“Dimsum Box”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Disusun oleh:
KELOMPOK 3
1. Rezi Rahmawati A.F (4112211011)
2. Husnatul Soraya (4112211007)
3. Valencia Ayu R. (4112211013)
4. Hana Rosinta Hutasoit (4112231002)
5. Anggifiah Zelika (4112201094)
Di lingkungan sekitar kampus, kuliner dimsum merupakan salah satu jenis makanan
yang sangat populer di Semua kalangan.Hal ini memberikan peluang bagi kami untuk
memulai usaha kuliner dimsum yang inovatif dan berkualitas.
Dalam persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, kami berusaha untuk membuat
inovasi pada produk kami agar dapat membedakan diri dengan bisnis kuliner lainnya.
Salah satu inovasi yang kami tawarkan adalah variasi rasa dan bentuk dimsum yang unik
dan menarik, serta vitarasa saus yang Lezat untuk memenuhi selera konsumen.
Kami juga menyadari bahwa kualitas dan kebersihan bahan makanan sangat penting
dalam bisnis kuliner. Oleh karena itu, kami akan memastikan bahwa semua bahan
makanan yang kami gunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan telah melalui
proses pengolahan yang sesuai dengan standar keamanan pangan.
Dengan adanya bisnis kuliner dimsum yang kami tawarkan, kami berharap dapat
memberikan alternatif pilihan kuliner yang cepat, lezat, dan terjangkau bagi Target
konsumen. Selain itu, bisnis kuliner dimsum ini juga diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi perekonomian lokal dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat
sekitar.
Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis
1. Aspek Yuridis
Aspek Yuridis ( Hukum)
Usaha Dimsum ini memerlukan surat keterangan usaha Mikro Kecil atau meminta
izin dengan cara membuat surat pengantar di RT dan RW setempat, kemudian
mengurus surat SKU (surat keterangan usaha) di kantor kelurahan, selanjutnya
mengesahkan SKU (surat keterangan usaha) di kantor kecamatan. Produk ini halal
karena dalam komposisi pembuatannya menggunakan bahan – bahan yang sudah
memiliki sertifikat halal.
Adapun Perizinan Usaha dan Izin Lainnya :
1. NIB (Nomor Induk Berusaha)
2. Surat Pernyataan Usaha Mikro Atau Usaha Kecil Terkait Tata Ruang
3. Pemenuhan Persyaratan Standar Naional Indonesia ( SNI)
4. SPPL
2. Aspek Teknis
Dalam aspek teknis dan operasional ini membahas tentang segala sesuatu yang
bersangkutan dengan proses pembangunan suatu usaha secara teknis dan
pengoperasiannya setelah usaha itu di bangun, berikut merupakan variabel – variabelnya:
Lokasi usaha
Hal ini terpenting sebelum mendirikan usaha adalah mencari dan menentukan
tempatatau lokasi yang ingin dijadikan tempat lokasi usaha, agar kita dapat
melihat pasar dan target saat ingin memulai usaha. Tempat lokasi usaha Dimsum
di wilayah Kelurahan Belian tepatnya di Perumahan Bunga Raya blok q nomor 15
sebelah lapangan fasum.
Kebutuhan investasi
Berikut merupakan kebutuhan dari investasi awal seperti peralatan yang
digunakan dandi butuhkan untuk mendirikan usaha dimsum sebesar
Rp 10.113.200.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam menjalankan usaha pastinya pemilik usaha selalu berkeinginan agar usaha
yang dijalankan tersebut sukses dan maju sehingga mendapatkan keuntungan dari
hasil menjual produk tersebut. Dalam menentukan segmentasi pasar bagi konsumen
terbagi dalam beberapa kelompok dari beberapa variabel yang harus diperhatikan agar
segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran dan tidak melenceng dari yang sudah di
harapkan, berikut merupakan beberapa variable yang ada pada segmentasi pasar:
1. Segmentasi pasar
Berdasarkan demografi sasaran konsumen pada usaha dimsum ini di keluarahan
Belian Kecamatan Batam Kota Kota Batam, terdapat sekitar 73.989 penduduk.
2. Segmentasi berdasarkan perilaku
Dalam hal ini segmentasi berdasarkan perilaku berguna untuk mengetahui berapa
besar konsumen dalam menyukai produk yang ditawarkan, berdasarkan peluang
usaha yang ada di Kota Batam, responden ingin variasi dimsum yang cukup
berbeda dan dijadikan satu tempat untuk seluruh variasi, karena dimsum yang
berada di Sekitar variasinya tidak ada yang lengkap. Serta responden yang
berminat akan variasi 100% dan untuk variasi saus yang berbeda – beda
responden yang berminat sebanyak 87,1% dan yang tidak 12,9%. 3.
3. Pemasaran
Konsumen yang menjadi target pemasaran usaha dimsum ini, yakni warga atau
masyarakat yang berada di wilayah Kota batam. Selain itu, Target/ Segmentasi pasar
usaha dimsum ini adalah anak – anak, Remaja, Dewasa, Orang Tua, kalangan
mahasiswa, dan pekerja. Selain itu produk ini lebih banyak diminati kaum remaja
wanita yang mempunyai hobi ngemil.
Personal selling : Pemasaran awal produk ini melalui mulut ke mulut yang
kemudian tersebar luas.
Media social : memasarkan produk melalui WhatsApp, Instagrm, Facebook, Tik
Tok dan lain – lain.
Mengadakan promosi dengan memberikan potongan harga atau bonus dari setiap
pembelian
Mengadakan giveaway dengan berbagai ketentuan agar produk semakin terkenal
Mempromosikan produk melalui tokoh public seperti influeancer atau selebgram
terkenal.
Gambar 1.1 : Lokasi Usaha Produk Dimsum
4. Aspek Finansial
Aspek keuangan akan membahas mengenai biaya yang diperlukan pembiayaan usaha
dimsum. Biaya yang dihitung dalam aspek keuangan ini modal investasi, biaya modal, arus
kas, dan penilaikan kriteria investasi.
1. Modal Investasi : Modal investasi yaitu modal atau uang yang harus dikeluarkan
untuk kebutuhan dalam memulai suatu usaha atau bisnis. Modal investasi meliputi
peralatan, dan mesin. Berikut merupakan modal usaha yang dikeluarkan untuk usaha
dimsum ini sejumlah Rp 10.113.200
2. Modal Kerja : Biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan proses produksi
selama produksi tersebut berjalan. Modal kerja meliputi biaya bahan baku, biaya
overhead, dan biaya – biaya lain. Berikut merupakan modal kerja untuk usaha
dimsum:
JUMLAH HARGA
NO NAMA BAHAN BAKU SATUAN TOTAL
DALAM SATUAN
1 Ayam 1 kg Rp 35,000.00 Rp 35,000.00
2 Udang 1 kg Rp 40,000.00 Rp 40,000.00
3 stick crab 1 bungkus Rp 20,000.00 Rp 20,000.00
4 jamur kuping 1 bungkus Rp 20,000.00 Rp 20,000.00
5 tepung kanji 1 kg Rp 17,000.00 Rp 17,000.00
6 garam 1 bungkus Rp 5,000.00 Rp 5,000.00
7 sosis ayam 1 bungkus Rp 22,000.00 Rp 22,000.00
8 keju mozarela 1 bungkus Rp 35,000.00 Rp 35,000.00
9 lada hitam 1 bungkus Rp 2,000.00 Rp 2,000.00
10 kaldu jamur 1 bungkus Rp 5,000.00 Rp 5,000.00
11 wortel 1 kg Rp 10,000.00 Rp 10,000.00
12 kulit pangsit 5 bungkus Rp 12,000.00 Rp 60,000.00
13 daun bawang 5 ons Rp 4,000.00 Rp 20,000.00
14 saos abc 5 bungkus Rp 12,000.00 Rp 60,000.00
15 cabe merah 1 kg Rp 35,000.00 Rp 35,000.00
16 tepung terigu 1 kg Rp 25,000.00 Rp 25,000.00
17 kotak gabus makan 1 pack Rp 30,000.00 Rp 30,000.00
18 sumpit 1 pack Rp 7,000.00 Rp 7,000.00
Total selama sebulan Rp 448,000.00
2. Biaya Overhead
Tabel 1.2 Biaya Overhead
no kebutuhan jumlah satuan harga total
1 Air 15 m3 Rp 8,580 Rp 128,700
2 Listrik 100 kwh Rp 1,444 Rp 144,400
3 Kebersihan - - Rp 50,000 Rp 50,000
3. Modal Awal
Pada usaha dimsum ini modal awal terdiri dari biaya investasi dan modal kerja dimana biaya
investasi meliputi peralatan, mesin, dan biaya lain-lain yang digunakan untuk usaha dimsum
ini. Berikut modal awal dalam membuka usaha dimsum yaitu Rp 5.000.000,-
.
5. Aspek Organisasional
merupakan salah satu aspek yang sangan penting dalam sebuah organisasi yang
dapat menunjang dan membawa organisasi/usaha tersebut mencapai tujuan. Aspek
ini meliputi dari struktur organisasi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab, dan
pengadaan tenaga kerja serta gaji atau konpensasi yang diterima oleh pekerja:
1. Struktur organisasi
Berikut merupakan struktur organisasi yang akan digunakan untuk usaha
dimsum
Owner
kasir pegawai
2) Kasir
a. Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan yang datang
b. Melayani pelanggan pada saat proses transaksi pembelian dimsum
c. Bertanggung jawab atas transaksi penjualan
3) Pegawai
a. Memasak dimsum
b. Mengontrol dimsum agar tetap terjaga suhunya
c. Melayani pelanggan apapun yang di perlukan
d. Membersihkan segala sesuatu yang kotor
6. Aspek Ekonomi dan Sosial
Dalam aspek ekonomi sosial yang ditimbulkan yaitu berupa menambah pendapatan bagi
karyawan maupun pemilik, untuk mengurangi pengangguran, dan tersedianya jumlah ragam,
membantu perekomonian bangsa untuk terus maju. Adapun dampak yang ditimbulkan pada
usaha dimsum ini adalah dapat membuka lapangan pekerjaan, menambahkan pendapatan
bagi karyawan maupun pemilik, dan tempat atau lokasi penjualan menjadi objek pasar.
Profesi di keadaan sekitar lokasi tempat berjualan dimsum diwilayah kelurahan Belian,