Anda di halaman 1dari 7

Cara membuat bibit jamur tiram F1 dan F2 mudah dan sederhana

dengan media serbuk kayu


Media pembuat bibit F1 dan F2 pada dasarnya sama hanya sumber bibitnya yang membedakan
A. Siapkan bahan baku
1. Serbuk gergaji 2 kg (sudah diayak) rendam dengan air bersih (jangan gunakan air PDAM)selama 12-24 jam
2. Dedak halus 0,5 kg yang masih bagus
3. Kapur (CaCO3) 2 sendok makan
4. Air secukupnya
5. Bibit jamur F0 atau F1
6. Alkohol 70 % atau 95 % (kalo ada)
7. Kertas dan karet gelang
8. Biji-bijian (biji gabah, jagung sorgum milet dll) gunakan 0,5 kg
B. Peralatan
1. Botol warna bening (botol saos sambal, botol sosro atau botol sirup)
2. Kompor gas
3. Korek gas
4. Autoklap (dapat diganti dengan panci biasa atau langsung di open bersamaan dengan baglog)
5. Dan perlengkapan Lainya
6. Dan perlengkapan lainnya
C. Cara membuat
1. Rendan serbuk gergaji dengan air bersih, (jangan menggunakan air PDAM) selama 12 24 jam, tiriskan airnya 1
jam
2. Campur serbuk gergaji yg sudah ditiriskan dengan dedak 0,5 kg dan kapur 2 sendok makan
3. Aduk bahan tersebut, tambahkan sedikit air campur sampe benar-benar rata
4. Tes kandungan airnya dengan cara
dikepal jika keluar airnya tandaya kebanyakan air tambahkan sedikit dedak
dikepal di lepas mebuyap atau pecah tandanya kekurangan air tambahkan sedikit air
dikepal dilepas menggumpal tandaya pas kandungan airnya
5. Media yang sudah tercampur masukkan dalam botol padatkan
6. Bersihkan luarnya dengan air dan di lap
7. Tutup dengan kertas 2 lapis ikat dengan karet gelang
8. Masukkan kedalam autoklaf (untuk di seterilkan) dengan suhu 125 oC selama 1 jam atau panci pengukus selama
2 jam
9. Keluarkan dan dinginkan selama 3 jam
10. Bersihkan sumpit pengaduk sterilkan dengan korek gas atau dengan alkohol 95 %
11. Buka tutup botol masukkan bibit jamur setengah sendok makan, padatkan dan tutup kembali botol
1 botol Bibit Fo diturukan akan menjadi 35 botol F1 (khusus Produk kami)
1 botol Bibit F1 diturunkan akan menjadi 40 botol F2 (jika kanggunakan botol saos)
12. Simpan pada suhu dingin dan lembab pada suhu 26 29 0C
Umur 10 hari akan tumbuh meselium 10 20 %
Umur 25 30 hari dapat tumbuh 100 % meselium dapat disemai
Umur 30 40 hari meselium akan tumbuh jamurnya masih bisa digunakan cabut jamurnya, buang sekitar tumbuh
jamur 10 % Tetapi Kualitas bibit berkurang
Umur 40 hari lebih masa kadaluarsa jamur (jangan digunakan)
D. Tip untuk Mencegah kegagalan
Jangan gunakan air PDAM baik untuk perendaman, pencampuran dan pengukusan
Jangan gunakan air kotor terkotaminasi seperti air kolam, sungai, irigasi dan lain-lain
Jangan gunakan kayu yang bergetah jenis kayu camplung, kayu pinus, kayu karet dan lain-lain
Jangan gunakan kayu yang masih baru hasil penebangan kayu lokal sebaiknya dikomposisikan dulu 2 minggu
Jangan menggunakan dedak yang mengalami perubahan warna (hitam) dan menggumpal karena terkena air dan
penyimpanan yang terlalu lama
Jangan menggunakan biji-bijian yang sudah rusak terutama jagung yang mudah rusak
Hindari media yang terkontaminasi dengan media lain waktu pencampuran
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Hindari dari gangguan semut tikus dll (terbukanya tutup botol dapat terkontaminasi)
Hindari angin yang bertiup kencang waktu pengisian bibit, karena membawa penyakit sehingga mudah
terkontaminasi
Hindari dari bahan/baglog yang terkontaminasi karena dapat menularkannya
E. Tip untuk keberhasilan membuat bibit
Pastikan suhu waktu sterilisasi mencapai 100 125 oC
Cara mengetahui suhu secara manual taruhkan sedikit biji gabah pada pinggir botol waktu seterilisasi, dalam botol
akan ditandai biji gabah yang mengeluarkan nasi berarti kisaran suhunya mencapai 100 - 125 0C
Gunakan air sumur, mata air atau sumur bor
Waktu pengisian bibit sebaiknya ditempat seteril (tidak punya ruang seteril gunakan kamar tidur tempat pengisian
bibit
Semua peralatan yang digunakan sebaiknya dibersihkan yang sipatnya membawa penyakit
Butuh kesabaran dan ketelitian untuk membuat bibit
Khusus pemula belajarlah mulai dari sedikit dicoba dulu 5 botol jika ada yang gagal teliti penyebapnya
F. tip untuk membuat/penanganan bibit jamur supaya awet dan tahan lama
Dalam membuat media sebaiknya nutrisiya di kurangi berupa dedak atau jangan menggunakan biji-bijian dan
pupuk
Dalam membuat media sebaiknya kandungan airnya dikurangi jika di kepal membuyar
Simpan bibit jamur yang sudah 10 % pertumbuhannya pada lemari pendingin bukan di presernya

CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM F0, F1, F2, undefined undefined

CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM F0, F1, F2,


CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM F0

F0 adalah bibit jamur yang di tumbuhkan di media PDA (potatoes Dextrose


Agar=Kentang Dextrosa Agar). Pada 1000 ml larutan Sari kentang, dimasukan 20 gr
gula, 20 gr agar dan didihkan ,disterilisasi dengan autoclave pada suhu dan tekanan
121C dan 15 PSI. Dimasukan ke dalam petridish,tabung raksi atau jar, dibekukan pada
suhu ruangan.agar permukaan lebih luas media PDA dituangkan tipis-tipis seperti
plat(agar plat), Secuil fragmen tubuh buah jamur ditempatkan pada media tadi
kemudian di incubasikan pada suhu 28C, setelah lk 2 minggu misellium menutupi
seluruh permukaan media PDA dan siap di perbanyak kemedia PDA lain, atau di
turunkan ke media biji-bijian F1.
Ada dua langkah pembuatan bibit jamur tiram fo, Inilah langkah-langkah tersebut:
A. A. Membuat agar plat
Alat:
1. Botol pipih, tabung reaksi atau cawan petri

tabung reaksi

cawan petri

botol pipih
2.Kapas,
3. Kertas k oran
4. Karet
5. Autoclave
autoclave

bagian dalam autoclave

6. Panci bergagang panjang /cooking pan

gb. panci bergagang panjang


7. Spatula
8. Kertas saring
9. Corong

gb.corong,untuk pengisian botol


10. Pisau
11. Glas ukur/glass kimia
gb. glas kimia
12. Neraca ohaus/timbangan emas

gb. neraca ohaus


13. Kompor gas

gb.kompor gas

Bahan
1. Kentang 200 gr
2. Dextrosa/dektrona 20 gr
3. Agar 20 gr
4. Aquades 1000 ml
Prosedur
1. Kentang dicuci bersih tanpa dikupas. Kentang ditimbang sebanyak 200 gram dan diiris
tipis dengan pisau

2. Tuangkan 1000 ml aquades ke dalam panci bergagang, panaskan sampai mendidih diatas
nyala api sedang.Masukanlah irisan kentang kedalamnya sambil di aduk. Aduk terus
dengan spatula sampai sari kentangnya larut. Tanda sari kentang sudah larut air rebusan
tampak keruh
3. Angkat dan saring dengan menggunakan kertas saring pada corong. Kentang rebus
dibuang, tinggalah sari kentang.Ukur volumenya apakah masih 1000 ml? jika berkurang
tambahkan aquadest hinggga 1000 ml.
Masukan atau tambahkan 20 gr dextrosa dan 20 gr agar-agar bubuk , aduk-aduk hingga
larut. Didihkan untuk kedua kalinya! Pastikan agar-agar dan dextrosa larut.
4. Angkat dan jangan di biarkan dingin atau beku.Kini media PDA telah Siap dimasukan
kedalam botol atau tabung reaksi. Media PDA yang masih cair dan panas segera di Isikan
ke dalam botol pipih atau tabung reaksi setinggi 2 cm.Mulut botol atau tabung reaksi di
sumbat dengan kapas, tutup dengan kertas buram/alumunium foil dan ikat dengan karet
5. Jika menggunakan cawan petry (tidak menggunakan tabung reaksi), media PDA di
masukan kedalam tabung erlen meyer atau botol ukuran 1lt. Mulut tabung
erlenmeyer/botol disumbat dengan kapas dan ditutup alumunium foill dan di ikat dg
benang kasur. Botol berisi media dan cawan petry bersama-sama diseterilkan dalam
autoclave pada suhu 121 C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat ! dinginkan
sampai 50 C. pada suhu ini media PDA dalam botol di tuangkan tipis-tipis kedalam
cawan petry, tutup secepat mungkin dan di isolatif. Dinginkan!!! Kini kita punya agar
plat dalam petrydish
6. Jika menggunakan botol/tabung reaksi ,Sterilisasi dalam autoclave pada suhu 121 C dan
tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat dan dinginkan. Tapi awasss! Jangan meletakan
botol dalam posisi berdiri karena itu bisa membuat agar-agar membeku dengan
permukaan sempit.!!! Jadi supaya didapatkan permukaan luas, meletakan botol harus
dalam posisis miring sampai beku benar. Setelah membeku baru boleh di diletakan
dengan posisi berdiri. Kini kita sudah memiliki agar plat dalam botol atau tabung
reaksi!!!! Dan siap di inokulasi
B. B. Menginokulasi agar plat
1. Memilih jamur indukan
Sarat :
a. Pilih jamur yang masih muda dari panen pertama
b. Ukuran jamur paling besar dari koloninya
c. Keadaan masih segar dan sehat, tidak mengandung penyakit
d. Jamur yang dipilih berasal dari baglog yang tidak terkontaminasi dan direncanakan
untuk Indukan dan dipelihara secara khusus
2. Persiapan ruangan
Syarat:
a. Ruangan bersih dan steril. Lantai selalu di pel sehingga tidak ada debu yang menempel.
Sterilisasi bisa dilakukanndengan menyalakan lampu UV selama 1 Jam, bisa juga dengan
cara menyemprot ruangan dengan alqohol 70 %
b. Tersedia pentilasi yang bisa dibuka dan ditutup, juga tersedia pentilasi diatas langit-langit
c. Ada perlengkapan Meja keramik yang mudah di lap atau di bersihkan, tempat meletakan
incase atau airflow. Bisa juga menggunakeun meja kayu , tapi bahan kayu mudah
ditumbuhi jamur, sehingga membuka kemungkinan kontaminasi oleh jamur liar
3. Persiapan alat bahan
Alat:
1. Scalpel
2. Lampu spirtus/bunsen
3. Sprayer
4. Agar plat
5. Encas/laminar air flow
6. Lampu UV
7. Korek api atau pemantik api
Bahan :
1. Agar plat
2. Spirtus
3. Alqohol
4. Jamur muda
4. Inokulasi agar plat
Prosedur:
1. Sebelum masuk pastikan semua yang kita butuhkan ada didalam ruangan
2. Karena semuanya harus suci hama, Mandilah sebersih mungkin dengan berkeramas,
pakailah Pakaian bersih, rambut memekai penutup.Perlu diketahui bahwa seluruh tubuh
kita dipenuhi bakteri dan jamur. Kalo ga salah nih ya ada kurang lebih 65 milyar bakteri
di seluruh tubuh kita
3. Sejam sebelum masuk ruangan lampu UV di nyalakan dan dimatikanSebelum masuk
ruangan,Jangan masuk ruangan pada waktu uv menyala sebab dapat membahayakan
kesehatan. Sinar Ultra violet mampu membunuh bakteri dan spora jamur didalam
ruangan dan radiasinya berpotensi merusak jaringan kulit manusia.
Jika tidak menggunakan lampu UV Semprotlah ruangan dengan alqohol 70%. Sebelum
masuk ruangan biarlah kabut alqohol mengendap dahulu, selama 15 menit, sambil
menyalakan lampu bunsen
4. Bukalah pintu secara perlahan, masuklah dan duduklah menghadapa ke peralatan. Semua
alat ditata sedemikian rupa di atas meja diseksi, Bunsen di tengah pas dihadapan kita.
Scalvel, pemantik api,agar plat, sprayer ada di sebelah kanan depan , jamur disebelah kiri
kita
5. Tangan disemprot dengan alqohol 70%, sebaiknya gunakan sarung tangan lalu semprot
dengan alkohol. Bakarlah ujung scalpel diatas bunsen sampai memerah, dinginkan.
Ambilah agar plat bukalah kapasnya dengan kelingking tangan kanan dan jangan di
lepas,botolnya diletakan di kiri kita. Ambil sebuah jamur dengan tangan kiri, keratlah
sedikit jaringannya dengan scalpel. Masukan kedalam botol agar plat, tanamlah diatas
permukaan agar plat tepat di tengah.
6. Bakarlah mulut botol dengan bunsen, sumbat mulut botol dengan kapas dan tutup
dengan kertas atau alumunium foill,ikat dengan karet.Inokulasi selesai
7. Bibit jamur di inkubasikan dalam incubator Pada suhu 28 C selama 21 hari
A. Inkubasi
Ruang inkubasi untuk bibit induk ukurannya diseuaikan dengan jumlah bibit, bila sedikit
cukup di lemari saja, yang penting bersih dan suhunya dapat disetel antara 28C-30C
dan kelembaban 80%. Cahaya boleh ditiadakan saja atau gelap. Pada saat Inkubasi
misellium membenci cahaya, karena dapat menghambat pertumbuhan
Bibit dinyatakan berhasil bila tumbuh misellium berwarna putih dan tebal, jika berwarna
lain atau muncul lendir, bibit jamur bisa dipastikan gagal. Penyebabnya adalah
masuknya kontaminan berupa spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara
terkontaminasi atau terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya amat
renik. Penyebab lain media kurang steril waktu sterilisasi. Bahkan udara pernapasan
dan tangan kita bias menjadi penyebabnya kontaminasi. Napas panjang bisa
menghamburkan partikel debu pembawa spora jamur dan bakteri.Hati-hati jika bersin-
bersin, suatu penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri dilontarkan ke udara pada
saat kita bersin.
Sumber : http://bibitsuung.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai