Anda di halaman 1dari 6

PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN JAMUR ENTOMOPATOGEN

Metharhizium sp., Beauveria bassiana, Gliocladium, Trichoderma sp.,


Verticillium sp. PADA MEDIA PADAT DAN CARA APLIKASINYA

Bahan dan alat yang digunakan dalam proses perbanyakan jamur entomopatogen media
padat adalah sebagai berikut:
Bahan Alat
1. Jagung pecah atau beras 1. Kotak isolasi (incase)
2. Kantong plastik tahan panas 2. Kompor
3. Isolat (starter) jamur 3. Panci
entomopatogen 4. Dandang
4. Spirtus 5. Centong kayu
5. Alkohol 70 % 6. Sendok makan
7. Kipas
8. Nyiru / Tampah
9. Jarum ose
10. Lampu Bunsen
11. Steples
Catatan: Jika tidak ada spirtus dan lampu bunsen, maka bisa menggunakan lilin. Jarum ose adalah alat yang
digunakan untuk mengambil isolat dari dalam tabung. Jika tidak ada jarum ose, maka bisa
menggunakan kawat tanpa karat atau lidi yang baru.

Langkah kerja:
1. Jagung/ beras dicuci dengan air bersih dan tiriskan
2. Panaskan air dalam panci sampai mendidih. Setelah mendidih, atur nyala api (sedang),
masukan jagung/ beras ke dalam panci selama 4-5 menit, kemudian angkat panci,
buang airnya, dan tiriskan sampai dingin.
3. Masukkan jagung/ beras ke dalam kantong plastik tahan panas 4 atau 5 sendok makan
(atau kurang lebih 100 gram), lalu dilipat.
4. Panaskan air dalam dandang sampai mendidih, masukan jagung/ beras yang sudah
dibungkus plastik tadi ke dalam dandang (dikukus) selama 2-3 jam. Dikukus itu
termasuk dalam proses menyeterilkan.
5. Angkat dandang dan keluarkan jagung/ beras, dinginkan simpan di tempat yang bersih.
6. Inokulasi isolat (dilakukan dalam kotak isolasi (incase), jika tidak ada incase bisa
melakukan inokulasi di ruangan yang bersih, dan sebelum menginokulasi harus
mencuci tangan dengan sabun, keringkan, lalu semprotkan alkohol ke tangan dan
sekitar kanan kiri dan meja yang digunakan. Peralatan yang digunakan seperti jarum
ose (lidi/ kawat tanpa karat) disterilkan terlebih dahulu dengan direndam air 70 0C
selama 5 menit. Gunakan masker saat proses inokulasi. Siapkan media jagung/ beras
yang telah dikukus dan disterilkan. Siapkan isolat jamur entomopatogen. Dengan
menggunakan jarum ose (lidi/ kawat), ambil jamur entomopatogen dalam tabung
(jarum ose/ lidi/ kawat dihangatkan sebentar di atas nyala api bunsen (atau lilin),
kemudian masukkan ke dalam media jagung/ beras tadi, lipat mulut plastik, kemudian
steples. Tulis nama jamurnya dan tanggal perbanyakannya pada plastik. Jagung/ beras
yang sudah diberi isolat tadi keluarkan dari incase (bagi yang menggunakan incase),
selanjutnya ditata rapih pada lemari/ rak, inkubasikan selama 2-4 minggu. Jika sudah
ditumbuhi jamur entomopatogen dan penuh dengan spora, maka siap untuk
diaplikasikan di lapangan.

Cara aplikasi:
Metarhizium sp., Beauveria bassiana, dan Verticillium sp. :
1. Siapkan larutan semprot, dengan cara jamur entomopatogen hasil perbanyakan
sebanyak 1 bungkus (atau kurang lebih 100 gram) dicampur dengan air dan diaduk.
2. Saring dengan kain, masukan larutan ke dalam tangki.
3. Tambahkan air yang telah diberi diterjen/ sabun colek 1 sendok teh dan gula putih 1
sendok makan.
4. Semprotkan sore hari (pada saat populasi hama masih rendah).
5. Amati perkembangan populasi hama dan musuh alaminya.

Gliocladium, Trichoderma sp., Metarhizium sp. (jika Metarahizium sp. digunakan untuk
hama di dalam tanah):
1. Siapkan 1 bungkus entomopatogen hasil perbanyakan, campurkan dengan air kurang
lebih 14 liter, aduk-aduk atau sambil diremas agar spora lebih cepat tercampur dengan
air.
2. Siramkan sore hari pada areal tanam. Atau bisa juga dengan membuat cekungan di
sela-sela tanaman, lalu jamur entomopatogen dikocor ke dalam cekungan, lalu lubang
ditutup dengan tanah.

Jika digunakan sebagai campuran pupuk kandang/ kompos/ sebagai pupuk dasar/ campuran
media pembibitan, caranya adalah 100 gram jamur entomopatogen dicampur rata dengan
20 kg pupuk kandang/kompos matang/ tanah yang akan digunakan untuk pembibitan,
didiamkan selama 1 minggu atau lebih di tempat teduh.

Catatan: Penggunaan jamur entomopatogen lebih efektif mengendalikan patogen tanaman jika
diberikan pada awal tanam.
PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN JAMUR ENTOMOPATOGEN
Metharhizium sp., Beauveria bassiana, Gliocladium, Trichoderma sp.,
Verticillium sp. PADA MEDIA CAIR EKG (Ekstrak Kentang Gula)
DAN CARA APLIKASINYA

Bahan dan alat yang diperlukan dalam proses perbanyakan jamur entomopatogen media
cair EKG adalah sebagai berikut:
Bahan dan alat Cara pembuatan media cair EKG
untuk proses perbanyakan (Ekstrak Kentang Gula)
1. Air bersih secukupnya Bahan dan Alat:
2. EKG (Ekstrak Kentang Gula) 1. Air bersih 20 liter
3. PK (obat kulit) 2. Kentang 6 KG
4. Air pump (untuk akuarium) 3. Gula pasir 0,5 KG
5. Isolat (starter) jamur entomopatogen 4. Kompor
6. 3 buah toples yang ada tutupnya 5. Panci besar
7. 2 meter selang akuarium 6. Pisau
8. Galon air mineral
9. Glasswoll Cara Pembuatan:
1. Kupas kentang
Secara umum, rangkaian peralatan yang 2. Cuci sampai bersih
digunakan adalah sebagai berikut: 3. Potong-potong seperti dadu
4. Rebus sampai benar-benar lunak
5. Ambil kentang (yang digunakan
adalah air rebusannya)
6. Biarkan air rebusannya di dalam
panci sampai dingin. Setelah
dingin campurkan dan larutkan
gula pasir 0,5 kg kedalam ekstrak
kentang.
6. Ekstrak kentang untuk pembiakan
jamur entomopatogen telah jadi
namun sebaiknya saring dahulu
sebelum digunakan.
Langkah kerja:
1. Pasang alat-alat secara berurutan dan hubungkan dengan selang mulai dari Air pump,
toples, toples, galon air mineral dan toples. Cara pemasangan selang yang benar adalah
selang harus menempel rapat di toples maupun galon. Jangan sampai ada lobang udara.
Selang masuk udara harus menyentuh dasar toples sedangkan selang buangan udara
hanya sedikit saja masuk kedalam toples. Selang jangan sampai terhimpit dan rapat
ataupun tersumbat. Agar sambungan selang dengan toples rapat gunakan lem bakar
yang diteteskan pada sambungan tersebut.
2. Isi toples pertama dengan larutan PK kira-kira 3/4 tinggi toples (1 ujung sendok teh PK
larutkan dalam satu liter air)
3. Isi toples kedua dengan glasswoll
4. Isi galon air mineral dengan EKG
5. Kemudian masukkan larutan gula ke dalam tiap galon tersebut dan tutup dengan rapat.
6. Lalu masukkan kembali ke dalam dandang untuk di seterilisasi selama 6 jam per
gallon.
7. Setelah di seterilisasi selama 6 jam, angkat gallon dan didiamkan sampai air di dalam
gallon dingin.
8. Setelah dingin, masukkan isolat jamur entomopatogen ke dalam gallon.
9. Isi toples terakhir dengan air bersih
10. Tutup rapat toples-toples tersebut hingga tidak tembus udara jika perlu rapatkan
dengan lakban ataupun isolasi.
11. Hubungkan air pump dengan stop kontak
12. Biarkan beberapa saat sampai ujung selang pada toples yang berisi air bersih keluar
gelembungnya. Jika ujung selang tersebut belum bergelembung udara berarti masih
ada sambungan yang bocor.
13. Perbaiki lagi sambungan (Instalasi) sampai benar-benar rapat (kunci utama
keberhasilan pembuatan bakteri ini ada pada cara instalasi.
14. Jika sudah benar, biarkan proses pembiakan terjadi selama 20 hari.

Cara aplikasi:
Jamur entomopatogen tersebut dapat diaplikasikan ke tanaman dengan cara disemprot dan
disiramkan di sekitar tanaman. Dosis adalah 3 liter/ha. Konsentrasi larutan 5 cc/liter air
dengan volume semprot 500 liter/ha.
PETUNJUK TEKNIS MENGEMBANGBIAKKAN AGEN HAYATI
(JAMUR ENTOMOPATOGEN DAN BAKTERI) PADA MEDIA CAIR
SECARA MANUAL (TANPA AERATOR)

A. BAHAN PEMBUATAN MEDIA CAIR


UNTUK BAKTERI
 Kedelai 250 gram
 Gula pasir 10 gram
 Ragi tape 2 gram
 Bubuk kulit udang 2 gram (jika tidak ada bubuk kulit udang, bisa menggunakan
jangkrik atau belalang yang sudah dijemur dan digiling menjadi bubuk.)
 Air 1 liter
UNTUK JAMUR ENTOMOPATOGEN
 Kentang 250 gram
 Gula pasir 10 gram
 Air 1 liter

B. ALAT YANG DIGUNAKAN


 Kompor
 Dandang
 Saringan
 Pengaduk

Catatan: Pengembangbiakan agen hayati secara manual perlu dilakukan dengan membuat starter
terlebih dahulu (media 1 liter), setelah starter jadi, maka dikembangbiakkan lanjut dengan media cair
volume besar.

C. CARA PEMBUATAN
1. CARA MEMBUAT STARTER AGEN HAYATI
STARTER BAKTERI
 Kedelai dicuci bersih, setelah itu direbus sampai mendidih yaitu sampai biji
kedelai pecah satu (belum banyak yang pecah) maka rebusan harus sudah
diangkat.
 Tiriskan, kedelainya diambil.
 Air kedelai yang berwarna bening kekuningan direbus hingga mendidih.
Sebelum mendidih, ditambahkan bubuk kulit udang dan gula pasir.
 Tambahkan air hingga volume mencapai 1 liter.
 Turunkan dari api, kemudian ditambahkan ragi tape dan diaduk-aduk sebentar.
 Masukkan dalam botol media steril (terbuat dari kaca / botol kaca 1 liter),
disterilkan menggunakan dandang (dengan cara dikukus) selama 90 menit, dan
setelah air mendidih didiamkan hingga dingin. Kemudian esok harinya dikukus
lagi selama 90 menit, dan jika sudah mendidih maka dibiarkan hingga dingin.
 Setelah media air kedelai tadi dingin, masukkan biakan murni bakteri (ambil
bakteri dari dalam tabung kaca dengan alat apapun yang steril dan bisa
digunakan untuk mengambil bakteri dari dalam tabung kaca tersebut), tutup
rapat, dan simpan di ruangan steril / bersih suhu ruangan selama 2 hari.

STARTER JAMUR ENTOMOPATOGEN


 Kupas kentang, kemudian dipotong dadu kemudian cuci sampai bersih.
 Rebus potongan kentang selama kurang lebih 15 menit, kemudian angkat dan
sisihkan kentangnya, saring air rebusannya, dan rebus kembali.
 Pada ekstrak kentang tersebut tambahkan gula pasir dan air hingga volume
menjadi 1 liter, aduk-aduk hinga larut. Sterilkan menggunakan dandang (dengan
cara dikukus) selama 90 menit, dan setelah air mendidih diamkan hingga dingin.
Kemudian esok harinya dikukus lagi selama 90 menit, dan jika sudah mendidih
maka dibiarkan hingga dingin.
 Setelah media air kentang tadi dingin, masukkan biakan murni cendawan (ambil
cendawan dari dalam tabung kaca dengan alat apapun yang steril dan bisa
digunakan untuk mengambil cendawan dari dalam tabung kaca tersebut), tutup
rapat, dan simpan di ruangan steril / bersih suhu ruangan selama 2 hari.

2. CARA PERBANYAKAN MASSAL DARI STARTER AGEN HAYATI (BAKTERI


DAN JAMUR BERGUNA) MENJADI BAHAN YANG SIAP DIAPLIKASIKAN
 Starter dengan volume 1 liter bisa untuk bahan siap aplikasi sebanyak 10 liter
 Buatlah media cair kedelai sebanyak 10 liter (seperti cara pembuatan media cair
starter di atas) kemudian disterilkan dengan menggunakan dandang (dengan cara
dikukus) selama 90 menit, dan setelah air mendidih maka harus didiamkan
hingga dingin. Kemudian esok harinya dikukus kembali selama 90 menit,
biarkan hingga dingin.
 Setelah dingin ditambahkan starter yang telah dibuat dengan volume 1 liter tadi.
 Difermentasi dengan cara ditutup rapat dan diletakkan di ruangan steril atau
ruangan bersih selama minimal 2 hari.
 Bakteri dan jamur entomopatogen dalam media cair siap
diaplikasikan/digunakan, bisa dengan cara mencampurkannya dengan pupuk
kandang, pupuk kompos, atau bahan organik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai