PENDAHULUAN
Ramen merupakan makanan khas jepang yang banyak digemari bukan hanya masyarakat Jepang
melainkan juga masyarakat Indonesia. Berawal dari kegemaran menonton film atau anime
jepang, banyak masyarakat Indoensia yang kemudian melirik masakan jepang yang satu ini.
Banyaknya anime jepang yang memperlihatkan kelezatan ramen membuat ide-ide kreatif
bermunculan di Indonesia. Contohnya adalah banyaknya para penggemar anime jepang yang
beramai-ramai membuka kedai ramen atau rumah makan yang menyajikan ramen.
Banyak ditemui kedai ramen di Indonesia yang dikelola oleh rata-rata remaja mulai dari SMA
sampai mahasiswa. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk mengembangkan usaha serupa
dengan nama produk Ramen Pedas.
1.2.1 Visi
1.2.2 Misi
PEMBAHASAN
Ramen merupakan masakan mie kuah yang berasal dari Negara Jepang tepatnya berasal dari
Tiongkok. Pada umumnya orang Jepang menyebut ramen sebagai chuka soba atau shina soba. Kuah
ramen mempunyai banyak sekali variasi rasa yang ditentukan oleh jenis-jenis kaldu yang diguanakan,
bumbu dan lauk yang ditambahkan di atas mie. Biasanya ramen terdiri dari mie yang disajikan
dengan kuah kaldu daging atau ikan, dibumbui dengan kecap atau miso, dan disajikan
dengan topping seperti irisan daging babi (叉 焼—chāshū), rumput laut kering (nori), menma, dan
daun bawang).
Namun pada produk ramen kali ini penulis tidak menggunakan daging babi karena mayoritas
pembeli adalah muslim. Sebagai gantinya penulis menggunakan irisan daging sapi (sukiyaki). Selain
itu, penulis juga menggunakan cabai rawit sebagai penabah rasa pedas sekaligus menyesuaikan
dengan lidah masyarakat Indonesia.
Agar rencana mendirikan usaha ini dapat berjalan dengan lancar, hal yang dapat dilakukan dalam
strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
2.2.1 Segmenting
Segmenting adalah dengan menjadikan pembeli sebagai tujuan yang akan dicapai, produk yang akan
penulis buat adalah produk yang mampu dinikmati oleh semua kalangan baik kalangan masyarakat
dengan mempertahankan kualitas produk yang akan dijual, produk ini juga dapat dikonsumsi oleh
anak-anak maupun orang dewasa.
2.2.2 Targeting
Targeting yang yang akan penulis bidik adalah kalangan masyarakat setempat.
2.2.3 Positioning
Agar produk ini dikenali masyarakat, penulis akan berinovasi dengan cara menggunakan cabai rawit
merah sebagai penambah pedas dan bahan-bahan halal agar dapat dinikmati oleh semua
masyarakat.
2.3 Analisis SWOT sebagai Kelayakan Usaha
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha. Setiap kegiatan untuk
memulai usaha, penulis harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing melalui
analisis SWOT.
1) Produk ini juga sudah lumayan dikenal oleh masyarakat terutama pada kalangan remaja,
sehingga dapat melayani pesanan untuk sebuah acara.
2) Dapat menjual produk diarea-area yang sering dikunjungi masyarakat lokal maupun
internasional seperti ditempat pariwisata.
1) Banyaknya pesaing muncul yang dapat menghasilkan produk yang lebih bagus dari produk
kita.
2) Banyak masyarakat yang belum mengetahui produk ini.
3) Bahan-bahan kadang sulit ditemukan pada saat-saat tertentu.
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
Dalam hal proses produksi kami menggunakan bahan baku dengan rincian sebagai berikut :
Dalam kegiatan produksi, peralatan dan perlengkapan yang digunakan sebagai berikut.
1) Tumis bumbu yang dihaluskan dengan minyak goreng dan minyak wijen sampai harum di dalam
sebuah panci. Masukkan daging sukiyaki kedalam bumbu tumis, terus masak hingga warna
daging tersebut berubah warna.
2) Tuang kaldu ayam ke alam tumisan bumbu tersebut.
3) Masukan semua bumbu kuah ke dalam masakan anda, jangan lupa untuk memasukan campuran
cabe merah bubuk, cabe rawit merah yang telah dihaluskan dan cabe merah besar yang telah
dihaluskan, di mana akan menjadi sumber dari rasa super pedas ramen anda kali ini.
4) Kemudian masukan larutan tepung maizena ke dalam masakan hingga mengental.
5) Terus aduk masakan anda hingga mencapai kekentalan kuah ramen yang baik.
Sumber: https://selerasa.com/resep-dan-cara-membuat-mie-ramen-super-
pedas-yang-praktis-dan-halal | Selerasa.com
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
4.1 Modal/Pemasukan
Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi adalah sebesar Rp.8.105.000,00
Total biaya = bahan baku selama satu bulan + biaya perlengkapan dan peralatan
+ biaya lain-lain
= Rp. 12.368.500
Harga Pokok Produksi (HPP) = total biaya / hasil produksi selama satu bulan
= Rp. 20.700,00
= Rp.20.700,00 + Rp.4.300,00
= Rp.25.000,00
= Rp. 2.634.500,00
= 21%
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ramen merupakan produk yang dipilih penulis dalam usaha kuliner. Selain dapat menbah
pengalaman berwirausaha penulis berharap makanan ini dapat diterima oleh semua kalangan
masyarakat.
5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa proposal yang penulis buat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan proposal ini.
Demikian proposal ini, semoga usaha yang penulis rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Terima
kasih.