Anda di halaman 1dari 1

MATERI SEKOLAH LAPANG TAHAP IPERTEMUAN KE 4

DESA SUMBEREJO KECAMATAN MADIUN


“PENGOLAHAN TANAH”

Salah satu aspek penting dalam kegiatan budidaya tanaman padi adalah kegiatan pengolahan tanah. Pengolahan
tanah sawah bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik. Tanah yang telah diolah dengan
baik dapat menciptakan kondisi flsik, kimia, maupun biologis tanah yang baik pula sehingga pertumbuhan dan
perkembangan tanaman optimal. Oleh karena itu, pertumbuhan tanaman padi di antaranya akan dipengaruhi oleh
sejauh mana proses pengolahan yang dilakukan sebelum ditanami

A. Tujuan Pengolahan Tanah


Pengolahan tanah juga bertujuan untuk memperoleh struktur tanah yang dibutuhkan bagi pertumbuhan benih atau
akar. Struktur remah diperlukan guna memungkinkan peresapan yang cepat dan ketahanan terhadap hujan, untuk
mendapatkan kandungan dan pertukaran udara yang cukup di dalam tanah, dan untuk memperkecil hambatan terhadap
penembusan akar. Sebaliknya, suatu persemaian yang baik umumnya membutuhkan partikel yang lebih halus dan
kepadatan yang lebih tinggi di sekitar benih.

B. Macam Pengolahan Tanah


Secara umum pengolahan tanah terdiri dari tiga macam, yaitu tanpa oleh tanah (TOT), olah tanah minimum, dan olah
tanah intensif.
 Tanpa Olah Tanah
Pada pengolahan tanah ini hanya dilakukan pembersihan terhadap gulma yang berada di permukaan tanah,
tanpa melakukan pembalikan atau penggemburan tanah. Setelah dilakukan pembersihan gulma, langsung
dilakukan pembuatan lubang tanam. TOT pada umumnya dilakukan pada budidaya tanaman ketela pohon.
 Olah Tanah Minimum
Pengolahan lahan dengan olah tanam minimum hanya meliputi pembajakan yaitu pembalikan dan perataan
tanah. Olah tanah minimum pada umumnya dilakukan pada budidaya tanaman jagung, dan kacang-kacangan.
 Olah Tanah Intensif
Pengolahan tanah secara intensif yaitu pengolahan tanah yang meliputi seluruh kegiatan pengolahan tanah,
mulai dari pembukaan lahan hingga siap untuk ditanami. Olah tanah intensif pada umumnya dilakukan pada
budidaya tanaman padi.

C. Tahap Pengolahan Tanah


Kegiatan pengolahan tanah yang baik dibagi dalam tiga tahap, yaitu:

 Tahap I
Pengolahan tanah yang pertama diawali dengan pemberian bahan organik berupa pupuk kendang dengan dosis
1-2 ton per hektar lahan. Penambahan pupuk kandang dilakukan dengan tujuan agar kandungan hara dan
pertumbuhan mikroba dalam tanah dapat meningkat. Disamping itu, penggunaan pupuk kandang dapat
memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah serta faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak
disediakan oleh pupuk anorganik. Kemudian dilakukan penggenangan lahan dengan air setinggi 2-5 cm
selama 2-3 hari. Setelah didiamkan, dilakukan pembajakan dengan kedalaman pembalikan tanah antara 15
sampai 20 cm.
Sebelum memasuki pengolahan tanah yang kedua, dilakukan perbaikan pematang, yaitu dengan memperlebar
pematang sawah. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinga rembesan air dan pupuk. Sekitar pematang
dicangkul sedalam 20 cm, kemudian kembali digenangi setinggi 2-5 cm selama 2-3 hari.

 Tahap II
Pengolahan tanah II dilakukan dengan pembajakan, tujuannya adalah untuk pelumpuran serta pembenaman
dan pencacahan gulma. Pada tahap ini, disarankan dilakukan aplikasi biodekomposer guna mempercepat
proses dekomposisi bahan organik yang ada dalam tanah. Untuk mendekomposisi 2-4 ton jerami per hektar
dibutuhkan 2-4 kg biodekomposer. Setelah diaplikasikan biodekomposer, tanah digaru untuk menghancurkan
bongkah tanah menjadi lebih kecil dan menghaluskan sisa tanaman dan gulma yang terbenam, sehingga akan
mempercepat proses pembusukan oleh biodekomposer. Usahakan selama tahap ini pasokan air agar
mencukupi. jangan terlalu kering dan jangan terlalu basah. Proses penggaruan ini dilakukan sampai bahan
organik benar-benar menyatu dan melumpur dengan lapisan olah tanah. Setelah itu dilakukan inkubasi selama
7 hari sebelum dilakukan penanaman.
 Tahap III
Pada pengolahan tanah tahap terakhir ini dilakukan perataan tanah dengan menggunakan papan dan sisa gulma
yang ada dibuang. Lahan siap ditanami
Sumber:
Balitbang Kementan. 2016. Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo. Diakses secara online: https://pangan.litbang.pertanian.go.id/Juknisjarwo/>

Anda mungkin juga menyukai