Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA KULINER INTERNASIONAL

SIGMA TAKOYAKI

XII IPA Galileo Galilei


Disusun oleh:
 Jason Sanjaya
 Muhammad Rafi
 Muhammad Thariq Nauval
 Muhammad Zaky Haikal

SMAS SUKMA BANGSA LHOKSEUMAWE


TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, pada saat ini telah banyak sekali jenis makanan, hewani maupun
nabati. Makanan yang ada di setiap negara memiliki karakteristik yang beragam, contohnya
Takoyaki dari Kansai, Jepang. Takoyaki merupakan jajanan popular yang dijual di Yatai sewaktu
hatsumode yang merupakan kegiatan untuk melakukan kunjungan pertama kali ke kuil Buddha.
Takoyaki memiliki beragam jenis seperti takoyaki biasa, takoyaki dilumuri saus, takoyaki dengan
kecap asin, atau yang biasanya disebut sebagai akashiyaki.

Takoyaki adalah makanan yang berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang
terbuat dari adonan tepung terigu yang diisi potongan gurita di dalamnya. Takoyaki ini pada
umumnya dijual sebagai jajanan di pinggir jalan yang dinikmati sebagai camilan. Camilan satu ini
biasanya dijual dalam bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah yang disajikan di atas
lembaran plastik berbentuk perahu atau dimasukkan ke dalam kemasan plastik transparan
untuk dibawa pulang. Takoyaki dimakan dengan menggunakan tusuk gigi, namun di Tokyo
dimakan dengan menggunakan sumpit sekali pakai. Bahan rahasia seperti baking powder atau
asinan jahe merah sering pula dicampurkan ke dalam adonan. Saus yang dipakai biasanya adalah
saus okonomiyaki walaupun ada juga saus khusus untuk takoyaki yang rasanya tidak jauh
berbeda dengan saus okonomiyaki.

Untuk membuat makanan ini terbilang cukup mudah dan sangat cocok untuk menunda
lapar. Namun, kekurangannya adalah bahan masakan yang digunakan tidak tahan lama dan
harus dimasak pada saat itu juga. Berdasarkan hal ini, kami memilih membuat takoyaki untuk
menambah wawasan kepada masyarakat sekitar mengenai masakan internasional dimana
dalam kesempatan ini makanan yang kami pasarkan berasal dari Kansai, Jepang.

B. TUJUAN
1. Memproduksi camilan berbahan dasar telur dan tepung bagi masyarakat dengan
menggunakan resep yang telah dikembangkan.
2. Memperkenalkan wawasan makanan internasional kepada masyarakat sekitar.
3. Membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat.
4. Memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen.
C. PELUANG PASAR
Peluang bisnis takoyaki memilki prospek yang bagus dan akan selalu digemari masyarakat.
Apalagi jika dibuat dengan rasa yang khas Indonesia tentu akan semakin banyak yang
menyukainya. Namun, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk menjalankannya
seperti:

a. Analisis persaingan
Hasil observasi yang telah dilakukan adalah diketahui banyak serta beragam jenisnya jajanan
ringan yang tersaji di kawasan Kota Lhokseumawe. Namun, belum ada brand takoyaki yang
dijual sehingga persaingan belum dapat dirasakan dan memiliki peluang untuk menciptakan
brand image dalam masyarakat untuk bisa menjadi market leader dalam usaha takoyaki.
Bisnis ini sangat mudah untuk dijalankan dan menguntungkan karena akan ada banyak
konsumen yang tertarik akan mencicipi usaha. Hal ini merupakan kesempatan baik untuk
mencoba mencari keuntungan dengan berbisnis takoyaki.

b. Sasaran pasar
Takoyaki merupakan makanan yang sangat nikmat dimakan saat masih hangat dan mampu
mengenyangkan. Makanan ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang tua dari
berbagai kalangan. Berbagai kalangan masyarakat dapat membelinya dengan harga yang
terjangkau. Sasaran pasar usaha takoyaki ini adalah berbagai kalangan usia dan golongan
baik lokal maupun internasional sehingga usaha kami ini sangat mudah dipasarkan.

c. Daya dukung pasar

1. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah pembagian pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.
Segmentasi pasar bertujuan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran.

1.1 Segmentasi Geografis


Usaha takoyaki kami terdapat di beberapa tempat wisata.
1.2 Segmentasi Demografis
Usaha takoyaki kami mengarah kepada anak-anak, remaja sampai dewasa dari
berbagai kalangan
1.3 Segmentasi Psikografis
Orang-orang yang menyukai cemilan atau goreng-gorengan selalu ingin mencoba
tren-tren kuliner terbaru.
1.4 Segmentasi Perilaku
Usaha kami dapat ditempatkan pada perilaku penduduk desa dan perkotaan yang
merespon baik takoyaki terhadap inovasi pada makanan khas Jepang takoyaki yang
memiliki rasa yang lezat dengan varian isi dan topping yang berbeda dengan yang
lainnya.
2. Targeting
Sigma Takoyaki mempunyai target pemasaran pada anak-anak, remaja hingga dewasa
semua usia dan berbagai golongan. Sigma Takoyaki menargetkan membuka stand di
kawasan foodcourt di dalam mall atau pinggiran jalan raya besar dan lokasi yang dipilih
ada di sekitar Margonda, Depok, Bali, dan Jakarta Selatan.

3. Positioning
Positioning dari Sigma Takoyaki adalah menjadi unik dan trend karena Sigma Takoyaki
memiliki keunikan di warna, isian, dan toppingnya yang berbeda dari cemilan takoyaki
lainnya. Posisi Sigma Takoyaki berada dipinggir jalan raya dan di dalam Foodcourt,
dikarenakan untuk dapat terlihat dengan mudah oleh konsumen. Ada beberapa strategi
pemasaran yang digunakan dalam meningkatkan penjualan:

3.1 Penetrasi pasar:


Sigma Takoyaki memberi penawaran menarik berupa pembelian dengan jumlah 5
porsi akan mendapatkan potongan harga sebesar 20% untuk setiap porsi,dan untuk
pembelian dengan jumlah 7 porsi akan mendapat gratis 1 porsi.

3.2 Pengembangan produk:


produk dikemas dalam sebuah kotak kertas agar mudah dibuka dan ramah
lingkungan.

4. Permintaan Konsumen
Permintaan adalah berapa banyak jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada
waktu tertentu dengan tingkat harga tertentu. Hubungan antara jumlah permintaan
dengan harga yang akan disepakati oleh penjual dan pembeli. Perkiraan pada permintaan
potensial Sigma Takoyaki adalah dengan membagikan tester secara acak kepada 20
konsumen dengan perbandingan 17 menyukai Sigma Takoyaki dan 3 tidak menyukai
Sigma Takoyaki.
BAB 2
ANALISIS BIAYA

1. Biaya Variabel (Variable Cost)


Uraian Volume satuan Harga (Rp) Total Harga
Tusukan 100 buah Rp 1.000 Rp 100.000
Tepung Terigu 40 kg Rp 12.000 Rp 480.000
Garam 1/2 kg Rp 8.000 Rp 4.000
Kecap Ikan 1 botol Rp 50.000 Rp 50.000
Telur 1 papan Rp 50.000 Rp 50.000
Minyak Goreng 2 liter Rp 15.000 Rp 30.000
Gurita 2 Kg Rp 60.000 Rp 120.000
Daun Bawang 1/2 Kg Rp 10.000 Rp 5.000
Mayones 2 Kg Rp 40.000 Rp 80.000
saus okonomiyaki 2 Kg Rp 30.000 Rp 60.000
Gas 1 buah Rp100.000 Rp 100.000
Total Rp1.079.000

2. Biaya Tetap (Fixed Cost)


Uraian Volume Harga (Rp) Harga Jual Total Harga -/ tahun Total Harga -/ hari
Etalase 1 Rp 1.000.000 Rp 500.000 Rp 250.000 Rp 1.370
Meja dan Kursi 13 Rp 400.000 Rp 200.000 Rp 100.000 Rp 548
Kompor dan Tabung gas 2 Rp 800.000 Rp 400.000 Rp 200.000 Rp 1.096
Cetakan Takoyaki 4 Rp 1.200.000 Rp 600.000 Rp 900.000 Rp 4.932
Gelas ukur 2 Rp 120.000 Rp 60.000 Rp 90.000 Rp 493
Baskom 4 Rp 15.000 Rp 7.500 Rp 11.250 Rp 62
Pengaduk 3 Rp 65.000 Rp 32.500 Rp 48.750 Rp 267
Pisau 2 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 75.000 Rp 411
Talenan 2 Rp 40.000 Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 164
Penyusutan lainnya 12 Rp 300.000 Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 411
Total Rp 4.040.000 Rp 2.020.000 Rp 1.780.000 Rp 9.753

3. Biaya Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang kami gunakan ada 12 HOK dimana memiliki gaji Rp 450.000-/HOK.
Hal tersebut berarti total biaya tenaga kerja kami per hari adalah:
 12 HOK* Rp 15.000 = Rp 180.000
4. Overhead (10%)
 Overhead = (Variable Cost + Fixed Cost + Biaya tenaga kerja) * 10%
= (Rp 1.079.000 + Rp 9.753 + Rp 180.000)* 10%
= Rp 126.875
5. Total Biaya (Total Cost)
 Total Cost = (Variable Cost + Fixed Cost + Biaya tenaga kerja + Overhead)
= (Rp 1.079.000 + Rp 9.753 + Rp 180.000 + Rp 126.875)
= Rp 1.395.628

6. HPP (Harga Pokok Produk)


 HPP = Total Cost/ Jumblah Produk
= Rp 1.395.628/ 200
= Rp 6.978.14-/unit ≈ Rp 7.000-/unit
7. HJP (Harga Jual Produk)
 HJP = HPP + (HPP*30%)
= Rp 7.000 + (Rp 7.000*30%)
= Rp 9.100-/unit
8. Revenue
 Revenue = Laku terjual*HJP
= 190 unit*Rp 9.100
= Rp 1.729.000
9. Benefit
 Benefit = RevenueTotal Cost
= Rp 1.729.000 Rp 1.395.628
= Rp 333.372
10. R/C (Revenue / Total Cost)
 R/C = Revenue / Total Cost
= Rp 1.729.000 / Rp 1. 395.628
= Rp 1,238
Kesimpulan: usaha layak dikembangkan dikarenakan setiap Rp 1 yang dikeluarkan
menghasilkan Rp 1,238.
11. B/C (Benefit / Total Cost)
 B/C = Benefit/Total Cost
= Rp 333.372 / Rp 1. 395.628
= Rp 0,2238
Kesimpulan: setiap Rp 1 yang dihasilkan memberikan keuntungan Rp 0,24.
12. BEP (Harga/unit)
 BEP
Fixed Cost / Jumlah Produk
= Rp 9.753 / 200
= Rp 48,76

Variable cost / Jumlah Produk


= Rp 1.079.000 / 200
= Rp 5.395 / Unit
Kesimpulan: Jika usaha dijual dengan harga ini maka usaha dikatakan masih aman.
13. BEP (Unit Produksi)
 Total cost / HJP = Rp 1.395.628 / Rp 9.100
= 153,3 unit
Kesimpulan: jika dalam sekali produksi menghasilkan 153 unit, usaha dikatakan
masih aman.

14. BEP = fixed cost / (1 – variable cost/ (jumlah produk*HJP))


= Rp 9.753 / (1 - Rp 1.079.000/(200* Rp 9.100))
= Rp 23.787,8 ≈ Rp 24.000
BAB 3
PERENCANAAN PELAKSANAAN

A. RENCANA PELAKSANAAN
a. Analisis SWOT dan Strategi
setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui
analisis SWOT:

1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan dari produk ini adalah:
1.1. Menggunakan bahan baku yang berkualitas tinggi.
1.2. Memiliki harga yang terjangkau bagi seluruh kalangan masyarakat.
1.3. Inovasi baru pada produk yang menarik perhatian.

2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan dari produk ini adalah:
2.1. Tidak tahan lama.
2.2. Produknya mudah untuk ditiru.

3. Peluang (Opportunity)
Peluang dari produk ini adalah:
3.1. Varian yang unik dan inovatif.
3.2. Konsumen selalu tertarik dan penasaran dengan produk kuliner keluaran
terbaru .
3.3. Permintaan konsumen akan makanan ringan atau cemilan yang cukup
tinggi

4. Ancaman (Threath)
Ancaman terhadap produk ini adalah:
4.1. Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang lebih murah.

b. Rencana 6M
1. Man (Tenaga Kerja)
 3 Koki
 1 Kasir
 1 Tukang parkir
 5 Pelayan
 1 Cleaning service
 1 Operator drive-thru

2. Money (Uang/Modal)
 Biaya bahan baku
 Biaya peralatan
 Biaya perawatan
 Biaya karyawan

3. Material (Bahan)
 Tepung terigu
 Garam
 Kecap ikan
 Telur
 Air
 Minyak goreng
 Gurita
 Daun bawang
 Mayones
 Saus okonomiyaki
 Sirup atau minuman
 Gas tabung

4. Machine (Mesin)
 Kompor
 Tablet
 Timer
 Cetakan takoyaki
 Exhaust
 Freezer
 Tusuk lidi
 Pisau
 Sendok
 Garpu
 Mixer
 Centong
 Talenan
5. Method (Metode)
 Mencari orang dengan kualifikasi yang sesuai dengan cara wawancara
pengalaman kerja.
 Mendapatkan modal usaha dari pinjaman bank dan tabungan pribadi.
 Mengadakan pemasaran melalui media sosial, pamflet, brosur, dan
sponsor.
 Menggunakan bahan berkualitas dari pabrik atau distributor.
 Melakukan perawatan mesin.

6. Market (Pemasaran)
 Dipromosikan melalui spanduk, media sosial, dan pengiklanan.
 Menggunakan sistem drive-thru.
 Memulai dari riset pasar, menentukan segmentasi pasar, menentukan
harga pasar.

c. Perencanaan Teknis Usaha


Usaha kami memiliki perencanaan teknis usaha sebagai berikut:
1. Menentukan bahan makanan dengan kualitas pilihan berdasarkan faktor
geografis dan lainnya.
2. Mengolah makanan secara tepat dengan mempelajari negara asal dan memiliki
koki yang ahli.
3. Membuat dan menggunakan saos yang tepat sehingga cita rasanya sama seperti
yang asli.
4. Melakukan inovasi terhadap makanan dan menyesuaikannya dengan lidah
masyarakat sekitar.
5. Menentukan lokasi usaha secara strategis, terlihat jelas, mudah untuk
dikunjungi, dan memiliki tempat parker yang memadai.
6. Menentukan harga dengan melakukan promosi di awal pembukaan usaha dan
menyesuaikannya dengan usaha lainnya sehingga tidak kalah saing.
7. Memberikan pelayanan prima yang ramah, cepat, memuaskan pelanggan, dan
mengenali pelanggan tetap.
8. Konsisten dalam pelayanan, yaitu jadwal buka-tutup, harga, porsi, kebersihan,
pelayanan, cita rasa, dll.

d. Perencanaan Market atau pemasaran


Usaha kami memiliki perencanaan pemasaran sebagai berikut:
1. Menentukan target pasar, menganalisis SWOT, dan menentukan tujuan dari
kegiatan pemasaran.
2. Menggunakan kemasan produk yang menarik.
3. Membuat forum promosi di media sosial dan bekerja sama dengan penyedia
layanan pesan antar.
4. Bekerja sama dengan selebgram, influencer, dan orang berpengaruh lainnya.
5. Membuat promosi yang menarik dengan cara merekrut reseller dan
mengadakan giveaway.
6. Melakukan berbagai event, meningkatkan kualitas produk, melakukan inovasi
produk, dan memprioritaskan konsumen.
BAB 4
PENUTUP

A. Penutup
Usaha Sigma Takoyaki ini terinspirasi dari makanan itu sendiri, takoyaki adalah salah
satu kuliner asli Jepang yang cukup popular di Indonesia yang disebabkan harganya yang
murah dan bercita rasa lezat. berdasarkan hal tersebut, kami mencoba membuka usaha
Sigma Takoyaki ini, kami juga akan mengedepankan kesegaran dan kebersihan bahan
makanan serta pengolahan makanan sehingga diharapkan dapat dinikmati banyak
kalangan. Dengan harga yang menyesuaikan kantong akan menjadi nilai tambah untuk
membeli produk ini.

Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
proposal ini. Demikian proposal usaha ini kami buat. Kami mengucapkan terima kasih
pada pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal bisnis.

Kami juga berterima kasih pada para pihak yang berkenan membaca proposal ini.
Semoga proposal usaha yang kami ajukan dapat dipertimbangkan, diterima, dan
bermanfaat bagi semua.

Anda mungkin juga menyukai