PENDAHULUAN
1
anak kos. Selain menawarkan secara langsung kami juga menawarkan lewat
social media, brosur dan poster-poster yang dapat kami bagikan di jalanan.
1.2 Tujuan
1. Meningkatkan nilai ekonomi dan manfaat jamur serta daging .
2. Melatih mahasiswa untuk berwirausaha.
3. Memperoleh laba dari hasil wirausaha yang telah dilaksanakan.
4. Menghasilkan keragaman produk olahan daging dan jamur
5. Melatih kreativitas mahasiswa dalam pelaksanaan wirausahawan.
6. Menumbuhkan semangat mahasiswa untuk menjadi Sumber Daya Manusia
yang unggul dan berkompeten dalam berwirausaha .
2
BAB II
DESKRIPSI PRODUK
2.1 Keunikan
Keunikan Bang Jam ini diantaranya :
1. Hidangan lezat dan bergizi.
2. Harga relatif terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dalam berbagai umur
baik anak-anak, remaja maupun orang tua.
3. Disajikan dengan cepat dan dapat diolah dengan aneka masakan.
2.2 Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pembuatan Bang Jam ini masih
tergolong sederhana dan mudah untuk didapat. Adapun langkah-langkah dalam
pembuatan banana cup cake adalah sebagai berikut :
Bahan baku daging ikan yang kami gunakan akan diperoleh dari mitra
kerja kami. Sedangkan untuk daging ayam kami peroleh dari pemotongan ayam,
begitu juga dengan daging sapi kami peroleh dari rumah pemotongan hewan.
Sedangkan untuk bahan baku lainya kami akan perolehnya dari pasar induk
gadang untuk memperoleh harga miring dan bahan yang masih segar. Untuk
membuat baso ada beberapa tahapan yaitu Pertama rendam jamur dengan air
panas 5 menit lalu peras menggunakan serbet. Potong kecil-kecil jamur
kemudian ulek (kalau diblender terlalu lembut). Giling daging surimi dan daging
(Ayam,Ikan,Sapi) . Campurkan STTP, garam,msg, gula,prei, telur, surimi,
bawang goreng, bawang putih goreng, minyak wijen, minyak ikan dan
daging(Ayam,Sapi,Ikan) menjadi satu dan aduk sampai semua merata.Setelah
semua bahan tercampur dengan merata tambahkan tepung kanji dan aduk lagi
sampai tercampur dan menjadi adonan yg siap untuk di bentuk dan masukkan
ke air yang mendidih. Setelah itu tiriskan baso dan tunggu sampai dingin.Setelah
dingin langsung dikemas dalam plastic kedap udara dan dipress setelah itu
masuk dalam tahap pelabelan. Tahap pelabelan adalah tahap terakhir dalam
produksi setelah itu tahap yang paling akhir adalah memasukkan bakso ke
freezer.
2.3 Daya Saing
Masih adanya pesaing olahan baso dengan varian yang berbeda,
sehingga memicu pindahnya konsumen ke penjual lain. Dan masih banyak
3
olahan makanan frozen food yang beredar dipasaran sehingga bisa juga memicu
berpindahnya konsumen.
4
BAB III
ANALISIS PASAR
3.1 Segmentasi
a. Demografis
Berdasarkan demografi, secara pasar kami bertuju pada kalangan remaja
khususnya mahasiswa, pegawai dan masyarakat sekitar dengan membuka
b. Geografis
Wilayah yang kita jadikan target yaitu wilayah Malang . Alasan memilih
wilayah ini karena di wilayah ini banyak mahasiswa dan kalangan ibu rumah
tangga yang bekerja yang tidak sempat untuk memasak. Selain itu, juga akan
memperluas usaha ke wilayah-wilayah lain seperti di tempat-tempat wisata.
3.2 Target Pasar
a. Permintaan
Target jumlah permintaan dalam satu bulan adalah 528 pack. Maka dalam
satu tahun sebesar 6.336 pack .
b. Penawaran
Target jumlah penawaran (produksi) dalam satu bulan adalah sesuai dengan
permintaan konsumen. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kepuasan pada
konsumen, sehingga target penawaran adalah 6.336 pack / tahun.
c. Market Share
Target perluasan pasar Bang Jam dalam satu tahun adalah sebesar 10 %.
3.3 Harga
Harga yang ditawarkan pada penjualan Bang Jam ini adalah senilai Rp
7000,00 per packnya, dengan analisis harga sebagai berikut:
Biaya, pendapatan, dan Keuntungan
biaya tetap = Rp. 1.421.539
biaya variable = Rp. 1.604.900
produksi = 528 bungkus
Biaya Variabel
Biaya Variabel / unit =
Produksi
1.604 .900
=
528
= Rp 3.039/bungkus
Harga jual =Rp 7.000;
5
BAB IV
PERENCANAAN KEUANGAN
6
No Urian Jumlah Harga (Rp) Jumlah Harga (Rp)
3. Biaya Variabel :
NO URAIAN JUMLAH HARGA SATUAN JUMALH HARGA (Rp)
(Rp)
Bahan Baku
7
13 Gula 80 Gr 13.000 26.000
Bahan Pendukung
Analisis titik impas atau BEP adalah suatu kondisi yang menggambarkan
pendapatan usaha yang diperoleh sama dengan modal yang telah
dikeluarkan.
Biaya tetap
BEP Penerimaan (Rp) = Biaya Variabel
1−
Pendapatan
1.421 .539
= 1.604 .900
1−
3.696 .000
= Rp 2.493.928
Biaya tetap
BEP produksi (bungkus) =
Harga jual−Biaya variabel /unit
1.421.539
=
7.000−4.477
= 564 bungkus
8
Artinya, titik impas usaha tercapai pada saat hasil produksi
mencapai 564 bungkus/bulan.
Total biaya
BEP harga(Rp/bungkus) =
Produksi
1.604 .900
=
528 biji
= Rp 3.039
TOTAL PENJUALAN
A. ARUS KAS
MASUK
1. Penjualan 44.352.000 48.787.200 53.665.920
Tunai
2. Penerimaan
Piutang
5. Kredit Modal
Kerja
1. Investasi 9.050.000
3. Biaya Usaha
Sebelum
Penyusutan 1.939.116 1.939.116,00 1.939.116,00
9
4. Bunga KUR
BRI (1,4%) 36
bulan
5. Pajak 1.163.408 1.299.140 1.448.445,60
penghasilan
(10%)
Total Kas Keluar 9.050.000 33.881.324 37.094.936 40.629.910
2. Angsuran
Modal Kerja
Total Kewajiban
Bank
E. SALDO KAS 5.950.000 16.420.676 28.112.940 41.148.950
AKHIR (C -D)
F. BUNGA
10
Pendapatan
R/C Ratio =
Total biaya
3.696.000
=
3.026.439
= 1,22
R/C >1, Usaha layak dijalankan
Artinya, setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 100 akan
diperoleh pendapatan sebesar Rp 122
keuntungan
B/C =
biaya total
2.091.408
=
3.026.439
= 0,6
B/C >1, Usaha tidak layak dijalankan
11
BAB V
PENGORGANISASIAN
5.1 Pengorganisasian
Owner
12
Bertanggung jawab atas jual beli
Melayani konsumen
Bertanggung jawab atas pemesanan konsumen
13