CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM F0, F1, F2, undefined undefined
tabung reaksi
cawan petri
botol pipih
2.Kapas,
3. Kertas k oran
4. Karet
5. Autoclave
autoclave
gb.kompor gas
Bahan
1. Kentang 200 gr
2. Dextrosa/dektrona 20 gr
3. Agar 20 gr
4. Aquades 1000 ml
Prosedur
1. Kentang dicuci bersih tanpa dikupas. Kentang ditimbang sebanyak 200 gram dan diiris
tipis dengan pisau
2. Tuangkan 1000 ml aquades ke dalam panci bergagang, panaskan sampai mendidih diatas
nyala api sedang.Masukanlah irisan kentang kedalamnya sambil di aduk. Aduk terus
dengan spatula sampai sari kentangnya larut. Tanda sari kentang sudah larut air rebusan
tampak keruh
3. Angkat dan saring dengan menggunakan kertas saring pada corong. Kentang rebus
dibuang, tinggalah sari kentang.Ukur volumenya apakah masih 1000 ml? jika berkurang
tambahkan aquadest hinggga 1000 ml.
Masukan atau tambahkan 20 gr dextrosa dan 20 gr agar-agar bubuk , aduk-aduk hingga
larut. Didihkan untuk kedua kalinya! Pastikan agar-agar dan dextrosa larut.
4. Angkat dan jangan di biarkan dingin atau beku.Kini media PDA telah Siap dimasukan
kedalam botol atau tabung reaksi. Media PDA yang masih cair dan panas segera di Isikan
ke dalam botol pipih atau tabung reaksi setinggi 2 cm.Mulut botol atau tabung reaksi di
sumbat dengan kapas, tutup dengan kertas buram/alumunium foil dan ikat dengan karet
5. Jika menggunakan cawan petry (tidak menggunakan tabung reaksi), media PDA di
masukan kedalam tabung erlen meyer atau botol ukuran 1lt. Mulut tabung
erlenmeyer/botol disumbat dengan kapas dan ditutup alumunium foill dan di ikat dg
benang kasur. Botol berisi media dan cawan petry bersama-sama diseterilkan dalam
autoclave pada suhu 121 C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat ! dinginkan
sampai 50 C. pada suhu ini media PDA dalam botol di tuangkan tipis-tipis kedalam
cawan petry, tutup secepat mungkin dan di isolatif. Dinginkan!!! Kini kita punya agar
plat dalam petrydish
6. Jika menggunakan botol/tabung reaksi ,Sterilisasi dalam autoclave pada suhu 121 C dan
tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat dan dinginkan. Tapi awasss! Jangan meletakan
botol dalam posisi berdiri karena itu bisa membuat agar-agar membeku dengan
permukaan sempit.!!! Jadi supaya didapatkan permukaan luas, meletakan botol harus
dalam posisis miring sampai beku benar. Setelah membeku baru boleh di diletakan
dengan posisi berdiri. Kini kita sudah memiliki agar plat dalam botol atau tabung
reaksi!!!! Dan siap di inokulasi
B. B. Menginokulasi agar plat
1. Memilih jamur indukan
Sarat :
a. Pilih jamur yang masih muda dari panen pertama
b. Ukuran jamur paling besar dari koloninya
c. Keadaan masih segar dan sehat, tidak mengandung penyakit
d. Jamur yang dipilih berasal dari baglog yang tidak terkontaminasi dan direncanakan
untuk Indukan dan dipelihara secara khusus
2. Persiapan ruangan
Syarat:
a. Ruangan bersih dan steril. Lantai selalu di pel sehingga tidak ada debu yang menempel.
Sterilisasi bisa dilakukanndengan menyalakan lampu UV selama 1 Jam, bisa juga dengan
cara menyemprot ruangan dengan alqohol 70 %
b. Tersedia pentilasi yang bisa dibuka dan ditutup, juga tersedia pentilasi diatas langit-langit
c. Ada perlengkapan Meja keramik yang mudah di lap atau di bersihkan, tempat meletakan
incase atau airflow. Bisa juga menggunakeun meja kayu , tapi bahan kayu mudah
ditumbuhi jamur, sehingga membuka kemungkinan kontaminasi oleh jamur liar
3. Persiapan alat bahan
Alat:
1. Scalpel
2. Lampu spirtus/bunsen
3. Sprayer
4. Agar plat
5. Encas/laminar air flow
6. Lampu UV
7. Korek api atau pemantik api
Bahan :
1. Agar plat
2. Spirtus
3. Alqohol
4. Jamur muda
4. Inokulasi agar plat
Prosedur:
1. Sebelum masuk pastikan semua yang kita butuhkan ada didalam ruangan
2. Karena semuanya harus suci hama, Mandilah sebersih mungkin dengan berkeramas,
pakailah Pakaian bersih, rambut memekai penutup.Perlu diketahui bahwa seluruh tubuh
kita dipenuhi bakteri dan jamur. Kalo ga salah nih ya ada kurang lebih 65 milyar bakteri
di seluruh tubuh kita
3. Sejam sebelum masuk ruangan lampu UV di nyalakan dan dimatikanSebelum masuk
ruangan,Jangan masuk ruangan pada waktu uv menyala sebab dapat membahayakan
kesehatan. Sinar Ultra violet mampu membunuh bakteri dan spora jamur didalam
ruangan dan radiasinya berpotensi merusak jaringan kulit manusia.
Jika tidak menggunakan lampu UV Semprotlah ruangan dengan alqohol 70%. Sebelum
masuk ruangan biarlah kabut alqohol mengendap dahulu, selama 15 menit, sambil
menyalakan lampu bunsen
4. Bukalah pintu secara perlahan, masuklah dan duduklah menghadapa ke peralatan. Semua
alat ditata sedemikian rupa di atas meja diseksi, Bunsen di tengah pas dihadapan kita.
Scalvel, pemantik api,agar plat, sprayer ada di sebelah kanan depan , jamur disebelah kiri
kita
5. Tangan disemprot dengan alqohol 70%, sebaiknya gunakan sarung tangan lalu semprot
dengan alkohol. Bakarlah ujung scalpel diatas bunsen sampai memerah, dinginkan.
Ambilah agar plat bukalah kapasnya dengan kelingking tangan kanan dan jangan di
lepas,botolnya diletakan di kiri kita. Ambil sebuah jamur dengan tangan kiri, keratlah
sedikit jaringannya dengan scalpel. Masukan kedalam botol agar plat, tanamlah diatas
permukaan agar plat tepat di tengah.
6. Bakarlah mulut botol dengan bunsen, sumbat mulut botol dengan kapas dan tutup
dengan kertas atau alumunium foill,ikat dengan karet.Inokulasi selesai
7. Bibit jamur di inkubasikan dalam incubator Pada suhu 28 C selama 21 hari
A. Inkubasi
Ruang inkubasi untuk bibit induk ukurannya diseuaikan dengan jumlah bibit, bila sedikit
cukup di lemari saja, yang penting bersih dan suhunya dapat disetel antara 28C-30C
dan kelembaban 80%. Cahaya boleh ditiadakan saja atau gelap. Pada saat Inkubasi
misellium membenci cahaya, karena dapat menghambat pertumbuhan
Bibit dinyatakan berhasil bila tumbuh misellium berwarna putih dan tebal, jika berwarna
lain atau muncul lendir, bibit jamur bisa dipastikan gagal. Penyebabnya adalah
masuknya kontaminan berupa spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara
terkontaminasi atau terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya amat
renik. Penyebab lain media kurang steril waktu sterilisasi. Bahkan udara pernapasan
dan tangan kita bias menjadi penyebabnya kontaminasi. Napas panjang bisa
menghamburkan partikel debu pembawa spora jamur dan bakteri.Hati-hati jika bersin-
bersin, suatu penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri dilontarkan ke udara pada
saat kita bersin.
Sumber : http://bibitsuung.blogspot.com