Disusun Oleh:
12 IPS 5
Pada kesempatan ini, saya berterima kasih kepada Ibu Mila Nurjanah S. E karena telah
memberikan tugas ini kepada saya, berkat ibu saya bisa mengetahui bagaimana mematangkan
suatu usaha. Harapan saya informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT, karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian proposal ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada proposal ini, kami mohon maaf. Saya
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat proposal yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Shelin NurAfriliani
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Dimsum (tradisional: 點心, sederhana: 点心 hanyu pinyin: dianxin) adalah istilah dari
bahasa Kantonis dan artinya adalah "makanan kecil". Biasanya dim sum dimakan sebagai
sarapan atau brunch. Namun karena dimsum populer ke dunia dari Hongkong maka istilah
dimsum lebih populer dibandingkan dianxin. Dimsum terdiri dari berbagai macam penganan
kecil-kecil yang biasanya merupakan makanan bersama teh. Sejak abad 10 telah dikenal
sekitar 2.000 jenis macam dimsum. Di masa sekarang sebuah restoran besar dimsum
biasanya menyajikan sekitar 100 jenis dim sum diantaranya yaitu diantaranya Hakau,
Siomay, Char Siu Baau, Bakpao, Mantao, Lo Mai Gai dan lain lain.
Dari latar belakang yang saya sampaikan, saya mengajukan untuk membuka usaha Dimsum
yang akan saya namai “Dimsum Syel” yang berisi berbagai variasi menu dimsum dengan
kualitas yang fresh.
1
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapula Tujuan dan Manfaat dari terciptanya “Dimsum Syel” adalah:
A. Tujuan
Menambah pengalaman khususnya dalam bidang kewirausahaan.
Bisa dijadikan peluang usaha untuk beriorientasi dengan masa depan.
B. Manfaat
Dapat mengembangkan ketrampilan siswa dan siswi dalam menyusun rencana usaha.
Dapat menggugah minat siswa-siswi untuk berwirausaha.
Dalam usaha pasti memiliki Visi dan Misi agar dapat memajukan usaha yang akan
atau sedang di jalani. Tidak sedikit orang serta pedagang harus memiliki target untuk
mewujudkan apa yang sudah di rencanakan.
A). VISI
Berusaha memproduksi makanan ringan yang sehat, terjangkau, memiliki nilai gizi
yang tinggi dan tentunya banyak disukai masyarakat. Nantinya makanan ini akan
dijajakan langsung ke pelanggan.
B). MISI
1. Membuat makanan yang berbeda dari yang sebelumnya.
2. Terbuat dari bahan – bahan alami dan tentunya dengan daging – dagingan
yang segar.
3. Membuat konsumen puas akan kerjasama kami.
4. Menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas.
5. Mengembangkan Kreatifitas dalam usaha.
6. Membandrol harga yang terjangkau untuk konsumen.
7. Belajar melayani pelanggan dengan etika yang baik.
8. Memprioritaskan kepuasan konsumen karena pembeli adalah raja.
2
BAB 2
ASPEK PRODUKSI
A. Fasilitas
Untuk menjalankan usaha ini tentunya kami membutuhkan fasilitas sebagai berikut:
Foodtruck
Meja makan
Kursi
B. Peralatan Produksi
Peralatan dapur seperti peralatan masak yang digunakan untuk membuat
dimsum.
Peralatan makan
Dada Ayam adalah potongan bagian ayam yang paling rendah lemaknya tapi
tinggi proteinnya. Dalam 100 gram dada ayam tanpa kulit yang sudah matang
mengandung 31 gram protein. Dada ayam juga yang menjadi bahan pokok
dalam pembuatan dimsum agar lebih enak.
2. Bahan
Ayam
Udang
Telur
Minyak goreng
Cabai
Saus
Kulit pangsit
Minyak wijen
Lada
Bawang putih
Kecap Ikan
Merica
Gula Pasir
Tepung
(Fyp: Bahan yang saya cantumkan hanya untuk pembuatan dimsum 180 Dimsum, jika
andamau lebih, lakukanlah kelipatan dari bahan yang saya cantumkan)
6
Bersihkan Udang dan Dada Ayam secara berkali-kali, setelah bersih baluri dengan garam,
lalu haluskan secara asal keduanya menggunakan blander. Untuk membuat dimsum ini
sendiri tidak usah sampai halus dikarenakan agar dagingnya terasa kenyal saat digigit.
b. Pencampuran
Setelah halus, siapkan manguk besar untuk mencampurkan bahan-bahan yang telah
dicantumkan terkecuali, wortel, saus sambal serta kulit dimsum. Aduk hingga merata.
Jika sudah tercampur rata, ambil kulit pangsit kemudian olesi bagian kulitnya dengan
minyak sayur, beri takaran adonan satu sendok makan. Bungkus dengan kulit pangsit,
rapatkan pinggirannya. Bentuk kulit pangsit sesuai dengan macam-macam dimsum.
c. Pengukusan
Kukus dimsum selama kurang lebih 15 menit. Setelah matang, dimsum siap disajikan
atau dipacking.
Untuk pembuatan dimsum sangat bervariatif ada beberapa dimsum yang diluarnya dilapisi
nori, ada yang diselimuti kulit, serta ada yang dalamnya dengan daging olahan yang berbeda-
beda. Usaha saya sendiri menggunakan berbagai varian dimsum, dengan kualitas bahan yang
baik serta pengolakan yang higienis. Contoh varian menu dimsum:
7
2. Pengemasan bagi yang dibawa pulang, pengemasan produk yang akan digunakan
adalah dengan Paper Lunch Box yang di dalamnya diisi dimsum dan saus, dengan
perpack berisi 6 buah.
3. Pengemasan untuk pembeli online serta pengiriman keluar kota menggunakan plastik
dengan berisikan dimsum setengah matang dan saus yang sudah diawetkan.
BAB 3
KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN
a. Membuat brosur.
Untuk mencari agen yang mau menjualnya, sehingga akan ada banyak yang
membantu untuk mengembangkan usaha ini. Seperti dengan cara membagikan brosur
dan akan mendapatkan catteering dimsum untuk makanan para tamu di acara
pernikahan.
9
c. Menjual Online
Membuat dimsum dalam bentuk frozenfood agar lebih tahan lama, serta agar bisa
diperjual belikan melalui e-commerce. Jadi target pasarnyapun meluas tidak hanya
Bandung namun seluruh kota bisa membeli Dimsum Syel ini. Beberapa media online
untuk memperjual belikan barang secara aman; Shopee, Tokopedia dan Lazada.
BAB 4
ANALISIS PASAR
Setiap usaha yang dijalankan pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya
usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung
dalam menjalankan usaha ini.
Produk Dimsum Syel ini mempunyai gizi tinggi karena berbahan baku ayam dan
udang segar. Produk ini diolah dengan bumbu
Tidak seperti produk lainnya, dimsum ini memiliki level kepedasan sesuai selera
konsumen.
Kemasan yang disajikan menarik dan ramah lingkungan
Terdapat stiker yang menarik.
Cara pengolangan bersih dan rapi.
Pelayanan memuaskan, bisa pesan via social media.
Digemari oleh masyarakat
Inovasi rasa yang berbeda dengan produk lainnya.
13
B. Weakness ( Kelemahan)
C. Opportunity ( Peluang/Usaha)
D. Threat (Hambatan)
Selain anak-anak muda, dimsum ini juga cocok untuk para orang tua yang ingin membelikan
makanan untuk dirinya sendiri ataupun untuk anaknya. Dikarenakan rasanya yang enak dan
bertekstur lembut, siapapun pasti menyukainya. Jika mereka membeli produk ini dan
menyukainya, biasanya mereka merekomendasikan dimsum ini kepada teman-temannya,
maka promosi dari mulut ke mulut ini dapat membantu usaha kita menjadi lebih dikenal lagi.
Terutama pada kualitas, kuantitas dan harga.Tujuannya adalah agar semakin hari usaha yang
kami jalankan ini mengalami peningkatan dan tentunya akan menambah mutu dari produk
yang kami pasarkan. Dengan adanya kualitas yang kami miliki baik itu dari produksi
maupun dari cara kerja kami, pelanggan akan berfikir seribukali untuk, beli ditempat yang
lain.
15
BAB 4
ASPEK KEUANGAN
4.1 Biaya Investasi dan Biaya Tetap
Harga
No Uraian Ukuran Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
TOTAL Rp 1.915.000
Penyusutan dalam biaya investasi dengan Jangka Usia Ekonomi (JUE) 5 tahun yaitu :
Dalam satu kali produksi, dari 3 kg Udang dan Ayam dapat menghasilkan 30 Pack, perpack
berisi 6 buah. Setiap bulan, dapat dilakukan 12 kali produksi dalam pengolahannya. Sehingga
dalam 1 bulan membutuhkan 36 kg Ayam dan Udang diproduksi sebanyak 360 bungkus.
Jadi, biaya variabel perbulannya adalah Rp 1.907.000,-.
18
a. Biaya Variabel/bulan
b. Biaya Variabel/produk
= Rp 5.297,-/pack
= Rp 158.910,-/pack
Biaya Tetap/satu kali produksi = Biaya Tetap per bulan : Jumlah Produksi per bulan
= Rp 41.903,-
= Rp 2.409.833,-
Jadi, total biaya produksi selama satu bulan untuk pengolahan adalah Rp 2.409.833,-.
19
b. Total Biaya Produksi/satu kali produksi
Total Biaya Produksi/produk untuk satu pack produk yang diproduksi adalah sebesar Rp
6.694,- atau Total Biaya Produksi/produk = Rp. 200.813,-/ 30 pack = Rp 6.694,- / pack
4.4 Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh dalam usaha pengolahan dalam 12 siklus produksi (1 bulan) yaitu
dapat menghasilkan 360 pack setiap bulannya. Setiap produksi per siklusnya menghasilkan
30 pack. Satu pack dijual dengan harga Rp. 10.000, berdasarkan perhitungan sebagai berikut :
= Rp. 10.041
= Rp 3.600.000,-
Jadi, total pendapatan produksi yang didapatkan dari usaha pengolahan adalah sebesar Rp
3.600.000,- selama satu bulan, atau penerimaan hasil produksi dikalikan harga jual = sebesar
Rp 3.600.000,- dan Pendapatan per satu kali produksi = 30 Pack x Rp 10.000,- = Rp.
300.000,-.
20
4.5 Untung dan Rugi
a. Untung/Rugi
= Rp 1.190.167,- (Keuntungan/bulan)
b. Keuntungan/produk
= Rp 3.306,- (Keuntungan/produk)
c. Keuntungan/tahun
= Rp. 14.282.004,-
Jadi, keuntungan yang dapat diproleh dalam usaha pengolahan adalah Rp14.282.004,- selama
satu tahun produksi.
21
4.6 Break Event Point (BEP)
Break Even Point merupakan nilai titik balik impas suatu usaha yang dijalankan dimana
keadaan usaha tersebut tidak mengalami untung maupun rugi. Nilai BEP ini terdiri dari
rupiah dan unit (Suharsono, 2002).
Biaya Tetap
BEP ( Unit ) =
( Harga Jual/ produk )−( Biaya Variabel/ produk)
BEP=Rp502.833,33 ,− ¿ ¿
( Rp 10.000,−¿ pack )−( Rp . 5.297 ,−¿ pack )
¿ Rp .502.833 ,− ¿ ¿
Rp . 4 .703
BEP=106,917499
= 107 pack
Dari perhitungan BEP (Unit), penjualan dapat mengalami titik impas apabila telah dilakukan
sebanyak 107 Pack.
Biaya Tetap
BEP ( Rupiah )=
BiayaVariabel
1−( )
Pendapatan
BEP=Rp502.833 ,− ¿ ¿
1−¿ ¿
22
Dari perhitungan BEP (Rupiah), dapat diketahui bahwa usaha Dimsum Syel dapat mengalami
titik impas apabila telah menghasilkan penjualan atau mendapat pendapatan sebesar
Rp 1.069.225 ,-Oleh karena itu, untuk menambahkan pendapatan BEP (Unit) harus di atas
107 pack/bulan dan BEP (Rupiah) harus di atas Rp 1.069.225,-
R/C pada usaha adalah 1,49 artinya pendapatan yang diproleh usaha adalah pendapatan lebih
besar dari pengeluaran dan usaha menguntungkan serta layak untuk terus dilanjutkan.
Keuntungan /bulan
ROI= x 100
Biaya Produksi /bulan
¿ Rp1.190 .167 ,− ¿ x 100 %=49,3879451 ¿ ¿ 49 %
Rp 2.409 .833 ,−¿
Nilai ROI yang dihasilkan pada produksi usaha adalah sebesar 49 %, artinya modal atau
biaya yang dikeluarkan pada usaha ini dapat dikembalikan sebesar 49 % dari keuntungan
yang diperoleh per bulan.
23
Total Investasi
Payback Periode =
Keuntungan Dalam1 bulan
= 1,6 x 12
= 19 kali produksi
Lamanya investasi dapat dikembalikan dari keuntungan yang diperoleh sehingga investasi
usaha dapat dikembalikan setelah 1,6 bulan atau 19 kali produksi.
24
BAB 6
PENUTUP
Kesimpulannya adalah apapun usaha yang dijalankan, asalkan kita serius dalam menjalankan
usaha tersebut pasti akan berjalan lancar. Yang terpenting dalam menjalankan usaha adalah
kemauan, kegigihan, ketekunan, serta mau berinovas, bekerjasama, dan tidak mau gagal.
Demikian proposal ini saya susun. Semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
manfaat bagi kalian pembaca khususnya, serta memberikan motivasi bagi kalian untuk
mampu menuangkan ide-ide kreatif serta inovasinya kedalam suatu bidang usaha.
24