Identifikais mikroba diperlukan untuk mengetahui jenis mikroba apa yang terkandung dalam kultur
murni hasil isolais. Pada praktikum ini ditemukan mikroba jenis kapang dimana memiiki ciri-ciri
menampakkan koloni kompak berwarna putih, dan kuning pada permukaan bawah koloni yang
akan berubah menjadi coklat gelap sampai hitam setelah terbentuk konidiospora, konidia bulat
hingga semi bulat, dan berwarna coklat dan dikethaui sebagai Aspergilus niger, yaitu fungi dari
filum Ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa berseptat. Aspergillus niger merupakan jamur
multiselluler (mempunyai inti lebih dari satu) yang membentuk benang-benang hifa / filament.
Kumpulan dari hifa disebut misellium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada
yang bersekat ataupun tidak bersekat. Hifa yang berada di atas permukaan media disebut hifa aerial
yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Hifa yang berada di dalam media disebut hifa
vegetatif berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan. Aspergillus niger termasuk kedalam
jamur jenis kapang.
Kata Kunci : Identifikasi, jamur, Aspergillus nigrum
I.
PENDAHULUAN
Kultur murni atau biakan murni
sangat berguna didalam mikrobiologi,
yaitu untuk menelaah dan
mengidentifikasi mikroorganisme,
termasuk penelaahan ciri-ciri kultural,
morfologis, fisiologis, maupun serologis.
Sifat organisme dalam suatu biakan
murni dapat dipelajari dengan metode
yang amat keras dengan hasil yang
sangat akurat karena pengaruh sel hidup
yang lain dapat ditiadakan (Volk, 1993).
Karakterisasi terbagi dalam dua
tahap yaitu klasifikasi dan identifikasi.
Untuk dapat mengidentifikasi dan
mengkasifikasi suatu mikroorganisme,
maka kita harus mempelajari
karakteristik mikroorganisme tersebut
Shantharam, 1998).
Parktikum kali ini bertujuan agar
mempelajari karakteristik
berbagai tahapan.
II.
METODE KERJA
2.1. Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada
sterilisasi dan pembuatan media
meliputi tabung reaksi dan rak
tabung reaksi, pipet tetes,
erlenmeyer, cawan petri, pembakar
bunsen, jarum ose, botol bekaa air
mineral, spatula, batang pengaduk,
timbangan analitik, autoclave dan
oven. Sedangkan bahannya adalah
medium NA, PDA, aquades, air
kran, alkohol 70%.
Alat untuk pengenceran
bertingkat dan penanaman kultur
digunakan tabung reaksi dan raknya,
pipet ukur, dan gelas ukur.
Sedangkan bahan yang digunakan
adalah air kran dan aquades.
Alat untuk identifikasi digunakan
kaca pembesar, mikroskop, jarum
kran.
2.2. Sterilisasi
2.2.1. Teknis aseptis
Alat dan bahan disiapkan terlebih
tangan.
2.2.2. Teknik sterilisasi basah
sesuai kebutuhan.
Morfologi Mikroskopis
perbandingan 1:9.
III.
HASIL PENGAMATAN
Pada praktikum ini, praktikan
mengidentifikasi mikroba dari kultur
murni yang sudah didapatkan dari hasil
isolasi mikroba. Mikroba yang praktikan
isolasi adalah mikroba yang berasal dari
air kran. Pada gambar terlihat bentuk
dari jamur yang didapatkan berupa
benang-benang atau hifa yang sangat
40x10
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015)
Gambar Literatur
medium PDA.
Bagian tubuh dari Aspergillus niger
KESIMPULAN
Hasil identifikasi berdasarkan
pengamatan makroskopisnya jamur yang
diamati menunjukkan ciri-ciri
actinomycetes in indoor
environments. In: