Anda di halaman 1dari 26

BUSINESS PLAN

DOSEN :
Rapida Nuriana, S.Pd., M.M
oleh :

Rudy Afriandi 20612286


Muhammad Ryo Dwi Satria 20612274
Syahrul Gunawan 20612289
Yudi Styawan 20612294

MANAJEMEN MALAM III


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
STIE PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah KEWIRAUSAHAAN tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen Rapida Nuriana, S.Pd., M.M dalam mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Kewirausahaan” bagi
para pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rapida Nuriana, S.Pd., M.M selaku
dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

AYAM GEPREK BERDASI ii


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
Latar Belakang........................................................................................................... 1
VISI .......................................................................................................................... 1
MISI .......................................................................................................................... 1
TUJUAN.................................................................................................................... 2
BAB II DESKRIPSI PRODUK/JASA ................................................................... 3
BAB III PERENCANAAN PEMASARAN BISNIS ............................................. 4
BAB IV PROYEKSI KEUANGAN ....................................................................... 12
BAB V ANALISIS RESIKO BISNIS .................................................................... 22
BAB VI KESIMPULAN…………………………………………………………..23

AYAM GEPREK BERDASI iii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Makanan adalah hal mendasar dalam kehidupan manusia sebagai bahan pokok
agar kita memiliki tenaga untuk memulai aktivitas, selain itu bisa maksimal dalam
berkegiatan.
Makanan ada dua jenis yaitu makanan berat dan ringan. Makanan berat contohnya
adalah lauk pauk dan nasi yang kita makan sehari-hari.
Aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga
sampai yang mahal .Makanan yang tersedia di pasaran saat ini memang sudah beragam
dan banyak pilihan.
Peluang bisnis atau berwirausaha pada sektor makanan sangat terbuka lebar karena
semua manusia pasti membutuhkan makanan dengan ini kami akan membuat salah satu
makanan yang sederhana tetapi sangat cocok menjadi makanan favorit adalah “Ayam
Geprek” yang akan kita sajikan dengan berbagai varian sambal.
Ayam Geprek yang dibuat dengan cara yang sangat sederhana tetapi sangat higienis
serta akan dijual denagan harga yang sangat terjangkau maka tentunya ini akan menarik
minat masyarakat untuk membelinya.
1.2. VISI
Visi kami dalam mengembangkan usaha Makanan “AYAM GEPREK” yaitu:
“Menciptakan produk makanan unggulan yang berkualitas,
higienis dan banyak diminati atau disukai masyarakat dengan varian sambal serta
terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas dan bergizi”.
1.3. MISI
Misi yang akan kami lakukan untuk mencapai visi kami dalam mengembangkan usaha
Makanan “AYAM GEPREK” yaitu:
➢ Memenuhi kebutuhan konsumen dengan memberikan produk yang berkualitas,
sehat dan halal.
➢ Berinovasi, sehingga masyarakat menjadi tertarik.

AYAM GEPREK BERDASI 1


➢ Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen merasa puas.
1.4. TUJUAN
Tujuan dari usaha pembuatan makanan khas daerah yaitu :
➢ Mendapatkan keuntungan.
➢ Memupuk jiwa entrepreneurship dan keberanian untuk mendirikan usaha
➢ Meningkatkan minat konsumen terhadap makanan.
➢ Membuka lapangan pekerjaan baru sehingga menimbulkan kebermanfaatan
bagi sesama manusia.

AYAM GEPREK BERDASI 2


BAB II
DESKRIPSI PRODUK/JASA
Daging ayam merupakan produk hewani mudah ditemui di mana saja. Daging
ayam kaya akan manfaat baik untuk tubuh. Seperti halnya tinggi protein, mampu
mencegah depresi otak, mencegah tulang keropos, baik untuk jantung, kaya akan
selenium (mineral penting untuk tubuh), menjaga sistem metabolisme tubuh,
membantu menjaga kesehatan mata, dan masih banyak lagi lainnya.
Daging ayam adalah salah satu bahan andalan untuk memasak. Ayam bisa diolah
menjadi masakan yang lezat dan istimewa. Ayam bisa diolah jadi berbagai menu
masakan yang menggugah selera, seperti digoreng atau dibakar.
Ayam Geprek merupakan rencana usaha dibidang kuliner atau makanan yang akan
kami tawarkan, lebih tepatnya “AYAM GEPREK BERDASI”. Yang menjadikan beda
dari yang lain adalah berbagai varian sambal dan toping, dengan itu akan meningkatkan
minat masyarakat untuk membelinya.

AYAM GEPREK BERDASI 3


BAB III
PERENCANAAN PEMASARAN BISNIS
3.1 Perkembangan dan Proyeksi Permintaan Produk
Sebelum menjalankan sebuah usaha, perlu membuat suatu perencanaan usaha
terlebih dahulu agar usaha yang akan dijalankan dapat terarah dengan baik dan
berkembang. Dalam membuat suatu perencanaan usaha, terlebih dahulu harus
mengetahui kondisi pasar yang ada terhadap produk yang akan dibuat. Dengan
mengetahui kondisi pasar yang ada, dapat diketahui dan diukur berapa besar peluang
dari usaha yang akan dijalankan. Oleh karena itu, sebelum mengetahui dan mengukur
peluang usaha yang ada, perlu diketahui proyeksi permintaan terhadap produk dan
penawaran pasar dengan menggunakan data yang akurat.Berdasarkan informasi diatas,
bahwa untuk mengetahui proyeksi permintaan terhadap produk dan penawaran pasar
dapat dilihat dari banyaknya jumlah target pasar, yaitu dengan melihat jumlah
penduduk yang tinggal di kota tanjungpinang. Dari hal tersebut kami menentukan
target pemasaran pada semua kalangan.
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik (BPS) kota
tanjungpinang, jumlah penduduk kota tanjungpinang pada tahun 2019 sebesar 220.812
jiwa dengan jumlah penduduk kecamatan tanjungpinang timur 96 218 jiwa serta
besarnya laju pertumbuhan penduduk kota Tanjungpinang pada tahun 2019 sebesar
5,51%. Maka dari data tersebut dapat dihitung proyeksi jumlah penduduk pada tahun
2020 yaitu dengan cara jumlah penduduk tahun pada tahun 2019 dikalikan dengan laju
pertumbuhan penduduk kota tanjungpinag pada tahun 2019 dan dijumlahkan lagi
dengan jumlah penduduk tahun pada tahun 2019 dapat dihasilkan proyeksi jumlah
penduduk pada tahun 2020 sebesar 232.978 jiwa. Sebagai contoh perhitungannya
((220.812 jiwa x 5,51%.)+220.812) = 232.978 jiwa).
Rata-rata konsumsi ayam per tahun, asumsi ini diperoleh berdasarkan metode
pengambilan data berupa penyebaran kuesioner kepada 140 responden dengan metode
Purposive Sampling. Rata-rata konsumsi ayam per tahun dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

AYAM GEPREK BERDASI 4


Jumlah Kosumsi Per Tahun
No Jumlah produk Jumlah pembeli Persentase
1 5 84 60%
2 4 21 15%
3 3 14 10%
4 2 11 8%
5 1 7 5%
6 0 3 2%
jumlah 140 100%
Sumber : Pengolahan Hasil Penyebaran Kuesioner Terhadap 140 Responden.
Dari tabel diatas, rata-rata konsumen dalam membeli ayam geprek per tahunnya
sebanyak 5 ayam dengan persentasenya sebesar 60%. Perhitungan persentase diperoleh
dari jumlah pembeli pada setiap produknya dibagi dengan total keseluruhan pembeli
atau konsumen, kemudian dikali dengan 100 persen. Salah satu cara untuk menghitung
persentase yaitu pada jumlah pembeli terbanyak ((84/140) x 100% = 60%).
Maka dari data diatas dapat dihitung jumlah permintaan ayam geprek per tahun
yaitu dengan cara 220.812 jiwa dikalikan dengan jumlah konsumsi ayam geprek 5
potong per tahun dapat menghasilkan jumlah permintaan pada tahun 2019 sebesar
1.104.060 potong ayam geprek per tahun. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk kota
Tanjungpinang sebesar 5,51% per tahun. Maka proyeksi permintaan terhadap Ayam
geprek berdasi selama 5 (lima) tahun ke depan di mulai dari tahun 2020 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
No Tahun Perhitungan Proyeksi Permintaan
1 2019 1.104.060
2 2020 (5,51% × 1.104.060) +1.104.060 1.164.894
3 2021 (5,51% × 1.164.894) +1.164.894 1.229.050
4 2022 (5,51% × 1.229.050) +1.229.050 1.296.771
5 2023 (5,51% × 1.296.771) +1.296.771 1.368.223
6 2024 (5,51% × 1.368.223) +1.368.223 1.443.612

AYAM GEPREK BERDASI 5


Sumber : Hasil Pengolahan Data dan Diproyeksikan Berdasarkan Laju Pertumbuhan
Penduduk Kota Tanjungpinang.

Berdasarkan tabel diatas, bahwa untuk menghitung proyeksi permintaan di


tahun berikutnya sudah terdapat masing-masing caranya seperti pada tabel diatas, yaitu
saling berkaitan setiap tahunnya. Proyeksi permintaan pada tahun pertama atau 2019
akan digunakan untuk menghitung di tahun 2020, begitu juga untuk tahun berikutnya.
Pada tabel diatas terlihat jelas proyeksi permintaan untuk setiap tahunnya selalu
meningkat untuk 5 tahun mendatang dan proyeksi permintaan tertinggi terdapat pada
tahun terakhir atau 2024. Hal itu yang menjadi acuan kami untuk mempersiapkan mulai
dari sumber daya manusia, modal, bahan baku, peralatan, dan lain-lain. Agar
permintaan yang ada dapat di produksi dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.

3.2 Perkembangan dan Proyeksi Penawaran Produk


Setelah mengetahui proyeksi permintaan produk yang tersedia, selanjutnya
adalah mengetahui ada atau tidaknya penawaran terhadap produk, karena penawaran
merupakan hal yang sangat penting dalam aspek pemasaran. Dengan adanya
penawaran, kami akan dapat mengambil pasar yang ada. Sedangkan tanpa adanya
penawaran, kami tidak akan dapat mengambil pasar yang ada. Untuk mengetahui
penawaran yang tersedia, dapat dilihat data dari para pesaing dengan produk sejenis di
wilayah yang sama. Kami mengambil 5 (lima) tenan yang mejual produk ayam geprek,
yaitu : Ayam Geprek Juragan, Ayam Geprek Restu Ibu, Ayam Geprek Chickentoe,
Ayam Geprek Ludes, Ayam Geprek juara, Kami telah melakukan wawancara kepada
pemilik toko atau butik maupun karyawan 5 (lima) pesaing baik yang memasarkan
secara offline maupun online, yang memasarkan secara online terdapat 2 (dua) toko
yaitu Ayam Geprek Juragan dan Ayam Geprek juara, sedangkan sisanya 3 (tiga) toko
yang memasarkan secara offline. Salah satu yang membedakan toko yang memasarkan

AYAM GEPREK BERDASI 6


secara online dan offline yaitu dari segi ketersediaan store (tempat penjualan), yang
memasarkan secara offline mempunyai store (tempat penjualan), sedangkan secara
online tidak mempunyai store (tempat penjualan) jadi dan fokus penjualannya
menggunakan online saja. Berikut adalah jumlah produksi pesaing yang
dikelompokkan berdasarkan jumlah produksi terbanyak sampai terendah setiap
tahunnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No Nama Kompetitor Produksi /Tahun (Pcs)
1 Ayam Geprek Juragan 12.600
2 Ayam Geprek Restu Ibu 14.400
3 Ayam Geprek Chickentoe 16.200
4 Ayam Geprek Ludes 9.000
5 Ayam Geprek juara 13.680
Total 65.880
Sumber : Hasil Wawancara Terhadap Pesaing.

Berdasarkan data produksi per tahun dari para pesaing diatas kemudian di total
menghasilkan 65.880 pcs per tahun, hasil tersebut dijadikan sebagai penawaran pada
tahun pertama (2020) dan besarnya laju pertumbuhan penduduk di kota Tanjungpinang
sebesar 5,51% per tahun, maka dapat dihitung proyeksi penawaran Ayam Geprek untuk
5 (lima) tahun yang akan datang dimulai dari tahun 2020. Berikut adalah tabel proyeksi
penawaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
No Tahun Perhitungan Proyeksi Penawaran
1 2020 65.880
2 2021 (5,51% × 65.880) +65.880 69.510
3 2022 (5,51% × 69.510) +69.510 73.340
4 2023 (5,51% × 73.340) +73.340 77.381
5 2024 (5,51% × 77.381) +77.381 81.645

AYAM GEPREK BERDASI 7


Sumber : Hasil Pengolahan Data dan Diproyeksikan Berdasarkan Laju Pertumbuhan
Penduduk Kota Tanjungpinang.
Berdasarkan tabel diatas, untuk menghitung proyeksi penawaran di tahun
berikutnya sudah terdapat caranya masing-masing seperti yang terdapat pada tabel
diatas. Dari hasil perhitungan, bahwa proyeksi untuk penawaran selama 5 tahun
mendatang selalu meningkat pada setiap tahunnya.

3.3 Aspek Pemasaran


Analisis STP dan 4P
Dalam ilmu pemasaran kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran
Produk atau jasa. STP adalah singkatan dari segmentation, targeting, dan positioning.
Sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni
product, price, place, dan promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing
mix apapun konteknya.
Analisa STP
1. Segmentation
Besarnya Prospek Ayam goreng olahan membuat produsen berupaya
mengembangkan segmentasi dari ayam goreng olahan. Segmentasi tersebut mencakup
dari segi usia maupun selera, sehingga bermunculan produk makanan ayam goreng
olahan dengan berbagai pilihan sajian yang disesuaikan dengan selera dari segmentasi
konsumen mereka. Sejalan dengan peningkatan permintaan ayam goreng olahan dan
perkembangan teknologi yang semakin maju, produsen-produsen yang bergerak dalam
usaha restauran terus melakukan inovasi untuk menambah keunggulan dari olahan
produknya, sehingga produk mereka memiliki perbedaaan yang nyata dibandingkan
produk sejenis dengan tujuan menarik minat konsumen. Untuk itu kepuasan atribut
perlu ditingkatkan perusahaan untuk mempertahankan konsumen.
Segmentasi Demografis : Segmentasi demografis konsumen terdiri dari umur,
jenis kelamin, pendapatan, agama, status perkawinan ,pendidikan, etnik dan

AYAM GEPREK BERDASI 8


kebangsaan. Produk ayam geprek ini ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat
tidak hanya untuk orang dewasa, ayam geprek juga dapat diminati para anak-anak.
Segmentasi Geografis : Segmentasi geografis antara lain: wilayah,ukuran
daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim. Lokasi usaha berada dikota Tanjungpinang. Ayam
geprek ini cocok dinikmati disegala cuaca, baik panas maupun dingin.
Segmentasi Psikografi : Segmentasi psikografis ini meliputi kelas sosial, gaya
hidup, kepribadian, persepsi, serta sikap. Produk ayam geprekini ditujukan kepada
semua kelas sosial baik kelas menengah ke bawah maupun kelas menengah ke atas
karena harganya pun juga sangat terjangkau.
2. Targeting
Tahap targeting disini yaitu membidik kelompok konsumen yang akan kita
sasarkan. Dalam usaha ayam geprek kami membidik pasar konsumen orang dewasa,
tetapi tidak dapat menutup kemungkinan jika produk ini dapat diterima oleh segala
kalangan dan umur.
3. Positioning
Pokok bahasan dalam positioning adalah mengidentifikasi konsep positioning
yang memungkinkan bagi masing-masing segmen sasaran dan memilih,
mengembangkan dan mengkomunikasikan konsep positioning yang dipilih.
Pada produk yang akan kami rencanakan yaitu AYAM GEPREK BERDASI
memiliki kelebihan yaitu dimana kita tidak perlu capek-capek keluar rumah, tinggal
telfon dan makanan siap diantar kerumah, juga menghemat waktu bagi para
pelanggan.

AYAM GEPREK BERDASI 9


Analisa 4P
Selain STP dalam rangkaian proses marketing, dikenal pula dengan identifikasi
4P, yaitu antara lain :
1. Product : Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang
bagus sesuai dengan target pasarnya. Kesempurnaan sebuah produk dinilai
konsumen melalui komposisi-komposisi produk yang dimiliki.
Produk Ayam Geprek Berdasi adalah produk dimana olahan ayam goreng krispy
yang dipadukan dengan pedasnya sambal yang terdiri dari cabai setan yang dikenal
cukup pedas dan dengan sedikit membuat inovas penyajian ayam geprek. Jadi
pelanggan akan merasakan sensasi pedasnya ayam dengan berbagai macam sambal
sesuai dengan selera.
Produk ini juga menyehatkan karena dapat memperoleh protein dan vitamin dari
ayam.
2. Price : Produk juga harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.Setelah
menetapkan produk selanjutnya kita akan menetapkan harga untuk produk tersebut
agar memiliki nilai jual atau nilai tukar. Ayam Geprek yang kita tawarkan lengkap
dengan nasinya hanya Rp.18.000,00/porsi.
3. Place : Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan
menggarap target pasar. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang
paling strategis, menyenangkan, dan efisien.
Produk Ayam Geprek berlokasi di Jl. DI Panjaitan Km.10 Gg 1 No.1. Dengan letak
yang strategis karena berada ditengah kota, membidik berbagai kalangan
masyarakat. Letak yang strategis yaitu dengan mudah menjangkau instansi-instansi,
sekolah-sekolah, perumahan,bahkan pusat-pusat perbelanjaan sekitar.
4. Promotion : Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni
mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar. Promosi yang kami lakukan
adalah menggunakan dua strategi pemasaran yaitu secara offline dan online.
Menggunakan strategi pemasaran secara online yaitu melalui social media, dimana
kita melakukan promosi secara besar-besaran melalui facebook, twitter, dan

AYAM GEPREK BERDASI 10


instagram. Secara offline yaitu dengan mulut kemulut, penyebaran brosur-brosur.
Selain itu dapat juga dengan membuka stand pada acara cfd, bazar, maupun expo
sehingga masyarakat juga akan lebih mengenal porduk ini.
Analisa SWOT
Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap
lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis SWOT. Analisi
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang(opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyekatau suatuspekulasi bisnis.
1. Strength (Kekuatan) Untuk bisnis ayam geprek ini sendiri masih cukup memiliki
peluang besar untuk menarik perhatian para konsumen karena saat ini makanan ini
sedang trend dan sedang digemari oleh banyak konsumen. Dan usaha ayam geprek
di Tanjung pinang Khususnya di sekitar Kec. Tanjungpinang Timur sendiri belum
terlalubanyak. Jadi, untuk memperoleh keuntungan besar sangat memungkinkan
dari bisnis warung ayam geprek ini. Dikarenakan juga bahan makanan yang dibeli
masih segar.
2. Weakness (Kelemahan) Ayam goreng krispy nya yang digoreng menggunakan
minyak goreng yang terkadang dihindari karena mengandung banyak lemak.
3. Oppurtinity (Peluang) Peluang yang ada dalam bisnis warung ayam geprek dan susu
iniantara lain : bahan baku yang mudah didapat di pasar tradisional.Dengan daya
inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk menguasai pasar.
Kemudian, dengan letaknya yangstrategis berada di tengah-tengah perkantoran dan
sekolahanmembuat peluang orang datang memang sangat besar.
4. Threath (Ancaman) Banyak pesaing bisnis ayam geprek dengan inovasi yang
terbaru yang saat ini sudah banyak berada di Kota Tanjungpinang sendiri. Dan harga
bahan baku ayam,cabai yang menjadi bakan baku utama warung ini yang harganya
sering tidak seimbang.

AYAM GEPREK BERDASI 11


BAB IV
PROYEKSI KEUANGAN

4.1 ANALISIS PRODUKSI


4.2.1 Bahan Baku dan Penggunaannya
Usaha pembuatan Ayam Geprek Berdasi membutuhkan bahan baku berupa Daging
Ayam. Bahan baku tersebut tersedia cukup di suplier. Bahan pendukung antara lain
Bumbu, Lalapan, Sambal, Minyak goreng, Garam, Lada, Ketumbar, Tomat, dan Kecap
Manis. Peralatan yang digunakan antara lain kompor, Tabung Gas, spatula, karton
pembungkus, kertas minyak label, rak sayuran. Rencana produksi kami dalam jangka
waktu 1 minggu sebesar 300 Porsi.
Berikut kebutuhan Ayam Geprek Berdasi untuk mode rumahan, sedangkan untuk
waralaba sudah disediakan oleh perusahaan
Tabel. 1. Kebutuhan Peralatan
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1 Kompor + Tabung Gas 1 buah Rp. 500.000 Rp. 500.000
2 Spatula 2 buah Rp. 70.000 Rp. 150.000
3 Penggorengan 1 buah Rp. 350.000 Rp. 350.000
Datar/teflon
4 Karton Pembungkus 1 pak Rp. 70.000/pak Rp. 70.000
5 Kertas Minyak Label 1 pak Rp. 45.000/pak Rp. 45.000
6 Rak Sayuran 1 buah Rp. 75.000 Rp. 75.000
7 Gerobak Outlet 1 buah Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000
JUMLAH Rp. 9.190.000

AYAM GEPREK BERDASI 12


Tabel 2. kebutuhan bahan baku dan pendukung tiap produksi
No Nama Barang Jumlah Harga
1 Ayam Potong 30 kg Rp. 900.000
2 Tepung Terigu 10 kg Rp. 80.000
3 Bumbu Racik 16 bungkus Rp. 48.000
4 Kemangi 1 kg Rp. 5000
5 Sambal 4 kg Rp. 260.000
6 Minyak goreng 10 liter Rp. 196.000
7 Garam 1 bungkus Rp. 7.000
8 Tomat 1 kg Rp. 30.000
9 Kecap Manis 3 btl Rp. 19.200
JUMLAH Rp. 1.545.200

4.2.2 Proses Produksi


Cara membuat Ayam Geprek Berdasi
Proses pembuatan Ayam Geprek Berdasi cukup mudah, adapun cara pembuatannya
yaitu:
1) Ulek kasar bawang merah, bawang putih, cabe rawit, garam dan gula.
2) Beri jeruk nipis dan minyak panas, aduk rata.
3) Letakkan ayam diatas sambal lalu geprek dan aduk rata dengan sambal.
4) Ayam Geprek Berdasi siap disajikan, dan rasanya benar-benar enak.
4.2.3 Jumlah Produk yang dihasilkan
Kapasitas produksi yang direncanakan adalah sebanyak 120 porsi setiap 1 kali
produksi/minggu. Untuk 1 minggu menggunakan 30 kg ayam = 120 porsi/minggu.
Untuk 1 bulan menggunakan 120 kg ayam = 480 porsi/bulan. Untuk 1 tahun
menggunakan 1.440 kg ayam = 5.760 porsi/tahun.

AYAM GEPREK BERDASI 13


4.2 ANALISIS KEUANGAN
4.2.1 INVESTASI YANG DIBUTUHKAN
1. Lahan
Memanfaatkan Dapur Rumah sebagai rumah produksi atau lahan didepan rumah untuk
starter (permulaan)
2. Peralatan
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Harga
1 Kompor + Tabung Gas 1 buah Rp. 500.000 Rp. 500.000
2 Spatula 2 buah Rp. 70.000 Rp. 140.000
3 Penggorengan 1 buah Rp. 350.000 Rp. 350.000
4 Karton Pembungkus 1 pak Rp. 70.000 Rp. 70.000
5 Kertas Minyak Label 1 pak Rp. 45.000 Rp. 45.000
6 Rak Sayuran 1 buah Rp. 75.000 Rp. 75.000
7 Gerobak Outlet 1 buah Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000
Total kebutuhan peralatan Rp. 9.180.000
Total investasi awal yang dibutuhkan Rp. 9.180.000
JUMLAH Rp. 9.180.000

3. Bahan Baku
No Nama Barang Jumlah Harga
1 Ayam Potong 30 kg Rp. 900.000
2 Tepung Terigu 10 kg Rp. 80.000
3 Bumbu Racik 16 bungkus Rp. 48.000
4 Kemangi 1 kg Rp. 5000
5 Sambal 4 kg Rp. 260.000
6 Minyak goreng 10 liter Rp. 196.000
7 Garam 1 bungkus Rp. 7.000
8 Tomat 1 kg Rp. 30.000

AYAM GEPREK BERDASI 14


9 Kecap Manis 3 btl Rp. 19.200
Jumlah setiap sekali produksi Rp. 1.545.200
Biaya transportasi Rp. 210.000
Biaya listrik Rp. 100.000
Total modal awal yang dibutuhkan Rp. 1.855.200
JUMLAH Rp. 1.855.200
Note : Sambal sudah termasuk cabai rawit, cabai setan, cabai merah, cabai hijau,
bawang merah, bawang putih, dan gula.

Penentuan Harga Pokok Penjualan


No Kebutuhan Harga Keterangan
1 Ayam Rp 7.500 Jumlah
2 Tepung Terigu Rp 2.800 Kebutuhan untuk
3 Bumbu Racik Rp 375 sekali produksi
4 Kemangi Rp 41
5 Sambal Rp 2.167
6 Minyak Goreng Rp 1.633
7 Garam Rp 58
8 Tomat Rp 250
9 Kecap Manis Rp 160
Total Harga Pokok Penjualan Rp 14.984
10 Laba 20% x HPP Rp 2.997
HPP + Laba Rp 17.981
Dibulatkan Rp 18.000
Harga Pokok Penjualan Rp 18.000
Harga pokok menggunakan metode Cost Plus Pricing Method

AYAM GEPREK BERDASI 15


Proyeksi Penentuan Pokok Penjual per Minggu sekali produksi
Uraian Total
Pendapatan
1 120 porsi Rp 2.160.000
Total Penjualan Rp 2.160.000
Biaya Variabel (VC)
1 Biaya Produksi Rp 1.545.200
Total Biaya Variabel Rp 1.545.200
Biaya Tetap (FC)
1 Biaya Transportasi Rp 210.000
Biaya Listrik Rp 100.000
Total Biaya Tetap Rp 310.000
Perhitungan BEP Penjualan :
BEP = FC/ (1-(VC/P))
BEP = 310.000/ (1-(1.545.200/2.160.000))
BEP = 310.000/ (1- 0,7153)
BEP = 310.000/ 0,2847
BEP = 1.088.865
Perhitungan BEP Unit :
BEP = FC/ (P-VC)
BEP = 310.000/ (18.000 – 12.876)
BEP = 310.000/ 5.124
BEP = 61

AYAM GEPREK BERDASI 16


Dalam perhitungan produksi 120 porsi seminggu BEP sebesar Rp 1.088.865. Atau
perharinya sebesar Rp 9.073. Dengan berjualan atau laku 9 porsi perHari sudah
menutupi biaya variabel. Untuk memperoleh titik impas dengan harga jual sebesar Rp
18.000 maka dalam seminggu kami harus menjual sebanyak 61 porsi, jika penjualan
tidak sampai setara 61 porsi maka tidak menutupi biaya produksi yang digunakan.
Proyeksi Laba-Rugi
Proyeksi Laba-Rugi dalam sekali produksi usaha sebulan (Asumsi Laku 480 porsi)
Pendapatan Total
1 Total Penjualan x Empat Rp 8.640.000
Produksi (4 minggu)=
Rp 2.160.000
Total Pendapatan Rp 8.640.000
Biaya Produksi perBulan/4 kali produksi Total
1 Biaya Variabel (Variabel
Cost) x 4 produksi
Biaya Bahan Baku (4 Rp 6.180.800
minggu)= Rp 1.545.200
2 Biaya Tetap (Fixed Cost)
x 4 minggu = Rp 310.000
Biaya Transportasi Rp 840.000
Biaya Listrik Rp 400.000
Total Biaya Tetap Rp 1.240.000
Total Biaya Produksi Rp 7.420.800
Laba Rp 1.219.200

AYAM GEPREK BERDASI 17


Penjualan Total
1 Pendapatan Penjualan Rp 8.640.000
Total Pendapatan Rp 8.640.000
Biaya Produksi Total
1 Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku Rp 6.180.800
Total Biaya Variabel Rp 6.180.800
2 Biaya Tetap
Biaya Transportasi Rp 840.000
Biaya Listrik Rp 400.000
Total Biaya Tetap Rp 1.240.000
Total Biaya Produksi Rp 7.420.800
B/C Ratio = Pendapatan penjualan/Biaya 1,1
Produksi

Usaha Ayam Geprek Berdasi layak dijalankan karena B/C Ratio > 1, yaitu 1,1

AYAM GEPREK BERDASI 18


4.3 Analisa Modal

Untuk modal awal (starter) dalam perhitungan 120 porsi perminggu adalah sebesar:
Biaya Peralatan + Biaya Produksi Awal
RP 9.180.000 + Rp 1.855.200
= Rp 11.035.200

Perencanaan Sumber Pembiayaan :


• Menggadaikan Aset Untuk Mendapatkan Pinjaman Modal
• Mendapatkan Modal dari Pinjaman Bank
• Mengajukan Pinjaman Modal Tanpa Agunan
• Mendapatkan Modal dari Koperasi
• Modal Usaha dari Pemerintah (KUR)

Break Event Point (BEP)


Modal awal/Keuntungan perminggu
= Rp 11.035.200/ Rp 2.160.000
= 5,1
Break Event Point kemungkinan 5 bulan atau 6 bulan modal awal kembali.

4.4 Asumsi Keuangan

1. Pemilihan pola usaha


Asumsi keuangan pada usaha Ayam Geprek Berdasi ini dipengaruhi oleh lokasi unit
usaha. Dalam hal ini usaha Ayam Geprek Berdasi yang dianalisis adalah usaha Ayam
Geprek berskala kecil dilokasi Batu 10 Kecamatan Tanjungpinang Timur.

AYAM GEPREK BERDASI 19


Asumsi Keuangan pada bisnis Ayam Geprek Berdasi yang dijadikan besar
perhitungan:
• Pada usaha selama 5 tahun
• Jumlah hari kerja per minggu (7 hari)
• Jumlah hari kerja per bulan (30 hari)
• Jumlah hari kerja per tahun (12 bulan)
• Rata – rata produksi per minggu 120 porsi
• Rata- rata skala produksi per bulan 480 porsi
• Rata- rata skala produksi per tahun 5.760 porsi
• Komposisi sasaran produk terhadap khalayak ramai
• Komposisi level sambal dari level 1 sampai 7
• Harga jual produk Rp 18.000
• Harga produksi Rp 12.876
• Keuntungan dari harga produksi 20%

Proyeksi produksi dan pendapatan kotor:


• Produksi per minggu sebesar 120 porsi
• Produksi per bulan sebesar 480 porsi
• Produksi per tahun sebesar 5.760 porsi
• Harga jual pada kostumer sebesar Rp 18.000 per porsi
• Nilai penjualan perminggu (pendapatan) sebesar Rp 2.160.000
• Nilai penjualan perbulan (pendapatan) sebesar Rp 8.640.000
• Nilai penjualan pertahun (pendapatan) sebesar Rp 25.920.000

Proyeksi Laba-Rugi dan Break Event Point


• Nilai penjualan Rp 261.327.600
• Jumlah penjualan produk 14.640 porsi

AYAM GEPREK BERDASI 20


Hasil Perhitungan Proyeksi Laba-Rugi menunjukkan bahwa pada tahun pertama usaha
untung sebesar Rp 4.355.460, Laba yang diperoleh akan terus meningkat pada tahun
tahun berikutnya. (?) ,dengan mempertimbangkan biaya tetap, biaya variabel dan hasil
penjualan Ayam Geprek Berdasi BEP rata- rata Rp 261.327.600 (BEP nilai penjualan),
14.640 porsi (BEP produksi).

Proyeksi Kelayakan Usaha


• Melalui metode B/C Ratio atau Net B/C bernilai 1,1, usaha ini sangat layak
dijalankan.
• Usaha ini layak dilaksanakan karena pengembalian modal usaha selama 5 bulan
atau 6 bulan, yang dimana lebih pendek dari periode selama 5 tahun.

AYAM GEPREK BERDASI 21


BAB V
ANALISIS RESIKO BISNIS

Resiko dari faktor produksi pada usaha ayam geprek:


• Rasa yang bergantung pada kualitas sambal
• Kerenyahan ayam saat di produksi
• Stok bahan ayam mentah yang tidak banyak
• Bahan baku ayam dan bumbu yang mudah basi
• Bahan baku yang cenderung sulit didapatkan
Resiko dari faktor pemasaran pada usaha ayam geprek:
• Memiliki banyak pesaing
• Lapak usaha yang relatif kecil
• Kurangnya tenaga penjualan
• Pemasaran melalui media teknologi masih belum optimal
• Kurangnya pengalaman
• Pelayanan yang minim
Resiko dari faktor keuangan pada usaha ayam geprek:
• Modal yang sedikit
• Manajemen keuangan yang lemah

AYAM GEPREK BERDASI 22


BAB VI
KESIMPULAN

Aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga
sampai yang mahal. Makanan yang tersedia di pasaran saat ini memang sudah beragam
dan banyak pilihan.
Peluang bisnis atau berwirausaha pada sektor makanan sangat terbuka lebar karena
semua manusia pasti membutuhkan makanan dengan ini kami akan membuat salah satu
makanan yang sederhana tetapi sangat cocok menjadi makanan favorit adalah “Ayam
Geprek” yang akan kita sajikan dengan berbagai varian sambal.
Ayam Geprek yang dibuat dengan cara yang sangat sederhana tetapi sangat higienis
serta akan dijual dengan harga yang sangat terjangkau maka tentunya ini akan menarik
minat masyarakat untuk membelinya.

AYAM GEPREK BERDASI 23

Anda mungkin juga menyukai