkinkan terjadinya pemuaian, karena proses fermentasi ecoenzym
akan menghasilkan gas.
2. Bersihkan wadah yang ingin digunakan dengan air bersih.
3. Ditimbang terlebih dahulu bahan organik, sayur, buah-buahan sebanyak 2,743 kg
4. dan gula aren sebanyak 933 gram.
5. Potong sampah organik buah dan sayur menggunakan pisau.
6. Potong gula aren menggunakan pisau.
7. Masukan air sebanyak 9 liter ke dalam toples ukuran 16 liter.
8. Larutkan gula aren kedalam air, kemudian tambahkan sampah organik
kulit/ampas buah dan sayur yang sudah dipotong-potong. Hindari makanan yang
dimasak berminyak, sisa ikan atau daging. Untuk membuat ecoenzym yang
berbau segar, tambahkan kulit jeruk, lemon, atau daun pandan.
9. Kemudian aduk hingga semua bahan tercampur rata.
10. Tutup wadah dan dilakban, pastikan wadahnya kedap udara untuk proses
fermentasi.
11. Disimpan ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.
12. Kemudian difermentasi selama 3 bulan.
13. Pada Minggu pertama tutup toples di buka 1 kali setiap hari untuk membuang gas
yang ada di dalam toples. Lepaskan tekanan yang terbentuk di dalam wadah agar
tidak pecah.
14. Dorong ampas yang mengambang ke bawah sesekali.
15. Tempatkan lagi di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik.
16. Setelah itu dilakukan fermentasi selama 90 hari atau 3 bulan tanpa membuka
tutup tutup toples hingga waktu yang telah ditentukan.
C. Hasil Pembuatan
Setelah 3 bulan, keluarkan airnya dan sisakan endapannya saja. Endapan dapat
dikeringkan untuk dijadikan pupuk atau dibiarkan untuk fermentasi berikutnya.
Warna ideal dari ecoenzym adalah coklat tua. Jika warnanya berubah menjadi
hitam, tambahkan gula merah dalam jumlah yang sama untuk
memfermentasikannya kembali. Abaikan saja jika terdapat lapisan putih pada eco
enzym. Jika menemukan cacing di dalam wadah, biarkan selama beberapa saat,
dan tutup dengan rapat.

D. Penjelasan
Ecoenzyme adalah cairan alami hasil dari fermentasi sampah organik seperti, gula
atau molase, sisa buah atau sayuran, dan air (pembuangan AC, air hujan, air keran)
yang memiliki banyak kegunaan. Diperlukan pembuatan ecoenzym ini
dikarenakan 70% sampah yang terbuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
adalah sampah organik. Sampah organik yang ada di TPA, menimbulkan bau
yang tidak sedap bagi lingkungan sekitarnya, maka dengan membuat ecoenzym
ini dapat mengurangi tingkat daur ulang plastik, dan memberi resiko dari
terjadinya ledakan di TPA.
Pembuatan ecoenzym ini memakan waktu yang lama dikarenakan semakin lama
waktu yang dibutuhkan, semakin baik pula hasil yang akan didapatkan.
Sebaiknya tidak menyimpan ecoenzym di dalam kulkas. Jika setiap rumah tangga
memanfaatkan sampah mereka untuk menghasilkan ecoenzyme yang ramah
lingkungan, hal ini juga dapat menghentikan sampah dapur mencemari tanah dan
mengurangi pemanasan global.

Anda mungkin juga menyukai