Anda di halaman 1dari 15

Cara Membuat Dan Memperbanyak Bibit Jamur Trichoderma sp Sendiri

Dengan Media Nasi


bertaniorganik.com – Cara Membuat Bibit Jamur Trichoderma sp Sendiri Dengan Media
Nasi – Jamur Trichoderma sp merupakan mikroorganisme fungsional yang selama ini dikenal
luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida. Sifat trichoderma yangantifungal atau
antagonis terhadap jamur atau cendawan patogen diketahui efektif untuk menghambat
perkembangbiakan berbagai jamur patogen seperti Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum,
Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Jamur
fusarium merupakan salah satu jenis jamur patogen yang sampai saat ini belum bisa
dikendalikan secara efektif dengan bahan aktif fungisida apapun. Namun dengan menggunakan
agen hayati Trichoderma, perkembangbiakan dan penyebarannya dapat dihambat.

Selain itu, jamur trichoderma sebagai pupuk biologis dan agen hayati sangat efektif untuk
mencegah penyakit busuk batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman layu, dan penyakit
jamur akar putih pada tanaman karet.

Langkah-langkah membuat bibit Trichoderma sp


Saat ini bibit atau biyang trichoderma sebenarnya sudah banyak yang membuat dan menjualnya
kepada masyarakat. Namun dengan harga yang cukup mahal, yakni dengan kisaran harga
antara Rp 100.000-200.000 per botol. Maka tidak ada salahnya jika kita membuat sendiri di
rumah dengan cara yang mudah dan bahan yang juga mudah didapat.

Bahan-bahan Yang Diperlukan

 Nasi basi 1-2 mangkuk (ukuran dapat sesuaikan dengan kebutuhan ).


 Bambu 3 ruas (lebih bagus yang baru di tebang)
 Tali / karet untuk pengikat
 Alkohol 70% (bisa dibeli di apotik)
 Kain bersih
 Sendok bersih
 Toples bersih

Cara Membuat Jamur Trichoderma

 Siapkan bambu sepanjang 3 ruas. Dari 3 ruas tadi hanya ruas tengah nanti yang akan
kita isi nasi. Sedangkan ruas kanan dan kiri kita sisakan masing-masing sepanjang 10
cm.
 Belah bambu menjadi 2 bagian.
 Buat lubang sebesar jari kelingking diantara batas ruas bambu bagian kanan dan dikiri.
 Bersihkan bagian dalam bambu sampai benar-benar bersih menggunakan air mengalir
(jangan menggunakan air PDAM).
 Setelah bersih, kita gosok menggunakan kain yang sudah dibasahi alkohol 70%.
 Isi 1 bagian belahan bambu dengan nasi yang sudah basi atau nasi yang sudah dibiarkan
1 hari 1 malam (yang diisi adalah bagian ruas tengahnya).
 Satukan belahan bambu tersebut dan ikat dengan tali plastik atau karet sampai rapat
 Kubur di hutan atau di bawah pohon bambu atau di tanah yang subur/humus sedalam 10-
20 cm, tutup kembali dengan tanah dan beri tanda untuk memudahkan pengambilan.
 Biarkan kurang lebih 10 hari, kemudian ambil dan jika terdapat jamur berwarna putih
seperti kapas maka kita sudah mendapatkan miselium Trichoderma. Miselium ini nanti
akan tumbuh menjadi jamur berwarna hijau.
 Masukkan isi bambu ke dalam toples yang bersih menggunakan sendok yang juga harus
bersih. Tutup toples rapat-rapat dan biarkan miselium berubah menjadi hijau dan kita
sudah mendapatkan Trichoderma F0 atau bibit trichoderma sp.
 Selanjutnya bibit trichoderma tinggal dibiakkan sampai F1, F2, dan F3.

Selamat mencoba semoga berhasil.


Cara Memperbanyak Trichoderma
Bahan:
1. Jamur induk Trichoderma (F0)
2. Beras
3. Air murni
4. Alcohol
Peralatan :
1. Plastic bening
2. Kompor
3. Panci
4. Sendok
5. Wadah / nampan
6. Lilin
Langkah –Langkahnya :
1. Masakkan beras menjadi 1/3 masak (selama 10 menit).
2. Setelah beras menjadi 1/3 masak dinginkan pada wadah nampan yang telah disediakan.
3. Setelah itu masukan beras yang telah didinginkan tersebut kedalam plastic bening. Setiap plastic diisi dg
beras 3 sendok makan.
4. Kemudian beras yang telah selesai di masukkan ke dalam plastic dilakukan proses pengukusan selama 10
menit.
5. Selanjutnya dinginkan lagi pada wadah nampan hingga benar-benar dingin.
6. Sendok yang akan digunakan harus disterilkan dengan menggunakan alcohol, begitu juga dengan tangan
kita.
7. Sendok tersebut dekatkan dengan api lilin secara sekilas saja, hal ini untuk bertujuan mensterilkan sendok
dari bakteri-bakteri di udara.
8. Gunakan sendok yang telah disterilkan tersebut untuk mengambil bahan induk jamur trichoderma yang
telah disediakan.
9. Setiap 1 kantong plastic yang berisi beras yang telah dikukuskan tadi akan kita isi dengan bahan induk
jamur trichoderma sebanyak 1/3 sendok.
10. Kocokkan agar jamur trichoderma merata tercampur dengan media beras yang telah kita kukuskan tadi.
11. Kemudian setelah itu streples ujung plastic yang terbuka agar tidak ada celah binatang kecil seperti semut
dsb masuk ke dalam plastic tersebut.
12. setelah semua proses diatas selesai, diamkan pada wadah nampan secara teratur selama 14 hari.
13. Jika proses yang kita lakukan baik dan benar maka setelah 14 hari media beras diatas akan berubah warna
menjadi warna hijau yang merata.
14. Trichoderma (F1) ini sudah siap untuk digunakan. Dan masih bisa diturunkan menjadi F2 dan berakhir
pada F3.

https://kelompoktanisukamakmur.wordpress.com/
CARA MENGEMBANGKAN TRICHODERMA CAIR
Yups, ceritanya setelah berkelana sana sini akhirnya dapat juga nih tentang bagaimana
mengembangkan tricho cair dengan airator. Mungkin dari temen2 KP ada yang kurang tahu apa itu
trichoderma bisa cek disini.

Trichoderma Sebagai Biofungisida

atau sebagai sedikit pencerahan dari pak bun @Aris Widianto yang sempat menyakan bagaimana
isolasi jamur tricho cair.

Sekarang siapin yuk tool dan bahan-bahannya

TOOL YANG KUDU DISIAPIN

1. drum ukuran 20-25 Lt (bisa menggunakan galoon)3 botol ukuran sedang


2. 3 botol kecil
3. airator
4. selang aquarium 5 M
5. kapas *poin 3 smp 5 bisa beli di toko ikan

BAHAN-BAHAN

6. Tricho biang (saya menggunakan F1 dalam bentuk cair)


7. Air leri atau air cucian beras 5 Lt
8. Air kelapa 5 Lt
9. Serbuk PK (biasa di gunakan untuk mengobati koreng)
10. Molases 2 gelas kecil

nah itu dia bahan dan alat yang kudu disiapin, tapi sebelum kita merujuk bagaimana cproses
pembuatannya ada baiknya kita lihat gambar yang ala kadarnya ini sebagai skema agar tidak
bingung _mudah2 sih gak bingung beneran yah

nah lo,. gambar abstrak kan?


PROSES PEMBUATAN

1. Resbus air leri dan air kelapa hingga mendidih, sembari menuggu.
2. Lubangi tutup botol _langkah ini bertujuan untuk memasukkan selang kedalam botol

3. larutkkan serbuk PK, masukkan kedalam botol 1


4. masukkan kapas kedalam botol 2
5. masukkan air bersih kedalam botol 3
5. setelah air leri dan air kelapa mendidih campurkan dengan molases, masukkan kedalam drum
(dalam kondisi masih panas)

6. langkah terakhir tinggal memasang selang dari airator, ke botol 1 (PK) -ke Botol 2 (kapas) -ke
Drum -ke Botol 3 (air bersih)

nah ini penampakan yang sudah jadi,. macam buat bom sajalah.

*setelah semua rebusan air leri, kelapa dan molases mendidih,


masukkan kedalam drum, diamkan selama kurang lebih 24 jam
sekiranya hingga dingin.

7. tutup rapat semua lubang, jangan sisakan sedikitpun celah udara


dari luar masuk ataupun udara didalam keluar kecuali pada botol
nomor 3 (anaerob). Gunakan lakban untuk merapatkan tutup drum
agar lebih rapat lagi. _seperti gambar diatas.
8. setelah dirasa sudah dingin, buka kembali drum, masukkan cairan
tricho kedalam drum, aduk.
9. tutup rapat kembali drum diamkan selama 10 sampai 15 hari.

nah mudah bukan,. walau sedikit merepotkan sebenarnya.


di tunggu lo kritik dan sarannya,. saya mah hanya new bie adanya,.
semoga bermanfaat.
Kalau cara yg saya buat mungkin lebih sederhana,simpel maklum ibu2,cari yg gmpang2 :

1. Siapkan biang trichoderma disini z menggunkn tricho buatan sendiri.


2. Siapkan 1/2 kg gula putih,5 liter air,dan wadah atw ember.
3. Larutkan gula dan air dalam wadah,lalu masukan trichoderma,
4. Setelah tercampur rata tutup ember menggunakn plastik, lalu ikat,dan beri lubang menggunakan
jarum sebxk 3 -5 lubang,lalu simpan d tempat yg gelap dan biarkan selama 5 hari.
5. Setelah'5 hari kita bisa menambahkan bhn yg lain berupa akar bambu,akar putri malu,akar kacang
tanah,dan bonggol pisang yg d haluskan,akar jgn d buang tanahnya yahhh, potong akar2ran seukuran
1/2 cm.
6. Setelah kita tmbhkn bhn tersebut tambahkan lagi air sebaxk 5'liter dan gula merah sebaxk 2
ons,cairkan, Kemudian tutup kmbali ember mbggunkn plastik seperti langkh sebelumx,dan biarkan
selama 5 hari d simpn pd tmpt yg gelap.
7. Setelah 5 hari tricho cair siap d aplikasikn ke lahan,atw kemetan yg akn kita jadikn tmpat
penanaman,juga tnmn yg terkena layu fusarium,

Hasil yg kita dapatkan,dri cairan Tricho tersebut di gunakn sebagai Biofungisida,plus ZPT,hasil campuran tricho
dan Rhizoba, plus ZPT Sitokinin

Selamat mencoba ! semoga bermanfaat

Cara Memperbanyak EM4

Alat dan Bahan


1. 3 liter cairan EM4 (3 botol @ 1 liter)
2. Drum Plastik 200 liter
3. 500 gr gula merah / putih
4. 180 liter air
5. 0.5 Kg terasi yang sudah dicairkan dengan air secukupnya (opsional untuk hasil yang lebih baik)

Pembuatan
1. Ambil air secukupnya untuk melarutkan 500 gram gula merah / putih
2. Masukkan air kedalam drum plastik 200 liter
3. Tambahkan 3 liter cairan EM4
4. Masukkan larutan gula merah / putih
5. Masukkan 0.5 Kg larutan terasi (opsional)
6. Aduk merata
7. Tutup drum plastik – diamkan (fermentasi) selama 1 minggu
Petunjuk Penggunaan
1. Campurkan 1 liter EM4 yang sudah ‘matang’ dengan 10 s/d 15 liter air bersih
2. Siramkan larutan tersebut ke 500 Kg bahan organik yang hendak dikomposkan
3. Sisa EM4 yang nantinya tersisa sekitar 4 – 5 liter di dalam drum dapat kembali dibiakkan dengan
menambahkan air gula dan terasi (opsional) mengikuti cara pembuatan di atas.

https://kelompoktanisukamakmur.wordpress.com/2012/07/26/organik/
https://kelompoktanisukamakmur.wordpress.com/2012/08/27/serba-serbi-pestisida-nabati/
https://kelompoktanisukamakmur.wordpress.com/2012/08/27/pupuk-organik/
https://kelompoktanisukamakmur.wordpress.com/2012/08/27/fermentasi-urin-sapi/
PUPUK CAIR PERANGSANG PERTUMBUHAN DAN BUAH
Bahan:
– Mangga matang = 1 buah
– Pepaya matang = 1 buah
– Pisang ambon = 2 buah
– Nenas = 1 buah
– Tomat = 1,4 kg
– Air = 1 liter
Cara membuat:
– Buah-buahan di blender hingga halus ( nanas dikupas dulu kulitnya ).
– Campurkan semua bahan dengan air.
– Kocok/aduk hingga merata.
– Peras lalu ambil airnya.
– Air perasan tersebut ditutup rapat dan diamkan selama 1 minggu.
Aplikasi:
– Semprotkan pada saat umur tanaman 10 dan 25 hari lalu pada saat tanaman memunculkan bunga
pertama.
– Dosis 250 cc / 15 liter air.
MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR DAN BOKASHI

Kalau kita main ke kios-kios pertanian pasti kita akan banyak menemukan pupuk organik cair yang dijual.
Padahal dengan sangat mudah kita bisa membuat pupuk organik cair tersebut, sehingga kita tidak usah
membeli dengan harga yang cukup mahal.Mau tahu caranya?
ALAT DAN BAHAN:
1. Drum/ jerigen
2. Cair: Urine/ limbah cucian ikan/ cucian daging dll
3. Padat: Kotoran sapi, kambing, unggas
4. Hijauan: Tanaman Legume (gliricide, lamtoro, rumput wedusan dll) dan tanaman pakis-pakisan.
5. Tetes tebu/ gula pasir/ gula jawa
6. Buah-buahan busuk: pepaya, nangka, pisang, semangka dll
7. Bacteri pengurai: EM4, M bio, simba dll
8. Abu: Abu dapur, abu sekam dan abu daun bambu
CARA MEMBUAT:
1. Siapkan drum/ jerigen bersihkan jika kotor.
2. Masukkan semua bahan, komposisi bahan sebaiknya cair 70 % dan padat 30 %.
3. Aduk-aduk lalu tutup rapat (karena proses ini menggunakan bacteri anaerob)
4. Tiap 3 hari sekali harus dibuka dan di aduk-aduk
5. Setelah 1 bulan pupuk organik cair siap digunakan (tanda-tanda jadi yaitu bau tidak menyengat dan warna
cairan dan bahan hitam kecoklatan)
CARA MENGGUNAKAN:
1. Saring larutan menggunakan kain lalu semprotkan ketanaman dengan konsentrasi 1 gelas 200ml/ tangki
semprot.
2. Ampasnya bisa dikeringkan dan gunakan sebagai pupuk organik padat.

BOKASHI
a. Bokashi Jerami :
Bahan :
1. Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput / pupuk hijau dipotong-potong sepanjang 5 s/d 10 cm
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200 kg.
4. Gula pasir 10 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan) : Berlaku untuk berbagai macam bahan organik, biasanya untuk
membuat 1 ton bokashi
6. Air secukupnya.
CARA PEMBUATAN :
1. Larutkan EM 4 dan gula ke dalam air
2. Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air
adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan
dilepas adonan akan terurai.
4. Adonan digundukan di atsi tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15 s/d 20 cm,
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup
dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan
setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik.
b. Bokashi Pupuk Kandang
Bahan:
1. Pupuk kandang
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200 kg
4. Gula (10 sendok makan)
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. air secukupnya
Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
Cara Pembuatan : 1.
2. Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air
adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan
dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian
ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup
dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan
setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik.
c. Bokashi Pupuk Kandang – Arang
Bahan :
1. Pupuk kandang 200 kg
2. Dedak 10 kg
3. Arang Sekam / arang serbuk gergaji 100 kg
4. Gula 10 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya.
Cara Pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
2. Pupuk kandang, dedak, arang sekam arang serbuk gergaji dicampur secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air
adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan
dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian
ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup
dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan
setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik.
d. BOKASHI EXPRES 24 JAM
Bahan :
1. Jerami kering / daun-daun kering / sekam / serbuk gergaji atau bahan apa saja yang bisa difermentasi
sebanyak ± 200 kg.
2. Bokashi yang sudah jadi 20 kg
3. Dedak 20 kg
4. Gula pasir 5 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya
Cara Pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
2. Jerami kering (atau bahan-bahan apa saja yang bisa difermentasikan) dicampur dengan Bokashi yang
sudah jadi dan dedak secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air
adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan
dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian
ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup
dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan
setiap 5 jam.
6. Setelah 24 jsm, Bokashi Expres telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik.
BONUS
e. Bokashi Pakan Ternak dari Pkotoran Hewan
Manfaat : Untuk pakan ternak ayam, itik, babi. Dapat menekan biaya pakan ternak lebih dari 30%
Syarat : Kotoran ayam, kambing, sapi dalam keadaan kering.
Formula A :
Bahan:
1. Kotoran ayam, 2 bagian
2. Kotoran kambing, 1 bagian
3. EM4 (10 ml)
4. Dedak secukupnya Gula pasir 2 sendok makanatau molases / tetes tebu 10 ml
5. Air secukupnya
6. Kadar air 30%
7. Tanah subur yang bersih 1 genggam.
Formula B :
Bahan : 10 bagian sebagaimana Formula A ditambah dengan dedak 5 bagaian, konsentrat 2 bagian dan
jagung 2 bagian
Cara Pembuatan : Formula A dan Formula B dicampur menjadi satu kemudian dapat langsung digunakan
sebagai pakan ternak.
Cara Penggunaan Bokashi Pakan Ternak dan Pakan Ternak Tambahan:
1. Untuk ayam petelur diberikan setelah ayam berumur 3 bulan
2. Pemberian larutan EM4 dapat dilakukan setiap hari pada air minum ternak dengan konsentrasi 0,5 s/d 1
ml setiap 1 liter air minum ternak
Cara Penggunaan :
1. 3 s/d 4 genggam Bokashi setiap meter persegi disebar merata di atas permukaan tanah pada tanah
yang kurang subur dapat diberikan lebih.
2. Cangkul / bajak tanah untuk mencampurkan Bokashi ke dalam tanah. Penggunaan penutup tanah
(mulsa) Dari jerami atau rumput-rumput kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan.Pada tanah sawah
pemberian Bokashi dilakukan pada waktu pembajakan dan setelah tanaman padi berumur 14 hari dan 1
bulan.
3. Siramkan / Semprotkan 2 CC EM4 / liter air ke dalam tanah
4. Biarkan Bokashi selama seminggu, kemudian bibit siap ditanam.
5. Untuk tanaman buah-buahan, Bokashi disebar merata di permukaan tanah / perakaran tanaman, dan
siramkan 2 CC EM4 / liter air setiap 2 minggu sekali.
Cara Penggunaan Khusus :
1. Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk kandang baik dipakai untuk melanjutkan fermentasi penutup tanah
(mulsa) dan bahan organik lainnya di lahan pertanian, juga banyak diugnakan pada tanah sawah karena
ketersediaan bahan yang cukup.
2. .Bokashi Pupuk Kandang dan Bokashi pupuk kandang – Tanah baik dipakai untuk pembibitan dan
menanam bibit yang masih kecil.
3. Bokashi Expres baik digubanakan sebagai penutup tanah (mulsa) pada tanaman sayur-sayuran dan
buah-buahan.
4. Pemuatan Bokashi dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan di masing-m,asing lahan pertanian.
Bio-Komplek TRICO-G

Pupuk Bio-Komplek TRICO-G

TRICO-G adalah bio-komplek yang terdiri dari campuran jamur Tricoderma sp. dan Gliocladium
sp. dengan tambahan formulasi spesifik dari 8 Bio-Katalisator dan Bio-antagonis penyakit tanaman,
merupakan hasil penelitian Bio-teknologi terbaru.
Manfaat:

1. mencegah penyakit rebah kecambah


2. meningkatkan ketegaran bibit
3. mencegah serangan penyakit layu Fusarium sp. dan Phytophthora sp
4. mempercepat pemasakan pupuk kandang
5. meningkatkan kesuburan tanah
Cara penggunaan:

PERSEMAIAN:
campurkan 1-2 sendok makan TRICO-G dalam 10 liter air (akan lebih baik bila dicampur dengan
BIOSEA / ASTIMAX 2-4cc per liter air), siramkan dibedengan/tanah di polybag, 1-2 hari SEBELUM
biji disemai, dan diulang 1-3 hari SEBELUM pindah tanam.

PEMATANGAN PUPUK KANDANG:

 larutkan 1kg TRICO-G ke dalam 25-50 ltr air, tambahkan 250gr gula pasir, aduk sampai rata,
kemudian disiramkan secara merata diatas tumpukan 1 ton pupuk kandang sampai basah merata, lalu
diamkan selama 15-20 hari.
 larutkan 1-2 sendok makan TRICO-G, tambahkan 1 sendok makan gula pasir, masukan dalam 10 liter
air, aduk hingga merata, kemudian siramkan 2-4 gelas aqua (200ml per gelas) kedalam pupuk kandang
yang ada di dalam karung. Simpan selama 15-20 hari
*) ujicoba dilakukan pada pupuk kandang ayam.

PEMELIHARAAN:
Larutkan 0,5-1 kg TRICO-G dengan 200 liter air, tambahkan 250gr gula pasir lalu masukkan NPK
secukupnya, aduk rata dan siramkan 200 ml (1 gelas aqua) diantara lubang tanam atau kocor di lubang
tanam sewaktu tanaman masih kecil tetapi dengan dosis NPK yang rendah, ulangi setiap 2 minggu
sekali.

PRODUK: TRICO-G
KEMASAN: 500 gr
HARGA: Rp 40.000
MEMBUAT PGPR (PLANT GROW PROMOTING RHIZOBACTERIA)
PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri ( Rhizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman
(RPPT)) adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman.Bakteri tersebut hidupnya secara
berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat
menguntungkan. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya.
Fungsi PGPR bagi tanaman yaitu mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu
mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Selain itu PGPR juga meningkatkan ketersediaan
nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga. PGPR juga bisa memproduksi hormon tanaman,
menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan serta mengontrol hama dan penyakit tumbuhan.
Adapun cara pembuatan PGPR adalah:
ALAT DAN BAHAN:
1. 100 gr akar bambu, akar putri malu, akar jagung, akar rumput teki atau tauge
2. 400 gr gula pasir
3. 200 gr trasi
4. 1 kg dedak halus
5. 10 lt air
6. Penyedap rasa secukupnya ( Pemicu hormone Giberelin )
7. Injet (air kapur ) 1 sendok teh
CARA MEMBUAT:
1. Rendam bahan no. 1 dalam air matang dingin 2-4 hari
2. Rebus bahan 2 s/d 7 sampai memdidih selama 20 menit
3. Setelah dingin masukkan semua bahan ke dalam jerigen dan tutup rapat
4. Buka dan kocok-kocok sehari sekali
5. Setelah 15 hari PGPR siap digunakan
CARA MENGGUNAKAN:
1. Saring PGPR
2. Campurkan 1 lt PGPR ke dalam air 1 tangki
3. Semprotkan PGPR tersebut ke lahan yang belum ditanami
4. Ulangi penyemprotan setiap 20 hari sekali
Bahan no. 2 sampai no. 7 bisa di saring terlebih dahulu sebelum dicampur dengan inang PGPR.
APLIKASI PGPR
1. PGPR Untuk perlakuan benih.
Benih yang dibeli dari toko dan diduga mengandung pestisida cuci dulu sampai bersih hingga 3 – 4 kali.
Rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 ml per liter air selama 10 menit hingga 8 jam
tergantung jenis benihnya. Kemudian kering anginkan di tempat yang teduh sebelum dilakukan
penanaman.
2. PGPR Untuk perlakuan bibit.
Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetatif lain tinggal direndam beberapa saat saja lalu
langsung ditanam. Konsentrasi yang diperlukan adalah 10 ml per liter air.
3. PGPR Untuk perlakuan pada tanaman.
Buat PGPR dengan konsentrasi 5 ml per liter air. Untuk aplikasi pada tanaman semusim (cabe, terong,
timun dll) siramkan 1 – 2 gelas aqua larutan tadi ke daerah perakaran. Jika untuk tanaman tahunan
jumlah larutan yang digunakan dapat diperkirakan sendiri sesuai dengan umur dan jenis tanaman, sebagai
ukuran adalah siram daerah perakaran sampai basah.

Lama waktu peredaman benih atau bibit dengan PGPR

NO BENIH ATAU BIBIT WAKTU PERENDAMAN

1 Padi, cabai, terong dan kangkung 2 – 8 jam

Stek tanaman berkayu dan bahan biakan


2 dengan rhizoma (pisang, aglaonema dan 2 – 8 jam
sebagainya)
Kacang-kacangan (kacang panjang, kedelai,
3 5 – 15 menit
buncis, kacang tanah dan sebagainya)

Timun-timunan (mentimun, semangka, melon


4 5 menit
dan sebagainya)

5 Jagung dan tomat 15 – 30 menit

Bayam dan kubis-kubisan (pak choi, caisin,


6 5 menit
kubis dan sawi putih)

Perlakuan PGPR pada berbagai tanaman

PERLAKUAN
NO JENIS TANAMAN PERLAKUAN SUSULAN
AWAL

Benih yang disemaikan dan


memiliki umur produktif kurang Perlakuan 1 minggu setelah tanam dan 2
1
lebih 30 hari (bayam, caisin dan benih minggu setelah tanam
sebagainya)

Benih tanam langsung dengan


Perlakuan 3 minggu setelah tanam dan 5
2 umur tanaman kurang lebih 60
benih minggu setelah tanam
hari (Jagung manis)

Benih disemaikan dengan usia


Perlakuan 1 minggu sebelum pindah tanam,
3 tanam 3 – 4 bulan (padi, cabe,
benih 3 atau 5 minggu setelah tanam
terung, melon dan sebagainya)

Benih tanam langsung dengan


umur tanaman kurang lebih 3 Perlakuan 3 minggu setelah tanam, 7 atau
4
bulan ( jagung, kacang panjang, benih 9 minggu setelah tanam
kedelai, mentimun dan sebagainya

Perlakuan Perlakuan dilakukan sebulan sekali


Tanaman berumur kurang lebih
5 benih atau sejak ditanam hingga tanaman
12 bulan (pisang)
bibit berumur 1 bulan sebelum panen

Tanaman disemaikan dengan 1 minggu sebelum pindah tanam


Perlakuan
6 umur kurang lebih 3 tahun dan penyiraman satu bulan sekali
benih
(pepaya) setelah pindah tanam.

Perlakuan
7 Tanaman tahunan benih atau Penyiraman 1 bulan sekali.
bibit
Manfaat dan Kegunaan EM4 Untuk Pupuk
Tanaman Cabe
By Eva AnisaPosted on January 1, 2018
5 (100%) 5 votes

Manfaat EM4 Untuk Tanaman Cabai – Sahabat pembaca, apasih itu larutan EM4 ? EM4
mengandung mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari bakteri Asam Laktat
(Lactobacillus Sp), Bakteri Fotosentetik (Rhodopseudomonas Sp), Actinomycetes
Sp, Streptomyces Sp dan Yeast (ragi) dan jamur pengurai selulosa, untuk memfermentasi
bahan organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap oleh akar tanaman.

Tahukah kamu ?
Larutan EM4 atau yang biasanya disebut sebagai pupuk cair EM4
(EffectiveMicroorganisme-4) ditemukan pertama kali oleh Prof. Terou Higa yang berasal
dari Universitas Ryukyus Jepang dan EM4 ini berupa cairan berwarna coklat serta
beraroma manis asam (segar).
Penanaman cabai yang menggunakan teknologi EM4 ini baik padat maupun cair dapat
merangsang pertumbuhan pada cabai. Karena memang tanaman sayuran seperti cabai ini
membutuhkan unsur hara yang banyak dengan masa pertumbuhannya yang relatif singkat.
(Baca: Cara pemupukan cabe sistem kocor)

Apabila ingin meningkatkan hasil tanaman, ketersediaan unsur hara di dalam tanah harus
tetap tinggi secara terus menerus. Mulai dari awal tanam cabai sampai masa panen tiba.

Simak isi artikelnya yuk ! [hide]


 1 Manfaat EM4 Untuk Tanaman Cabai
o 1.1 Cara Penggunaan EM4 untuk tanaman Cabe
o 1.2 Share this:
o 1.3 Related posts:

Manfaat EM4 Untuk Tanaman Cabai


Adapun beberapa manfaat EM4 untuk tanaman cabai yaitu :

1. Bakteri Fotosentetik (Rhodopseudomonas Sp),

Bakteri ini membentuk zat-zat yang memiliki banyak manfaat untuk sekresi untuk tumbuhan,
bahan organik, dan gas berbahaya dengan menggunakan sinar matahari dan bumi sebagai
sumber energi. Zat-zat bermanfaat itu antara lain asam amino, asam nukleik, zat-zat bioaktif,
dan gula. Manfaat dari zat-zat itu adalah untuk mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai sehingga dapat segera untuk berbunga dan berbuah.

Baca juga:

1. Manfaat + Kegunaan EM4 untuk Tanaman dan Kesuburan Tanah


2. Cara Merawat Buah Naga Agar Terus Berbuah
3. Jenis Pupuk Pepaya Yang Bagus Agar Berbuah Lebat

2. Yeast (ragi) / Saccharomyces sp.

Bermanfaat untuk tanamani cabai sebagai zat yang dapat meningkatkan jumlah sel aktif dan
perkembangan akar cabai.

Seperti yang kita ketahui, bahwa peran akar sangat penting untuk mencarikan unsur hara
dari dalam tanah yang digunakan untuk bahan fotosintesis tumbuhan. Selain itu, ragi dapat
berfungsi untuk membentuk zat anti bakteri dan memiliki manfaat bagi tanaman cabai dari
asam-asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik.

3. Jamur Fermentasi (Aspergillus dan Penicilium)

Jamur fermentasi ini atau Aspergillus dan Penicilium yang dapat menghilangkan bau dan
dapat mencegah dari serangga atau ulat yang dapat menempel pada daun ataupun batang
cabai yang dapat merugikan petani cabai.

Berbagi pengalaman seorang petani bernama bapak Ngateno yang beralamat di Lampung
Selatan.

“Tanaman cabai milik Pak Ngateno tumbuh subur dan buahnya pun rimbun. Hal tersebut
bisa terjadi setelah penggunaan aplikasi teknologi EM4, baik dalam pengolahan tanah dan
yang disemprotkan ketanaman setiap satu minggu sekali dengan dosis 10 cc EM4 yang
dicampur 1 liter air. Terlihat hasil cabai miliknya adalah tanaman cabai lebih tinggi, ranting-
ranting nya semakin banyak, daun-daunnya lebat, serta buahnya pun lebih banyak.
Keunggulan lain cabai dengan aplikasi EM4 ini adalah cabai yang dihasilkan awet atau tidak
gampang busuk.

Memang benar, agar tanaman tumbuh sehat maka kesuburan tanah harus dijaga dengan
selalu menambahkan bahan organik ke dalam tanah melalui pemberian pupuk alami atau
bokashi yang telah difermentasi dengan EM4”.

Teknologi EM4 merupakan kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan bagi
pertumbuhan tanaman sayur, seperti cabai. EM4 ini diaplikasikan sebagai hasil pemindahan
mikroorganisme ke dalam tanah untuk meningkatkan keberagaman dan populasi
mikroorganisme tanah sebagai media tanaman yang selanjutmya dapat meningkatkan
kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produk tanaman cabai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EM4 sebanyak 4 kali pada tanaman cabai
dalam minggu pertama sampai minggu ke enam dalam interval waktu 7-10 hari, dapat
memperpanjang efektivitas EM4. Kombinasi perlakuan EM4 dan pupuk organik (pupuk
kandang, pupuk hijau, dan lain-lain) akan mempercepat perkembangan populasi EM4 di
dalam tanah sehingga efektivitasnyapun meningkat. Bahn-bahan organik pupuk kandang,
pupuk hijau atau sisa-sisa limbah rumah tangga yang difermentasi oleh EM4, hasil
fermentasinya berupa gula alkohol, asam laktat, asam amino dan senyawa organik lainnya,
yang dapat langsung diserap oleh perakaran tanaman.

Cara Penggunaan EM4 untuk tanaman Cabe


Berikut cara penggunaan EM4 untuk tanaman cabai :
1. Pengolahan Lahan

Tebarkan EM4-bokashi ke lahan yang akan ditanami cabai.

2. Persiapan benih,

Benih direndam dengan larutan EM4 dengan dosis 1-3 cc per liter selama 30-60 menit,
kemudian angin-anginkan agar kering (hindari sinar matahari secara langsung).

3. Penanaman

Benih cabai ditanam dalam lubang yang telah disediakan, kemudian siram dengan EM4
dengan dosis 1-3 cc per liter.

4. Pemeliharaan

Seminggu setelah tanam,semprotkan EM4 dengan dosis 1-2 liter/ha, yang dilarutkan dalam
air 100-200 liter setiap 1-2 minggu sekali pada tanah dan tubuh tanaman.

Perhatian :

Hindari pencampuran larutan EM4 dengan bahan-bahan kimia, serta selang waktu untuk
penyemprotan setelah mengggunakan larutan EM4 adalah 1 minggu jika ingin menggunakan
pupuk kimia.

INSEKTISIDA TEKNOLOGI EM5


Bahan:
– EM4 = 100 ml
– Molase/gula = 100 ml/ 0,5 ons
– Cuka makan kadar 5% = 100 ml
– ALkohol kadar 40% = 100 ml
– Air cucian beras pertama = 1 liter
Cara membuat:
– Campurkan semua bahan.
– Tutup rapat dan simpan di tempat teduh dan gelap.
– Selama 15 hari setiap pagi dan sore larutan di kocok dan di buka tutupnya ( untuk mengeluarakan
gas ).
– Selama 5 hari biarkan tertutup.
– EM 5 siap digunakan.
– Larutan ini dapat bertahan hingga kurang lebih 3 bulan.
Aplikasi:
– 150 – 250 cc / 15 liter air.
– Tambahkan 10 cc larutan gula setiap akan menyemprot.
Catatan:
– Hati-hati terhadap tanaman muda dan rentan karena larutan ini mengandung alcohol.
– Mencampurnya dengan ekstrak tanaman anti hama saat pembuatan sangat di anjurkan supaya
lebih efektif lagi.

https://kelompoktanisukamakmur.wordpress.com/2012/11/10/insektisida-teknologi-em5/

Anda mungkin juga menyukai