TEKNOLOGI
TEPAT GUNA
DAFTAR ISI
cara membuat pupuk kandang ( 1 )
DIBUAT OLEH :
JULVIKAR FARHAN DWI SAPUTRA
X TKJ 1
No : 20
Namun apakah pupuk kandang yang dijual di pasaran telah masak / matang
atau terfermentasi secara sempurna ? Salah-salah tanaman kesayangan malah
merana bahkan mati jika kita beli pupuk kandang dipasaran yang belum jadi
beneran.
Terus bila kita memiliki banyak tanaman berarti perlu banyak pupuk kandang
yang tentunya akan ada biaya ekstra untuk pembelian pupuk kandang dalam
jumlah banyak. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan membikin bahan itu
sendiri.
Jika disekitar kita terdapat banyak kotoran ternak seperti sapi, ayam dll kita
dapat memanfaatkanya sendiri menjadi pupuk kandang. Tanpa panjang lebar,
mari kita bahas bagaimana membikin pupuk kandang yang murah, praktis dan
tentunya dalam waktu yang cepat.
Pertama siapkan Fermentator yang berfungsi memfermentasi kotoran hewan
atau sampah organik, dalam hal ini saya sering menggunakan SUPER DEGRA.
Sekedar catatan, saya menggunakan Super Degra karena harga yang relatif
murah, dan dapat memfermentasi kotoran ternak dengan waktu yang relatif
singkat (4 hari).
Dosis 1 liter Super Degra, jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal,
digunakan untuk 900 kg pupuk kandang, 75 kg sekam mentah, 25 kg dedak
katul sehingga kita dapatkan hasil 1.000 kg pupuk kandang siap pakai. Namun
jika Anda susah untuk mendapatkan dedak katul ataupun sekam mentah tidak
masalah.
Siapkan kotoran ternak (dalam hal ini saya gunakan pupuk kandang dari sapi),
kurang lebih sebanyak 2-3 karung plastik, hamparkan di tanah
Siramkan larutan pada campuran pupuk kandang dan sekam tadi secara merata,
kalau bisa gunakan gembor agar air tersiram secara merata pada pupuk
kandang
Gunakan sebagian larutan dulu, Aduk pupuk kandang yang telah disiram air +
Super Degra tadi secara merata, dan ulangi penyiraman sisa dari larutan yang
ada dan aduk kembali agar merata. Jika adonan masih terlihat kering dapat
Jika adonan sudah jadi, ditandai dengan : bila kita kepalkan dengan tangan
tidak keluar air, dan bila hasil kepalan tidak hancur seperti gambar dibawah,
Selanjutnya bikin gundukan kembali terhadap adonan yang sudah jadi dan tutup
dengan penutup agar proses fermentasi berlangsung sempurna
Tunggu hingga 4 hari, bila sebelum 4 hari suhu adonan terasa panas, buka penutup
namun jangan aduk adonan..
Gambar berikut hasil akhir dari pengolahan pupuk kandang yang diuraikan
diatas, pupuk kandang tinggal digunakan sebagai campuran media tanam untuk
mendapatkan hasil tanaman yang maksimal.
2.CARA MEMBUAT SAPU DARI BOTOL
BEKAS
sapu dari botol plastik, Memanfaatkan Botol Bekas Untuk Lingkungan dan Juga
Menghasilkan Pendapatan. Limbah Botol bekas digunakan sebagai pengganti pot
tanaman dan juga dapat menjadi barang seni yang bernilai tinggi jika diolah
dengan teknik kerajinan tangan. Selain itu dengan mengolah limbah botol bekas
kita dapat mengurangi volume sampah di indonesia bahkan meyelamatkan
dunia butuh 400 tahun untuk meleburkan sampah sampah plastik mending kita
pakai untuk yang lebih bermanfaat
Sebelumnya ane mau share kerajinan dari botol bekas mungkin berguna buat
agan agan semua kalo di rumah agan ada botol bekas ga di pake jangan
dibuang! mending di jadiin kaya gini nih, lebih berguna dan lebih hemat.
bahan yang dibutuhkan:
cara membuatnya:
1. buang label
2. cutter dasar botol sekitar 3 cm
3. gunting botol dengan jarak 1 – 2 cm
4. bila sudah selesai, potong bagian kepala botol (sisakan 1 botol)
5. ambil satu botol utuh, ambil kepalanya sampai bagian dada (sekitar 10
cm)
6. lalu masukkan satu persatu seperti digambar
7. masukan gagangnya, lalu dipaku
8. Voila!
3.CARA MEMBUAT FILTER AIR
SEDERHANA
Pertama, persiapan alat dan bahan
Alat dan bahan yang harus Anda persiapkan dalam demo filter air ini
adalah botol plastik 1, pasir, kerikil, kain kasa, kain dari pakaian atau
bandana biasa, arang, dan satu buah wadah dengan mulut yang besar
untuk menampung hasil dari air yang telah disaring. Anda bisa memilih
mangkuk, gelas, maupun botol plastik. Selanjutnya siapkan juga air yang
ingin Anda uji cobakan.
Kedua, potong botol plastik
Percobaan ini sederhana dengan menggunakan botol plastik. Pertama,
potong botol plastik menjadi 2 bagian (porsi 1/3 untuk bagian bawah
botol dan 2/3 untuk bagian corong atau mulut). Ambil bagian yang ada
corongnya (mulut botol). Tetap pasang tutup botol tapi lubangi sekitar
1,2 cm.
Ketiga, masukkan kasa
Lanjutkan dengan memasukkan kasa ke dalam botol yang telah dipilih.
Pastikan bahwa kasa sudah menyentuh ujung botol (mulut) tetapi tidak
keluar dari botol tersebut. Rapatkan. Inilah lapisan pertama dalam cara
membuat filter air untuk rumah tangga sederhana ini.
Keempat, masukkan arang
Bentuk lapisan kedua dengan arang yang sudah Anda siapkan tadi.
Rapatkan posisinya pada botol uji coba (di atas kain kasa). Jika sudah
selesai dengan proses lapisan kedua ini, silakan lanjut ke lapisan ketiga.
Kelima, masukkan pasir
Lapisan selanjutnya adalah pasir, pasir ini nanti akan bertugas menyaring
air.
Baca juga artikel saringan air bersih dengan penyaring air nicofilter.
Keenam, masukkan kerikil
Lapisan selanjutnya adalah lapisan kerikil dan disusul dengan lapisan
pasir dan kerikil lagi. Artinya, lapisan pasir dan kerikil terlihat melapisi
botol sebanyak 2 kali secara bergantian.
Ketujuh, pakai kain untuk menutup
Tutuplah bagian paling atas dari botol dengan kain yang sudah Anda
siapkan. Kain akan memperlambat laju air dan akan menjadi penyaring
pertama bagi air saat dituangkan.
Kedelapan, proses penyaringan
Tuangkan air melalui kain dan siapkan wadah di bagian bawah (dekat
dengan mulut botol plastik). Air akan tersaring dengan baik. Namun perlu
Anda ketahui bahwa cara ini tidak menjamin air akan bebas dari bakteri.
Gunting atau cutter digunakan untuk memotong bagian bawah botol air mineral.
Botol plastik air mineral ukuran 1.500 ml, digunakan sebagai wadah penyaringan air.
Kerikil, sebagai penyaring air yang pertama
Sabut kelapa, sebagai penyaring air tingkat kedua
Ijuk, sebagai penyaring air ketiga
Arang, sebagai penyaring air keempat
Spon, sebagai penyaring air terakhir atau paling bawah
Bak penampung berguna untuk menampung air hasil saringan, bak penampung dapat
menggunakan mangkok atau alat yang lain.
2. Langkah kerja:
1. Untuk memastikan bahan-bahan yang kita gunakan benar-benar bersih, cuci bersih semua
bahan yang akan digunakan, kemudian keringkan.
2. Ambil botol plastik air mineral bekas ukuran 1.500 ml atau ukuran 1,5 liter. Potong bagian
dasarnya menggunakan gunting atau cutter. Mintalah bantuan orang dewasa atau guru untuk
memotongnya karena menggunakan gunting atau cutter dapat mengenai tangan.
3. Buka tutup botol, lalu tempatkan botol air di bak penampungan, secara terbalik pegang botol
air mineral supaya tidak roboh saat dilakukan pengisian bahan-bahan penyaring air.
4. Susunlah bahan-bahan yang diperlukan sesuai urutan yaitu paling atas adalah kerikil, sabut
kelapa, arang, ijuk, dan terakhr adalah spons.
5. Letakkan bak penampung di bawah botol untuk menampung air hasil saringan.
6. Tuangkan beberapa gayung air kotor perlahan melalui botol penyaring.
7. Secara terus menerus, tuang air kotor tersebut hingga air yang tertampung berubah menjadi
lebih jernih.
8. Apabila hasil saringan masih kurang bersih lakukan penyaringan sekali lagi agar mendapatkan
air yang benar-benar bersih.
Setelah melakukan penyaringan air dengan menggunakan alat sederhana tugas selanjutnya
adalah membuat laporan hasil pengamatan. Salah satu bagian dalam pengamatan berisi tentang
hasil pengamatan dan kesimpulan.
Hasil Pengamatan
Hasil penjernihan air dapat dilihat melalui gambar sebelumnya.
Dimana air yang semula warnanya keruh berubah menjadi lebih bening. Hal ini karena bahan-
bahan yang digunakan, seperti batu kerikil, sabut kelapa, arang, ijuk, dan spons. Adapun batu-
batu kerikil dan sabut kelapa yang digunakan pada alat penjernihan air sederhana tersebuat
adalah untuk menyaring material-material yang berukuran besar, contoh : daun-daun, lumut,
ganggang, dan lain-lain. Sementara arang, ijuk, dan spons berfungsi untuk menyaring atau
menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin
dalam alat atau penyulingan air.
Kesimpulan :
Cara-cara manusia untuk mendapatkan air bersih melalui proses pembuatan alat penyaringan
atau penjernihan air. Ada beberapa cara menyaring atau menjernihkan air. Salah satunya, dapat
dilakukan dengan metode filtrasi dari benda-benda seperti kerikil, sabut kelapa, arang, ijuk, dan
spons yang dapat menyaring kotoran pada air limbah yang menjadikan air lebih bening.
5.MEMBUAT VAS BUNGA DARI BOTOL
BEKAS
Semoga bermanfaat.
6.MEMBUAT KOMPOR ENERGI SURYA
DARI KOMPOR BEKAS
Saat ini akan dipaparkan teknologi tepat guna dari barang bekas, yaitu
kompor payung tenaga surya. Tahukah Anda bahwa payung bekas yang
Anda punya di rumah dapat digunakan sebagai reflektor radiasi matahari
untuk digunakan sebagai kompor tenaga surya? Berikut ini akan
dijelaskan secara detail prinsip kerja dan cara pembuatannya. Prinsip
kerja & Dasar Teori Kompor Payung Tenaga Surya : Model perpindahan
energi panas dari panas matahari ke kompor listrik
U(T - T0). Diasumsikan bahwa suhu bahan yang akan dipanaskan (dalam
hal ini mengambil contoh air)
adalah sama dengan suhu lingkungan. Maka turunan persamaan
matematika untuk pemanasan, setelah diintegralkan dari waktu awal
pemanasan (t0) ke waktu pemanasan tp (waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai suhu Tp) adalah sebagai berikut : Rumus waktu yang
dibutuhkan untuk memasak pada kompor surya, di mana Cp adalah
panas spesifi k bahan yang dipanaskan (dalam hal ini air), λ adalah
parameter tidak berdimensi, Rasio panas yang hilang pada temperature
Tp ketika dibagi oleh energy surya Qs, adalah mengikuti persamaan
sebagai berikut :
Rasio panas yang hilang pada kompor energi surya. Untuk
meminimalisasi panas yang hilang (agar panas yang hilang mendekati
nol), (U=0), maka nilai haruslah -1 sehingga waktu pemanasan untuk
mencapai suhu tertentu (Tp) sama dengan persamaan sebagai berikut:
Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi
bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil
pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan
bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar
khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian
besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari
pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik
dan sisanya anorganik.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi.
Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan
airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan
dedaunan kering.
Cara Membuat pupuk kompos sendiri dari sampah organik tidaklah sulit. Berikut ini adalah cara
membuat pupuk kompos.
Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah
organik. Untuk mendapatkannya :
1. Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah
Cara Membuat
1. Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya.
Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan
dimanfaatkan.
2. Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x
tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.
3. Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1
meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian
taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.
4. Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara
dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 –
5 hari, lalu segera menurun lagi.
5. Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk
meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.
6. 2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos
sudah cukup matang.
7. Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.
8. Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan
menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.
Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang
hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu,
udara dan kelembaban.
Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila
sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses
pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan
organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus
dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari.
Bahan :
1. Di dalam rumah ( ruang keluarga, kamar makan ) dan di depan dapur disediakan 2 tempat
sampah yang berbeda warna untuk sampah organic dan sampah non-organic.
2. Diperlukan bak plastic atau drum bekas untuk pembuatan kompos. Di bagian dasarnya diberi
beberapa lubang untuk mengeluarkan kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban bagian atas dapat
ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu.
3. Dasar bak pengomposan dapat tanah atau paving block, sehingga kelebihan air dapat
merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kena air hujan, harus di bawah atap.
Cara Membuat :
2. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas (top soil) dan dicampur. Tanah atau
kompos ini mengandung mikroba aktif yang akan bekerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika
ada kotoran ternak ( ayam atau sapi ) dapat pula dicampurkan .
3. Pembuatan bisa sekaligus, atau selapis demi selapis misalnya setiap 2 hari ditambah sampah
baru. Setiap 7 hari diaduk.
4. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman, dan tidak berbau sampah. Pada minggu
ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan membuat kompos, sehingga suhu menjadi sekitar
40C. Pada minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi.
5. Jika perlu diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke
dalam bak pengomposan sebagai activator.
6. Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban
dan oksigen, agar mikroba dapat memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, ialah
makanan cukup (bahan organic), kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat
bernapas.
7. Sampah organic sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan,
dapat ditambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di
toko pertanian.
9.CARA MEMBUAT KOMPOR
Perlengkapan: Image: Perlengkapan
1. 2 kaleng bekas minuman Langkah-langkahnya:
fanta, sprite, Langkah Pertama
lasegar, kratingdaeng atau lain- Kedua kaleng bekas yang anda
lain yang sejenisnya. persiapkan tadi di ukur dulu
2. Baut Ukuran 10 atau 12. maximal 4cm panjangnya, punya
3. Pisau atau Cutter. ane sih hanya dengan ukuran
4. Paku Ukuran 3” dan 1,5”. 3,5cm. Dan yang perlu agan ingat
5. Rol Pengukuran. kedua kaleng di ukur pada posisi
6. Spidol. bawah, jangan ambil posisi atas,
7. Palu. setelah diukur agan kasih tanda
8. Bahan bakar Spitus atau dengan spidol agan pada batas
Alkohol. ukuran yang agan tentukan.
Image: Tahap Pengukuran Langkah Kedua
Ambil pisau atau cutter yang
agan sediakan kemudian agan
potong kedua kaleng yang anda
ukur 4cm atau 3,5cm tadi.
Intinya di potong dengan rata dan
rapi, dan hati-hati bisa terkena
tangan karena kaleng tersebut
sangat tajam.
Image: Tahap Pemotongan Langkah Ketiga
Setelah agan potong kedua
kaleng tersebut agan satukan
kedua kalengnya. Kaleng A
dimasukkan ke kaleng B, dan
pelan-pelan karena kalengnya
tipis dan tajam kaleng mudah
terkoyak, agan putar aja pelan-
pelan sampai kedua kaleng
tertutup rapat.
Image: Tahap Menyatukan Kedua
Kaleng.
Langkah Keempat
Setelah Kaleng tersebut disatukan
agan pilih yang mana posisi atas
untuk posisi keluarnya api dan
posisi untuk isi bahan bakar,
setelah agan pilih posisinya agan
ambil paku dan palu yang agan
sediakan tadi,untuk melobangi
posisi keluarnya api dan posisi
untuk di isi bahan bakar.
Langkah ke lima
Agan lobangi terlebih dahulu pada
pinggiran kaleng dengan paku
ukuran kecil 1,5”. dan banyak
lobangnya mulai dari 16 s/d 32
lobang, saran ane pakek yang 32
lobang aja, karena makin banyak
lobang api makin bagus keluar
dan api juga biru. Kalau 16
lobang kemungkinan apinya
berwarna merah, itu sih
pengalaman ane, kalau agan-
agan penasaran bisa agan
perbandingkan keduanya.
Image: Tahap Menglobangi Image: Tahap Menglobangi Posisi
Pinggiran Isi Bahan Bakar
Langkah ke enam Langkah ke tujuh
Setelah agan lobangi pada Setelah agan lobangi pada posisi
pinggiran kaleng agan lobangi lagi tengah agan juga harus
pada posisi tengah kaleng, pada menambah lobang di pinggir
posisi tengah tersebut yaitu posisi lobang tengah tersebut, untuk
untuk isiin bahan bakar, dan mudah isi bahan bakar dan juga
tentu agan harus lobangi lebih berpengaruh pada nyalanya api.
besar, agan pakek aja paku Agan harus tambah 4 lobang di
ukuran 3” untuk lobanginya, sampingnya, pastikan jaraknya
pokoknya lobang tersebut harus dan keseimbangan.
bisa di tutup dengan baut ukuran
10 atau 12, sesuai keinginan
agan.
Image: Tahap Menglobangi Kompor Siap Di Gunakan
Lobang Pembantu
Setelah langkah-langkah tersebut
agan simak sekarang kompor
mini agan siap di gunakan. Keren
kan kompornya dengan
bermacam-macam merk, ada
merk lasegar,
fanta, kratingdaeng, dll.Sangat
mudahkan. dan agan tidak perlu
takut untuk mempersiapkan
perlengkapan petualang agan.
10.CARA MEMBUAT PUPUK CAIR
Kali ini alamtani akan membahas cara membuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair
dalam pembahasan ini mengacu pada pengertian pupuk organik dan pupuk kompos yang
telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Secara singkat bisa dikatakan pupuk organik cair
adalah pupuk berfasa cair yang dibuat dari bahan-bahan organik melalui proses
pengomposan.
Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat melalui proses pengomposan.
Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang
telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk
hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair
semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja
wujudnya berupa cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh yang dicelupkan
ke dalam air lalu airnya dijadikan pupuk.
Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa
menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung
digunakan. Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan
tanah disekitar tanaman, tidak disemprotkan ke daun.
Kedua adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang
difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya
dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan
pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan
tidak mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk
cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Tulisan ini bermaksud untuk
membahas pupuk organik cair tipe yang kedua.
Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya
gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan
tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang
panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di
sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.
Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang
dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa
berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat
perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji.
Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata
atau pori-pori yang ada pada permukaannya.
Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis,
karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan
mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar
diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.
Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara
teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak
lebih dari 2% per hari. Pada daun, meskipun kami belum menemukan angka persisnya, bisa
diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu pemberian pupuk organik cair
pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.
Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur
hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk
organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan
kandungan hara mikro, bisa dipilah dari bahan baku pupuk.
Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu
meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran
1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan
kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air.
Kemudian aduk-aduk hingga merata.
Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian
tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang.
Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang
lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi
selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan
tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium
bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan
kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat.
Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa
digunakan sampai 6 bulan.
Pupuk organik cair diaplikasikan pada daun, bunga atau batang. Caranya dengan
mengencerkan pupuk dengan air bersih terlebih dahulu kemudian disemprotkan pada
tanaman. Kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%.
Pada kebanyakan produk, pengenceran dilakukan hingga seratus kalinya. Artinya, setiap 1
liter pupuk diencerkan dengan 100 liter air.
Untuk merangsang pertumbuhan daun, pupuk organik cair bisa disemprotkan pada
tanaman yang baru bertunas. Sedangkan untuk menghasilkan buah, biji atau umbi, pupuk
disemprotkan saat perubahan fase tanaman dari vegetatif ke generatif. Bisa disemprotkan
langsung pada bunga ataupun pada batang dan daun. Setiap penyemprotan hendaknya
dilakukan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada
musim hujan. Namun dosis ini harus disesuaikan lagi dengan jenis tanaman yang akan
disemprot.
Pada kasus pemupukan untuk pertumbuhan daun, gunakan pupuk organik cair yang banyak
mengandung nitrogen. Caranya adalah dengan membuat pupuk dari bahan baku kaya
nitrogen seperti kotoran ayam, hijauan dan jerami. Sedangkan pada kasus pemupukan
untuk pertumbuhan buah, gunakan bahan baku pupuk yang kaya kalium dan fosfor, seperti
kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak. Kandungan setiap jenis material
organik bisa dilihat di tabel berikut.
Secara sederhana bisa dikatakan, untuk membuat pupuk perangsang daun gunakan sumber
bahan organik dari jenis daun-daunan. Sedangkan untuk membuat pupuk perangsang buah
gunakan bahan organik dari sisa limbah buah seperti sekam padi atau kulit buah-buahan.