Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik,
di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea,
dan Rusia. Negara ini terkenal dengan berbagai serial animenya, salah satunya adalah Naruto.
 Penggemar anime Naruto pasti mengetahui bahwa Ramen merupakan makanan favorit karakter
berambut kuning satu ini. Serialnya telah dicintai dan memiliki banyak penggemar yang tersebar
di berbagai belahan dunia.

Ramen merupakan makanan khas jepang yang banyak digemari bukan hanya masyarakat Jepang
melainkan juga masyarakat Indonesia. Berawal dari kegemaran menonton film atau anime
jepang, banyak masyarakat Indoensia yang kemudian melirik masakan jepang yang satu ini.
Banyaknya anime jepang yang memperlihatkan kelezatan ramen membuat ide-ide kreatif
bermunculan di Indonesia. Contohnya adalah banyaknya para penggemar anime jepang yang
beramai-ramai membuka kedai ramen atau rumah makan yang menyajikan ramen.
Banyak ditemui kedai ramen di Indonesia yang dikelola oleh rata-rata remaja mulai dari SMA
sampai mahasiswa. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk mengembangkan usaha serupa
dengan nama produk Ramen Pedas.

1.2 Visi dan Misi

1.2.1 Visi

Menjadikan makanan ini dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

1.2.2 Misi

1) Menjaga dan meningkatkan kualitas produk.


2) Memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan.
3) Membuat inovasi baru terhadap produk agar menarik para konsumen.
4) Menambah wawasan mengenai cara berwirausaha makanan khususnya mengenai makanan
khas Jepang.

1.2.3 Tujuan Kegiatan Usaha

Tujuan penulis memilih jenis usaha ini yaitu :

1) Memperoleh keuntungan dari wirausaha makanan internasional tersebut.


2) Menarik perhatian konsumen terhadap produk ini.
3) Melakukan inovasi-inovasi terhadap produk makanan ini agar lebih diminati konsumen.
4) Membuka peluang usaha baru.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Usaha

Ramen merupakan masakan mie kuah yang berasal dari Negara Jepang tepatnya berasal dari
Tiongkok. Pada umumnya orang Jepang menyebut ramen sebagai chuka soba atau shina soba. Kuah
ramen mempunyai banyak sekali variasi rasa yang ditentukan oleh jenis-jenis kaldu yang diguanakan,
bumbu dan lauk yang ditambahkan di atas mie. Biasanya ramen terdiri dari mie yang disajikan
dengan kuah kaldu daging atau ikan, dibumbui dengan kecap atau miso, dan disajikan
dengan topping seperti irisan daging babi (叉 焼—chāshū), rumput laut kering (nori), menma, dan
daun bawang).

Namun pada produk ramen kali ini penulis tidak menggunakan daging babi karena mayoritas
pembeli adalah muslim. Sebagai gantinya penulis menggunakan irisan daging sapi (sukiyaki). Selain
itu, penulis juga menggunakan cabai rawit sebagai penabah rasa pedas sekaligus menyesuaikan
dengan lidah masyarakat Indonesia.

2.2 Strategi Pasar

Agar rencana mendirikan usaha ini dapat berjalan dengan lancar, hal yang dapat dilakukan dalam
strategi pemasaran adalah sebagai berikut :

2.2.1 Segmenting

Segmenting adalah dengan menjadikan pembeli sebagai tujuan yang akan dicapai, produk yang akan
penulis buat adalah produk yang mampu dinikmati oleh semua kalangan baik kalangan masyarakat
dengan mempertahankan kualitas produk yang akan dijual, produk ini juga dapat dikonsumsi oleh
anak-anak maupun orang dewasa.

2.2.2 Targeting

Targeting yang yang akan penulis bidik adalah kalangan masyarakat setempat.

2.2.3 Positioning

Agar produk ini dikenali masyarakat, penulis akan berinovasi dengan cara menggunakan cabai rawit
merah sebagai penambah pedas dan bahan-bahan halal agar dapat dinikmati oleh semua
masyarakat.
2.3 Analisis SWOT sebagai Kelayakan Usaha

Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha. Setiap kegiatan untuk
memulai usaha, penulis harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing melalui
analisis SWOT.

2.3.1 Kekuatan (Strength)

1) Ramen merupakan makanan internasional yang digemari oleh beberapa masyarakat di


Indonesia terutama pencinta kebudayaan Jepang.
2) Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas baik, seperti membeli bahan baku seperti mie
ramen, sawi hijau, daging sukiyaki.
3) Bahan produk terjamin higenis dan halal.
4) Produk yang dihasilkan tidak menggunakan pengawet atau pemanis buatan.
5) Harga terjangkau.

2.3.2 Kelemahan (Weakness)

1) Produk yang dihasilkan tidak tahan lama.


2) Produk mudah ditiru.
3) Harga bahan baku tidak stabil.
4) Ada masyarakat yang belum mengeahui masakan Jepang khususnya ramen.

2.3.3 Kesempatan (Opportunity)

1) Produk ini juga sudah lumayan dikenal oleh masyarakat terutama pada kalangan remaja,
sehingga dapat melayani pesanan untuk sebuah acara.
2) Dapat menjual produk diarea-area yang sering dikunjungi masyarakat lokal maupun
internasional seperti ditempat pariwisata.

2.3.4 Ancaman (Threat)

1) Banyaknya pesaing muncul yang dapat menghasilkan produk yang lebih bagus dari produk
kita.
2) Banyak masyarakat yang belum mengetahui produk ini.
3) Bahan-bahan kadang sulit ditemukan pada saat-saat tertentu.
BAB III

MANAJEMEN PRODUKSI

3.1 Proses Produksi

Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :

1) Mengembangkan ide pembuat produk dengan mengetahui perkembangan konsumen terhadap


sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
2) Melalui bagan produksi, kami mulai menentukan bahan baku penunjang selain bahan baku
utama, dalam hal ini kami melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih
kompetitif.
3) Proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan asas higenis guna
terciptanya kepercayaan terhadap konsumen akan produk yang kami pasarkan.
4) Menyusun laporan keuangan, tahapan ini dilakukan untuk membuat sistem manajemen yang
baik dalam kegiatan usaha. Dengan menyusun laporan keuangan penulis percaya kegiatan akan
berjalan dengan lancar dan maksimal.

3.2 Bahan Baku

Dalam hal proses produksi kami menggunakan bahan baku dengan rincian sebagai berikut :

No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Harga Total


1. Mie ramen 4 kg Rp. 20.000,00 Rp. 40.000,00
2. Sawi hijau 2 ikat Rp. 5.000,00 Rp. 10.000,00
3. Daging sukiyaki 1 kg Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00
4. Telur ayam 1½ kg Rp. 22.000,00 Rp. 33.000,00
5. Jamur ½ kg Rp. 6.000,00 Rp. 30.000,00
6. Bawang putih ¼ kg Rp. 6.000,00 Rp. 6.000,00
7. Saus sambal 2 botol Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00
8. Minyak wijen 1 botol Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00
9. Minyak goreng ½L Rp. 6.000,00 Rp. 6.000,00
10. Merica bubuk 1 botol Rp. 12.000,00 Rp. 12.000,00
11. Caabai merah bubuk 1 botol Rp. 14.000,00 Rp. 14.000,00
12. Cabai rawit merah ¼ kg Rp. 20,000,00 Rp. 20.000,00
13. Cabai merah besar ¼ kg Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
14. Jahe ¼ kg Rp. 4.000,00 Rp. 4000,00
15. Garam halus 1 bungkus Rp. 2.000,00 Rp. 2.000,00
16. Kaldu ayam 1 bungkus Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
17. Tepung maizena 1 bungkus Rp. 9.000,00 Rp. 9.000,00
18. Daun bawang 1 ikat Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
19. Jumlah Rp. 271.000,00
3.3 Peralatan dan Perlengkapan

Dalam kegiatan produksi, peralatan dan perlengkapan yang digunakan sebagai berikut.

3.3.1 Peralatan dan Perlengkapan

No Nama Baran Jumlah Harga Satuan Harga Total


Etalase 1 Rp. 1.300.000,00 Rp. 1.300.000,00
Meja dan kursi 2 set Rp. 800.000,00 Rp. 1.600.000,00
Kompor 1 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
Tabung gas 1(3kg) Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
Wajan 1 Rp. 34.000,00 Rp. 34.000,00
Baskom 5 Rp. 28.000,00 Rp. 140.000,00
Panci 1 set Rp. 110.000,00 Rp. 110.000,00
Spatula 1 Rp. 13.500,00 Rp. 13.500,00
Pengaduk 3 Rp. 4.000,00 Rp. 12.000,00
Mangkok 20 Rp. 11.000,00 Rp. 220.000,00
Sendok 20 Rp. 4.000,00 Rp. 80.000,00
Sumpit 20 pcs - Rp. 19.000,00
Garpu 20 Rp. 2.000,00 Rp. 40.000,00
Nampan 5 Rp. 25.000,00 Rp. 125.000,00
Serbet 6 Rp. 5.000,00 Rp. 30.000,00
Jumlah Rp..500,00

3.3.2 Biaya lain-lain

No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga Total


Transportasi - - Rp. 15.000,00
Jumlah Rp. 15.000,00
3.4 Cara Pembuatan

Cara pembuatan ramen kuah pedas :

CARA MEMBUAT MIE RAMEN:

1) Siapkan panci kemudian panaskan air hingga mendidih.


2) Masukan mie ramen ke dalam panci.
3) Masak mie tersebut hingga matang dan mengapung.
4) Setelah matang kemudian angkat lalu tiriskan.

CARA MEMBUAT BUMBU KUAH MIE RAMEN:

1) Tumis bumbu yang dihaluskan dengan minyak goreng dan minyak wijen sampai harum di dalam
sebuah panci. Masukkan daging sukiyaki kedalam bumbu tumis, terus masak hingga warna
daging tersebut berubah warna.
2) Tuang kaldu ayam ke alam tumisan bumbu tersebut.
3) Masukan semua bumbu kuah ke dalam masakan anda, jangan lupa untuk memasukan campuran
cabe merah bubuk, cabe rawit merah yang telah dihaluskan dan cabe merah besar yang telah
dihaluskan, di mana akan menjadi sumber dari rasa super pedas ramen anda kali ini.
4) Kemudian masukan larutan tepung maizena ke dalam masakan hingga mengental.
5) Terus aduk masakan anda hingga mencapai kekentalan kuah ramen yang baik.

CARA PENYAJIAN MIE RAMEN:

1) Siapkan mangkok saji anda.


2) Ambil mie yang telah dibuat di awal, kemudian masukan mie anda ke dalam kuah bumbu.
3) Aduk sebentar dalam kuah bumbu tersebut.
4) Tuangkan mie dan kuah ke dalam mangkok saji.
5) Mie ramen super pedas siap disajikan selagi hangat.

Sumber: https://selerasa.com/resep-dan-cara-membuat-mie-ramen-super-
pedas-yang-praktis-dan-halal | Selerasa.com
BAB IV

RENCANA ANGGARAN

4.1 Modal/Pemasukan

Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi adalah sebesar Rp.8.105.000,00

Total biaya = bahan baku selama satu bulan + biaya perlengkapan dan peralatan

+ biaya lain-lain

= Rp. 271.000,00 (30) + Rp.4.225.500,00 + Rp.15.000,00

= Rp. 12.368.500

Dengan menghasilkan 20 porsi ramen sehari.

4.2 Penentuan Harga Jual

Harga Pokok Produksi (HPP) = total biaya / hasil produksi selama satu bulan

= Rp. 12.365.500/ 20 (30)

= Rp. 20.700,00

Harga Jual = harga pokok produksi + laba yang diinginkan

= Rp.20.700,00 + Rp.4.300,00

= Rp.25.000,00

4.3 Perhitungan Laba/Rugi

Laba = (hasil produksi x harga jual x 30 hari) - modal

= (20x Rp.25.000,00 x 30) – Rp.12.365.500,00

= Rp.15.000.000,00 – Rp. 12.365.500,00

= Rp. 2.634.500,00

Presentase laba = laba / modal x 100%

= Rp. 2.634.500,00 / Rp.12.365.500,00 x 100%

= 21%
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Ramen merupakan produk yang dipilih penulis dalam usaha kuliner. Selain dapat menbah
pengalaman berwirausaha penulis berharap makanan ini dapat diterima oleh semua kalangan
masyarakat.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa proposal yang penulis buat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan proposal ini.
Demikian proposal ini, semoga usaha yang penulis rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai