PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Melakukan subkultur pada tanaman kentang BPTP.
b. Mampu menyiapkan alat dan bahan dan melakukan subkultur dengan baik
dan benar
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
b. Tanaman Kentang
Kentang merupakan tanaman yang hanya tumbuh semusim dengan bentuk
tanaman berupa semak atau herba. Tanaman kentang termasuk ke dalam tanaman
dengan biji berkeping dua (dikotil). Tanaman ini dibudidayakan pada daerah yang
beriklim dingin. Kentang memiliki batang yang berada di atas permukaan tanah
berwarna hijau, kemerahan, maupun ungu tua. Akan tetapi warna batang pada
tanaman kentang dipengaruhi oleh umur dari tanaman itu sendiri dan keadaan dari
lingkungan dimana kentang tersebut ditanam.
Secara umum pada lahan yang kering warna dari batang tanaman kentang
yang lebih tua akan jauh lebih mencolok, yaitu dengan warna yang lebih terang
bukan warna yang gelap. Sedangkan bagian bawah dari batang tersebut dapat
berbentuk kayu. Untuk batang tanaman kentang yang masih mudah tidak berkayu,
sehingga batang tersebut tidak terlalu kuat untuk menopang tanaman tersebut dan
mudah roboh. Untuk lebih jelas mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman
kentang, berikut penjelasannya.
c. Sub Kultur
Subkultur merupakan salah satu tahap dalam perbanyakan tanaman melalui
kultur jaringan. Pada dasarnya subkultur kita memotong, membelah dan menanam
kembali eksplan yang telah tumbuh, sehingga jumlah tanaman akan bertambah
banyak. Pada dasarnya subkultur merupakan tahap kegiatan yang relatif mudah
dibandingkan dengan kegiatan lain dalam kultur jaringan.
Subkultur dilakukan karena beberapa alasan berikut:
1. Tanaman sudah memenuhi atau sudah setinggi botol
2. Tanaman sudah berada lama didalam botol sehingga pertumbuhannya
berkurang
3. Tanaman mulai kekurangan hara
4. Media dalam botol sudah mengering
Kegiatan subkultur dilakukan sesuai dengan jenis tanaman yang
dikulturkan. Setiap tanaman memiliki karakteristik dan kecepatan tumbuh yang
berbeda-beda. Sehingga cara dan waktu subkultur juga berbeda-beda. Tanaman
yang harus segera atau relatif cepat disubkultur adalah jenis pisang-pisangan,
alokasia, dan caladium. Tanaman yang relatif lama adalah aglaonema. (Pelatihan,
2009)
d.
BAB III
METODELOGI
3.3 Pelaksanaan
1. Sterilkan laminar air flow (LAF) dengan cara menyemprot dengan alcohol
70% kemudian dilap
2. Hidupkan lampu UV selama kurang lebih 30 menit
3. Hidupkan blower, setelah kurang lebih 30 menit matikan UV. Kemudian
nyalakan lampu kerja (TL) dan buka kaca LAF.
4. Siapkan alat dan bahan.
5. Sebelum bekerja di dalam ruangan inokulasi dan LAF cuci tangan
menggunakan detergen, semprot dengan alcohol 70%, dan menggunakan
masker.
6. Masukkan botol kultur, botol eksplan, alat disektinsek, Petridis, dan lampu
bunsen ke dalam LAF, sebelumnya disemprot dengan alcohol 70%.
7. Petridis dan bunsen diletakkan di tengah, Petridis dan botol kultur di sebelah
kanan, dan botol eksplan dan hasil kultur nantinya berada di sebelah kiri.
8. Siap melakukan pekerjaan subkultur.
9. Sebelum mengambil bahan tanam (eksplan) dan melakukan penanaman, alat
yang akan digunakan (pinsel, dan pisau scalpel) dicelupkan dalam alhokol
95% kemudian dibakar sampai alcohol yang melekat kering, setelah itu
didinginkan sebentar. Lakukan hal tersebut setiap melakukan pekerjaan
subkultur.
10. Ambil eksplan dalam botol dengan pinset, kemudian taruh dalam Petridis
dan potong kecil-kecil dengan menggunakan scalpel.
11. Buka Tutup alumunium foil pada botol kultur dengan hati hati usahakan
bagian dalam alumunium foil tidak tersentuh tangan dan letakkan tutup
tersebut disebelah kiri tempat kerja, dengan keadaan bagian dalamnya
terbuka keatas.
12. Botol media subkultur dipegang dengan tangan kiri dalam keadaan miring,
mulut botol dekat dengan api.
13. Ambil eksplan yang telah dipotong kecil kecil pada Petridis dengan
menggunakan pinset, kemudian tanam di botol kultur yang baru. Tanam
dengan rapi, usahakan pada setiap botol terdapat 8-10 eksplan anggrek yang
ditanam.
14. Kemudian tutup lagi dengan alumunium foil, sebelum ditutup baiknya
bagian dalam tutup alumunium foil dibakar terkebih dahulu.
15. Tutup botol lalu dikencangkan menggunakan karet gelang. Kemudian diberi
plastik siller pada permukaan tutup alumunium foil.
16. Beri label. Label berisi jenis tanaman, tanggal subkultur dan nama
kelompok.
17. Lakukan hal tersebut pada semua botol subkultur.
18. Tanaman hasil subkultur diletakkan pada rak dalam ruang inkubasi.
19. Lakukan pengamatan pertumbuhan tanaman subkultur.
17.
18. BAB IV
19. HASIL DAN PEMBAHASAN
20.
4.1 Hasil
a. Tabel Pengamatan Subkultur Kentang
Hasil terlampir
21.
b. Subkultur Kentang BPTP
22. 23.
24. H 25. Ta
a na
s m
il an
s ke
u nt
b an
k g
u ya
lt
u
ng
r
la
k
yu
e
set
n
ela
t
h
a
dis
n
ub
g
ku
B
ltu
P
r
T
P
26. 27.
28. K 29. Ke
e nt
n an
t g
a ter
n ko
g nt
t a
e mi
r na
k si
o ba
n kt
t eri
a
m
i
n
a
s
i
j
a
m
u
r
30. 31.
32. T 33. Ek
a spl
n an
a ke
m nt
a an
n g
k ya
e ng
n ter
t ko
a nt
n a
g mi
y na
a si
n ja
g m
b ur
e
r
h
a
s
il
t
u
m
b
u
h
s
e
t
e
l
a
h
d
i
s
u
b
k
u
lt
u
r
34.
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Subkultur merupakan salah satu tahap dalam perbanyakan tanaman melalui
kultur jaringan. Pada dasarnya subkultur kita memotong, membelah dan
menanam kembali eksplan yang telah tumbuh sehingga jumlah tanaman akan
bertambah banyak. Pada dasarnya subkultur merupakan tahap kegiatan yang
relatif mudah dibandingkan dengan kegiatan lain dalam kultur jaringan.
Pada kentang menggunakan metode invitro stek satu buku.
Permasalahan kontaminasi dibagi 2 , yaitu kontaminasi eksternal dan
kontaminasi internal
6.
5.2 Saran
14.