Anda di halaman 1dari 17

Agens Pengendali Hayati

POPT KEC. BALEREJO


SEPTEMBER, 2022
Prinsip PHT?
1. Budidaya tanaman sehat
2. Pengamatan secara berkala
3. Petani sebagai ahli
4. Pemanfaatan musuh alami
PENGENDALIAN HAYATI – AKTIVITAS MUSUH
ALAMI

1. Predator: serangga yang memakan serangga hama

Kepik Reduviidae Kepik Cyrtorhinus


Kumbang Ophionea Tomcat/ Paederus

Ladybug/
Kumbang Cocci
2. Parasitoid: serangga yang menumpang pada serangga hama

Parasitoid telur

Parasitoid larva
3. Patogen: mikroorganisme yang hidup dalam tubuh serangga hama dan
menimbulkan sakit dan kematian pada hama. Berasal dari golongan bakteri,
virus, nematoda, dan cendawan/ jamur.
Cendawan Entomopatogen

Mekanisme :

1. Menempel dan berkecambah di integumen


(kulit)
2. Penetrasi (masuk) ke dalam tubuh serangga
menghasilkan antibiotik dan toksin
3. Cendawan berkembang dan menyebabkan
kematian pada serangga hama (2-10 hari)

Gejala: kurang aktif/ pergerakan lambat, nafsu


makan kurang, dan kehilangan koordinasi, mati
kaku/ mumifikasi

DANI FEBRIANTI PRIHATIN/ POPT KEC. BALEREJO LXVII/ 39


1. Beauveria bassiana
Miselia berwarna putih atau kuning
pucat, berbentuk benang-benang halus,
tampak seperti kapas atau kapur.
Sasaran: Wereng Batang Cokelat,
Walang Sangit, Kepik Cokelat, Kutu
daun, Cylas/ Boleng pada ubi jalar,
Penggerek batang jagung, dan lebih
dari 100 hama lainnya

DANI FEBRIANTI PRIHATIN/ POPT KEC. BALEREJO LXVII/ 39


2. Metharizium anisopliae
Pada awal pertumbuhan, koloni
cendawan berwarna putih, kemudian
berubah menjadi hijau gelap dengan
bertambahnya umur.
Sasaran: Wereng Batang Cokelat,
Walang Sangit, Kumbang tanduk
kelapa, Hama boleng, dll.
3. Lecanicillium lecanii
Koloni cendawan berwarna putih pucat.
Dua hari setelah inokulasi, cendawan
sudah mampu memproduksi konidia.
Sasaran: Wereng Batang Cokelat, Kepik
penghisap polong kedelai, Kutu perisai
pada jeruk, Trips, Nematoda, dll.
AGENS ANTAGONIS: organisme/ mikroorganisme yang
berperan sebagai antagonis/ pelawan patogen (penyakit) pada
tumbuhan
1. Cendawan antagonis Trichoderma sp.
banyak ditemukan di tanah. Memiliki morfologi dengan permukaan rata
dan warna konidia hijau. Kelebihan: pertumbuhan cepat, kapasitas
reproduksi tinggi, kemampuan bertahan hidup dalam kondisi kurang
nutrisi tinggi, keragaman mekanisme penghambatan.
Mekanisme penghambatan:
1. Kompetisi (bersaing dengan patogen penyebab penyakit tumbuhan
dalam mendapatkan nutrisi, oksigen, dan ruang tumbuh)
2. Antibiosis (menghasilkan senyawa antibiotik yang mampu
menghambat/ mematikan organisme lain)
3. Mikroparasitisme (penghambatan patogen dengan pembelitan oleh
hifa cendawan antagonis)
Kegunaan: pengendalian penyakit akibat cendawan/ jamur Pyricularia
oryzae (Blas/ patah atau potong leher) pada padi, Colletotrichum
(antraknosa/ patek pada cabai), penyakit tular tanah Rhizoctonia solani
(hawar pelepah padi dan tomat), Sclerotium rolfsii (busuk batang pada
kacang-kacangan dan padi), Fusarium sp. (layu fusarium), dan
bermanfaat sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik.
2. Bakteri antagonis
Mengendalikan penyakit tanaman dengan mekanisme kompetisi
dan antibiosis, meningkatkan pertumbuhan akar dan tunas,
meningkatkan laju perkecambahan
Bacillus spp.
Meningkatkan pertumbuhan akar dan tunas, meningkatkan laju
perkecambahan, mengendalikan penyakit tular tanah Rhizoctonia
solani, Fusarium moniliform, Sclerotium rolfsii pada padi)
Paenibacillus polymyxa (mengendalikan kresek/ hawar daun
bakteri/ Xanthmonas oryza dan penyakit Blas / Pyricullaria oryzae)
PERBANYAKAN MEDIA PADAT
Cendawan Trichoderma sp. / Lecanicillium lecanii / Beauveria bassiana/ Metarhizium anisopliae
Cara Kerja:
1. Beras/ jagung dicuci bersih lalu ditiriskan
Alat: Bahan: 2. Dikukus 15 menit
 Panci pengukus/  Media perbanyakan: 3. Dimasukkan ke dalam plastik tahan panas dengan ukuran 100 gram,
dandang Jagung/ Beras (1
diratakan lalu dilipat
 Kompor plastik diisi 100 g)
 Baskom  Isolat cendawan 4. Kemudian dimasukkan ke dalam panci pengukus secara melingkar dan
 Saringan Trichoderma sp./ dikukus selama 45 menit-1 jam
 Plastik tahan panas Lecanicillium lecanii
5. Media kemudian diremas agar tidak menggumpal dan didinginkan 1
 Jarum ose  Air steril
 Streples  Alkohol 70 % jam
 Timbangan  Kapas/ tissue 6. Menyiapkan meja perbanyakan secara aseptik dengan menyalakan lilin
 Sendok stainless  Lilin dan korek
    dan menyemprot meja dan peralatan dengan alkohol 70%
7. Proses perbanyakan dilakukan dengan menambahkan isolat
Trichoderma sp. / Lecanicillium lecanii / Beauveria bassiana
menggunakan jarum ose steril ke dalam plastik berisi media
8. Kemudian, plastik dilipat dan distraples dan diinkubasi
9. Simpan dalam suhu ruang hingga cendawan tumbuh sempurna (5-10
hari)
Aplikasi
A. Trichoderma sp
 Perendaman benih: 1 sendok makan biakan + 250 ml air,
benih direndam 24 jam
 Penyemprotan pada tanaman: 100 g / 1 plastik biakan + 20 Yang perlu diperhatikan:
L air dicampur dan disaring kemudian disemprot pada daun 1. Saat aplikasi cendawan entomopatogen
dan pangkal batang (dekat perakaran) tidak bersamaan dengan aplikasi
 Pencampuran dengan pupuk: 100 g/ 1 bungkus plastik fungisida
biakan + 20-30 kg pupuk kandang (inkubasi selama 3 2. Tangki untuk menyemprot harus bersih
minggu) dari pestisida
3. Aplikasi dilakukan pada sore hari setelah
B. Lecanicillium lecanii/ Beauveria bassiana/ Metarhizium a pukul 15.00 untuk menghindari paparan
Penyemprotan pada tanaman: 100 g / 1 plastik biakan + 20 sinar UV
L air, dicampur dan disaring
PERBANYAKAN MEDIA CAIR
Cendawan Trichoderma sp. / Lecanicillium lecanii / Beauveria bassiana/ Metarhizium anisopliae
Bakteri Bacillus subtilis/ Paenibacillus polymyxa

Alat: Bahan: 1. Membuat media perbanyakan


 Aerator dan selang 3-5  Kentang 5 kg
meter  Gula 360 g 1. Kupas kentang dan iris dadu
 3 Botol air mineral  Air steril/ isi ulang/ galon 19
 Plastisin atau 20 L 2. Cuci hingga bersih
 Galon aqua biru (tahan  Minyak 1 sendok
panas/ tidak meleleh) +  3 tube isolat 3. Rebus kentang dengan air galon/ isi ulang
tutup  PK/ Kalium permanganat 19-20 L sampai lunak
 Solder/ pelubang tutup  Kapas
galon  Alkohol 70% 4. Ambil potongan kentang dari panci,
 Pisau   tambahkan gula ke dalam panci dan
 Baskom
 Panci + tutup masak kembali 15 menit
 
5. Masukkan air rebusan kentang dan gula
ke dalam galon steril saat masih panas.
Kemudian tutup rapat
6. Dinginkan media semalaman
2. Perbanyakan isolat bakteri/ cendawan Yang perlu diperhatikan:
1. Siapkan alat rangkaian aerator 1. Saat aplikasi agens antagonis tidak
bersamaan dengan aplikasi fungisida/
2. Masukkan air steril ke dalam tube isolat, kocok hingga bakteri/
bakterisida
cendawan larut (1 galon = 3 tube isolat)
2. Tangki untuk menyemprot harus bersih
3. Tuang ke dalam media perbanyakan yang telah disiapkan secara dari pestisida
aseptik dengan menyemprot tangan dan galon dengan alkohol 70%
3. Aplikasi dilakukan pada sore hari setelah
4. Apabila produksi busa berlebih tambahkan 1 sendok makan pukul 15.00 untuk menghindari paparan
minyak goreng sinar UV
5. Kemudian, galon ditutup dan dipasang rangkaian aerator
6. Diinkubasi selama 14 hari

Dosis Aplikasi: 200 ml/ 14 L air


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai