Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1

NAMA : MUHAMMAD BAHRUL ULUM


NIM : 201610200311066
JURUSAN : AGROTEKNOLOGI 6B
1. Daftar Alat dan Fungsinya
NO Nama Alat Fungsi Gambar
1. Microwave Untuk memanaskan dan
menghomogenkan sampel.

2. Autoclave Untuk mensterilisasi alat-alat


kultur jaringan. Fungsi kerja
autoclave dengan menghasilkan
uap bersuhu dan bertekanan
tinggi (121°C, 15lbs) yang akan
membunuh mikroorganisme
yang ada pada alat-alat kultur
jaringan seperti Cylinder,
Beaker, Petridish, botol dan lain-
lain.
3. Timbangan Analitik Untuk menimbanga bahan-bahan
laboratorium, Seperti partikel
atau bahan dasar kimia.

4. Hot plate dan Untuk proses pengadukan


magnetic stirrer dengan sistem orbital dalam
proses pembuatan bakteri atau
larutan dan dapat memuat
beberapa erlenmeyer, sehingga
proses pembuatan bakteri/larutan
menjadi lebih efisien.
5. Beaker glass  Untuk menampung bahan
kimia berupa padatan dan
larutan, pasta ataupun tepung.
 Melarutkan bahan.
 Memanaskan bahan.
 Mengukur volume larutan
secara kasar.
Macam-macam ukuran : Ukuran
50 ml, 10 ml, 250 ml, 500 ml,
1000 ml, 2000 ml.
6. Pipet Untuk memindahkan sejumlah
cairan dari wadah satu ke wadah
yang lain.

7. Erlenmayer Untuk wadah yang digunakan


dalam proses titrasi untuk
menampung larutan yang akan
dititrasi dan tempat kultivasi
mikroba dalam kultur cair.

8. Petridish Untuk pembiakan bakteri dalam


mikrobiologi dan sebagai
wadah/tempat memotong-
motong eksplan.

9. Spatula Untuk mengambil bahan kimia


yang berbentuk padat dan
digunakan sebagai pengaduk
larutan.

10. Pisau Untuk memotong sampel.


11. Scalpel Blade Untuk memotong eksplan.

12. Pinset Untuk menjepit benda kecil


ataupun yang sangat
lembek(lembut) dan untuk
mengambil atau menarik
beberapa sampel.

13. Micropipet Untuk mengukur volume larutan


pada berbagai skala/ukuran
dengan ketelitian relative tinggi.

14. Laminar Air Flow Untuk membuat ruang kerja


Cabinet tetap steril dan berfungsi untuk
menghisap udara dari luar dan
menyaringnya sehingga udara
dari luar tidak mengkontaminasi
ruang kerja Laminar Air Flow.

15. Rak Kultur Untuk tempat letak budidaya


sample/eksplan yang sudah
dalam botol kultur.

16. Timer Untuk mengatur waktu


17. Air Conditioner Untuk menjaga suhu ruangan
kultur agar tetap stabil.

18. Bunsen burner Untuk mensterilisasi scalpel,


blade dan pinset

19. Rak dorong Untuk menyimpan /


menindahkan
media ke rak kultur setelah
melakukan isolasi atau
sebagainya.
2. Daftar Bahan dan Kode Bahayanya

No Nama Bahan Kode Bahaya

1. NH4NO3

Mudah Meledak

2. (NH4)2SO4

Bahaya Iritasi, Gatal-Gatal dan Dapat


Membuat Kulit Mengelupas

3. KNO3

Oksidizing

4. CaCl2.2H2O

Bahaya Iritasi
5. MgSO4.7H2O

Mudah Terbakar

6. KH2PO4

Oksidizing

7. Ca3(PO4)2

Bahaya Iritasi

8. Fe2(C4H4O5)3

Bahaya Iritasi

9. FeSO4.7H2O

Bahaya Iritasi, Gatal-Gatal dan Dapat


Menyebabkan Luka Bakar Pada Kulit

10. Na2EDTA

Warning (Berbahaya)

11. MnSO4.4H2O

Bahaya Iritasi dan Bahan Berbahaya Bagi


Lingkungan

12. ZnSO4.7H2O

Bahaya Iritasi dan Bahan Berbahaya Bagi


Lingkungan

13. H3BO3

Bahaya Dalam Risiko Kesehatan

14. Kl

Bahaya Iritasi, Gatal-Gatal dan Dapat


Menyebabkan Luka Bakar Pada Kulit

15. Na2M0O4.2H2O

Bahaya Dalam Risiko Kesehatan

16. CuSO4.5H2O

Bahaya Iritasi, Gatal-Gatal dan Dapat


Menyebabkan Luka Bakar Pada Kulit

17. CoCl2.2H2O

Bahaya dan Berbahaya Bagi Lingkungan

18. Myoinositol

Mudah Terbakar

19. Niacin

Toxic (Beracun)
20. Pyridoxine-HCL

(Beracun)

21. Thiamin-HCL

Bahaya Iritasi, Gatal-Gatal dan Dapat


Membuat Kulit Mengelupas

3. Uraikan Syarat, Fungsi dan Alat Pendukung : Ruang Kultur, Ruang Transfer, Ruang
Persiapan, Ruang Aklimatisasi dan Ruang Bahan
1)Ruang Kultur
Ruang kultur merupakan ruang yang paling besar dibanding dengan ruangan yang lain.
Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin dihindari terlalu banyak keluar
masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rak-rak kultur yang
berfungsi untuk menampung botol-botol kultur yang berisi tanaman. Rak ini juga dilengkapi
dengan lampu-lampu sebagai sumber cahaya bagi tanaman kultur. Selain rak kultur, ruang kultur
juga harus dilengkapi dengan AC, pengukur suhu dan kelembapan, serta timer yang digunakan
untuk menghidup-kan dan mematikan lampu secara otomatis.
Cahaya yang digunakan sebagai penerangan, sebaiknya cahaya putih yang dihasilkan dari
lampu flourescent. Lampu flourescent dipakai karena sangat baik dan sangat efisien dalam
penggunaan energi bila dibanding dengan lampu pijar. Karena pada lampu pijar, hampir 90 %
merupakan energi panas, sehingga mem-pengaruhi ruangan. Intensitas cahaya yang baik dari
lampu flourescent adalah antara 100 – 400 ftc (1000 – 4000 lux). Intensitas cahaya dapat diatur
dengan menempatkan jumlah lampu dengan kekuatan tertentu. Lampu yang digunakan bisa
berupa lampu TL dengan daya 15 watt atau 40 watt, tergantung panjang rak yang dibuat. Jarak
antar rak 30 – 35 cm. Sebaiknya travo pada lampu TL dipasang terpisah dari box, (lebih baik
kalau dipasang di luar ruang kultur), karena dapat membakar tanaman kultur dan membuat suhu
ruang menjadi panas. Selain lampu TL, lampu SL juga dapat dipakai. Pemakaian lampu ini dapat
meng-hemat biaya listrik, juga lebih terang. Tinggi rak yang dibuat antara 50 – 60 cm. Dalam
satu bidang rak dapat memakai 2 atau 3 lampu SL daya 5 – 10 watt tergantung ukuran panjang
rak.
Fungsi : Untuk menampung dan menyimpan botol-botol kultur yang berisi tanaman.
Alat pendukung : Pada ruangan ini terdapat: rak-rak kultur yang bertingkat 3-4 dilengkapi lampu
TL, timer untuk mengontrol lama penyinaran, AC, mikroskop, shaker (penggojok), dan lain-lain.
2) Ruang Transfer
Ruang transfer merupakan ruangan dimana semua kegiatan aseptis dimulai. Kegiatan
yang dilakukan meliputi : sterilisasi, isolasi bagian-bagian tanaman dan penanaman eksplan
dalam medium. Kegiatan subkultur, sterilisasi medium dengan ultrafiltrasi juga dilakukan
diruangan ini. Ruangan ini mutlak harus steril, sehingga sedapat mungkin bebas dari debu dan
hewan kecil, dinding ruangan dilapis porselin ataubahan lain yang kedap air dan mudah
dibersihkan. Ruangan ini juga dilengkapi dengan tempat cuci tangan sehingga memudahkan
petugas yang akan memulai dengan pekerjaan aseptis, pengatur suhu (AC), lampu Ultra Violet
dan lampu TL biasa. Ruang transfer harus terisolir sedemikian rupa tetapi masih dapat
berhubungan dengan ruang stok, ruang inkubasi dan ruang mikroskop. Pintu penghubung harus
selalu dalam keadaan tertutup.
Fungsi : Untuk inokulasi eksplan yang dimulai dari isolasi bagian tanaman, sterilisasi, dan
penanaman eksplan pada media. Ruangan ini harus steril bebas dari debu dan hewan kecil.
Alat pendukung: Laminar Air Flow Cabinet, alat-alat diseksi (scalpel, pinset, spatula, guntung,
jarum), hand sprayer, bunsen, timbangan kecil, dan lain-lain.
3) Ruang Persiapan
Ruang persiapan dipergunakan untuk mempersiapkan media kultur dan bahan tanaman
yang akan dipergunakan, sebagai tempat mencuci alat-alat laboratorium, dan tempat untuk
menyimpan alat-alat gelas.
Fungsi : Untuk mempersiapkan media kultur dan bahan tanaman yang akan dipergunakan,
sebagai tempat mencuci alat-alat laboratorium, dan tempat untuk menyimpan alat-alat gelas.
Alat Pendukung : Hot plate dengan magnetic stirer, Oven, Pengukur pH, dapat berupa pH meter,
atau kertas pH indikator, Autoklaf, Kompor gas, Tempat cuci, Labu takar, gelas piala,
erlenmeyer, pengaduk gelas, spatula, petridish, pipet, botol kultur, pisau scapel.
4) Ruang Aklimatisasi
Ruang aklimatisasi memiliki syarat yang sama dengan ruang kultur, karena pada
dasarnya ruang aklimatisasi merupakan ruang peralihan dari ruang kultur (dimana pada ruangan
inidilakukan tahap aklimatisasi yaitu proses penyesuaian planlet dari kondisi mikro dalam botol
(heterotrof) ke lingkungan luar (autotrof). dan tempatnya merupakan rumah kaca (kedap
serangga).
Alat Pendukung : AC, Timer, Lampu.
5) Ruang Bahan
Ruangan bahan berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan media tanam yang sudah di
autoklaf. Ruang stok sebaiknya dingin dan gelap, serta kebersihannya harus dijaga. Media tanam
akan diinkubasi pada ruang ini selama 3 hari sebelum digunakan. Hal ini untuk mengetahui
kondisi media tanam apakah steril atau ter-kontaminasi jamur/bakteri. Apabila media
terkontaminasi, sebaiknya segera dikeluar-kan dan diautoklaf selama 1 jam pada tekanan 0.14
Mpa.
Fungsi : Untuk menyimpan media tanam yang sudah di autoklaf. Ruang stok sebaiknya dingin
dan gelap, serta kebersihannya harus dijaga.
Alat Pendukung : Timbangan analitik ,Lemari es dan freezer untuk menyimpan larutan stok ,Hot
plate dengan magnetik stirrer , Bunsen dengan kaki tiga , pH meter ,Lemari bahan kimia dana
alat-alat (aluminum foil, kertas timbang, kertas saring dsb) ,Hood tempat penimbangan bahan-
bahan kimia yang karsinogenik , Blender / homogenizer,

Anda mungkin juga menyukai