Anda di halaman 1dari 20

BAHAN TANAM.

2.1 Defenisi bahan tanam

Bahan tanam merupakan bagian tumbuhan yang ditanam, berupa biji, potongan batang (setek), atau
belahan rumpun. Bagian tanaman yang dapat dijadikan bahan tanaman tergantung pada jenis
tanamannya dapat berupa daun, ranting, cabang, batang, akar, rhizome, umbi, buah dan biji.
Bahkan dengan teknologi tinggi jaringan tanaman bagian manapun dapat digunakan sebagai bahan
tanaman. Semua organ tanaman dapat digunakan sebagai bahan tanam, namun harus efisien,
tersedia dan berpotensi produksi tinggi. Bahan Tanam sangat menentukan produktifitas tanaman (+
> 50 %) baik kuantitas/kualitas » sifat genetis dan daya tumbuh yang baik . bahan tanam dapat
dibedakan menjadi dua yaitu benih dan bibit. Dalam hal ini kami lebih menekankan pada
pembahasan mengenai bibit.

2.2 Bahan tanam yang baik  itu bisa di dapat melalui:

1.      Benih unggul

Varietas tanaman yang baik sesuai keinginan petani dapat dirakit dengan menetapkan metode-
metode  pemuliaan tanaman.Benih ungggul yang di peroleh dari varietas hasil pemuliaan tanaman
di sebut dengan benih penjenis,misalnya klon,galur-galur

murni,atau varietas hibrida.

Ciri Benih unggul

Benih unggul adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, daya
kecambah di atas 80% dengan bibit yang tumbuh kekar, bebas dari biji gulma, penyakit, hama, atau
bahan lain. Benih seyogianya diberi label secara

tepat. Untuk memperoleh benih bermutu, belilah benih bersertifikat yang murni dan berlabel, atau
benih bermutu yang diproduksi petani, atau pilih sendiridari pertanaman Anda.

Pengeringan dan Penyimpanan Benih Bermutu:

Setelah panen, bersihkan benih dan pilih yang berisi penuh dan seragam. Keringkan benih sampai
kandungan airnya 12-14%, lalu simpan dalam karung atau kontainer secara kedap udara sampai
musim tanam berikutnya (kualitas benih dapat bertahan setahun bila disimpan secara tepat). Benih
yang disimpan tanpa kedap udara akan meningkat kadar airnya dan menurun daya tumbuhnya
sejalan dengan waktu.

Sepuluh Langkah untuk Memproduksi Benih

 Pilih lahan yang subur.


 Gunakan benih bermutu yang bersih dan bernas.
 Olah tanah secara baik untuk mengendalikan gulma dan memperbaiki pengelolaan air.
 Dalam cara tanam pindah, tanam bibit muda (15- 20 hari) dari persemaian yang bebas gulma
dengan jarak tanam 22,5 x 22,5 cm.
 Pakai pupuk N, P, K, S sesuai dengan kebutuhan tanaman.
 Jaga agar pertanaman bebas gulma, hama, dan penyakit.
 Pada saat anakan maksimum dan pembungaan, sisihkan tanaman yang off-type  yang terlihat
dari tinggi tanaman, waktu berbunga, dan keragaannya yang berbeda; sisihkan juga tanaman yang
terserang hama/penyakit serta malai yang berubah warna.
 Lakukan panen pada saat tanaman matang penuh (80-85% gabah berwarna seperti jerami).
 Rontok, bersihkan, keringkan, dan beri label benih yang dipanen.
 Simpan benih yang diberi label dalam container bersih yang tertutup dalam ruangan yang
sejuk, kering, dan bersih.

2.      Bibit berkualitas

Bibit merupakan bahan tanam yang berasal dari bagian vegetative tanaman hidup. Bibit juga bisa
berarti benih yang ditumbuhkan dulu sampai tingkat tertentu yang kemudian digunakan sebagai
bahan tanam

Kelebihan penggunaan bibit :

Ø  Mudah (diperoleh & digunakan)

Ø   Sifat sama dengan induknya & cepat produksi

Ø   Stek batang » tebu, ubi jalar, ubi kayu, cangkok batang » tanaman buah-2 an ; umbi batang
kentang ; daun » teh, akar batang » sukun, rhizome » rumput

Ø   Tan. Pohon/buah ® Cepat berbuah

Kelemahan penggunaan bibit

o   Bibit stek, cangkok ® tidak mempunyai akar tunggang

o    Sulit dalam distribusi/pengangkutan

Untuk meminimalkan resiko kegagalan, maka sebaiknya harus dicermati karakteristik bibit yang
prima, berkualitas dan cukup usianya dengan ciri-ciri sebagai berikut :

•    Tumbuh subur dan normal sesuai dengan usia bibit seharusnya.

•    Memiliki batang kokoh dengan percabangan tumbuh merata.

•    Daun rimbun, berwarna hijau, tidak mengalami cacat akibat serangan hama dan penyakit.

•    Perakaran tanaman tumbuh cukup rimbun dan tidak keluar dari media tanamnya.

•    Batang atas dan batang bawah memliki ukuran seimbang.

Setelah mengetahui ciri bibit yang berkualitas, tantangan berikutnya yang harus dihadapi dalam
memulai tanaman buah dalam pot adalah darimana memperoleh bibit yang berkualitas. Meskipun
bibit tanaman buah mudah diperoleh dari pedagang pinggir jalan atau di toko pertanian dan
pameran pertanian, namun bibit-bibit yang diperoleh tidak terjamin kualitasnya. Bahkan, terkadang
mengecewakan pembelinya.

Tips yang dapat digunakan sebagai pedoman mendapatkan bibit berkualitas dan menghasilkan
tanaman berbuah lebat, tampak estetik dan bernilai jual mahal adalah sebagai berikut :

Bibit dengan Label Resmi


Bibit berkualitas tinggi yang banyak diperdagangkan di Indonesia memiliki label resmi dari balai
pengawasan dan sertifikasi benih (BPSB) Departemen Pertanian. Label tersebut merupakan tanda
bahwa tanaman berasal dari varietas unggul, baik batang atas maupun batang bawahnya, asal bibit,
nama dan alamat penangkar bibit.

Namun para hobies harus tetap teliti, karena terkadang label yang terdapat pada tanaman tidak
sepenuhnya benar. Hal ini disebabkan biaya pengurusan label cukup besar sehingga tidak semua
tanaman diberi label resmi atau justru penangkar sendiri yang memberinya.

Maka selalu harus dipastikan nama dan alamat penangkar tertera pada label sebagai alat bantu
menuntut kepada penangkar apabila kemudian hari terjadi hal-hal yang merugikan.

Perakaran Bibit Kokoh

Untuk mengetahui perakaran bibit yang kokoh, dapat dikenali dengan cara mengangkat bibit
sewaktu masih berada di dalam polibag. Apabila polibag dan media tanaman tidak goyang atau
jatuh, berarti perakaran tumbuh dengan baik mencengkeram media tanam.

Syarat lain perakaran yang baik adalah akar tidak menyembul keluar dari polibag. Perakaran yang
kurang kokoh akan menancap di tanah dapat mengakibatkan terputusnya akar saat bibit
dipindahkan dari polibag ke pot tanam.

Umur Bibit

Saat memilih bibit tanaman buah, yang juga menjadi perhatian utama adalah umur bibit yang sudah
mencukupi. Bibit yang sudah berumur 6-8 bulan dengan tinggi lebih dari 60 cm akan mudah
beradaptasi dengan lingkungan barunya.
2.3 PEMBIAKAN VEGETATIVE

Pembiakan vegetative merupakan prose salami, pada tanaman lain sedikit banyak dapat dilakukan
secara buatan.  Dalam pembiakan vegetative (aseksual) merupakan dasar dari pembikan vegetative
yang memungkinkan tanaman-tanaman memuliakan dirinya dengan regenerasi jaringan-jaringan
dari bagian-bagian tanaman yang hilang.  Pada pembiakan vegetatif ini , bagngian-bagian tanaman
yang digunakan adalah cabang/batang, pucuk, daun, umbi dan akar yang dapat dilakukan dengan
cara stek, cangkok, akulasi, rundukan dan kultur jaringan

Keuntungan-keuntungan pembiakan vegetative antara lain adalah bahan-bahan heterozigot dapat


dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan vegetative lebih baik dibandingkan pembiakan secara
generative.  Karena pada pembiakan vegetative satu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa
individu baru dalam waktu yang cukup singkat, banyak tanaman yang dikembangkan secara
vegetative dapat melestarikan sifat hasil yang dimiliki oleh tanaman induk.
Mengenali Bibit Vegetatif
Proses perbanyakan vegetatif hampir pasti meninggalkan ciri khusus pada bibit yang dapat dikenali
diantaranya :

 Bibit okulasi memiliki bekas tempelan mata tunas dibagian batang, bekas pemangkasan di
atas bidang okulasi dan posisi batang menyerong pada bagian atas.
 Bibit berasal dari sambung pucuk memiliki bekas luka berbentuk “V” pada bagian batang
pokok.
 Bibit sambung susu pada bagian batang pokok terdapat bekas pertautan.
 Bibit cangkokan memiliki batang kekar, percabangan muncul dari tanah, dan diameter
batang besar tidak seimbang dengan tinggi tanaman.

Sebab-sebab dilakukan perkembangbiakan vegetative:

 § Karena banyak tanaman yang tidak mempunyai sifat sebaik induknya bila dilakukan
pembiakan secara generatif/menggunakan biji; ada perubahan pada mutunya.
 § Karena tanaman tidak menghasilkan biji atau hanya sedikit menghasilkan biji.

Cara pembiakan vegetative:

Pembiakan vegetative tanaman dapat terjadi secara alamiah atau dibuat oleh manusia.  Secara
alamiah perkembangan terjadi melalui pembelahan sel, spora, tunas, rhizome dan geragih
sedangkan pembiakan vegetative buatan dimanfaatkan melalui cara stek, cangkok, akulasi dan
menyambung.

Secara Buatan

• Rundukan

Pembiakan vegetative dengan cara merunduk, sering juga disebut dengan cangkok tanah, cangkok
runduk, atau memumbun.  Memang pada prisipnya cara merunduk ini sama dengan mencangkok,
karena keduanya sama-sama memerlukan media guna menumbuhkan akar pada cabang, tapi
merundukkan tidak membuntukkan akarpada cabang, tetapi merunduhkan tidak membutuhkan
pembungkus.

Merunduk ini dilakukan pada tanaman-tanaman yang sulit untuk distek, misalnya pada apel liar
untuk batang bawah sedangkan kita ingin perbanyak tanaman itu dengan cepat dan dalam julah
yang besar.  Caranya ialah batang tanaman itu dirundukkan (Dibengkokkan) mendatar ketanah dan
ditumbuhi tanah tipis.  Setelah mata pada tiap-tiap ruas itu tumbuh dan tunas-tunasnya berakar,
barulah batang itu dipotong untuk ditanam.  Cara ini adalah sangat mudah dikerjakan dan tidak
banyak memerlukan tenaga, sedangkan hasilnya pun tinggi (Hendro s., 1995).

Tanaman yang dapat dikembangbiakan secara merunduk jenisnya sangat sedikit.  Jenis tanaman
yang mempunyai cabang panjang dan lentur yang umumnya bias dirundukkan.  Tanpa disengaja
tanaman seperti ini kadang-kadang juga dapat melakukan pembiakan vegetative sendiri atau sering
juga disebut rundukan secara alamiah.  Karena bagian tepi atau ujung cabang yang terkulai
cenderung berakar bila bersetuhan dengan tanah (Wudianto, 2002)
• Bagian-Stek (Cutting)

Perbanyakan secara stek akan diperoleh tanaman yang baru yang sifatnya seperti induknya.  Stek
dengan kekuatan sendiri akan menumbuhkan akar dan daun sampai dapat menjadi tanaman yang
sempurna dan menghasilkan bunga dan buah (Wudianto, 2002).

Stek akar

Stek akar banyak yang digunakan pada tanaman perkebunan.  Bagian akar yang kita ambil adalah
cabang akar yang tidak jauh dari akar tunggang dan berasal dari tanaman yang berdaun banyak. 
Hal ini dimaksudkan agar akar yang digunakan mempunyai persiapan-persiapan karbohidrat,
protein dan lemak sebagai cadangan makanan dari hasil fotosintesis dan sebagai sumber energy
untuk pembentuk akar baru (Hardjadi, 1996).

Stek batang

Batang yang dipilih untuk stek batang adalah biasanya mempunyai umur kurang lebih satu tahun. 
Cabang yang terlalu tua tentunya kurang baik untuk distek karena sulit untuk membentuk akar
sehingga memerlukan waktu lama, sedangkan cabang terlalu muda (tekstur lunak) proses
penguapan sangat cepat sehingga stek menjadi lemak dan akhirnya mati (Rukmana, 1996).

Stek batang adalah stek yang menggunakan bagian dari batang tanaman, sebagian orang
menyebutkan dengan stek cabang.  Umumnya tanaman yang dikembangbiakan dengan stek cabang
adalah tanaman berkayu.  stek cabang ini meliputi stek cabang yang telah tua dan cabang yang
setengah tua (Wudianto 2002).

• Okulasi (Budding)

Okulasi sering juga disebut dengan menempel, Oculatie (Belanda) atau Budding (Inggris).  Cara
memperbanyak tanaman dengan okulasi mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan stek dan
cangkok.  Kelebihannya adalah hasil okulasi mempunyai mutu lebih baik dari pada induknya.  Bisa
dikatakan demikian karena okulasi dilakukan pada tanaman yang mempunyai perakartan yang
baik dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang
mempunyai rasa buah yang lezat, tetapi mempunyai perakaran kurang baik.  Tanaman yang
mempunyai perakaran baik digunakan sebagai batang bawah.  Sedangkan tanaman yang
mempunyai buah lezat diambil mata tunasnya untuk ditempelkan pada batang bawah dikenal
dengan sebutan batang atas.

Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :

o   Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.

o   Pertumbuhan tanaman yang seragam.

o     Penyiapan benih relatif singkat.

o    Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak

o   pada  waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium
hevea bila terjadi.

Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
o   terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)

o    perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.

o    Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau
mata entres tidak tumbuh sangat besar.

• Sambung pucuk(Grafting)

Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan
sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satutanaman
setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.

Ø  Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan disebut batang bawah
(rootstock atau understock) atau sering disebut stock.

Ø   Bagian tanaman yang disambungkan atau disebut batang atas (scion) dan merupakan sepotong
batang yang mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu berupa tunas pucuk atau tunas
samping.

Ø  Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas
tanaman yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya penyambungan antar varietas pada
tanaman durian. Kadang-kadang bisa juga dilakukan penyambungan antara dua tanaman yang
berlainan spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. Tanaman mangga (Mangifera indica) disambung
denga tanaman kweni (Mangifera odorata).

Tipe sambungan jika ditinjau dari bagian batang bawah yang disambung:

1.Sambung pucuk (top grafting)

Sambung pucuk merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian atas atau

pucuk dari batang bawah. Caranya sebagai berikut:

v  Memilih batang bawah yang diameter batangnya disesuaikan dengan besarnya batang atas.
Tanaman durian, belimbing dan sirsak sudah bisa disambung bila besarnya batang bawah sudah
sebesar ujung pangkal lidi. Alpukat, manggis dan mangga disambung bila batangnya sudah sebesar
pensil. Umur batang bawah pada keadaan siap sambung ini bervariasi antara 1-24 bulan, tergantung
jenis tanamannya. Untuk durian umur 3-4 bulan, mangga dan alpukat umur 3-6 bulan. Manggis
pada umur 24 bulan baru bisa disambung karena sifat pertumbuhannya lambat.

v  Batang bawah dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah. Gunakan silet, pisau okulasi
atau gunting setek yang tajam agar bentuk irisan menjadi rapi. Batang bawah kemudian dibelah
membujur sedalam 2-2,5 cm.

v  Batang atas yang sudah disiapkan dipotong, sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm. bagian
pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga bentuk irisannya seperti mata
kampak. Selanjutnya batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah.
v  Pengikatan dengan tali plastikyang terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar 1 cm. Kantong
plastik ini ditarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali panjang

semula.Terbentuklah pita plastik yang tipis dan lemas.

v   Pada waktu memasukkan entres ke belahan batang bawah perlu diperhatikan agar kambium
entres bisa bersentuhan dengan kambium batang bawah. Sambungan kemudian disungkup dengan
kantong plastik bening.Agar sungkup plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu diikat.Tujuan
penyungkupan ini untuk mengurangi penguapan dan menjaga kelembaban udara di sekitar
sambungan agar tetap tinggi.

v   Tanaman sambungan kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung dari panasnya
sinar matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang berhasil akan tumbuh tunas.
Sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah
bisa dibuka.Namun, pita pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4 minggu kemudian. Untuk
selanjutnya kita tinggal merawat sampai bibit siap dipindah ke kebun.

2. Sambung samping (side grafting)

Pada dasarnya, pelaksanaan sambung samping sama seperti pelaksanaan model sambung pucuk.
Sambung samping merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian samping batang
bawah. Caranya sebagai berikut:

§  Batang bawah dipilih yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu sama dengan batang bawah,
bahkan lebih baik dibuat lebih kecil.

§   Pada batang bawah dibuat irisan belah dengan mengupas bagian kulit tanpa mengenai kayu atau
dapat juga dengan sedikit menembus bagian kayunya. Irisan kulit batang bawah dibiarkan atau
tidak dipotong.

§   Batang atas dibuat irisan meruncing pada kedua sisinya. Sisi irisan yang menempel pada batang
bawah dibuat lebih panjang menyesuaikan irisan di batang bawah dari sisi luarnya.

§   Batang atas tersebut disisipkan pada irisan belah dari batang bawah. Dengan demikian, batang
bawah dan batang atas akan saling berhimpitan. Kedua lapisan kambium harus diusahakan agar
saling bersentuhan dan bertaut bersama.

§   Setelah selesai disambungkan, sambungan tersebut diikat dengan tali plastik. Untuk menjaga
agar tidak terkontaminasi atau mengering, sambungan dan batang atas ditutup dengan kantong
plastik.

§  Setelah batang atas menunjukkan pertumbuhan tunas, kurang lebih 2 minggu setelah
penyambungan, kantong plastik serta tali plastik bagian atas sambungan dibuka lebih dulu,
sedangkan tali plastik yang mengikat langsung tempelan batang atas dan kulit batang bawah
dibiarkan, sampai tautan sambungan cukup kuat.
· Bilamana sudah dipastikan bahwa batang atas dapat tumbuh dengan baik, bagian batang bawah di
atas sambungan dipotong. Pemotongan perlu dilakukan supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan
zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan lanjutan dari batang

Setelah memperoleh bibit yang sesuai kriteria, maka langkah selanjutnya adalah menaruhnya di
tempat yang sejuk. Bibit juga memerlukan waktu yang cukup untuk beradaptasi
dengan iklim lingkungan barunya.

2.4 MENYIAPKAN EKSPLAN

Dalam menyiapkan bahan tanam, tanaman induk sebagai sumber bahan (eksplan) mruakan faktor
penentu dalam menghasilkan produk akhir (bibit) hail perbanyakan melalui kultur jaringan yang
berkualitas. Sedangkan sterilitas bahan tanam, sehingga prosedur sterlisasi eksplan harus tepat anpa
memaikan jaringan dari eksplan.

A. Menyiapkan bahan eksplan

Eksplan atau bahan tanam adalah bagian kecil bagian kecil jaringan atau organ yang
diambil/dipisahkan dari tanaman nduk kemudian ikulturkan. Ketepatan dalam menyiapkan
eksplan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi inisiasi eksplan

 Persyaratan bagian tanaman sebagai bahan eksplan

Bagian tanana yang dapat dijadikan sebagai eksplan adlah ujung akar, pucuk, daun, bunga, dan
tepung sari. Faktor yang dimiliki ekplan itu sendiri yaitu ukuran, umur fisiologis, sumber genotip
dan sterilitas ekplan yang akan menentukan berhasil tidaknya pegkulturan eksplan.

Umur fisiologis eksplan berpengaru terhadap kemampuanya untuk beregenerasi jaringan tanaman
yang masih muda yang meristematik (sel-selnya masil aktif membelah) lebih mudah beregenerasi
dibandingkan dengan jaringan yang sudah tua, sehingga bagian tanaman yang meristematik paling
banyak berhasil bila dijadikan eksplan yang termasuk  jaringan meristem adlah pucuk apikal, pucuk
lateral dan pucuk aksial.

B. Mensterilkan eksplan

Dari semua komunikasi, kontaminasi dari bahan tanam/eksplan merupakan yang paling sulit
diatasi. Untuk itu dipelukan bahan sterilan yang tepat untukmenghasilkan kontaminan dari
eksplan.

Kontaminan hidup dapat berupa cendawan, bakteri, seranga dan telurnya, tungau serta spora. Bila
kontaminan ini tidak dihiangkan, maka pada media yang mengandung gula, vitamin dan minera,
dalam waktu singkat seluruh botol terpenuhi oleh kontaminan yang mineral, dalam waktu singkat
seluruh botol terpenuhi oleh kontaminan yangakhirnya mengakibatkan eksplan menjadi mati.

Sterilisai eksplan dengan bahan strelisasi adalah sebatas membersihkan debu, cendawan, bakteri
dan kontaminan lain dari bagan permukaan eksplan atau disebut desinfestasi.
1. Macam-macam bahan streisasi dan fungsinya

Macam-macam bahan untuk sterilisasi dan fungsinya adalah sebagai baerikut :

No. Nama bahan sterilisasi Fungsinya


1. Deterjen Membershkan kotora/debu dari
eksplan
2. Fungisida Memberihkan jamur/cendawan
3. bakterisida Membersihkan bakteri
4. Alkohol  70% dan 95% Desinfektan
5. Sodium hipoklorik dengan nama dagang clorox Desinfektan
atau bayclin
6. Mercury chlorit dengan nama dagang sublima Desinfektan
0,05 %
7. Tween -20 Agen pembasah
8. Antibiotik Desinfektan
9. Iodine/betadine Antiseptik

2. Memilih bahan strerilisasi

Dalam melakukan sterilisasi eksplan, pemilihan metode sterilisasi harus selektif, termasuk dalam
hal ini adalah memilih memilih bahan sterilisasi yang tepat.

Setiap bahan tanam mempuntai tingkat kontaminan permukaan yang berbeda, tergantung dari:

a. Jenis tanaman

b. Bagian tanaman yang dipergunakan

c. Morfologi permukaan( misalnya : berbulu atau tidak)

d. Lingkungan tumbuh (green house atau lahan)

e. Musim waktu mengambil (musim hijau/kemarau)

f. Umur tanaman (seeding atau tanaman dewasa)

g. Kondisi tanaman (sakit atau sehat)

3. Mensterikan eksplan dengan cara merendam bahan kimia

Pada dasarnya semua jenis eksplan dapat disterisasi dengan menggunakan bahan kimia. Hanya saja
perlu diperhatikan kosentrasi larutan bahan kimia ynag digunakan serta lamanya perendaman.
Keras, lunaknya eksplan berpengaruh terhadap penggunaan kosentrasi larutan dan lamanya
perendaman. Eksplan yang lunak sebaiknya menggunakan kosentrasi bahan kimia yang rendah dan
waktu yang tidak terlalu lama. Sebaiknya pada eksplan yang keras, dapat digunakan kosentrasi
yang lebih tinggi dan waktu perendaman yang lama.
Prosedur sterilasasi eksplan dengan memrendam dalam bahan kimia adalah eksplan dicuci dengan
fungisida, eksplan dicuci dengan aquadest steril eksplan direndam dala larutan antiseptik, dan
eksplan siap dinokulasi.

alam kultur jaringan inisiasi kultur jaringan bebas dari kontaminan merupakan langkah yang sangat
penting. Bahan tanaman dari lapangan mengandung debu, kotoran – kotoran dan berbagai
kontaminan hidup pada permukaanya. Kontaminan hidup dapat berupa cendawan , bakteri,
serangga dan telurnya, tungau, seta spora – spora.

Bila kotaminan ini tidak dihilangkan , maka pada media yang mengandung gula, vitamin, dan
mineral, kontaminan, terutama cendawan dan bakteri akan tumbuh secara cepat . dalam bebrapa
hari, kontaminan akan memenuhi seluruh botol kultur. Eksplan yang tertutup kontaminan akhirnya
mati, dapat sebagai akibat langsung dari serangan cendawan / bakteri atau secara tidak langsung
akibat

pensenyawaan toxic yang diproduksi cendawan / bakteri .

Pada beberapa jenis tanaman, ditemukan juga kontaminan yang berasal dari dalam jaringan
tanaman, terutama bakteri , bakteri- bakteri ini sampai sekarang belum diindentifikasi . kontaminan
internal ini sangat sulit diatasi  karena sterilisasi permukaan tidak menyelesaikan masalah. Pada
bahan tanaman yang mengandung kontaminan internal, harus diberi perlakuan antibiotic atau
fungisida yang sistemik. Keadaan ini menyukarakan penentuan suatu prosedur sterilisasi kultur
jaringan standard yang berlaku untuk semua tanaman . juga sukar untuk menentukan prosedur
standard yang dapat digunakan untuk suatu jenis tanaman yang bersal dari tempat yang berbeda .
setiap bahan tanaman harus ditentuka

melalui pencobaan pendahuluan.

Dalam sterilisasi bahan tanaman, hal yang penting yang harus mendapat perhatian adalah bahwa
sel tanaman dan kontaminan adalah sama- sama benda hidup . kotaminasi harus dihilangkan tanpa
mematikan sel tanaman . di Negara Negara tropis biasanya kontaminasi permukaan ini merupakan
masalah yang cukup serius . beberapa tahap sterilisasi harus dilakukan.

Bahan sterilisasi ini umumnya bersifat toxic terhadap jaringan tanaman . pembilasan yang berkali-
kali seudah perendaman dalam pelarutan bahan sterilisasi sangat diperlukan untuk menghilangkan
sisa- sisa bahan aktif yang masih menempel di permukaan. Dalam sterilisasi kadang- kadang dua
atau lebih bahan sterilisasi misalnya : perendaman dalam alcohol dulu, kemudian dalam nitrium
hipoklorit dan dibilas.

Dapat juga perendaman dimulai larutan fungisida atau antibiotic , kemudian baru merkuri klorid ,
dan pembilasan dengan air steril. prosedur mana yng paling efektif harus ditentukan melalui
percobaan pendahuluan. Sterilisasi bahan tanamn (misalnya : tunas kentang atau kencur ) dimulai
dengan pencucian dan pembuangan bagian – bagian yang kotor dan mati dibawah pancuran air
ledeng. Pencucian dapat dilakukan dengan dengan detergent lembut . kadang – kadang bahan yang
sudah bersih dibiarkan dibawah pancuran air yang mengalir selama ½-1 jam untuk memecahkan
koloni kontaminan permukaan agar koloni – koloni tersebut lebih peka terhadap bahan – bahan
sterilisasi

Bahan yang sudah bersih dikecilkan sampai ukuran tertentu . ukuran ini harus lebih besar dari
ukuran eksplan yang direncanakan . bahan kemudian direndam dalam larutam fungisida dan/ atau
antibiotik . setelah waktu perendaman tercapai , bahkan ditiriskan dan dibawa masuk ke dalam
laminar air flow cabinet. Prosedur lain dijalankan dalam laminar air flow cabinet.

Semua organ tanaman dapat digunakan sebagai bahan tanam, namun harus efisien, tersedia dan
berpotensi produksi tinggi. Bahan Tanam sangat menentukan produktifitas tanaman (+ > 50 %) baik
kuantitas/kualitas » sifat genetis dan daya tumbuh yang baik . bahan tanam dapat dibedakan
menjadi dua yaitu benih dan bibit. Dalam hal ini kami lebih menekankan pada pembahasan
mengenai bibit.

Bahan tanam yang baik  itu bisa di dapat melalui:

1.      Benih unggul

Varietas tanaman yang baik sesuai keinginan petani dapat dirakit dengan menetapkan metode-
metode  pemuliaan tanaman.Benih ungggul yang di peroleh dari varietas hasil pemuliaan tanaman
di sebut dengan benih penjenis,misalnya klon,galur-galur

murni,atau varietas hibrida.

2.      Bibit berkualitas

Bibit merupakan bahan tanam yang berasal dari bagian vegetative tanaman hidup. Bibit juga bisa
berarti benih yang ditumbuhkan dulu sampai tingkat tertentu yang kemudian digunakan sebagai
bahan tanam

Pembiakan vegetative merupakan prose salami, pada tanaman lain sedikit banyak dapat dilakukan
secara buatan.  Dalam pembiakan vegetative (aseksual) merupakan dasar dari pembikan vegetative
yang memungkinkan tanaman-tanaman memuliakan dirinya dengan regenerasi jaringan-jaringan
dari bagian-bagian tanaman yang hilang.

Keuntungan-keuntungan pembiakan vegetative antara lain adalah bahan-bahan heterozigot dapat


dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan vegetative lebih baik dibandingkan pembiakan secara
generative.  Karena pada pembiakan vegetative satu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa
individu baru dalam waktu yang cukup singkat, banyak tanaman yang dikembangkan secara
vegetative dapat melestarikan sifat hasil yang dimiliki oleh tanaman induk

Cara pembiakan vegetative:

Secara Buatan                                                     secara alami

Rundukan                                                                  spora

Bagian-Stek (Cutting)                                                 pembelahan sel

Okulasi (Budding)                                                      tunas

Sambung pucuk(Grafting)                                          geragih

TUGAS:

Latihan Soal Pilihan Ganda Bab Budidaya Tanaman Hias


1. Tanaman hias mencakup..
a. Tumbuhan merambat 
b. Tumbuhan perdu 
c. Tumbuhan pohon
d. Semua tumbuhan
2. Tanaman yang memiliki bentuk daun yang indah dan menarik disebut..
a. Tanaman hias bunga
b. Tanaman hias daun 
c. Tanaman hias buah
d. Tanaman hias akar
3. Tanaman yang memiliki bunga yang indah dan menarik disebut..
a. Tanaman hias daun 
b. Tanaman hias akar 
c. Tanaman hias buah
d. Tanaman hias bunga
4. Aglonema termasuk jenis tanaman hias..
a. Akar 
b. Buah 
c. Batang
d. Daun
5. Suatu proses melestarikan/memperbanyak tanaman hias agar tidak punah
disebut dengan...
a. Budidaya tanaman daun 
b. Budidaya tanaman akar
c. Budidaya tanaman bunga 
d. Budidaya tanaman hias
6. Berikut ini adalah jenis tanaman hias daun, kecuali..
a. Anthurium 
b. Aglonema 
c. Mawar
d. Paku tanduk
7. Aglonema dikenal juga dengan nama..
a. Keladi 
b. Kuping gajah 
c. Sri rejeki 
d. Suplir
8. Berikut ini yang tidak termasuk tanaman hias bunga adalah..
a. Anggrek 
b. Mawar 
c. Keladi 
d. Melati
9. Jenis tanaman hias yang merupakan genus tumbuhan paku adalah..
a. Bonsai 
b. Keladi 
c. Paku tanduk simbar
d. Aglonema 
10. Anthurium merupakan salah satu komoditas tanaman hias dari famili araceae
yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama..
a. Kuping gajah 
b. Kuping daun 
c. Kuping daun 
d. Tudung gajah
11. Kegiatan yang dilakukan pada saat pemeliharaan tanaman anggrek kecuali..
a. Penyiangan 
b. Penyiraman 
c. Pengguguran
d. Pemupukan 
12. Berikut ini tanaman hias buah kecuali..
a. Cabe 
b. Adenium 
c. Citrus 
d. Pisang hias
13. Anggrek Dendrobium bersifat..
a. Parasit 
b. Epifit 
c. Liar 
d. Hama
14. Anggrek Dendrobium berkembang biak dengan..
a. Tunas 
b. Cangkok 
c. Vegetatif
d. Biji 
15. Tanaman Adenium populer dengan sebutan nama..
a. Kamboja ungu 
b. Kamboja putih 
c. Kamboja China 
d. Kamboja Jepang
16. Tanaman Adenium sangat cocok ditanam pada..
a. Dataran rendah 
b. Dataran tinggi
c. Dataran rendah dengan ketinggian 700 m diatas permukaan laut
d. Dataran tinggi dengan ketingian 800 m diatas permukaan laut.
17. Berikut ini tanaman hias ynag dapat diperbanyak dengan cara stek adalah
kecuali..
a. Mawar
b. Cocor bebek
c. Melati
d. Sirih
18. Teknik penggabungan dua tanaman yang berlainan sehingga menjadi tumbuhan
baru disebut dengan...
a. Grafting
b. Perundukan
c. Stek
d. Biji
19. Perbanyakan tanaman dengan cara merundukkan bagian tanaman ke tanah
sehingga menginduksi munculnya akar, disebut...
a. Grafting
b. Perundukan
c. Stek
d. Biji
20. Menanam kembali tanaman yang mati atau rusak disebut...
a. Penyiraman
b. Pembumbuman
c. Penyiangan
d. Penyulaman
21. Penyiangan merupakan bagian dari tahap..
a. Penanaman
b. Pemupukan
c. Panen
d. Pemeliharaan
22. Berikut ini yang digunakan untuk tanaman pot adalah
a. Kored
b. Garpu
c. Sekop
d. Sekrup
23. Tanaman adenium sangat cocok ditanam di wilayah dengan suhu..
a. 31-35 °C
b. 20-25 °C
c. 45-60 °C
d. 25-30 °C
24. Adenium memerlukan sinar matahari langsung sekitar... per hari
a. 2-3 jam
b. 4-5 jam
c. 10-15 jam
d. 5-12 jam
25. Keputusan pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan dibuat setelah
dilakukan penelitian tentang berikut ini, kecuali..
a. Kondisi tanah
b. Iklim
c. Potensi tanaman hias
d. Suhu daerah
26. Berikut ini tanaman hias pot, kecuali
a. Aglonema
b. Puring
c. Caladium
d. Melati
27. Pemberian pupuk NPK seimbang yang dilarutkan dalam air pada tanaman
Adenium sebanyak..
a. 6 gr/l
b. 10 gr/l
c. 5 gr/l
d. 15/gr/l
28. Perbandingan antara campuran pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang sebagai
media tanaman Adenium adalah..
a. 1:2:2
b. 1:3:2
c. 2:4:3
d. 1:1:1
29. Perbandingan campuran arang sekam, cocopeat dan pasir sebagai media
tanaman Adenium adalah..
a. 27:20:25
b. 37:30:30
c. 35:31:31
d. 37:15:10
30. Adenium biasa ditanam di pot yang berbahan dasar..
a. Besi
b. Styrofom
c. Kaca
d. Plastik
31. Bibit adenium dapat dipindah ke pot setelah disemai dengan jarak waktu
selama...
a. 2 minggu
b. 2 bulan
c. 3 minggu
d. 3 bulan
32. Tahap budidaya adenium setelah pembibitan adalah..
a. Penanaman
b. Penyemaian
c. Pemeliharaan
d. Pemanenan
33. Tanaman adenium dapat dipanen setelah sesuai dengan spesifikasi berikut ini,
kecuali
a. Tinggi tanaman
b. Bentuk bonggol
c. Warna pot
d. Warna bunga
34. Terna,merambat,semak,perdu dan pohon adalah jenis tanaman?
a. Hias 
b.Budidaya 
 c.Anggrek 
 d.Mawar
35. Hibiscus Rosa-sinesis adalah nama latin dari?
a. Gerbera 
b. Alamanda 
c. Anyelir 
d. Kembang Sepatu
36. 1).Anggrek
2).Kamboja
3).Aglonema
4).Dieffenbachia
5).Gerbera
Yang termasuk tanaman hias daun adalah?
a. 1 dan 2 
b. 2 dan 4 
c. 3 dan 4 
d. 1,2 dan 3 
37. Bunga lili, gladiol, dan kanna adalah contoh tanaman hias yang berkembang biak
dengan cara?
a. Vegetatif 
b. Vegetatif buatan 
c. Generatif 
d. Membelah diri 
38. Penyulaman pada tanaman hias adalah?
a. Memperbaiki aerasi tanah
b. Penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman
c. Penggabungan dua tanaman yang berlainan
d. Menanam kembali tanaman yang mati,rusak,atau pertumbuhan yang tidak
normal
39. Penggunaan kemasan kertas atau plastik pada bunga potong memiliki tujuan?
a. Mempertahankan kuantitas produk 
b. Mempertahankan kualitas produk
c. Mempertahankan bentuk produk 
d. Memperbaiki nilai jual produk
40. Yang merupakan tanaman hias potong adalah?
a. Aglonema 
b. Melati 
c. Mawar 
d. Heliconia 
41. Batang yang lunak, basah, dan berbuku buku merupakan ciri ciri dari tanaman?
a. Anthurium 
b. Anggrek 
c. Adenium 
d. Dendrobium
42. Penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman disebut...
a. Pemupukan
b. Penyiraman
c. Pembumbuman
d. Penyiangan

Kunci Jawaban:
1. d. Semua tumbuhan
2. b. Tanaman hias daun
3. d. Tanaman hias bunga
4. d. Daun
5. d. Budidaya tanaman hias
6. c. Mawar
7. c. Sri rejeki
8. c. Keladi
9. c. Paku tanduk simbar
10. a. Kuping gajah
11. c. Pengguguran
12. b. Adenium
13. b. Epifit
14. d. Biji
15. d. Kamboja Jepang
16. c. Dataran rendah dengan ketinggian 700 m diatas permukaan laut
17. c. Melati
18. a. Grafting
19. b. Perundukan
20. d. Penyulaman
21. d. Pemeliharaan
22. c. Sekop
23. d. 25-30 °C
24. d. 5-12 jam
25. d. Suhu daerah
26. b. Puring
27. c. 5 gr/l
28. d. 1:1:1
29. b. 37:30:30
30. d. Plastik
31. b. 2 bulan
32. a. Penanaman
33. c. Warna pot
34. a. Hias
35. d. Kembang Sepatu
36. c. 3 dan 4
37. a. Vegetatif
38. d. Menanam kembali tanaman yang mati,rusak,atau pertumbuhan yang tidak
normal
39. b. Mempertahankan kualitas produk
40. d. Heliconia
41. a. Anthurium
42. a. Pemupukan

Anda mungkin juga menyukai