Anda di halaman 1dari 32

RENCANA BISNIS

(FRAME CERMIN CANTIK BERBAHAN DASAR BAN BEKAS)

Disusun oleh :

SRI DAMAYANTI (117020258)

NURJANNAH (117020261)

DINDA ARZIAH NAULITA WINDI (117020269)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

2021

TERAKREDITASI BAN-PT
LEMBAR PENILAIAN

RENCANA BISNIS

(FRAME CERMIN CANTIK BERBAHAN DASAR BAN BEKAS)

NILAI

SRI DAMAYANTI (117020258)

NURJANNAH (117020261)

DINDA ARZIAH NAULITA WINDI (117020269)

Menyetujui :

Dosen Pembimbing,

(Noveria Susijawati, SE., MM)


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-nya, sehingga penyusunan laporan Rencana Bisnis yang berjudul “Frame Cermin

Cantik Berbahan Dasar Ban Bekas” dapat diselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada jungjungan kita Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Mukarto Siswoyo., Drs., Msi, selaku rektor Universitas swadaya Gunung

Jati (UGJ) Cirebon

2. Dr. H. Acep Komara, Drs., SE., M.Si, selaku dekan Fakultas Ekonomi UGJ

3. Prof. Dr. Hj. Ida Rosnidah, SE.,MM., Ak., CA selaku wakil dekan I Fakultas Ekonomi

UGJ

4. Moh. Yudi Mahadiyanto, SE, MM, selaku wakil dekan II Fakultas Ekonomi UGJ

5. Adi Setiawan, S.E, M.M, selaku prodi manajemen Fakultas Ekonomi UGJ

6. Muh. Alwi SPt., MM, selaku sekertaris prodi manajemen Fakultas Ekonomi UGJ

7. Noveria Susijawati, SE., MM selaku dosen Pembimbing mata kuliah rencana bisnis yang

sudah membimbing serta memberi pengarahan kepada kami, sehingga kami termotivasi

untuk menyelesaikan laporan ini.

8. Orang tua kami yang telah memberikan izin dan doa, sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan ini dengan baik.

9. Pihak-pihak terkait
Penulis menyadari bhwa susunan maupun penulisan yang terkandung dalam laporan

ini belum sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun terutama dari

Bapak/Ibu rekan-rekan serta pembaca sekalian sangatlah kami harapkan demi

penyempurnaan laporan ini. Penulis tetap terbuka untuk terus memperbaiki dan

menyelesaikan dengan perkembangan mutakhir.

Cirebon, Januari 2020

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................vi

RENCANA BISNIS...................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. PROFIL BISNIS SEKARANG DAN RENCANA PENGEMBANGAN......................2

C. KETERKAITAN DENGAN IPTEKS............................................................................4

D. ASPEK MANAJEMEN..................................................................................................5

i. Manajemen Sumber Daya Manusia.............................................................................5

ii. Manajemen Produksi...................................................................................................9

iii. Manajemen Pemasaran..........................................................................................11

iv. Manajemen Keuangan...........................................................................................15

v. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).................................................................19

KESIMPULAN........................................................................................................................21
DAFTAR TABEL

Halaman

Table 1 Waktu kerja....................................................................................................8

Table 2 Analisis SWOT.............................................................................................12

Tabel 3 Peralatan dan Perlengkapan Perbulan..........................................................15

Tabel 4 Biaya Operasional Perbulan.........................................................................16

Tabel 5 Biaya Variabel (Variable Cost)....................................................................16

Tabel 6 Biaya Promosi..............................................................................................17


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Strukture Organisasi............................................................................7

Gambar 2 proses pengecatan..............................................................................23

Gambar 3 menghias cermin...............................................................................23

Gambar 4 pemasangan tali rami.........................................................................23

Gambar 5 finishing.............................................................................................23
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1........................................................................................................22

Lampiran 2. Dokumentasi Proses Produksi...........................................................23


RENCANA BISNIS

FRAME CERMIN BEKAS BERBAHAN DASAR BAN BEKAS

A. Latar Belakang

Barang bekas dapat dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai jual. Sehingga dapat

membantu untuk mengurangi sampah di negara Indonesia yang termasuk salah satu

negara sebagai penghasil sampah terbanyak di dunia. Sampah merupakan barang bekas

yang tidak dimanfaatkan. Ada beberapa barang bekas yang dapat dimanfaatkan dengan

cara diolah menjadi barang yang memiliki nilai jual dan ada juga barang bekas yang tidak

dimanfaatkan sehingga menjadi sampah. Untuk menanggulangi permasalahan terkait

banyaknya sampah yang ada, maka dilakukan dengan cara mengolah barang bekas

menjadi barang yang memiliki nilai jual.

Salah satu barang bekas yang dapat diolah yaitu limbah ban bekas. Ban bekas

merupakan limbah yang berjenis karet yang bisa diolah menjadi bingkai cermin. Pada

umumnya bingkai cermin terbuat dari kayu, aluminium namun dengan ide inovasi bingkai

cermin dibuat dari bahan ban bekas.

Cermin merupakan kebutuhan dan berada hampir di semua tempat, baik di tempat

kerja, restoran, rumah, kamar mandi dan hampir ada di semua tempat. Cermin dseringkali

digunakan untuk bercermin maupun untuk keindahan, dengan berbagai bentuk dan desain

yang ada.

Cermin awalnya terbuat dari kepingan atau lembaran logam mengkilap, biasanya

logam perak atau tembaga apabila bayangan yang dipantullan kembali adalah untuk

dilihat tetapi juga bisa dari logam lain apabila hanya digunakan untuk memfokuskan

cahaya.
Cermin datar adalah cermin yang memiliki permukaan datar seperti sebuah garis

lurus. Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin datar memiliki dimensi ukuran

(panjang dan lebar) sama persis dengan dimensi benda. Jarak yang dibentuk antara benda

dengan cermin sama dengan jarak antara cermin dengan bayangan. Sifat bayangan benda

yang dibentuk oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar. Contoh penggunaan

cermin datar seperti pada cermin rias.

Usaha merupakan kegiatan yang dilakukan perorangan atau kelompok dalam

menciptakan sebuah produk barang ataupun jasa dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan yang melimpah. Adanya usaha mendorong roda ekonomi suatu negara dalam

mensejahterakan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran, usaha yang berbagai

jenis timbul dilandasi oleh masalah yang terjadi pada kehidupan masyarakat sehingga

dibuatnya usaha akan memperoleh penyelesaian masalah dengan menghasilkan suatu

produk sehingga mengefektifkan kegiatan masyarakat sehari- hari.

Salah satu usaha yang baik merupakan usaha yang menggunakan bahan yang tidak

terpakai (limbah), hal ini sangat baik dilakukan salah satunya untuk mengurangi limbah

yang dapat merusak alam serta untuk menumbuhkan kreatifitas seseorang dalam

mengelola limbah menjadi sebuah kerajinan yang dapat digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Usaha cermin memiliki peluang usaha karena cermin adalah salah satu benda

yang wajib ada setiap rumah, bahkan di setiap tempat membutuhkan cermin.

B. PROFIL BISNIS SEKARANG DAN RENCANA PENGEMBANGAN

1. Profil bisnis

Nama Bisnis : Frame Cermin collection

Bidang Usaha : Furniture

Alamat Produksi : Jl. Tegal Gubug


No. Telepon :085294735821

Teknologi yang digunakan : E-Business

Jenis Investasi : Modal Bersama

Jenis Produk : Furniture dengan pengolahan ban bekas sepeda

menjadi frame cermin cantik.

Mulai Berdiri : Desember 2020

Sanma grup adalah salah satu tim usaha yang bergerak dibidang furniture

dengan beranggotakan 3 orang mahasiswa. Produk yang kami produksi adalah

kerajinan tangan serta kreatifitas mahasiswa berupa frame cermin yang berbahan

utama ban bekas, dengan adanya produksi frame dari ban bekas ini dilandasi oleh

banyaknya limbah ban terutama bekas sepeda yang tidak begitu digunakan dengan

begitu ada inisiatif dari kami untuk merubah menjadi sebuah kerajinan tangan yang

menambah kesan estetika ruangan dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Kami juga bekerja sama dengan bengkel sepeda sebagai penyuplai bahan baku

utama produk kami yaitu bengkel yang dekat dengan tempat produksi dan pemasaran.

Target pasar kami adalah para wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon, ibu

rumah tangga, serta kolektor atau customer yang tertarik dengan inovasi yang

menggunakan bahan bekas.

2. Rencana Pengembangan

Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini, sebagai berikut :

1. Rencana Jangka Pendek

Target usaha kami adalah pelajar hingga orang dewasa dengan segala usia dan gender.

Perencanaan jangka pendek termasuk perencanaan kebutuhan pokok terkait bahan untuk

produksi. Usaha ini bertujuan untuk menambah pengalaman bisnis, meningkatkan


kreativitas dan menambah jiwa berwirausaha. Selain itu, untuk mengikuti era modern

bisnis ini kita kembangkan untuk memasarkan melalui media online seperti instagram,

facebook dan whatsapp serta melalui market place seperti Shopee, Lazada dan Tokopedia

2. Rencana Jangka Menengah

Usaha dapat dikenal, berkembang dan diminati banyak orang. Untuk itu jika usaha

kami rintis ini bisa diterima dengan baik, kami akan membuat produk dengan berbagai

jenis lainnya dan yang lebih bervariasi seperti frame cermin dari bahan lain contohnya

dari bahan kayu, metal, dll dengan variasi harga yang dapat dijangkau oleh kalangan

bawah dan memproduksi untuk kalangan atas. Kami juga berencana untuk membuka toko

untuk usaha kami dan menerima reseller untuk produk kami.

3. Rencana Jangka Panjang

Setelah berhasil mengenalkan produk dan mendapatkan pelanggan, membuka cabang

yang disertai juga dengan peningkatan kinerja karyawan. Dalam kedepannya usaha juga

memiliki kemungkinan untuk merambah ke produk lain untuk melengkapi kebutuhan

konsumen, seperti bingkai foto, lukisan, dan sebagainya.

C. KETERKAITAN DENGAN IPTEKS

Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, memudahkan kami dalam

menjalankan bisnis ini. Ilmu teknologi yang digunakan dalam bisnis ini lebih pada segi

produksi dan pemasarannya terutama dalam hal promosi, dengan adanya sosial media

seperti Instagram, Facebook, Whatsapp dan masih banyak lagi memudahkan kami dalam

mempromosikan produk kami sehingga dapat diketahui dan di pesan dengan cara online

melalui sosial media sehingga antara pembeli dan penjual tidak harus bertatap muka

langsung dan hal ini sangat bermanfaat karena akan lebih efektif dan efisien dalam biaya

maupun waktu serta dapat dijangkau lebih luas. Sosial media sudah menjadi trend anak
muda untuk meng-update informasi sehingga kita mempunyai peluang untuk

memperkenalkan dan mempromosikan produk secara luas dan biaya yang rendah.

Dalam pemesanan produknya pun bisa melalui media online seperti Instagram,

Whatsapp, Facebook ataupun aplikasi belanja online seperti Shopee, Lazada, Bukalapak,

dan Tokopedia sehingga dalam membeli produk, pembeli tidak perlu bertatap muka

secara langsung, praktis dan cepat.

Selain itu, dengan memanfaatkan ilmu teknologi yang semakin cangih ini dapat

membantu dalam segi produksi. Jika awalnya manual dalam melakukan pemotongan,

seiring berjalannya waktu akan menggunakan mesin untuk membantu mempermudah

dalam proses pembuatan frame cermin dari ban bekas.

D. ASPEK MANAJEMEN

i. Manajemen Sumber Daya Manusia

Salah satu aspek penting dalam mengelola suatu bisnis atau usaha adalah Sumber

Daya Manusia (SDM). SDM merupakan faktor yang berpengaruh dalam mencapai tujuan

bisnis, karena SDM yang berperan dalam perencanaan dan penggerak bisnis tersebut.

Dalam menjalankan bisnis harus memperkerjakan karyawan yang berkualitas,

mempunyai yang kreatif, inovatif, tepat waktu, berkommitmen dan bertanggung jawab.

Penyerapan tenaga kerja dari lingkungan sekitar tempat produksi yang diharapkan dapat

membantu membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat.

Dalam merekrut karyawan juga harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Selain itu, kita juga harus menempatkan karyawan sesuai dengan keahliannya, sehingga

mereka akan bekerja secara maksimal yang berdampak pada output yang mereka hasilkan

juga maksimal, efektif dan efisien, dengan begitu maka tujuan bisnis dapat tercapai secara

optimal. SDM yang mendasari pemilihan karyawan juga diliat dari segi usia, yaitu 18 –
40 tahun yang merupakan usia produktif, dalam pemilihan karyawan juga menjadi

pertimbangan bagi mereka yang memiliki kemampuan dalam bersosialisasi untuk

memudahkan pemasaran, pemilihan SDM juga tenaga kerja dengan kriteria yang totalitas

yang diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan usaha.

Dalam menjalankan sebuah bisnis, perlu adanya tenaga kerja yang saling bekerjasama

satu sama lain, berikut penjelasannya:


1. Struktur Usaha

Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut :

Pemilik
Dinda, Sri, Nurjannah
Tugas
Menyiapkan dana untuk menjalankan usaha
agar dapat berjalan lancar.

Mengotrol kegiatan usaha agar efektif dan


efisien.

Membuat peraturan dan jadwal.

Keuangan Pemasaran Produksi


Dinda Sri Nurjannah
Tugas&Tanggung jawab Tugas&Tanggung jawab Tugas&Tanggung jawab
Mencatat laporan keuangan Mempromosikan produk Mengawasi proses
modal usaha. ke target pasar dan event. produksi dan kinerja
karyawan.
Mencatat laporan pembelian Menjual produk ke
bahan baku, dan semua biaya konsumen. Menjaga kualitas produk.
dalam proses produksi serta
pengeluaran usaha. Membuat rencana Menentukan kualitas
distribusi. bahan baku.
Mencatat pendapatan
penjulan. Memberikan pelayanan Membuat produk dengan
yang terbaik. desain yang menarik.
Mencatat laba rugi usaha.
Membuat strategi dan Perencanaan penentuan
perencanaan produk. harga

Menetapkan harga yang


tepat.

Gambar 1
Strukture Organisasi
2. Waktu Kerja

Table 1
Waktu kerja
Hari Operasional Jam Operasional
Senin - Jumat 08.00 – 16.00

3. Sistem Kerja

Awal usaha bisnis ini yaitu dengan kegiatan jam waktu kerja karyawan yang

sudah kami tentukan yaitu 5 hari kerja senin sampai sabtu dengan waktu 8 jam/hari.

Dan bisnis kami menggunakan sistem kerja full time karena kami memproduksi sesuai

target yang kami tentukan, bisnis kami menargetkan menghasilkan produk 25 sampai

35 produk dalam satu minggu, dilihat dari penjualan dan pesanan.

4. Keahlian dan Ketrampilan yang Harus Dimiliki

Dalam mengelola bisnis dibutuhkan karyawan dalam bidang produksi yang

harus mempunyai keahlian dan kreatifitas seperti ahli dalam melakukan desain produk

yang unik dan menarik, cekatan, teliti dan hati-hati. Karyawan juga perlu memiliki

komitmen untuk tepat waktu, ulet dan bekerja keras agar dapat menghasilkan produk

yang sesuai dengan yang diharapkan dan ditargetkan.

Untuk bagian keuangan, kemampuan yang harus dimiliki yaitu karyawan yang

mampu dalam melakukan pencatatan keuangan, mempunyai ketelitian, jujur dan

bertanggung jawab dalam melakukan tugasnya.

Untuk bagian pemasaran, dibutuhkan karyawan yang berpenampilan menarik,

memiliki public speaking yang bagus, inovatif dan ahli dalam melakukan promosi

produk.

5. Faktor Demografi
Dalam bisnis yang kami kelola, dibutuhkan karyawan yang mempunyai

keterampilan dan kreatifitas yang tinggi untuk membuat desain produk cermin ban

bekas dan menguasai proses produksi yang dapat bekerja dengan cekatan serta bisa

mengejar target agar efektif dan efisien agar tidak melakukan lembur kerja yang dapat

menambah biaya risiko untuk gaji lembur. Sehingga kami membutuhkan karyawan

yang berumur 18 tahun sampai 40 tahun tanpa minimal dengan syarat kreatif dan

inovatif. Faktor usia juga dilihat dari usia yang produktif untuk bekerja.

6. Pembayaran Tenaga Kerja

Sistem pembayaran untuk karyawan dilakukan secara bulanan dan jika lembur

kerja seperti tambahan jam atau bekerja pada hari libur karena banyaknya pesanan

maka akan diberikan tambahan upah diluar gaji pokok.

7. Sistem Reward

Untuk lembur dan tahunan, karyawan akan diberikan gaji lembur dan bonus

lebaran. Kami memberikan reward kepada karyawan berupa uang gaji tambahan atau

bonus jika karyawan memenuhi syarat:

 Bekerja melebihi waktu/hari kerja dan menghasilkan produk melebihi kapasitas yang

telah ditentukan karena banyaknya pesanan.

 Berhasil melakukan penjualan melebihi target yang ditentukan.

 Tidak pernah melakukan bolos kerja selama 1 tahun.

ii. Manajemen Produksi

1. Bisnis yang kami jalankan ini menargetkan menghasilkan 25 sampai 35 produk dalam

waktu satu minggu, dilihat dari penjualan dan pesanan konsumen.

2. Alat dan bahan yang digunakan

Alat :

1. Kuas lem
2. Pisau

3. Gunting

4. Alat pemotong kaca

5. Mesin lem tembak

Bahan :

1. Ban sepeda bekas

2. Triplek

3. Cermin

4. Lem kaca

5. Lem tembak

6. Cat

7. Tali rami

8. Hiasan kerang laut

3. Semua bahan baku yang digunakan sangat mudah didapatkan seperti ban bekas

banyak di bengkel motor atau sepeda, dan alat-alat lain yang digunakan sangat mudah

didapatkan di toko sekitar.

4. Langkah-langkah produksi :

1) Siapkan ban sepeda bekas, cermin, dan triplek.

2) Cuci ban bekas hingga besih kemudian jemur dibawah sinar matahari.

3) Potong triplek melingkar menyesuaikan ukuran ban.

4) Potong kaca cermin sedikit lebih kecil dari ukuran triplek.

5) Pada bagian dalam ban beri sedikit sterofom untuk merekatkan triplek agar

sempurna dan tidak goyang.

6) Rekatkan triplek dengan ban.

7) Rekatkan kaca cermin dengan posisi ditengah-tengah triplek.


8) Tunggu hingga lem kering.

9) Tambahkan tali di bagian belakang untuk menggantungkan cerminnya.

10) Kemudian cat bagian ban dengan pilox atau cat lainnya, kemudian jemur sampai

kering.

11) Pada bagian triplek yang masih kosong, lilitkan tali rami sampai menutupi

seluruh bagian triplek.

12) Tempel hiasan kerang laut pada bagian tali rami.

13) Cermin dari ban bekas siap di produksi.

5. Untuk tahap pengemasannya itu sendiri, kami menggunakan koran untuk

membungkus semua bagian cermin, kemudian pada bagian sisi ban menggunakan

sterofom agar cermin tidak goyang ketika melewati proses produksi. Ketika

menghadapi pembelian yang cukup jauh kita gunakan kardus agar lebih aman dalam

perjalanan produksi.

6. Penyimpanan produk pada toko sebagai sample kita gantung, dan untuk stok

produknya kita simpan di dalam toko, untuk menghindari kaca agar tidak pecah.

iii. Manajemen Pemasaran

1. Segmentasi pasar yang dituju

Segmentasi pasar adalah gambaran dari konsumen bisnis cermin dari ban

bekas ini, dengan cara memilih dan mengelompokkan konsumen berdasarkan

potensial penawaran produk. Adapun segmentasi pasar dalam bisnis ini yaitu semua

orang dari semua kalangan, dari mulai kalangan menengah ke atas maupun kalangan

menengah kebawah.

2. Strategi pemasaran produk dan distribusi produk

Salah satu hal untuk memperkenalkan dan memasarkan bisnis kami kepada

seluruh masyarakat yaitu dengan cara mengikuti ivent-ivent tertentu, dan dengan
seiring berkembangnya media sosial kami memanfaatkan media sosial seperti

facebook, instagram. Dalam hal ini media sosial tersebut kami gunakan untuk

memasarkan dan memperkenalkan bisnis yang kami jalankan.

 Facebook adalah media sosial yang menggambarkan segala bentuk informasi tentang

jasa kami dan bagaimana cara order produk yang kami jual.

 Instagram adalah media sosial yang berupa gambar atau foto yang menjelaskan

mengenai produk kami, testimony yang dijadikan bukti bagi konsumen yang telah

membeli produk kami dan bisa juga order melalui instagram.

3. Strategi menghadapi persaingan

Dalam memulai suatu bisnis usaha, kami harus tau kemampuan kami terhadap

lingkungan dan pesaing-pesaing yang ada disekitar, yaitu melalui analisis SWOT

(Strenght, Weakness, Opportunity, Threath).

Table 2
Analisis SWOT
STRENGHT WEAKNESS

1. Kerajinan dari bahan bekas yang 1. Belum memiliki pengalaman yang

jarang dijumpai di wilayah Cirebon. cukup untuk memulai usaha ini.

2. Harga yang ditawarkan sangat 2. Karena produk kami memiliki bahan

terjangkau pendukung kaca, sehingga

3. Memiliki keunikan dari bahan kemungkinan besar mudah pecah.

utamanya. 3. Karena usaha kami masih baru,

sehingga kesulitan untuk mencari

pelanggan.
OPPORTUNITIES THREAT
1. Tempat yang strategis. 1. Produk gampang ditiru oleh pesaing

2. Banyak kesempata untuk baru.

memperluas bisnis ini. 2. Selera konsumen yang sangat

3. Mudah menemukan bahan baku. beragam.

3. Terdapat pesaing yang menjual

barang yang sama.

a. Kekuatan (Strength)

Kekuatan dan kelebihan yang dimiliki oleh bisnis “cermin dari ban bekas”

adalah :

1) Kerajinan dari bahan bekas yang jarang dijumpai di kota Cirebon.

2) Harga yang ditawarkan sangat terjangkau

3) Memiliki keunikan dari bahan utamanya.

b. Kelemahan (Weakness)

Selain kekuatan, setiap bisnis juga mempuanyai kelemahan. Oleh karena itu,

dengan analisin ini kami dapat meminimalkan resiko bahkan menutup

kemungkinan untuk menghilangkan resiko bisnis yang akan datang. Kelemahan

dari bisnis ini adalah sebagai berikut:

1) Belum memiliki pengalaman yang cukup untuk memulai usaha ini.

2) Karena produk kami memiliki bahan pendukung kaca, sehingga kemungkinan

besar mudah pecah.

3) Karena usaha kami masih baru, sehingga kesulitan untuk mencari pelanggan.

c. Peluang (Opportunity)

Peluang pada setiap bisnis merupakan aspek yang sangat penting. Karena

dengan adanya peluang yang tepat dan akurat akan menentukan keberlangsungan
hidup usaha yang akan dijalankan dimasa yang akan datang. Peluang akan

mempermudah usaha yang dijalani dalam mencapai tujuan kami yaitu

memperoleh konsumen yang loyal dan juga mendapatan laba yang maksimal.

Peluang dalam bisnis kami adalah sebagai berikut :

1) Tempat yang strategis.

2) Banyak kesempata untuk memperluas bisnis ini.

3) Mudah menemukan bahan baku.

d. Ancaman (Threath)

Ancaman tidak pernah lepas dalam dunia bisnis yang dijalani, baik

ancaman internal maupun ancaman eksternal. Oleh karena itu, dengan

menganalisi ancaman-ancaman yang akan datang diharapkan usaha yang

dijalankan nantinya akan meminimalisir atau bisa mengatasi ancaman-ancaman

tersebut. Dan peramalan dari ancaman-ancaman tersebut adalah sebagai berikut:

1) Produk gampang ditiru oleh pesaing baru.

2) Selera konsumen yang sangat beragam.

3) Terdapat pesaing yang menjual barang yang sama.

Setelah kami melakukan analisis SWOT, kami akan menentukan strategi 4P sebagai

berikut:

a. Produk (Product)

Dalam bisnis kami, produk ini yaitu cermin cantik dari ban bekas. Produk

kami memberikan keunikan tersendiri. Dan memiliki nilai estetika.

b. Harga (Price)

Haraga yang ditawarkan oleh kami sangat terjangkau, dapat diproduksi oleh

masyarakat baik dari kalangan menengah keatas maupun masyarakat dari

kalangan menengah kebawah.


c. Tempat (Place)

Lokasi produksi yang kami pilih adalah di Barisan-Losari kecamatan. Losari

Kabupaten.Cirebon, menurut kami losari mempunyai potensi yang sangat bagus

untuk menjalankan bisnis ini. Karena tempatnya yang strategis dan mudah

dijangkau oleh semua orang.

d. Promosi (Promotion)

Salah satu strategi agar produk kita dikenal banyak orang adalah dengan cara

melakukan promosi, promosi merupakan langkah yang biasa digunakan dalam

memasarkan suatu produk. Penting sekali memperkenalkan produk yang masih

baru ini kepada masyarakat luas.

iv. Manajemen Keuangan

1. Sumber Modal

Dalam Bisnis ini kami menggunakan modal sendiri yang didapat dari orang tua kami

antara pemilik I dan pemilik II yang kemudian digunakan dalam proses bisnis. Hal ini

menunjukkan potensi dana yang dimiliki dalam usaha ini sebagai sumber dana utama.

Sehingga kami menggunakan modal sendiri didapat dari orang tua kami yang

dikumpulkan dengan sejumlah Rp. 15.000.000 yang dapat digunakan untuk proses

produksi selama satu bulan, yang sisanya dari modal tersebut digunakan untuk promosi

bisnis frame cermin agar usaha kami dapat cepat dikenal oleh masyarakat maupun

konsumen

2. Biaya Produksi

Tabel 3
Peralatan dan Perlengkapan Perbulan
N Keterangan Kuantita Harga/ Jumlah Umur Depresiasi

o s Satuan(Rp (Rp) Ekonomi


) s
1 Alat lem tembak 2 15.000 30.000 10 3.000
2 Gunting 2 25.000 50.000 10 5.000
Pisau Pemotong
3 2 15.000 30.000 10 3.000
Kaca
4 Spanduk 1 100.000 100.000 12 8.300
Jumlah 210.000 19.300
Tabel 4
Biaya Operasional Perbulan
No Keterangan Kuantitas Harga/Satuan(Rp) Jumlah (Rp)
1 Karyawan 5 400.000 2.000.000
2 Listrik 1 300.000 300.000
3 Transport 1 200.000 200.000
Jumlah 2.500.000

Jumlah Biaya tetap = Rp. 19.300 + Rp. 2.500.000

= Rp. 2.519.300

Tabel 5
Biaya Variabel (Variable Cost)
No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah Harga
1 Ban Sepeda Bekas 100 Buah 3.000 300.000
2 Cermin 100 Buah 50.000 5.000.000
3 Tali Rami 30 Buah 15.000 450.000
4 Kerang Laut 20 Bungkus 25.000 500.000
5 Lem Tembak 400 Buah 1.500 60.000
6 Lem Cermin 900 gram 20.000 60.000
7 Kardus Kemasan 100 Buah 5.000 500.000
8 Bubble Wrap 2 Rol 17.500 35.000
9 Papan Triplek 100 Buah 5.000 500.000
10 Cat 1 Kg 30.000 30.000
Total 7.435.000
Tabel 6
Biaya Promosi
N
Keterangan Kuantitas Harga/Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
o
1 Brosur 50 Buah 500 25.000
2 Stiker 50 Buah 2.000 100.000
Jumlah 125.000
 Total Biaya Variabel = Rp. 7.435.000 + Rp. 125.000

= Rp. 7.560.000

 Biaya Total

Biaya Total = Total Fixed Cost + Total Variabel Cost

= Rp. 2.519.300 + Rp. 7.560.000

= Rp. 10.079.300

Jadi, total biaya yang dikeluarkan untuk bisnis ini sebesar Rp. 10.079.300

Jika dalam sebulan kami memproduksi sebanyak 100 pcs frame cermin maka

didapatkan biaya rata-rata sebagai berikut

 Average Cost (AC) atau biaya rata-rata

AC = VC Rp. 10.079.300
Q = 100 pcs
= 100.793
Jadi, biaya rata-rata sebesar Rp. 100.793 per unit

 Average Variabel Cost (AVC) atau biaya variable rata-rata

AVC = VC Rp. 7.560.000


Q = 100 pcs
= 75.600
Jadi, biaya variable rata-rata sebesar Rp. 75.600 per unit

3. Harga Jual

 Harga jual per unit

P = AC + AC (40%)

P = Rp. 100.793 + 40.317

= Rp. 141.110

Harga jual per unit yaitu 145.000

4. Laporan Laba/Rugi
Diperkirakan setiap hari produk yang terjual sebanyak 3 – 5 unit, maka di Tarik

kesimpulan dalam 1 bulan dapat diperkirakan menjual 100 unit

 Pendapatan kotor

Unit yang terjual x Harga jual

100 unit x Rp. 145.000 = Rp. 14.500.000

 Pendapatan bersih

Pendapatan - Total biaya produksi

Rp. 14.500.000 – Rp. 10.079.300 = Rp. 4.420.700

5. Break Even Point

 BEP Unit

TFC Rp. 2.519.300


QBEP = P-AVC = 145.000 – 75.600

= 36 unit

Jadi, BEP yang diperoleh adalah sebesar 36 unit

 Total Revenue = P x Q

= Rp. 145.000 x 100 unit

= Rp. 14.500.000

Jadi, Total Revenue yang diperoleh adalah sebesar Rp. 14.500.000

 π

π = TR – TC

= Rp. 14.500.000 - Rp. 10.079.300

= Rp. 4.420.700

Jadi, π yang diperoleh adalah 4.420.700

 Target Penjualan (QR)


Untuk tahun depat laba yang kami inginkan perbulan sebesar 4.500.000 maka

target penjualan adalah sebagai berikut :

 TFC + π Rp. 2.519.300 + 4.500.000


Qr = P-AVC = 145.000 – 75.600 = 102 unit

Jadi, target penjualan pada tahun berikutnya adalah sebanyak 102 unit

6. Payback Period

Payback period = Nilai Investasi 15.000.000


Procced = 4.500.000

= 3,33 bulan

Jadi, pada biaya investasi awal sebesar Rp. 15.000.000 dapat dikembalikan investasinya

dalam waktu 3.33 bulan atau 4 bulan 3 hari.

v. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)

Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat digunakan kembali,

apabila limbah ini terlalu banyak dilingkungan maka akan berdampak pada pencemaran

lingkungan dan kesehata bagi masyarakat sekitar. Limbah karet sepedah sering kali tidak

disadari apabila setelah habis masa pakainya baik karena sudah habis terkikis batikan pada

ban tersebut, maupun karena sudah banyak yang terdapat kebocoran pada bagian-bagian dari

ban tersebut lalu ban tersebut dibuang begitu saja tanpa dilakukan pengolahan/pemanfaatan

kembali, padahal ban tersebut dari karet yang tidak dapat terurai dengan tanah yang

mengakibatkan timbulnya pencemaran terhadap tanah, sementara apabila dibuang ketempat

pembungan sampah akan timbul masalah baru apabila ban tersebut bertemu dengan api, bila

karet ban terbakar akan menimbulkan pencemaran udara dilingkungan karena asap pekat dan

berbau yang dapat mengganggu pernafasan.

Menjaga hubungan dengan semua pihak menjadi salah satu yang harus dilakukan oleh

sebuah pengusaha rintisan. Hal ini sangat penting untuk kelangsungan usaha. Menjaga
hubungan bukan sebatas hubungan internal perusahaan, namun menjaga hubungan baik

antara perusahaan dengan lingkungan eksternal juga harus dibina. Usaha kami menetapkan

program community development agar hubungan masyarakat dan perusahaan juga sebaiknya

menjadi harmonis. Kegiatan community development, antara lain

 Izin lokal untuk beroprasinya perusahaan dalam mengembangkan hubungan dengan

masyarakat lokal

 Mengetahui sosial budaya masyarakat lokal

 Mengatur dan menciptakan strategi ke depan melalui program community

development. Reputasi hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat lokal dan

community development dapat menciptakan kesempatan usaha yang baru.

Pada saat krisis ekonomi sekarang. Sangatlah penting untuk mengembangkan

usaha kecil mikro dan menengah, sehingga lapangan kerja dapat dibuka. Dengan

usaha kecil yang kita bangun akan meningkatkan kegiatan ekonomi. Selain itu dengan

adanya usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang

pengolahan limbah dan pelestarian lingkungan sekitar.


KESIMPULAN

Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat oleh karena itu kita harus mempunyai

ide dan kreatifitas yang tidak terbatas untuk bisa bersaing di pasar. Oleh karena itu, produk

dibuat semenarik mungkin agar mendapatkan perhatian konsumen.

Kami mendirikan usaha frame cermin collection, usaha ini memproduksi frame

cermin dengan bahan baku ban bekas. Alasan kami menggunakan bahan baku ban bekas

karena untuk memanfaatkan barang bekas agar mengurangi limbah sampah yang semakin

menumpuk sehingga dapat dijadikan sebagai produk yang memiliki nilai jual serta berguna

untuk bercermin maupun untuk menghias ruangan.

Selain itu sisa hasil produksi atau limbah produksi ini masih bisa diolah lagi menjadi

kerajinan tangan yang unik dan bernilai jual. Limbah produksi kami yang berupa pecahan

kaca yang bisa dibuat menjadi vas bunga, bingkai cermin dan bingkai foto mozaik dari

pecahan kaca serta hiasan dinding kaligrafi, sedangkan sisa dari triplek akan dibuat menjadi

gantungan papan nama dan nomer rumah.

Kami mengolah ban dalam bekas tersebut menjadi frame cermin. Dengan target

pemasaran berbagai kalangan. Cermin yang kami jual seharga Rp. 145.000 sebanding dengan

barang yang kami hasilkan, untuk membeli cermmin tersebut bisa langsung mendatangi toko

kami atau bisa juga melalui media online.


LAMPIRAN 1. Kartu Bimbingan Renca Bisnis
Lampiran 2. Dokumentasi Proses Produksi

Gambar 4 pemasangan tali rami

Gambar 2 proses pengecatan

Gambar 3 menghias cermin


Gambar 5 finishing

Anda mungkin juga menyukai